Anda di halaman 1dari 34

MAKSILO MANDIBULAR

RELATIONSHIP DAN
ARTIKULATOR
Drg, Rahmat Hidayat
Hubungan Rahang

1. Hubungan rahang vertikal


2. Hubungan rahang horizontal
1. Hubungan rahang vertikal
Dimensi vertical (ketinggial antara maksila dan mandibula) merujuk pada ukuran vertical
wajah diantara dua point, umumnya point yang dimaksud adalah hidung pasien dan dagu
pasien (1/3 wajah bawah)
Org yg kehilangan gigi mk dimensi vertikal berubah, bs kempot karena 1/3 wajah bawhnya
berkurang
Dimensi vertical menggambarkan tentang dua hal, yaitu : 1.physiologic rest dimension dan
2.occlusal vertical dimension
Physiologic rest dimension didefinisikan ketika pasien berada pada upright position dan
benar-benar dalam kondisi istirahatkepala kondyle tegak namun otot2 dlm kondisi istirahat .
Dg metode fonetik untuk mencari dimensi vertikal istirahat (dg menyebutkan huruf M)
disuruh menyebutkan M secara terus menerus lalu nanti lama kelamaan bibir akan menutup
namun gigi tidak kontak menunjukkan dimensi vertikal istirahat
Space yang terbentuk antara maksila dan mandibula disebut sebagai interocclusal rest
space
sedangkan, occlusal vertical dimension merujuk pada pengukuran dimensi vertical dimana
posisi gigi geligi pasien berada pada maximal intercuspal position Hasil dari jarak antara
hidung-dagupd saat beroklusi , kontak maksimal/saat menggigit
Rentang interocclusal rest space berada pada range 2-4 mm.
Dimensi vertikal resposisi lebih tinggi drpd dimensi vertikal oklusi(karena
resposisi tidak terjadi kontak oklusi). Selisihnya disebut interocclusal rest
space/lee way space/space of spee . Kalo ga punya lee way space ya
gabisa bicara. Kalo ada ya nnt kita bisa ngomong. Ruang lee way space itu
2-4 mm
Kalo kita ga ngukur dimensi vertikal nnt gigi tiruan ketinggian jadi susah
ngunyah, sakit pd sendi , atau dimensi vertikal terlalu rendah jadi makanan
ga lumer2, kl dimensi vertikal rendah maka yg terlalu tinggi itu lee way space
nya begitu sebaliknya
Dimensi vertikal resposisi tidak bisa berubah sampai tua. Jadi kita kl mau bkin
gigi tiruan lebih mudah untuk menyesuaikan dimensi vertikalnya . Tp tiap org
beda
Diindikasikan untuk gigi tiruan sebagian lepasan yg kehilangan posterior/ga
punya oklusi stabil, kunci oklusi itu kan posterior
Ex: setelah pasien diinstruksikan mengucapkan bunyi M lalu didapatkan
dimensi vertikal resposisi 65 , nah saat menggigit gigi tiruan itu 65 dikurang 2-4
mm. Gigi tiruan yg dibuat nnt itu kl saat pasien menggigit gak boleh lebih dr
63/kurang dr 61 krn kl lebih itu nnt kl buka mulut lebar gigi nya blm tentu udah
kebuka, kl terlalu pendek mau ngunyah susah
Kl pasien hanya kehilangan gigi anterior namun gigi posteriornya masih,
maka dimensi vertikalnya belum berubah karena dimensi vertikal oklusi tidak
mengalami kelainan . Yg masalah kl kehilangan oklusi/posterior maka dimensi
vertikalnya sudah berubah kecuali kl hilang 1 atau 2 gigi
VDRP(vertikal dimensi resposisi)
Dimensi vertical istirahat
- Dimensi vertical istirahat ditentukan apabila seseorang
berada dalam posisi tegak dan sepenuhnya dalam
keadaan istirahat. Posisi mandibula bergantung pada
keseimbangan antara otot-otot mastikasi, otot bagian atas
leher, serta otot supra dan infra hyoid.
- Posisi mandibula menggantung, otot2 dlm keadaan fisiologis
seimbang ( mengucapkan M)
- Bila pasien yang diukur dimensi vertical istirahatnya masih
bergigi, maka tak satupun gigi asli yang saling bersentuhan
dalam posisi ini.
- Jarak atau ruang yang terjadi pada keadaan ini disebut
sebagai ruang inter-oklusal (free way space).
VDRP
Posisi istirahat fisiologis dari mandibula adalah posisi mandibula saat otot-
otot elevator & depressor mandibula dalam keadaan istirahat fisiologis,
tonusnya seimbang & kondilus dalam kedudukan relax di dalam fossa
glenoid.
Istilah lain :
physiological rest position
rest jaw relation
postural position

