Abortus Imminens

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 46

Abortus Imminens

IDENTITAS

Nama : Nyonya SM
Umur : 21 tahun
Alamat : Sinduadi Mlati, Sleman
Tanggal periksa : 6 Agustus 2006.
KELUHAN UTAMA

keluar darah dari jalan lahir


RPS..
Pasien merasa hamil 4 bulan, datang dengan
keluhan mengeluarkan darah berupa flek-flek
dari jalan lahir sejak 1 hari sebelum masuk
rumah sakit, tidak ada gumpalan / jaringan.
Pasien pernah PP Test pada tanggal 7 Mei 2006
dengan hasil (+). Satu minggu yang lalu
pasien mondok di RSDS karena keluar darah
dari jalan lahir. Setelah perdarahan berhenti
pasien diizinkan pulang. Riwayat keputihan
(+), banyak, berbau, anyang-anyangan (+).
Riwayat trauma (-), diurut (-), post coitus (-).
Riwayat ANC
Periksa teratur ke bidan.
Riwayat Obstetri
1. Hamil ini
G1P0A0, HPMT : 7 April 2006, HPL : 14
februari 2007, UK 17 minggu.
Riwayat Penyakit Dahulu
Asma (-), DM (-), Hipertensi (-),
Penyakit jantung (-)
Pemeriksaan Fisik
KU : baik, CM, tak anemis
Vital sign : TD : 130/80 mmHg
N : 88 x/menit, reguler
Rr : 24 x/menit,tipe
costoabdominal
t : 36,5C
Lanjutan px
Kepala: conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-)
Leher : lnn tidak teraba, JVP tidak meningkat
Thoraks : simetris, ketinggalan gerak (-), retraksi
(-)
Jantung: S1-S2 murni, reguler, bising (-)
Paru : sonor, vesikuler (+), suara tambahan (-)
Hati : tidak teraba
Lien : tidak teraba.
Ekstremitas : oedema (-)
Pemeriksaan Ginekologis
Palpasi : Dinding perut supel, Nyeri
tekan (-), massa tumor (-), TFU 3 jari
di bawah pusat.
Pemeriksaan dalam / Inspekulo: Vulva
/ uretra tenang, dinding vagina licin,
serviks utuh mencucu, OUE tertutup,
Corpus uteri setinju dewasa, AF,
parametrium kanan / kiri lemas.
LABORATORIUM
Darah (6/8/06) AT : 365000 /l
AL : 10500/l
Hct : 35,5 %
Ne : 65,8 %
MCV : 57 fl
Lim : 23,5 %
MCH : 21,5 pg
Mo : 5,1 %
MCHC : 32 g/dl
Eo : 5,4 %
RDW : 19,9
Ba : 0,2 %
CT : 8 menit
AE : 5,29 juta /l
BT : 2 menit
Hb : 11,4 g%
Gol. Darah : O
Urin (6/8/06)
Glu : N Color : yellow
Pro : - Leko pucat : +
Bil : - Glitter cell : 0
Uro : N Leko gelap : +
Ph : 7,5
Eritrosit : 1-2
Ep tubuli : 0
Sg : < 1,005
Ep. Ves urinaria : 1-2
Ket : -
Ep. Vagina : -
Nit : -
Ep. Uretra : -
Leu : + 500 leu/ l
Turc : +-
USG abdomen:
Hasil : janin tunggal intrauterin, DJJ (+),
BPD 19 minggu, placenta dan air
ketuban dalam batas normal.
Kesimpulan : kehamilan baik
DIAGNOSIS

Abortus imminens
Penatalaksanaan
Pertahankan kehamilan mondok
Bedrest total
Erithromisin 4 X 500 mg
Asam mefenamat 3 X 500 mg
Premaston 3 X 1
Prenamia 1 X 1
Abortus
Definisi abortus
Abortus ialah ancaman atau pengeluaran
hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan, dan sebagai batasan
digunakan kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat anak kurang dari 500
gram.
Etiologi abortus spontan

