Meditory
Rizana Fajrunni’mah1, Mega Mirawati2, Annisa Husnun Hanifah3, Alfia Uzma Nabilla Tasya4
1,2,3,4
Poltekkes Kemenkes Jakarta III
e-mail: rie.ners@gmail.com
ABSTRACT
Background Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis (MTB)
infection. Tuberculosis is one of the most common infections in people with HIV/ AIDS. Deaths due to TB
in HIV patients occur due to delayed diagnosis. GeneXpert is a breakthrough discovery for TB diagnosis
based on molecular examination using the semi quantitative Real Time Polymerase Chain Reaction Assay
(RT-PCR) method. An examination has now been developed to detect MTB antigens using the method of
rapid immunochromatography in the hope that it can be used as a means of supporting TB diagnosis
better than detection of antibodies to MTB.
Aim This study aims to compare the results of the TB GeneXpert RTPCR method with the rapid
immunochromatography method in suspect HIV.
Method This study uses a quantitative design with observational analytic design (cross sectional) with
primary and secondary data collection.
Result The results of this study found the value of sensitivity, specificity, accuracy, positive predictive
value, negative predictive value of the ICT test in a row of 21%, 76%, 40%, 55.8%.
Conclusion ICT TB has low sensitivity and sufficient specificity so that it is still not good if used for
initial screening to detect pulmonary TB in suspect HIV.
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 8, No. 1, Juni 2020
Hlm. 18 – 26, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 18
Fajrunni’mah, R., dkk.,: Hasil Pemeriksaan Imunokromatografi Coactail Antigen M.Tuberculosis dan
Metode Molekuler Pada Suspek HIV
520.000 kasus. Empat negara dengan terjadi karena diagnosis tertunda. Hasil
insidensi TB tertinggi yaitu India (2–2,3 apusan basil tahan asam (BTA) sputum
juta kasus), China (0,9–1,1 juta kasus), secara mikroskopik seringkali negatif dan
Nigeria (340.000–880.000 kasus), Pakistan lamanya waktu kultur M. tuberculosis5.
(370.000–650.000 kasus). Menurut Riset Pada pasien HIV, jumlah koloni basil dalam
3
Kesehatan Dasar (Riskesdas) , prevalensi sputum lebih sedikit. Salah satu alasannya
penduduk Indonesia yang didiagnosis TB karena tidak terbentuk granuloma terutama
paru oleh tenaga kesehatan tahun 2013 pada subjek dengan CD4+ yang rendah. Hal
adalah 0,4%, tidak berbeda dengan tahun ini pula yang menyebabkan hasil sputum
2007.Lima provinsi dengan TB paru BTA kebanyakan negatif pada pasien HIV6.
tertinggi adalah JawaBarat (0,7%), Papua Pemeriksaan laboratorium TB yang
(0,6%), DKI Jakarta (0,6%), Gorontalo dilakukan meliputi pemeriksaan
(0,5%), Banten (0,4%) dan Papua Barat hematologi, bakteriologi (secara langsung
(0,4%). atau dengan biakan), pemeriksaan
Tuberkulosis (TB) merupakan salah imunologi uji tuberkulin, pemeriksaan
satu infeksi paling sering pada penderita serologi, pemeriksaan dengan bantuan
HIV/AIDS. Akibat kerusakan cellular Polymerase Chain Reaction (PCR) dan
immunity oleh infeksi HIV menyebabkan pemeriksaan fenomena sekunder karena
berbagai infeksi oportunistik, seperti TB. proses penyakit7. Pemeriksaan penunjang
Angka kematian akibat infeksi TB pada gold standard diagnosis penyakit TB adalah
penderita HIV lebih tinggi, TB merupakan kultur Mycobacterium tuberculosis dengan
penyebab kematian tersering (30-50%) sensitivitas 99% dan spesifisitas 100%.