.Pada dimensi vertical istirahat fisiologis, gigi geligi RA & RB tidak berkontak,
sedangkan bibir atas & bibir bawah berkontak ringan.
.Pada setiap orang VDRP tidak berubah sehingga dapat membantu
menentukan dimensi vertikal seseorang, meskipun telah kehilangan kunci
oklusi dan terjadi penurunan ketinggian 1/3 wajah bawah
Kalo kehilangan gigi udah lama bisa menyebabkan hipotonis(memble)
VDO(vertikal dimensi oklusi)
Bila pasien bergigi asli mengangkat mandibulanya dari posisi
istirahat, sehingga semua tonjol giginya berkontak secara
maksimum dan dimensi vertikalnya sekali lagi diukur, jadilah
dimensi vertical oklusal. Mudah dimengerti bahwa dimensi
vertical istirahat akan selalu lebih besar daripada dimensi vertical
oklusal. Pada kebanyakan pasien, perbedaan ini berkisar anata
2-4 mm

.Pada dimensi vertical oklusal, gigi geligi RA & RB berkontak


maksimum sedangkan bibir atas & bibri bawah berkontak wajar.
Hubungan VDRP dan VDO
Selisih dimensi vertical istirahat fisiologis & dimensi vertical oklusal adalah free way
space. Jarak ini umumnya berkisar 2 4 mm.
Nama lain free way space :
Celah / ruang antar oklusal
Interocclusal distance
Interocclusal gap / clearance
Interocclusal rest space

.VDRP = VDO + FWS


.VDO = VDRP - FWS
.FWS = VDRP - VDO
Hubungan rahang horizontal
1. .Centric relation / Relasi sentris merupakan physiologic relationship
antara mandibula dan maksila ketika condyle berelasi secara tepat
dengan articular disc dan secara bersama-sama condyle-disc
menstabilisasi posterior slope dari articular eminence kepala kondyl
berada paling osterior pd fossa glenoid. Saat seseorang relasi sentris gigi
ga berkontak itu bisa tp umunya gigi nya berkontak dg jarak sekitar 0,2.
hubungan maksila dan mandibula spy ditengah (enggak cakil) midline
ketemu midline . Klo midline udah berubah ya relasi sentris berubah.
Supaya gigitnya bener kita harus menentukan relasi sentris agar
gigitanya ditengah
2. Maximal intercuspal position / Oklusi sentris: dimana terjadi posisi
intercuspation maksimum dari gigi geligi
Jika terjadi perbedaan posisi antara centric relation dengan
intercuspation maksimum, umumnya intercuspal position selalu lebih
anterior daripada centric relation
Rentang perbedaanya adalah 1-5 mm (umumnya 2 mm)
Posisi Relasi Sentris
Hubungan horizontal: relasi sentrik dan
oklusi sentrik
Relasi sentrik
.Posisi paling mundur dan tidak tegang RA dan RB pada suatu kedudukan
vertikal tertentu sehingga gerakan RA ke lateral masih mungkin dilakukan
.Posisi ini sama untuk seumur hidup kecuali karena kecelakaan atau kelainan
TMJ
.Hubungan antara tulang dengan tulang antara RA dan RB, relasi tonjol gigi
tidak diperhatikan
Oklusi sentrik
.Hubungan gigi RA dan RB hubungan antar tonjol maksimum tidak
mempermasalahkan posisi tulang rahang
.Bukan posisi terminal atau paling mundur dari RB tetapi terjadi pada satu titik
dalam gerak batas (Border Movement)
Horizontal Jaw Relation

C.R dan C.O

Lebih dari 90% orang, C.O 0.1 - 2mm didepan CR.