1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi


Penyebab kelainan ini adalah :
a. Kelainan kromosom.
Paling sering adalah trisomi kromosom
autosomal, poliploidi, maupun kelainan
pada kromosom seks (monosomi X).
Biasanya abortus pada kelainan
kromosom terjadi sebelum umur
kehamilan 6-8 minggu.
b. Lingkungan kurang sempurna
Bila lingkungan endometrium di sekitar tempat
implantasi kurang sempurna dapat mengganggu
pemberian zat-zat makanan pada hasil konsepsi.
c. Pengaruh dari luar
Radiasi, virus, obat-obatan dapat mempengaruhi
hasil konsepsi maupun lingkungannya di dalam
uterus. Pengaruh ini disebut pengaruh
teratogenik.
2. Kelainan pada plasenta
Endarteritis dapat terjadi pada villi
koriales oksigenasi plasenta
terganggu janin dapat mengalami
gangguan pertumbuhan atau bahkan
kematian.
Keadaan ini dapat terjadi pada
kehamilan muda misalnya pada
hipertensi kronis.
3. Penyakit pada ibu
Penyakit akut seperti tipus abdominalis,
pielonefritis, malaria dapat menyebabkan
abortus. Toksin, bakteri, virus, plasmodium
dapat melewati plasenta, masuk ke janin
sehingga menyebabkan kematian janin.
Penyakit kronis seperti TBC, hipertensi, DM,
anemia berat dapat menyebabkan abortus
walaupun lebih jarang.
Infeksi, seperti TORCH yang diperoleh
beberapa minggu atau saat hamil, ISK,
uretritis, vaginitis, endometritis, infeksi
traktus genitalis dapat menyebabkan
abortus.
4. Kelainan traktus genitalis
Kelainan uterus
a. Kongenital
Uterus hiperretrofleksi, retroversi uteri,
uterus duplex, uterus bicornis, uterus
septus, dan kelainan anatomis uterus
kongenital lain dapat menyebabkan
abortus.
b. Akuisital
Leomyoma terutama tipe submukosa
Sinekia uteri (sindroma asherman)
misalnya akibat kuretase ataupun
komplikasi postpartum
Distorsio uteri misalnya akibat terdorong
oleh tumor pelvis.
Inkompetensi serviks
Ditandai dengan dilatasi serviks tanpa rasa sakit
pada trimester II atau awal trimester III yang
berakibat menonjolnya selaput ketuban ke
dalam vagina, diikuti pecahnya selaput dan
ekspulsi janin yang masih immatur.
5. Trauma
Trauma fisik terutama trauma abdomen baik
tumpul maupun tajam yang berat.
Patologi
Pada awal abortus terjadi perdarahan
dalam desidua basalis kemudian diikuti
oleh nekrosis jaringan di sekitarnya. Hal
tersebut menyebabkan hasil konsepsi
terlepas sebagian atau seluruhya sehingga
merupakan benda asing dalam uterus.
Keadaan ini menyebabkan uterus
berkontraksi untuk mengeluarkan isinya.
Macam-macam abortus
Abortus komplit adalah seluruh hasil konsepsi
telah keluar dari kavum uteri pada kehamilan
kurang 20 minggu.
Abortus inkomplit adalah sebagian hasil konsepsi
telah keluar dari kavum uteri, masih ada yang
tertinggal.
Abortus insipiens adalah abortus yang sedang
mengancam dimana serviks telah mendatar dan
ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil
konsepsi masih dalam kavum uteri,
Abortus imminens ialah abortus tingkat
permulaan, dimana terjadi perdarahan
pervaginam ostium uteri masih tertutup dan
hasil konsepsi masih baik dalam kandungan.
"Missed abortion" adalah abortus dimana embrio
atau fetus telah meninggal dalam kandungan
sebelum kehamilan 20 minggu, akan tetapi hasil
konsepsi seluruhnya masih tertahan dalam
kandungan selama 6 minggu atau lebih.
