ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DIABETES
MELITUS DENGAN
KOMPLIKASI SERTA
GANGREN
Presented By:
Ns. Adistia Natalia Wedhayanti, S. Kep
(CWCCA)
You Need to Know:
1. What is Diabetes Melitus
- etiologi
- Manifestasi Klinis
- Patofisiologi
- Komplikasi
2. Pemeriksaan Diagnosis
3. Penatalaksanaan
4. Asuhan Keperawatan (NANDA, NIC,
NOC)
Diabetes mellitus adalah gangguan
metabolism yang secara genetis dan klinis
termasuk heterogen dengan manifestasi
berupa hilangnya toleransi karbohidrat
(Silvia. Anderson Price, 2005)
Diabetes mellitus merupakan sekelompok
kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau
hiperglikemia (Smeltzer, Suzanne C.
2001)
8. ASUHAN KEPERAWATAN
(NANDA, NOC, NIC)
1. Pengkajian
Anamnesa
Identitas penderita
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,
pekerjaan, alamat, status, perkawinan, suku bangsa,
nomor register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnose
medis.
Keluhan Utama
Menggambarkan alasan seseorang masuk rumah sakit.
Pada umumnya keluhan utamanya yakni adanya rasa
kesemutan pada kaki/tungkai bawah, sensasi indera peraba
yang menurun, serta adanya luka yang tidak sembuh
sembuh dan berbau
Riwayat kesehatan sekarang
Menggambarkan perjalanan penyakit yang saat ini sedang
dialami, berisi tentang kapan terjadinya luka , penyebab
terjadinya luka serta upaya yang telah dilakukan penderita
untuk mengatasinya
Cont
Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat penyakit DM atau penyakit-penyakit lain yang
berkaitan dengan defisiensi insulin misal: penyakit
pancreas, Jantung, obesitas, maupun aterosklerosis,
tindakan medis yang pernah dialami serta obat-obatan
yang biasa dikonsumsi penderita
Riwayat kesehatan keluarga
Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu
anggota keluarga yang juga menderita DM atau penyakit
keturunan yang dapat mengakibatkan terjadinya defisiensi
insulin.
Riwayat Psikososial
Meliputi informasi mengenai perilaku, perasaan dan emosi
yang dialami oleh penderita sehubungan dengan
penyakitnya. Serta tanggapan keluarga terhadap penyakit
penderita
Genogram
Cont
Pola kegiatan sehari-hari (11 pola Gordon)
1. Pola persepsi management kesehatan
2. Pola nutrisi dan metabolism
3. Pola eliminasi
4. Pola tidur dan istirahat
5. Pola aktivitas dan latihan
6. Pola kognitif perceptual
7. Pola persepsi dan konsep diri
8. Pola hubungan dan peran
9. Pola seksual dan reproduksi
10. Pola mekanisme koping dan toleransi
terhadap stress
11. Pola tata nilai dan kepercayaan
Cont
Pemeriksaan Fisik
1. Status kesehatan umum
2. Kepala dan leher
3. Sistem integument
- Turgor kulit menurun, tekstur rambut dan kuku, jika
terdapat luka, lakukan pengkajian luka meliputi:
- Stadium luka (1-4)
- Dasar luka
- Tipe jaringan
- Pengukuran luka
- Cairan luka
- Bau tidak sedap
- Tepi luka
- Kulit sekitar luka (Kulit kering, bersisik, mengkilat)
- Tanda-tanda infeksi
- Nyeri
Cont
4. Sistem pernafasan
5. Sistem kardiovaskular
6. System gastrointestinal
7. Sistem urinary
8. System musculoskeletal
9. System neurologis
Pemeriksaan Laboratorium
a. Glukosa darah
- Glukosa plasma sewaktu (GDA > 200
mg/dL)
- Glukosa plasma puasa (GDP > 126 mg/dL)
- GD2jPP >200 mg/dL pada saat TTGO
Cont
Kadar HbA1C (meningkat)
Kadar lipid dan kolesterol meningkat
Gas darah arteri (menunjukkan pH rendah
dan penurunan HCO3 (asidosis metabolic)
Darah lengkap ( hematokrit meningkat,
leukositosis)
Ureum/ kreatinin (normal atau meningkat
apabila terdapat penurunan fungsi ginjal)
Urine (Glukosa dan aseton positif , berat jenis
dan osmolalitas mungkin meningkat)
Kultur dan sensitivitas (kemungkinan
terdapat infeksi pada saluran kemih, infeksi
pernafasan dan infeksi pada luka).