- Relasi sentrik dg cara postural position
(menengadahkan kepala , ditempelin ke langit2,
menelan lidah pelan2)
- Pd saat relasi sentrik gigi kontak namun belum kontak
scr maksimal , kalo kontak maksimal namanya oklusi
sentrik
- Kl gigit(kepala kondyl plg posterior pd fossa glenoid)
relasi sentris.
Hubungan Rahang Pada Pasien
Kehilangan Gigi Sebagian
Pada pasien kehilangan gigi sebagian, terdapat beberapa kemungkinan yang dapat
dijumpai.
1. Pd kehilangan beberapa gigiPenentuan hubungan ini dapat langsung dilakukan
begitu saja dengan cara menangkupkan kedua model rahang dalam kedudukan
antar tonjol, dengan bantuan gigi yang masih ada.
2. Pada pasien dengan kehilangan gigi lebih banyak lagi, terutama geligi
belakangnya, cara penentuan seperti tadi tidak lagi dapat dilakukan. Pada kasus
ini, penentuan tinggi dan letak gigit mirip dengan yang dilakukan untuk rahang
yang sudah tidak bergigi. Namun, prinsip dasarnya tetap sama, yaitu merekam
hubungan vertical dan horizontal yang benar antar rahang bawah dan atas.
1. Relasi sentris ditentukan dlu sebelum memasang ke
artikulator. Kl oklusinya stabil nnt gausah ukur DV
2. Kalo kehilangan gigi banyak dan jomplang2 mk
perlu diukur DV/dilakukan MMR baru nnt dipasang
diartikulator
3. Mmr itu mencari vertikal dimensi dan relasi sentris,
oklusi sentris
Penentuan Maksilo Mandibular Relationship
(MMR) pada kehilangan sebagian gigi

1. Menentukan dataran oklusal RA


2. Menentukan Dimensi Vertikal (DV) VDRP dan VDO
3. Menentukan relasi sentris dan oklusi sentris
4. Fiksasi

.Tujuan penetapan DV & relasi sentries : mengembalikan hubungan antar-


rahang yang normal, sehingga estetika normal, fungsi-fungsi normal, &
kesehatan jaringan mulut terpelihara.

.Manfaat penetapan DV & relasi sentries : memimdahkan hubungan antar-


rahang ke articulator, sehingga gigi-geligi yang disusun di articulator
nantinya dapat diterima baik di dalam mulut.jadi nyusunnya berdasarkan
DV dan relasi sentris
TAHAPAN MMR
1. Menentukan dataran oklusal RA
Tidak ada gigi disejajarkan dengan pertolongan oklusal guide
plane dan disejajarkan dengan garis chamfer (garis yang terbentuk
dari 3 titik yaitu meatus acustikus eksternul kanan dan kiri dan
SNA)
Masih ada sebagian gigi disejajarkan dengan gigi yang masih ada
Kl gaada gigi banyak harus ditentukan dg bantuan garis chamfer
Kl yg hilang dikit gigi nya bisa dibantu dg gigi yg masih ada
2. Penentuan DV
Pengukuran DV dengan metode Willis:
Penentuan dimensi vertikal rest position
(DVRP) mengukur jarak pupil-sudut mulut
sama dengan jarak hidung-dagu. (PM =
HD)
Mencari VDO dan sentrik relasi (HD=PM-
2mm)
-Mengukur sentrik relasi Bite rim yang
berantagonis dengan gigi asli
dilunakkan/dicacah dengan pisau malam
yang dipanaskan lalu pasien diminta untuk
oklusi sampai didapat HD = PM (2-4)
-Menentukan posisi relasi sentris pasien
diminta untuk menelan ludah
pembuatan garis relasi pada bite rim RA+RB
- Menentukan DV ada banyak metode
- Yg paling banyak menggunakan metode willis
dimana pd saat resposisi jarak pupil-sudut mulut sama
dengan jarak hidung-dagu. PM=HD
- Pd saat oklusi (HD=PM-2mm)
- Pd pasien kl mau ngukur DV , protesa
malam(biterime) itu nnt kan kontak dg gigi asli, bite
rime nya itu nnt dicacah shg nnt dia bisa oklusi dg
gigi lawannya , dipandu untuk menggigit pas
ditengah2 sampe tingginya HD=PM-2
1. Metode Willis

