Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI ANTI RETRO VIRUS

LEBIH AWAL TERHADAP MORTALITAS PADA KO-INFEKSI TB-HIV DI


RUMAH SAKIT SANGLAH DENPASAR

Kelompok IX Profesi Ners angkatan XI


UIN Alauddin Makassar
Problem

TB merupakan infeksis oportunistik


tersering (40%) pada infeksi HIV dan
Stroke
menjadimerupakan salah satu
penyebab kematian penyakit
paling tinggi
yang
pada menyebabkan
Orangdan Dengan kerusakan/kecacatan
Infeksi penyebab
HIV/AIDS
permanen, merupakan
(ODHA). Keterlambatan
utama morbiditas dalam memulai
dan mortalitas. Hasil
cARV
statistik pada ko-infeksibahwa
memperkirakan TB-HIV akan
29% klien
meningkatkan mortalitas
stroke akan meninggal sedangkan
dalam waktu satu
pemberian
tahun, cARV secara
dengan 20% terintegrasi
diantaranya
meninggal
dengan OATdalam waktu tiga yang
atau pemberian bulan,terlalu
25%
mengalami
dini akan keter-gantungan, dan hanya
meningkatkan kemungkinan
46% sisanya
interaksi yangtoksisitas
obat, bisa hidup danmandiri
juga
(American
menurunkan Heart Association,
kepatuhan minum2010).
obat
Intervensi

NO Comparation intervensi
OUTCOME
Setelah dianalisis hubungan antara memulai cARV
dengan mortalitas dalam tahun pertama
didapatkan ods rasio 1,926 dengan confiden
interval 0,536 . 6,926 (tidak bermakna), artinya
risiko mortalitas pada tahun pertama mendekati
2 kali lipat bila cARV diberikan pada fase lanjutan.
Pada pengelompokan CD4 < 50 sel/ul didapatkan
hasil yang tidakberbeda dimana didapatkan
didapatkan ods rasio 1,974 dengan confidence
interval 0,515 . 7,558, artinya risiko mortalitas
hampir dua kali lipat bila terapi cARV dimulai
pada fase lanjutan dibandingkan bila mulai pada
fase intensif walaupun tidak bermakna secara
statistik.
Next
Hasil penelitian ini hampir sama dengan penelitian penelitian lain
seperti studi SAPiT, CAMELIA maupun STRIDE dimana dengan
memberikan cARV lebih awal akan menurunkan mortalitas pada
tahun pertama terapi cARV walaupun secara statistik tidak
bermakna.
Penundaan dalam memulai cARV pada ko-infeksi TBHIV sering
karena ketakutan akan jumlah obat yang terlalu banyak, adanya
interaksi obat, efek samping obat, kesiapan pasien memulai
cARV, adanya IRIS dan banyak hal lain sehingga cARV ditunda
sampai pasien bisa mentoleransi obat TB.
Penundaan ini mempunyai risiko meningkatkan mortalitas
terutama pada tahun pertama, hal ini disebabkan karena
replikasi virus HIV yang sangat cepat dan menekan respon imun
seluler sehingga mempermudah timbulnya infeksi oportunistik
yang mengancam nyawa.
Recruitment

Studi kohort retrospektif

Teknik pengambilan sampel


menggunakan consecutive
sampling.
Pasien ko-infeksi dimana terapi
OAT diberikan sebelum cARV, cARV sudah diberikan
control teratur minimal satu
bulan sekali dengan kepatuhan sebelum OAT,
terhadap OAT dan cARV 100% kepatuhan kurang dari
dan dieksklusi bila cARV sudah 100%
diberikan sebelum OAT,
kepatuhan kurang dari 100%.
Penelitian dilakukan di Poli VCT/CST RSUP Sanglah
Denpasar.Tidak terdapat SOP pada jurnal penelitian
ini. Hanya saja Pada penelitian ini, semua pasien ko-
infeksi TBHIV (60 kasus) yang diberikan cARV diikuti
selama satu tahun sejak dimulainya terapi cARV,
Selanjutnya dilakukan analisa statistik hubungan
antara pemberian cARV pada fase intensif dan fase
lanjutan dengan tingkat mortalitas.. Terapi cARV
dibedakan menjadi dua kategori, selama fase intensif
(dua bulan pertama OAT) atau setelah fase intensif
(dalam fase lanjutan). Semua sampel diikuti selama
1tahun, dicatat mortalitas selama satu tahun terapi
cARV. Selanjutnya dilakukan analisa statistik
hubungan antara pemberian cARV pada fase intensif
dan fase lanjutan dengan tingkat mortalitas.
Measurement

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam Jurnal ini


yaitu hanya menggunakan buku catatan dokumen
dengan mengumpulkan data secara langsung dari rekam
medik klien
Pengolahan dan analisa data melalui
program SPSS menggunakan uji statistik
Telaah Step 3 (Aplikabilitas) :
dapat diaplikasikan sebagai bahan acuan untuk
memberikan pemahaman tentang upaya penurunan
kejadian mortalitas Pada ko-infeksi TB-HIV dengan
pertimbangan:
Manfaat:
Memberikan manfaat dan pemahaman tersendiri mengenai
upaya rehabilitatif dalam merawat diri bagi penderita Ko-Infeksi
TB-Hiv dapat meningkatkan kualitas hidupnya dan menurunkan
angka mortalitas.

BIAYA:
Biaya yang dibutuhkan untuk penerapan pemberian kombinasi
Anti Retro Virus lebih awal ini, terbilang lebih murah karena di
beberapa Rumah sakit tentunya obat anti retro virus ini sudah
tersedia
Jika dilihat dari segi Cover atau judul dari jurnal ini sangat
menarik dan membuat para pembaca ingin mengetahui isi
dari jurnal ini

memberikan manfaat dan pemahaman tersendiri mengenai


upaya rehabilitatif dalam merawat diri bagi penderita Ko-
Infeksi TB-Hiv dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
kriteria inklusi dan ekslusi penelitian sehingga batasan
responden dapat diidentifikasi serta dapat diketahui hal apa
saja yang tidak boleh menerapkan hasil penelitian ini

Pembahasan dalam jurnal ini tidak terlalu jelas dan rancu


sehingga dapat membuat pembacanya bingung dengan
maksud penelitian ini..
Teknik pengambilan sampel tidak dicantumkan dalam jurnal
ini selain itu, hasil dari penelitian ini tidak terlalu jelas dan
juga penarikan kesimpulannya membuat pembaca keliru.
TERIMA KASIH

ALHAMDULILLAH..

Anda mungkin juga menyukai