UNISKA BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2017/2018
EKONOMI INTERNASIONAL
Oleh Dosen:
Mursanto, S.Sos., MM 1
Deskripsi mata kuliah
Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman dasar mengenai perdagangan dan
keuangan internasional. Dalam mata kuliah ini
diperkenalkan berbagai konsep dasar Ekonomi
Internasional.
Pembahasannya antara lain mencakup : Teori
Perdagangan Internasional, Kebijakan
Perdagangan, Kerjasama Ekonomi
Internasional, Neraca Pembayaran dan Sistem
Nilai Tukar, dan Aspek Moneter Perdagangan
Internasional 3
Referensi
4
5
Isu-isu dalam ekonomi
internasional
1. Gain from trade
2. The pattern of trade
3. How much trade
4. Balance of payment
5. Exchange rate determination
6. International policy coordination
7. The international capital market
6
Pengertian
Ekonomi Internasional
7
A. Pengertian Perdagangan
Internasional
8
Kriteria Perdagangan internasional
9
Faktor Pendorong Perdagangan
Internasional
1. Perbedaan Sumber Alam
2. Perbedaan Faktor Produksi
3. Kondisi Ekonomis yang Berbeda
4. Tidak Semua Negara Dapat Memproduksi
Sendiri Suatu Barang
5. Adanya Motif Keuntungan dalam Perdagangan
6. Adanya Persaingan Antarpengusaha dan
Antarbangsa
10
Ruang Lingkup Ekonomi Internasional
16
Ruang lingkup lain
19
Faktor penyebab terjadinya ekonomi
internasional (lanjutan)
20
Konsep Teori Perdagangan
Internasional
21
SUB TOPIK
22
23
Pendahuluan
Dewasa ini, hampir tidak ada negara yang mampu
memenuhi semua kebutuhannya sendiri tanpa
mengimpor barang/jasa dari negara lain.
Jepang misalnya, masih mengimpor gas alam cair (liquid
natural gas) dari Indonesia. Sebaliknya, Indonesia
mengimpor barang-barang modal dari Amerika untuk
keperluan pembangunan industri.
Kesenjangan antara sumber daya yang dimiliki dengan
kemampuan pemenuhannya, telah mendorong negara-
negara untuk melakukan perdagangan.
24
Pengertian
Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah
pertukaran barang dan jasa antara dua
atau lebih negara di pasar dunia.
Definisi tersebut melahirkan beberapa
manfaat bagi negara-negara yang
melakukan transaksi perdagangan yang
dijelaskan melalui beberapa teori.
25
Perkembangan Impor Indonesia Komoditi rice
Hasil Industri (data s.d Agt 2012)
(Dalam ribu
US$)
N
Kode
o Komoditi 2007 2008 2009 2010 2011 Trend
HS
.
1 10062 Rice, husked (brown) 9.502,1 41,8 0 1.625,2 17.607,2 na%
0
2 10063 Rice, semi-milled or 336.618,6 86.151,3 57.523,3 289.617,9 1.339.51 48,81
0 wholly milled, 2,7 %
whether or not
polished or
glazed
3 10064 Rice, broken 118.445,6 28.973,6 35.064,5 54.762,7 135.252, 9,44%
0 7
26
Perkembangan ekspor Indonesia Komoditi rice
Hasil Industri (data s.d Agt 2012)
(Dalam Ribu
US$)
N
Kode
o Komoditi 2007 2008 2009 2010 2011 Trend
HS
.
27
28
Asumsi teori perdagangan klasik
Terjadi hanya antara 2 negara.
2 barang
Full employment
Persaingan sempurna
Mobilitas yang tinggi
29
Teori Modern
1. Faktor Proporsi
Tokohnya Heckser & Ohlin
Teori ini menyatakan bahwa
perdagangan internasional akan
terjadi jika terjadi perbedaan faktor
produksi.
Ex: Negara A memiliki tenaga kerja
lebih banyak dari negara lainnya dan
negara lainnya memiliki kapital lebih
banyak dari negara A.
31
Teori Modern
2. Kesamaan Harga Faktor Produksi
(Factor Price Equalization)
Perdagangan internasional
mengakibatkan harga faktor-
faktor produksi sama di beberapa
negara.
32
Teori Modern
3. Teori Permintaan & Penawaran
Perdagangan internasional akan
terjadi jika ada permintaan dan
penawaran terhadap produk
barang/jasa di antara negara.
