Tutorial 7
Tutor :
dr. Putri Dzu Nafiah
Disusun oleh :
2020
Pendahuluan
Manifestasi klinis yang seringkali muncul pada PTSD dapat berupa minimal
satu gejala yang muncul kembali, minimal satu gejala penghindaran, minimal dua
gejala gairah dan reaktivitas, serta minimal dua gejala kognisi dan suasana hati.
Dan tidak sedikit seringkali diiringi dengan gejala non-psikotik pada pasien.
Gejala yang muncul kembali bisa berupa kilas balik trauma yang berulang kali
dalam beberapa menit atau hari, mimpi buruk ataupun pikiran yang menakutkan.
Mengalami kembali gejala dapat menyebabkan masalah dalam rutinitas sehari-
hari seseorang. Mereka dapat mulai dari pikiran dan perasaan orang itu sendiri.
Kata-kata, benda, atau situasi yang menjadi pengingat acara juga dapat memicu
kembali mengalami gejala.
Gejala penghindaran dan mati rasa salah satunya tinggal jauh dari tempat,
acara, atau objek yang mengingatkan pengalaman trauma dulu, menghindari
pikiran atau berbicara yang terkait peristiwa traumatis, gangguan memori dan
kesulitan berkonsentrasi. Hal-hal atau situasi yang mengingatkan seseorang akan
peristiwa traumatis dapat memicu gejala penghindaran. Gejala-gejala ini dapat
menyebabkan seseorang mengubah rutinitas pribadinya. Misalnya, setelah
kecelakaan mobil yang parah, seseorang yang biasanya mengemudi dapat
menghindari mengemudi atau mengendarai mobil.
Gejala gairah dan reaktif dapat dideskripsikan dengan pasien yang dapat
menjadi mudah kaget, merasa tegang atau gelisah, adanya perilaku merusak diri
sendiri, rasa bersalah atau malu yang sangat, mendengarr atau melihat hal yang
tidak ada, ketakutan, kesulitan tidur, dan memiliki ledakan kemarahan.
Gejala gairah biasanya konstan, alih-alih dipicu oleh sesuatu yang
mengembalikan ingatan akan peristiwa traumatis. Mereka dapat membuat orang
tersebut merasa stres dan marah. Gejala-gejala ini mungkin menyulitkan untuk
melakukan tugas sehari-hari, seperti tidur, makan, atau berkonsentrasi.
Kemudian gejala kognisi dan suasana hati dengan memiliki masalah
mengingat fitur utama dari peristiwa traumatis, pikiran negatif tentang diri sendiri
atau dunia, perasaan menyimpang seperti rasa bersalah atau menyalahkan, dan
kehilangan minat pada kegiatan yang menyenangkan. Gejala kognisi dan suasana
hati dapat mulai atau memburuk setelah peristiwa traumatis. Gejala-gejala ini
dapat membuat orang merasa terasing atau terpisah dari teman atau anggota
keluarga..
Adapun gejala fisik yang seringkali menyertai tanda psikotik yang
ditemukan pada PTSD ialah panas dingin, sulit bernafas, pusing, tekanan darah
tinggi, pingsan, kelelahan, menggiling gigi, sakit kepala, tremor otot, mual, rasa
sakit, berkeringat banyak, detak jantung meningkat, berkedut dan lemah
Untuk anak-anak dan remaja dapat memiliki reaksi ekstrem terhadap
trauma, tetapi gejalanya mungkin tidak sama dengan orang dewasa. Pada anak-
anak yang sangat muda (kurang dari 6 tahun) dapat mengalami gejala yang
meliputi mengompol setelah belajar menggunakan toilet, bicara tidak selancar
biasanya, bertindak seram saat bermain, menjadi sangat melekat pada orang tua
atau orang dewasa lainnya
Anak-anak yang lebih tua dan remaja biasanya menunjukkan gejala lebih
seperti yang terlihat pada orang dewasa. Mereka juga dapat mengembangkan
perilaku yang mengganggu, tidak sopan, atau merusak, dan dapat juga memiliki
pemikiran balas dendam.
III. Tatalaksana
1. Isokarboksazid
Tersedia dalam tablet 10 mg. Dosis obat ini adalah 3 kali 10 mg perhari.
Efek terapi baru terlihat setelah 1-4 minggu
2. Nialamid
Tersedia dalam tablet 25 dan 100 mg. Sifat obat ini kurang toksik namun
juga kurang efektif
3. Moklobemid
Menghambat MAO-A secara spesifik dan reversibel. Belum ada cukup
bukti untuk menentukan status obat ini dalam pengobatan depresi.
DAFTAR PUSTAKA
Elvira, D.S., Hadisukanto, G. 2010. Buku Ajar Psikiatri. Balai Penerbit FK UI : Jakarta.
Maslim, R. 2002. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa: Rujukan Ringkas dari
PPDGJ-III dan DSM-5. Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa FK Unika Atmajaya:
Jakarta.
Prins, A., et.al. 2016. The Primary Care PTSD Screen for DSM-5 (PC-PTSD):
Development and Evaluation Within a Veteran Primary Care Sample. J
Gen Intern Med. 31(10):1206-1211.
Sadock, Benjamin J. 2010. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis, ed 2.
Ahli Bahasa Provitasari, Nisa, T .M., EG, Jakarta
Shalev, A., Liberzon, I., dan Marmar, C. 2017. Post-Traumatic Stress Disorder.
The New England Journal of Medicine. 376:2459-2469.
Warner, C. H., Warner, C. M. 2013. Appenzeller, G. N., dan Hoge, C. W.
Identifying and Managing Posttraumatic Stress Disorder. American
Family Physician. 88(12):827-834.
Walsh, S. J., & Katz, K. D. 2016. Critical Care Toxicology. Critical Care
Toxicology.