Abortus habitualis adalah keadaan terjadinya
abortus tiga kali berturut-turut atau lebih.
Kriteria Diagnosis
Umum
Ada terlambat haid atau amenorea kurang
dari 20 minggu.
Perdarahan pervaginam, mungkin disertai
jaringan hasil konsepsi.
Rasa sakit atau kram perut di daerah atas
simpisis.
Abortus imminens
pada wanita hamil terjadi perdarahan
melalui ostium uteri eksternum,
disertai mules sedikit atau tidak sama
sekali,
uterus membesar sebesar tuanya
kehamilan,
serviks belum membuka, dan tes
kehamilan positif.
Abortus insipiens
dilatasi serviks uteri dengan hasil konsepsi
masih dalam uterus.
Rasa mules biasanya lebih sering dan
kuat.
Abortus inkompletus
kanalis servikalis terbuka dan jaringan
dapat diraba dalam kavum uteri atau
kadang- kadang sudah menonjol dari
ostium uteri eksternum.
Perdarahan dapat banyak sekali, sehingga
menyebabkan syok. Perdarahan tidak akan
berhenti sebelum sisa hasil konsepsi
dikeluarkan.
Abortus kompletus
Perdarahan uterus berhenti spontan setelah
seluruh hasil konsepsi dikeluarkan.
Setelah perdarahan berhenti, ostium serviks
menutup.
Kontraksi uterus yang terasa nyeri juga berhenti
spontan setelah seluruh hasil konsepsi
dikeluarkan.
Diagnosis dapat dipermudah apabila hasil
konsepsi dapat diperiksa dan dapat dinyatakan
bahwa semuanya sudah keluar dengan lengkap.
Missed abortion
biasanya tidak dapat ditentukan dalam satu kali
pemeriksaan, melainkan memerlukan waktu
pengamatan untuk menilai tanda-tanda tidak
tumbuhnya malahan mengecilnya uterus
biasanya didahului oleh tanda-tanda abortus
imminens yang kemudian menghilang secara
spontan atau setelah pengobatan.
Kriteria diagnosis yang ditemukan pada
pasien ini :
PP Test positif
Usia kehamilan 17 minggu
Riwayat perdarahan berupa flek-flek.
Pada pemeriksaan inspekulo ditemukan OUE
tertutup.
USG menunjukkan kehamilan masih baik.
Dengan demikian pasien ini memenuhi kriteria
abortus imminens.
Diagnosis Diferensial
Abortus komplit
Abortus inkomplit
Abortus insipiens
Abortus imminens
Missed abortion
Kehamilan ektopik terganggu
Pemeriksaan Penunjang
Diperlukan pada abortus imminens, abortus
habitualis, dan missed abortion
1. Pemeriksaan Doppler atau USG untuk
menentukan apakah janin masih hidup,
menentukan prognosis
2. Pemeriksaan kadar fibrinogen pada
missed abortion
3. Test kehamilan (PPT)
Tatalaksana
Abortus imminens
Penanganan abortus imminens terdiri atas :
a. Istirahat-baring.
Tidur berbaring merupakan unsur penting dalam
pengobatan, karena cara ini menyebabkan
bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnya
rangsang mekanis.
b.Tes kehamilan dapat dilakukan. Bila hasil negatif,
mungkin janin sudah mati. Pemeriksaan USG untuk
menentukan apakah janin masih hidup.
c. Fenobarbital 3 x 30 mg sehari dapat diberikan untuk
menenangkan penderita.
d. Berikan preparat hematinik misalnya sulfas
ferosus 600-1.000 mg.
e. Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C.
f. Bersihkan vulva minimal dua kali sehari dengan
cairan antiseptik untuk mencegah infeksi
terutama saat masih mengeluarkan cairan
coklat.
g. Tentang pemberian hormon progesteron pada
abortus imminens masih belum ada persesuaian
faham. Sebagian menyatakan tidak setuju,
sebagian lagi menyatakan setuju.