33
Asumsi teori permintaan &
penawaran
a. Persaingan sempurna
b. Faktor produksi tetap
c. Tidak ada ongkos angkut
d. Kesempatan kerja penuh
e. Tidak ada perubahan teknologi
f. Produksi dengan ongkos yang menaik
g. Tidak ada capital flight
34
Teori Modern
4. Kurva kemungkinan produksi dan
perbedaan
Ekonomi internasional terjadi
tergantung anggapan tentang
ongkos alternatif yang digunakan.
2 kondisi yang diperhatikan:
a. Constant cost
b. Increasing cost
35
Teori Modern
5. Kurva permintaan (offer curve)
Tokohnya James Meade
Berkaitan dengan teori
keseimbangan.
36
MACAM-MACAM PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
1. Perdagangan Bilateral
Adalah perdagangan yang dilakukan antar dua negara.
2. Perdagangan Regional
Adalah perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara yang
berada dalam satu kawasan tertentu, misalnya negara-negara
ASEAN.
4. Perdagangan Multilateral
Adalah perdagangan yang dilakukan oleh lebih dari dua negara
yang tidak terbatas pada kawasan tertentu.
37
Teori Perdagangan Internasional
42
Manfaat Teori Perdagangan (lanjutan)
43
Teori-teori Perdagangan Internasional
Teori-teori utama :
1. Merkantilisme
2. Neo merkantilisme
3. Keunggulan Absolut
4. Ukuran negara
5. Keunggulan Komparatif
6. Faktor-proporsi
7. Product Life Cycle (PLC)
8. Kesamaan Negara
9. Ketergantungan
44
KEBIJAKAN MERKANTILISME
52
Mekanisme Kritik David Hume terhadap Merkantilisme
NEGARA/RAJA KAYA
BILA X>M
Pm TURUN
Qx TURUN
Qm NAIK X M atau M > X LM TURUN
NEGARA/RAJA
MENJADI MISKIN
54
Mekanisme kritik Adam Smith terhadap Merkantilisme
BUKAN DIUKUR
DENGAN LM
KEMAKMURAN
DIUKUR DENGAN GDP
+ PLN PERANAN FREE TRADE
PEMERINTAH
PRODUKTIVITAS
SPESIALISASI
(ABSOLUTE PERSAINGAN
EFISIENSI ADVANTAGE)
58
TEORI KLASIK:
Absolute advantage
Comparative advantage
PERTEMUAN 4
59
Perdagangan Surplus dan Defisit
Surplus Perdagangan :
Situasi saat suatu negara lebih banyak
mengekspor dari pada impor.
Defisit Perdagangan :
Situasi saat negara mengimpor lebih banyak
ketimbang ekspor.
60
Keunggulan Absolut
(absolute advantage)
Teori dari Adam Smith ini mengemukakan bahwa
masing-masing negara akan mengkhususkan diri
dalam memproduksi barang-barang yang dapat
diproduksinya dengan lebih efisien memiliki
keunggulan absolut, baik alamiah maupun yang
dapat dibuat.
62
Keuntungan dari Keuntungan
Absolut
63
Keunggulan Kompratif
(Comparative Advantage)
65
TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF
66
4 variabel yang mempengaruhi
keunggulan komparatif
67
Contoh:
Selandia Baru Australia
Gandum 6 gatang 1 gatang
Kapas 6 bal 3 bal
Menurut teori ini perdagangan antara Selandia Baru dengan Australia tidak akan
timbul karena absolute advantage untuk produksi gandum dan pakaian ada pada
Selandia baru semua. Tetapi yang penting bukan absolute advantagenya, tetapi
comparative Advantagenya. Besarnya comparative advantage untuk Selandia Baru,
dalam produksi gandum 6 gatang dibanding 1 gatang dari Australia atau = 6 : 1.
Dalam produksi kapas dibanding 6 bal dari 3 bal Australia atau 2 : 1. Di sini Selandia
Baru memiliki comparative advantage pada produksi Gandum yakni 6 : 1 lebih besar
dari 2 : 1.
Untuk Australia, dalam produksi gandum 1 gatang dibanding 6 gatang dari Selandia
Baru atau 1/6 : 1. Dalam produksi kapas 1/2 bal dari Selandia baru atau : 1.
Comparative advantage ada pada produksi kapas yakni 1/2 : 1 lebih besar dari 1/6 :
1. Oleh karena itu perdagangan akan timbul antara Selandia baru dengan Australia,
dengan spesialisasi gandum untuk Selandia baru dan menukarkan sebagian
gandumnya dengan kapas dari Australia. Dasar nilai pertukaran (term of trade)
ditentukan dengan batas-batas nilai tukar masing-masing barang di dalam negeri.