2. Analisa Data
3. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa
darah
2. Resiko Jatuh ( terkait dengan
komplikasi Diabetes Melitus)
3. Resiko ketidakefektifan perfusi
jaringan otak
4. Resiko penurunan perfusi jaringan
jantung
5. Kerusakan integritas jaringan
PERUMUSAN RENCANA KEPERAWATAN
BERDASARKAN SISTEM DIAGNOSIS
(NANDA 2015-2017), KRITERIA HASIL
(NOC) DAN INTERVENSI (NIC)
Faktor risiko
- Agen farmaseutikal
- Kardiomiopati dilatasi
- Embolisme
- Baru terjadi infark miokardium
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7x24 jam
diharapkan pasien tidak terdapat gangguan pada status sirkulasi
dan tidak ada gangguan kognisi.
Kriteria hasil (NOC):
1. Pasien menunjukkan status sirkulasi yang baik (sebutkan 1-5:
gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan, tidak ada
gangguan): TD sistolik, diastolik
Batasan Karakteristik
- Cedera jaringan
- Jaringan rusak
Faktor yang berhubungan:
- perubahan sirkulasi
- Iritan kimia
- Faktor mekanis (tekanan, friksi, gesekan)
- Kekurangan atau kelebihan nutrisi, cairan
- Faktor suhu (suhu ekstrem)
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 7x 24 jam diharapkan integritas
jaringan terbentuk serta tidak ada tanda dan
gejala infeksi
Kriteria Hasil (NOC)
1. Integritas Jaringan : Kulit dan membran mukosa yang dibuktikan oleh
indikator berikut (1-5: gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan, tidak ada
gangguan):
- Keutuhan kulit
- Tekstur dan ketebalan jaringan
- Perfusi jaringan
2. Penyembuhan Luka : Primer (Indikator sebutkan 1-5: tidak ada, sedikit,
sedang, banyak atau sangat banyak):
- penyatuan kulit
- Penyatuan ujung luka
- Pembentukan jaringan parut
3. Penyembuhan Luka : Primer (Indikator sebutkan 1-5: gangguan ekstrem,
berat, sedang, ringan atau tidak ada gangguan):
- Eritema kulit sekitar
- Luka berbau busuk
4. Penyembuhan Luka: Sekunder (Indikator sebutkan 1-5: tidak ada, sedikit,
sedang, banyak atau sangat banyak):
- Granulasi
- Pembentukan jaringan parut
- Penyusutan Luas luka
Intervensi (NIC):
1. Perlindungan Infeksi
2. Perawatan Luka
Aktivitas Keperawatan:
1. Pantau tanda dan gejala infeksi (rubor, tumor, calor, dolor,
fungsiolesa)
2. Kaji faktor yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap
infeksi (usia lanjut, malnutrisi)
3. Pantau hasil laboratorium( DL, albumin)
4. Amati praktik hygiene pasien untuk perlindungan terhadap
infeksi
5. Instruksikan untuk menjaga hygiene: mencuci tangan yang
benar
6. Jelaskan tentang sakit/terapi meningkatkan resiko infeksi
7. Lindungi pasien dari kontaminasi silang
8. Kolaborasi untuk pmberian antibiotik
9. Lakukan perawatan Luka:
- Inspeksi Luka setiap mengganti balutan
-Kaji dan dokumentasikan Luas, Lokasi dan kedalaman
- ada tidaknya eksudat (kekentalan, warna dan bau)
- Ada tidaknya granulasi/epitelisasi
- Ada tidaknya jaringan nekrotik (warna, bau, banyaknya)
- Ada tidaknya tanda-tanda Infeksi
- Ada tidaknya perluasan luka ke jaringan bawah kulit
(undermining/goa)
- Bersihkan dengan NS/ pembersih nontoksik
- Lakukan perawatan Luka
- Atur posisi untuk mencegah penekanan pada luka
10. Ajarkan perawatan luka dan mempertahankan luka
tetap kering saar mandi
11. Konsultasikan untuk pemberian nutrisi
enteral/parenteral untuk meningkatkan potensi
penyembuhan luka
12. Evaluasi terhadap pengobatan dan pembalutan
topikal meliputi, hidrokoloid, hidrofobik, balutan
absorben
13. Pertahankan kelembapan pada luka
14. Lindungi luka dari kontaminasi urine/feses
15. Lakukan masase di area sekitar luka untuk
merangsang sirkulasi
EVALUASI
Evaluasi merupakan tahap akhir dari
proses asuhan keperawatan. Kegiatan
evaluasi membandingkan hasil yang telah
dicapai setelah implementasi keperawatan
dengan tujuan yang diharapkan dalam
perencanaan keperawatan. Masalah
keperawatan dapat dinyatakan berhasil
teratasi, tercapai sebagian dan belum
tercapai.
TOGETHER WE ARE
GREAT