Anda di halaman 1dari 19

PEMERIKSAAN PRODUKSI

AIR MATA
SMF/Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo
Apparatus Lakrimalis

Sekresi : Main Glandula Lacrimalis


Accessory Lacrimal Gland : Krause, Wolfring,
Meibom, Zeis, Moll

Ekskresi : Punctum lacrimal, kanalikuli lacrimal, saccus


lacrimal, ductus lacrimal
PEMERIKSAAN SEKRESI AIR MATA
Uji Schirmer I dan II
Uji Sekresi Basal
Uji Fenol Red Thread
Uji Rose Bengal
1. Schirmer Test I
Alat :
Kertas filter Whatman 41 bergaris 5mm dan panjang 35 mm.
Kertas ditekuk 5mm di salah satu ujung.

Tujuan :
Pemeriksaan fungsi sistem lakrimal. Untuk menentukan apakah
produksi air mata cukup untuk membasahi mata (produksi basal
dan refleks sekresi)
Teknik Schirmer Test I
1. Pasien diperiksa di kamar dengan penerangan redup
2. Dilakukan pada kedua mata bersamaan
3. Kertas filter diinsersikan pada 1/3 lateral forniks inferior
dengan lekukan 5mm di belakang kelopak
4. Pasien diminta memfiksasi matanya pada titik di atas
bidang horizontal selama 5 menit
5. Pasien diminta tidak berkedip terlalu banyak
6. Kertas filter diangkat
7. Dilihat bagian kertas filter yang basah, diukur dari bagian
fillter yang dilipat
Hasil Schirmer Test I
10-30 : normal atau ada pseudoepifora
>30 : tidak ada arti dapat normal, pseudoepifora,
hipersekresi
<10 : hiposekresi baik basal maupun reflektoris
2. Schirmer Test 2

Alat :
1. Kertas filter Whatman 41 bergaris 5mm dan panjang
35 mm. Kertas ditekuk 5mm di salah satu ujung
2. Anestesi lokal
3. Perangsang mukosa hidung aromatik amonia
Tujuan Schirmer Test 2
Tes ini digunakan untuk menilai refleks sekresi kelenjar
lakrimalis.

Rangsangan sekresi kelenjar lakrimalis dapat diberikan dengan


merangsang saraf trigeminus, kecuali terdapat kegagalan total
refleks trigeminus.

Perangsangan pada hidung akan menimbulkan sekresi sistem


lakrimal
Teknik Schirmer Test 2
1. Satu mata diberikan anestetik lokal
2. Diletakkan kertas filter dibelakang kelopak mata yang akan
diperiksa setelah ditetesi obat anestetik
3. Pada mukosa hidung sisi mata yang tidak diberi anestetik
dirangsang dengan kapas kering dengan amonia 10% selama 2
menit
4. Ditunggu selama 2-5 menit
5. Dilihat bagian filter yang basah
Nilai Schirmer Test 2
Bila tidak terdapat bertambahnya pembasahan kertas filter
berarti kegagalan total refleks sekresi.
Bila bertambah berarti refleks sekresi bernilai normal.
Pada keadaan normal kertas filter menjadi basah 15mm setelah
5 menit
3. Uji Sekresi Basal
Alat :
1. Kertas filter Whatman 41 bergaris 5mm dan panjang 35 mm.
Kertas ditekuk 5mm di salah satu ujung
2. Anestetik lokal

Tujuan :
Pemeriksaan kemampuan sekresi basal (Kelenjar Wolfring dan
Krause) dengan menghilangkan faktor sekresi dari glandula
lakrimalis utama dengan memberikan anestesi.
Teknik Uji Sekresi Basal
1. Pasien diperiksa di kamar dengan penerangan redup
2. 1-2 tetes anestetik lokal diberikan pada kedua mata
3. Setelah menunggu 1-2 menit kerja anestetik, forniks inferior
mata dibersihkan dengan kapas
4. Kemudian kapas dengan kokain dan adrenalin chlor diusapkan
pada konjungtiva untuk mendapatkan anestesi yang lebih
dalam
5. Ditunggu sampai hiperemi konjungtiva menghilang
6. Ditaruh filter selama 5 menit kemudian diukur bagian yang
basah dari filter
Nilai Uji Sekresi Basal

<10 mm : hiposekresi akibat gangguan sekresi basal


4. Uji Fenol Red Thread (PRT)

Alat :
Serat (benang) katun yang diwarnai dengan fenol merah

Tujuan :
Pemeriksaan kuantitas air mata. Fenol merah sangat rentan
terhadap perubahan pH dari warna kuning menjadi merah
bila dibasahi dengan air mata
Teknik Uji Fenol Red Thread (PRT)

Bagian yang melipat pada ujung benang yang panjangnya


70mm ditaruh diforniks inferior. Setelah 15 detik dilihat
perubahan yang akan terjadi.

Nilai Uji Fenol Red Thread (PRT)

Normal yang basah antara 9-20 mm.

Mata kering memiliki panjang < 9 mm


5. Uji Rose Bengal

Pemeriksaan kuantitas tears film

Rose bengal merupakan zat warna yang bila diberikan pada


permukaan mata akan diambil oleh sel epitel yang mati.
Pewarnaan positif konjungtiva oleh rose bengal akan selalu
terlihat pada mata kering.
Uji ini lebih sensitif dibandingkan dengan fluoroscein.
Pewarnaan ini akan memberikan warna pada epitel kornea dan
konjungtiva.

Nilai 0-4+.

Nilai 3-4+ menunjukkan pewarnaan

yang banyak hiposekresi lakrimal

Anda mungkin juga menyukai