68
Mengapa Rencana Ricardo Berhasil?
Tingkat Kurs :
Rasio perdagangan dua mata uang, harga satu mata
uang dibandingkan dengan mata uang lain.
70
Perbandingan dan Tingkat Kurs di Dunia Dua
Negara/Dua Barang
Amerika Serikat Brazil
Kayu $1 3 Real
Baja Gulung $2 4 Real
* Harga dalam Negri kayu ( Per Kayu ) dan Baja gulung ( Per Meter ) di
Amerika Serikat dan Brazil.
71
Aliran perdagangan ditentukan oleh
tingkat kurs
Tingkat Harga Hasil
Kurs Real
$1 = 1R $ 1,00 Brazil Mengimpor kayu dan baja
$1 = 2R 0.50 Brazil Mengimpor kayu
$1 = 2,1R 0.48 Brazil Mengimpor kayu; AS mengimpor baja
$1 = 2.9R 0.34 Brazil Mengimpor kayu; AS mengimpor baja
$1 = 3R 0.33 Amerika Serikat mengimpor baja
$1= 4R 0.25 Amerika Serikat mengimpor kayu dan baja
Nilai tukar dan keunggulan komparatif :
Jika tingkat kurs mencapai rentang yang tepat, pasar bebas akan
mendorong tiap negara untuk menggeser sumber daya kesektor
lain tepat negara itu meenikmati keunggulan komparatif hanya
produk dinegara yang memiliki keunggulan komparatif ini yang
akan bersaing di pasar dunia
72
break
75
TEORI MODERN
COMPARATIVE ADVANTAGE
78
ESENSI H-O MODEL
Merupakan kelanjutan dari teori klasik
Pendekatan perdagangan antara dua
negara dari sisi supply-demand
Preferensi dari semua konsumen di dunia
adalah identik
81
Teori Modern Eli Heckscher dan
Bertil Ohlin
Teori ini mengemukakan :
Perbedaan Opportunity Cost dapat
menimbulkan terjadinya perdagangan
internasional Negara-negara yang memiliki
faktor produksi relatif banyak/murah dalam
memproduksinya akan melakukan spesialisasi
produksi dan mengekspor barangnya
83
The Heckscher-Ohlin Assumptions
Governments
Pemerintah tidak mencampuri urusan
ekonomi
There are no taxes, subsidies, tariffs, quotas, etc.
Jadi, meskipun ada perdagangan barang dan
jasa, tidak ada perpindahan sumber daya
(contohnya: labor)
84
OPPORTUNITY COST
CURVE
87
definisi
Opportunity cost adalah ongkos yang
dikorbankan dari memproduksi satu
barang untuk memproduksi barang lain
atau dapat dikatakan besar pengorbanan
faktor produksi yang dapat digunakan
untuk memproduksi suatu barang,
dialihkan kepada barang lain yang
dianggap mempunya keuntungan
komperatif.
88
Production possibility curve
Kurva yang memperlihatkan berbagai
kombinasi barang yang dapat kita hasilkan
dan sekaligus menggambarkan produksi
atau kombinasi yang paling baik.
89
Asumsi PPC
Compare 2 variables; goods or services,
labor or capital
Trade-offs or opportunity cost involved
All available resources are fully employed
All available technology is fully employed
Productive efficiency: Resources are
employed in the least costly way
90
Persoalan-persoalan ekonomi muncul dari
penggunaan sumber daya yang langka
untuk memuaskan keinginan manusia
yang tak terbatas.
Kelangkaan merupakan inti persoalan
ekonomi.
91
Kelangkaan
Kelangkaan merupakan suatu kenyataan dan selalu
ada. Keinginan manusia yang tidak terbatas,
menyebabkan sumber daya yang ada sangat tidak
mencukupi
Sumber daya langka sehingga timbul masalah untuk
menentukan pilihan apa yang akan diproduksi dan
bagaimana membaginya diantara anggota masyarakat
Menyebabkan adanya biaya (Opportunity Cost)
93
Opportunity Cost
(Biaya Imbangan)
Setiap kali seseorang harus membuat
suatu pilihan karena adanya kelangkaan,
seseorang harus membayar biaya
imbangan
Biaya ini diukur dalam bentuk alternatif
yang harus dikorbankan
94
Example:
Perhatikan pilihan yang harus dilakukan oleh
seorang anak yang mempunyai uang Rp 1000,-
untuk dibelanjakan coklat dan biskuit. Harga
biskuit Rp 100 per buah dan harga coklat Rp
200 perbuah.
