4 - Meso
4 - Meso
Obat
Kelompok IV
YULIA NOFITASARI 1311011005
NISA KURNIA SARI 1311011065
OCTY AISYAHHARMA 1411011038
MEGARASWITA S 1411012036
Monitoring Efek Samping Obat dan Efek
Samping Obat
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) merupakan kegiatan pemantauan
setiap respon terhadap obat yang merugikan atau tidak diharapkan yang
terjadi pada dosis lazim yang digunakan pada manusia untuk tujuan
profilaksis, diagnosa, dan terapi.
a. Memberikan kesempatan untuk mengenali suatu obat dengan baik dan untuk mengenali
respon orang terhadap obat.
b. Membantu meningkatkan pengetahuan tentang obat, manusia atau penyakit dari waktu ke
waktu.
d. Menemukan efek samping obat (ESO) sedini mungkin terutama yang berat, tidak dikenal,
frekuensinya jarang.
Tujuan MESO
e. Menentukan frekuensi dan insidensi efek samping obat yang sudah dikenal dan yang baru
saja ditemukan.
h. Mencegah terulangnya kejadian reaksi obat yang tidak dikehendaki (Syah, 2012).
Macam Efek Samping
Obat Tipe A
Efek Samping Tipe A adalah efek samping yang sudah terdeteksi saat
uji klinik, berkaitan dengan dosis (dose-related) dan timbul berkaitan
dengan efek farmakologi (khasiat) dari obat tersebut. Meningkatkan
efek samping yang ditimbulkan, secara umum efek samping tipe A ini
tidaklah berat. Contohnya penggunaan fenotiasin dapat menimbulkan
ekstrapiramidal karena efek anti kolinergiknya, penurunan dosis
berkemungkinan dapat menurunkan efek sampingnya.
Macam Efek Samping
Obat Tipe B
ESO type B (ESO dose Independent) ialah ESO yang merupakan suatu
respon jarang atau tidak umum terjadi dan tidak dapat diduga
sebelumnya. Si ESO tipe B tidak berhubungan dengan khasiat
farmakologik obat, dan yang terjadi tidak bergantung pada dosis.
Reaksi ini lebeh jarang terjadi (dibanding dengan tipe A), tetapi lebih
sering bersifat fatal.
Macam Efek Samping
Obat Tipe D
Efek samping obat tertunda/lambat yang terjadi beberapa tahun
setelah terapi seperti karsinogen (penyabab kanker) dan teratogen.
Diperkirakan bahwa toksisitas tersebut dihalangi oleh penelitian
mutagenisitas praklinis. Penelitian karsinogen untuk senyawa kimia
baru perlu dilakukan secara menyeluruh sebelum lisensi produk
diberikan
Pemantauan dan Pelaporan Efek
Samping Obat
Menurut BPOM (2012) MESO oleh tenaga kesehatan di Indonesia masih
bersifat sukarela (voluntary reporting) dengan menggunakan formulir
pelaporan ESO berwarna kuning, yang dikenal sebagai Form Kuning.
Monitoring tersebut dilakukan terhadap seluruh obat beredar dan
digunakan dalam pelayanan kesehatan di Indonesia. Aktifitas
monitoring ESO dan juga pelaporannya oleh sejawat tenaga kesehatan
sebagai healthcare provider merupakan suatu tool yang dapat
digunakan untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya ESO yang serius
dan jarang terjadi (rare).
Siapa saja yang bisa melakukan
pelaporan efek samping obat?
Pelaporan dapat dilakukan oleh Tenaga kesehatan, yaitu:
dokter,
dokter spesialis,
dokter gigi,
apoteker,
bidan,
perawat, dan
tenaga kesehatan lain
Apa saja yang perlu dilaporkan?
58 Mungkin/probable
14 Cukup mungkin/possible
0- Ragu-ragu/doubtful
Kategoti Kausalitas
Certain/Highly Possible
Manifestasi efek samping atau hasil uji lab yang abnormal, dilihat dari waktu
kejadian dapat diterima yaitu bahwa terjadi setelah penggunaan obat (Event
or laboratory test abnormality with plausible time relationship to drug intake)
Tidak dapat dijelaskan bahwa efek samping tersebut merupakan
perkembangan penyakit atau dapat disebabkan oleh penggunaan obat lain
(Cannot be explained by disease or other drugs)
Respon terhadap penghentian penggunaan obat dapat terlihat (secara
farmakologi dan patologi (Response to withdrawal plausible
(pharmacologically, pathologically))
Efek samping tersebut secara definitive dapat dijelaskan dari aspek
farmakologi atau fenomenologi (Event definitive pharmacologically or
phenomenologically (An objective and specific medical disorder or recognised
pharmacological phenomenon))
Rechallenge yang positif (Positive rechallenge (if necessary)
Kategori Kausalitas
Probable
Manifestasi efek samping atau hasil uji lab yang abnormal, dilihat dari waktu
kejadian masih dapat diterima yaitu bahwa terjadi setelah penggunaan obat
(Event or laboratory test abnormality with reasonable time relationship to
drug intak)
Tidak tampak sebagai perkembangan penyakit atau dapat disebabkan oleh
obat lain (Unlikely to be attributed to disease or other drugs)
Respon terhadap penghentian penggunaan obat secara klinik dapat diterima
(Response to withdrawal clinically reasonable)
Rechallenge tidak perlu (Rechallenge not necessary)
Kategori Kausalitas
Possible
Manifestasi efek samping atau hasil uji lab yang abnormal, dilihat dari waktu
kejadian masih dapat obat (Event or laboratory test abnormality with
reasonable time relationship to drug intake)
Dapat dijelaskan oleh kemungkinan perkembangan penyakit atau disebabkan
oleh obat lain (Could also be explained by disease or other drugs)
Informasi terkait penghentian obat tidak lengkap atau tidak jelas (Information
on drug withdrawal lacking or unclear)
Kategori Kausalitas