Pengukuran dimensi vertikal


dengan metode Willis
menggunakan ALATWillis Bite
Gauge, bagian-bagiannya
adalah:
1. Fixed arm, diletakkan di bawah
hidung.
2. Sliding arm, dapat digeser dan
memiliki sekrup, diletakkan di
bawah dagu.
3. Vertical orientation gauge,
ditempatkan sejajar sumbu
vertikal muka, mempunyai skala
dalam mm/cm
Penentuan DV
2. dot teknik :
buat satu titik di ujung hidung & titik lain di bagian dagu yang paling menonjol,
kemudian pasien disuruh mengucapkan huruf M, dan disuruh menahan pada posisi
tersebut lalu jarak kedua titik tersebut diukur.metode paling enak. Ditaruh 1 titik
referensi di hidung dan di dagu yg menonjol kemudian pasien disuruh pd posisi
resposisi(buka tutup mulut sampai cape lalu mengkontakkan bibir atas dan bibir
bawah/ngomogn M). Jarak berapapun itu kurangi 2-4 pd saat pasien menggigit
3. Metode Sorensen : wajah dibagi menjadi 3 bagian yg sama panjang, sehingga jarak
dari batas rambut/tricion-glabella = glabella-basis hidung=basis hidung-dagu.
4. metode kelingking . Jadi tinggi DV sama dengan tinggi jari kelingking si pasien
5. jarak sudut mata ke meatus akustikus eksternus
6. Rasa Tactile
Pasien disuruh membuka mulut lebar sampai otot terasa tegang, kemudian
relax & menutup mulut, lalu diukur.
7. Fonetik :
Ajak pasien berbicara sampai lelah, kemudian disiruh menutup mulut perlahan-lahan
sampai bibir berkontak ringan.
Pasien disuruh mengucapkan huruf M & disuruh menahan pada posisi tersebut lalu
diukur.
Penentuan DV
8. Facial measurement (McGee)
Jarak antara canthus sudut mulut, telinga mata merupakan
indikator penting yang dapat digunakan untuk menentukan dimensi
vertikal. Beberapa indikator lain seperti jarak glabella subnasion,
pupil stomion, pupil rima oris, dan jarak antara dua sudut mulut
dapat digunakan namun tidak begitu akurat.
3. Relasi Sentris
Menentukan posisi relasi sentris pasien diminta untuk menelan ludah pembuatan
garis relasi pada bite rim RA+RB diulang beberapa kali sampai didapatkan hasil yang
konsisten
Relasi sentris itu contohnya menelan ludah dan mengatupkan gigi kita . (ex yg salah itu
cakil)
DV dan relasi sentris harus benar
.Cara menentukan relasi sentrik yaitu dengan mengintruksikan pasien untuk
menengadahkan kepala pasien sedemikian rupa sehingga prosessus Condyloideus
akan tertarik pada fossa bagian belakang karena tarikan dari otot dan mengintruksikan
untuk menelan berulang-ulang. Untuk mendapatkan sentrik relasi pasien disuruh
melakukan gerakan mandibula berulang-ulang sampai pasien biasa dengan oklusi
tersebut. Setelah mendapatkan posisi sentrik, bite rim diberi tanda tempat median line
dan garis ketawa.
Jika biterim ketemu bite rim bisa pakai free groove atau steples dipanasin lalu
ditonyoskan ke bite rim
4. Fiksasi

Rahang atas dan rahang bawah difiksasi dengan V-groove shape,


caranya: dibuat V-groove pada bite rim rahang atas kira-kira P1 dan M1;
pada rahang bawah daerah V-groove dikurangi kira-kira 2 mm. Bite rim
rahang bawah diberi gulungan malam kecil yang telah dilunakkan
dibawah V-groove RA. V-groove pada RA diolesi vaselin. Rahang atas dan
bawah dikatupkan, mulut dilihat apakah V-groove dan kontranya sudah
tepat, kemudian lakukan membuka dan menutup berulang-ulang.