Abortus insipiens
Bila perdarahan tidak banyak, tunggu terjadinya
abortus spontan tanpa pertolongan selama 36
jam dengan diberikan morfin.
Pada kehamilan kurang dari 12 minggu, yang
biasanya disertai perdarahan, tangani dengan
pengosongan uterus memakai kuret vakum atau
cunam abortus, disusul dengan kerokan
memakai kuret tajam. Suntikkan ergometrin 0,5
mg intramuskular.
Pada kehamilan lebih dari 12 minggu,
berikan infus oksitosin 10 IU dalam,
dekstrose 5% 500 ml dimulai 8 tetes per
menit dan naikkan sesuai kontraksi uterus
sampai terjadi abortus komplit.
Bila janin sudah keluar, tetapi placenta
masih tertinggal, lakukan pengeluaran
placenta secara manual.
Abortus inkomplitus
Bila disertai syok karena perdarahan, berikan
infus cairan NaCI fisiologis atau ringer laktat dan
selekas mungkin ditransfusi darah.
Setelah syok diatasi, lakukan kerokan dengan
kuret tajam lalu suntikkan ergometrin 0,2 mg
intramuskular.
Bila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih
tertinggal, lakukan pengeluaran plasenta secara
manual.
Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi.
Abortus komplit
Bila kondisi pasien baik, berikan
ergometrin 3 x 1 tablet selama 3 sampai 5
hari.
Bila pasien anemia, berikan hematinik
seperti sulfas ferosus atau transfusi darah.
Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi.
Anjurkan pasien diet tinggi protein,
vitamin, dan mineral.
Missed abortion
Bila kadar fibrinogen normal, segera keluarkan jaringan
konsepsi dengan cunam ovum lalu dengan kuret tajam.
Bila kadar fibrinogen rendah, berikan fibrinogen kering
atau segar sesaat sebelum atau ketika mengeluarkan
konsepsi.
Pada kehamilan kurang dari 12 minggu, lakukan
pembukaan serviks dengan gagang laminaria selama 12
jam lalu dilakukan dilatasi serviks dengan dilatator
Hegar. Kemudian hasil konsepsi diambil dengan cunam
ovum lalu dengan kuret tajam.
Pada kehamilan lebih dari 12 minggu, berikan
dietilstilbestrol 3x5 mg lalu infus oksitosin 10 IU
dalam dekstrose 5% sebanyak 500 ml mulai 20
tetes per menit dan naikkan dosis sampai ada
kontraksi uterus. Oksitosin dapat diberikan
sampai 100 IU dalam 8 jam. Bila tidak berhasil,
ulang infus oksitosin setelah pasien istirahat satu
hari.
Bila tinggi fundus uteri sampai 2 jari bawah
pusat, keluarkan hasil konsepsi dengan
menyuntik larutan garam 20% dalam kavum
uteri melalui dinding perut.
Pada pasien ini diberikan terapi berupa :
Pertahankan kehamilan mondok
Pada abortus imminens kehamilan masih baik,
dan abortus masih bisa dihindari sehingga terapi
utamanya adalah mempertahankan kehamilan.
Bedrest total
Tidur berbaring merupakan unsur penting dalam
pengobatan, karena cara ini menyebabkan
bertambahnya aliran darah ke uterus dan
berkurangnya rangsang mekanis.
Erithromisin 4 X 500 mg
Pada pasien ini kemungkinan kausanya adalah infeksi,
yang ditandai dengan riwayat keputihan, anyang-
anyangan , serta didukung oleh hasil laboratorium,
sehingga diperlukan pemberian antibiotik untuk
mengatasi kausa infeksi ini.
Asam mefenamat 3 X 500 mg
Premaston 3 X 1
Merupakan preparat progesteron.
Prenamia 1 X 1
Diberikan untuk mengatasi anemia akibat pengeluaran
darah.
Dengan demikian pemberian terapi pada pasien ini
sudah tepat.

Anda mungkin juga menyukai