Kombinasi yang mungkin menggunakan seluruh
uangnya dapat dilihat pada Gambar 1.1
95
10
4
3
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah coklat
B
1000
3000
Pergeseran ke luar
KKP karena :
E
2100 Teknologi Baru
2000
A
Jumlah
700 750 Produksi 99
0 1000
Mobil
PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN
EKSPOR-IMPOR 104
Dampak Perdagangan Internasional
DAMPAK POSITIF
Meningkatkan investasi yang bersumber dari investor asing ataupun lokal.
Meningkatkan devisa karena bila nilai ekspor melebihi dari nilai impor
Menimbulkan lapangan pekerjaan
Meningkatkan daya saing produk berdasarkan keunggulan komparatif dan
kompetitif
Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia yang handal melalui teknologi
Memperluas diversifikasi barang, jasa dan pasar sesuai dengan penawaran dan
permintaan
Memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran
DAMPAK NEGATIF
Terpengaruhnya perekonomian nasional oleh situasi dan kondisi pasar dunia
Berpengaruh pada perubahan terhadap kebijakan pembangunan nasional. Misalnya krisis
ekonomi
Menciptakan ketergantungan produk terhadap produk suatu negara
Eksploitasi terhadap sumber daya alam karena pemenuhan pasar dunia
Terbentuknya proteksi non tarif yang dapat menghambat produk ekspor
Tindakan proteksi memproteksi antar suatu negara dikenal dengan retaliasi. 105
PRINSIP SISTEM PERDAGANGAN MENURUT
WTO
1. TIDAK DISKRIMINASI
4. TRANSPARAN
106
106
Hambatan Perdagangan
Hambatan Tarif: Pemberlakuan tarif atas
barang impor yang masuk ke dalam negeri.
Ada tiga tarif, yaitu Tarif Advaloren
(berdasarkan prosentase nilai barang,
semakin tinggi nilai barang semakin tinggi
tarifnya), Tarif Spesific (berdasarkan jumlah
persatuan barang), dan Tarif Compound
(gabungan keduanya)
Hambatan tarif ini sudah mulai dihapuskan
sesuai dengan perjanjian WTO, dan AFTA
(ASEAN Free Trade Association)
107
Hambatan Perdagangan
(lanjutan)
Hambatan Non Tarif: Pembatasan perdagangan selain
hambatan tarif yang tidak diperbolehkan lagi karena
akan mengganggu distorsi pasar dunia.
Pengelompokan Hambatan Non Tarif: (1) Pembatasan
spesifik (specific limitation), seperti larangan impor,
pembatasan impor atau quota sistem, atau karantina
dan sebagainya. (2) Peraturan bea cukai seperti
tatalaksana impor tertentu, penetapan harga pabean,
dan sebagainya. (3) Partisipasi pemerintah seperti
subsidi, insentif ekspor dan sebagainya.
Contoh Hambatan Non Tarif: Pelanggaran HAM, Isu
kesehatan, Isu politis, Isu Bioterorism Act, Penetapan
Halal, Standarisasi Internasional (Isu penetapan ISO,
HACCP, Sanitary Phito Sanitary) dll
108
Alasan dilakukannya Pembatasan
Perdagangan
1) Dgn mengurangi atau membatasi impor, devisa
dihemat (keeping money at home); barang dan
uang dinikmati di negara sendiri
2) Melindungi pasar sendiri, hanya bagi produsen
domestik; bisa berakibat pemanfaatan
sumberdaya domestik tidak efisien
3) Dgn menyamakan harga domestik dengan harga
impor (scientific tariff), memungkinkan produsen
domestik bersaing dgn luar negeri; tetapi akan
mengeliminasi persaingan internasional
4) Menciptakan kesempatan kerja pd industri
domestik
5) Mengurangi defisit neraca perdagangan 111
(balance of payment/BOP)
Kebijakan Tarif
Tarif adalah suatu pembebanan terhadap barang yang
melintasi daerah pabean (suatu daerah geografis
dimana barang bebas bergerak tanpa dikenakan
cukai/bea pabean).
114
114
Tarif menimbulkan dampak berupa kenaikan
harga atau biaya pengiriman barang (produk
impor) ke suatu negara
Maksud pengenaan tarif: memperoleh pendapatan
pengisi kas pemerintah(fungsi budgeter), dan
suatu metode untuk melindungi sektor-sektor
barang tertentu didalam negeri dari tekanan
persaingan produk impor (fungsi regulend)
contoh di indonesia : penerapan tarif impor 100%
pada mobil mewah
115
SISTEM TARIF
Pengenaan satu tarif untuk satu jenis barang atau komoditi yang
besarnya (prosentasenya) berlaku sama untuk impor komoditi
tersebut dari negara mana saja, tanpa kecuali.