Bisa juga dilakukan dengan staples


ARTIKULATOR
.Alat mekanis tempat meletakkan model rahang atas dan rahang bawah sekaligus
mereproduksi relasi rahang bawah terhadap rahang atasnya. Digunakan untuk membantu
kajian mengenai oklusi dan dalam pembuatan protesa atau restorasi.adl alat untuk
menstimulasikan gerakan mandibula dan maksila
Klasifikasi articulator:
1. Okludator/engsel menirukan gerakan membuka dan menutuphanya bisa membuka
dan menutup, gabisa kekanan kekiri
2. Artikulator rata-rata gerak lateral dan protrusi, lereng kondilar dan jarak antar kondil tidak
dapat dirubah articulator Gizy (Merk Handy)/nama lain non adjustable artikulator ; bisa
membuka dan ke lateral, namun sudutnya sudah ditentukan rata2 ga bisa disesuaikan (40
derajat), ex: artikulator merek handy(GC). Terdapat oklusal table(kaya setrikaan)--> bisa
menentukan kemiringan maksila. Pd kelas 3(bounded sadle)
3. Artikulator padan sebagianrekaman interoklusal protrusi dan lateral Hanau
articulator/nama lain semi adjustable artikulator : gerakan rahang horizontal dan lateral.
Ada besar sudutnya yg bisa diukur. Bisa menentukan sudutnya sendiri jk yg hilang banyak
dan kehilangan oklusi
4. Artikulator Padan Penuh meniru sepenuhnya arah maupun lengkung gerak kondil.
Semua gerakan sendi bisa ditentukan termasuk gerak protrusi/retrusi shg GT enak dipakai
Jenis artikulator berdasarkan lereng
kondil:
a. Kondil diatas Artikulator Arkonkl sendi artikulator digerakkan yg
gerak yg bawah
b. Kondil dibawah Artikulator non Arkonkl digerakin yg gerak itu RA
Artikulator : Non-adjustable Articulator
Articulator ini membuka dan menutup sepanjang aksis horizontal
Elemen condylar menempel pada bagian atas articulator dan berotasi
pada groove atau slot dibagian bawah articulator
Condylar path-nya diseting pada sudut yang fixed dan tidak dapat di-
adjusted
Beberapa instrument ini memiliki incisal guide pins
Non-adjustable articulator umumnya digunakan pada kasus-kasus
removable partial denture dengan kehilangan gigi geligi dibagaian
posterior dan canine disclusion
Bisa menentukan sudut horizontal di TMJ
Artikulator : Semi-adjustable Articulator
Articulator memiliki adjustable horizontal condylar path, adjustable lateral condylar path,
dan adjustable incisal guide
Elemen condyle dapat digerakkan kearah medial atau lateral
Articulator ini mendekati actual mandibular position tapi bukan yang paling akurat
Jenis articulator ini adalah Hanau articulator, yaitu jenis articulator yang merekam
protrusion jaw relation
Lebih lanjut articulator dapat dibagi menjadi dua subdivisi berdasarkan condylar
elementnya, yaitu : arcon articulator dan non-arcon articulator
Arcon articulator : merujuk apada element condylar yang berada pada bagian bawah
(lower member) spt bentuk alaminya
Sedangkan condylar yang berada pada bagian atas (upper member) adalah non-arcon
articulator
Bisa diatur sudut horizontal dan lateral
Semi-adjustable Articulator

Non Arcon Arcon


Facebow transfer
- Fungsi oklusal pin pd artikulator rata2 krn posisi base
plate itu pakai rata2 jaraknya .
- Insisial pin harus berkontak dg bite rim
Highly/Fully Adjustable Articulator

Merupakan articulator yang lebih akurat dibandingkan dengan yang


sebelumnya karena dapat mensimulasikan mandibular movement
Pertimbangan Dalam Pemilihan
Artikulator
Non-adjustable articulator diindikasikan untuk perawatan pada
pasien dengan kelas kehilangan gigi Kennedy kelas III, partially
edentulous arches

Semi-adjustable articulator diindikasikan untuk Kennnedy kelas I, III


dan IV arch

Highly adjustable articulator diindikasikan untuk pasien-pasien


yang membutuhkan perawatan oklusal rehabilitation yang
ekstensive

Anda mungkin juga menyukai