Tarif Tunggal
Dikenal juga dengan istilah tarif berganda (double coloum tariff) yaitu
pengenaan satu tarif untuk satu komoditi yang besar prosentase tarifnya
Tarif berbeda antara satu negara dengan negara lain.
Konvensional
116
Pengelompokan Jenis Tarif
Exsport Duties
Pajak atau bea yang dikenakan terhadap
barang yang diangkut menuju ke negara lain.
121
Quota 123
kuota
Kuota impor adalah pembatasan secara
lansung terhadap jumlah barang yang boleh
diimpor dari luar negeri untuk melindungi
kepentingan industri dan konsumen.
Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan
memberikan lisensi kepada beberapa kelompok
individu atau perusahaan domestik untuk
mengimpor suatu produk yang jumlahnya
dibatasi.
124
124
Macam-macam kuota
impor :
1) Absolute/ uniteral quota, yaitu sistem kuota yang
ditetapkan secara sepihak (tanpa negoisasi).
127
Peraturan pemerintah yang mewajibkan
pelaku usaha untuk menggunakan
sebagian daripada bahan baku dan atau
faktor produksinya dari dalam negeri
Kebijakan untuk memajukan sektor lain,
terutama industri
Implikasinya pada pembukaan lapangan
kerja dan efek lain yang diharapkan
Di sisi lain, sangat didukung oleh
perusahaan, terutama perusahaan
multinasional
128
Komponen dalam negeri
Contoh di indonesia : pemerintah
mewajibkan perusahaan sepatu adidas
di tangerang untuk menggunakan
sebagian bahan baku dari sepatunya
dari produksi indonesia (adidas hanya
menggunakan komponen buatan
jermannya untuk lapisan kulit luar dan
sol)
129
Subsidi ekpor
130
Selain kebijakan yang bersifat protektif dalam
perdagangan juga dikenal kebijakan promotif,
untuk mendorong pertumbuhan perdagangan dari
dalam negeri (ekspor)
Pengertian Subsidi ekspor adalah pembayaran
oleh pemerintah dalam jumlah tertentu kepada
suatu perusahaan atau perseorangan yang giat
menjual barang ke luar negeri
contoh : harga normal barang $3, agar harga tidak
terlalu melonjak di negara impor, pemerintah
memberikan subsidi $1, jadi harga jual 2$ dengan
harapan produk tsb mampu bersaing di pasar
internasional
131
SUBSIDI
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan
perlindungan atau bantuan kepada industri dalam negeri
dalam bentuk keringanan pajak, fasilitas kredit, subsidi
harga, dll yang bertujuan untuk:
1. Menambah produksi dalam negeri
2. Mempertahankan konsumsi dalam negeri
3. Menjual dengan harga lebih murah daripada produk impor
132
Dumping
133
DUMPING
DUMPING = adalah kebijakan deskiminasi harga secara internasional
(International Price Descrimination), yaitu menjual suatu komoditi di
luar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan
harga di Dalam Negeri.
JENIS-JENIS DUMPING :
1. Persisten dumping; cenderung menjadi monopoli yang
berkelanjutan, dari suatu perusahaan d pasar domestik untuk
memperoleh profit maksimum dengan menetapkan harga yang lebih
tinggi didalam negeri dibndingkandengan harga di luar negeri.
2. Predatory dumping; yaitu tindakan suatu perusahaan untuk
menjual barangnya di luar negeri dengan harga yang lebih murah
untuk sementara (temporary), sehingga dapat menggusur atau
mengalahkan perusahaan lain dari persaingan bisnis. Setelah dapat
memonopoli pasar, barulah harga dinsikkan untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimum.
3. Sporadic dumping; suatu tindakan perusahaan dalam menjual
produknya di luar negeri dengan harga jual yang lebih murah secara
sporadis dibandingkan harga di Dalam Negeri karena adanya
surplus produksi Dalam Negeri
134
DAMPAK KEBIJAKAN
PERDAGANGAN
135
KRITIK TERHADAP PERDAGANGAN BEBAS
ARGUMENTASI EKONOMI YANG ARGUMENTASI SOSIAL POLITIK
MELAWAN FREE TRADE YANG MELAWAN FREETRADE
137
137