pada penderita HIV/AIDS. Mekanisme Kultur akan menunjukkan hasil positif
infeksi TB pada penderita HIV melalui : apabila minimal terdapat 50 basil tahan
reaktivasi, infeksi baru yang progresif. asam (BTA) per mL sputum dan
Infeksi HIV mengakibatkan kerusakan luas membutuhkan waktu lama untuk menunggu
pada sistem imunitas seluler sehingga pertumbuhan bakteri yaitu 6-8 minggu, jadi
terjadi koinfeksi. Infeksi TB pemeriksaan ini kurang praktis8.
mengakibatkan progresifitas perjalanan Pemeriksaan penunjang diagnosis TB lain
HIV/AIDS yang lebih cepat hingga yang lebih mudah dilakukan adalah
kematian4. Berbagai penelitian mengenai pemeriksaan direct smear sputum SPS
hasil otopsi pada pasien HIV menunjukkan (sewaktu-pagi-sewaktu). WHO menyatakan
bahwa TB paru sebagai penyebab kematian bahwa diagnosis TB paru dapat ditegakkan
dengan prevalensinya berkisar 14-54%. dengan menggunakan direct smear sputum,
Kematian akibat TB pada pasien HIV apabila 2 atau lebih dari 3 sampel SPS
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 8, No. 1, Juni 2020
Hlm. 18 – 26, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 19
Fajrunni’mah, R., dkk.,: Hasil Pemeriksaan Imunokromatografi Coactail Antigen M.Tuberculosis dan
Metode Molekuler Pada Suspek HIV
menunjukkan BTA positif. Sensitivitas yang simpel untuk dapat menggunakan alat
pemeriksaan direct smear sputum pada ini10. Akurasi Xpert MTB/RIF® pada
daerah dengan koinfeksi HIV rendah penelitian Afriliyantina,dkk11 mendapatkan
sebesar 70% dan pada daerah dengan hasil sensitivitas 93%; spesifisitas 91,3%;
koinfeksi HIV tinggi sebesar 35%. NDP (Nilai Duga Positif) 95,2%; dan NDN
Pemeriksaan direct smear sputum akan (Nilai Duga Negatif) 87,5%. Hasil ini
menunjukkan hasil positif apabila minimal menunjukkan Xpert MTB/RIF® sangat
terdapat 5000 BTA/mL sputum8. baik digunakan untuk diagnosis TB
Adanya beberapa kekurangan terutama pada pasien HIV.
metode ini dan membutuhkan waktu yang Sarana imunodiagnostik TB lain
lama dalam menentukan diagnosis pasti TB telah dikembangkan sejak akhir abad 19
paru, maka dibutuhkan alat diagnostik yang untuk mendeteksi antibodi yang dibentuk
cepat dan mempunyai sensitivitas dan oleh individu yang terinfeksi
spesifisitas yang tinggi untuk memperbaiki Mycobacterium tuberculosis (MTB) akibat
metoda diagnostik yang konvensional invasi MTB dengan metode
seperti pewarnaan BTA dan kultur. Immunochromatography (ICT-TB rapid
Berbagai metoda baru telah dikembangkan test), kemudian pada tahun 2011 WHO
saat ini untuk diagnosis cepat TB aktif menerbitkan policy statement yang berisi
dengan teknik terbaik seperti pemeriksaan bahwa tidak merekomendasikan
genotip atau molekuler9. GeneXpert penggunaan reagen komersial
merupakan penemuan terobosan untuk serodiagnostik untuk deteksi antibodi TB
diagnosis TB berdasarkan pemeriksaan dalam penegakan diagnosis TB dikarenakan
molekuler yang menggunakan metode Real sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan ini
Time Polymerase Chain Reaction Assay bervariasi12. Pembentukan antibodi
(RT-PCR) semi kuantitatif yang terhadap antigen MTB memerlukan waktu
menargetkan wilayah hotspot gen rpoB lama karena infeksi MTB merupakan reaksi
pada M. tuberculosis, yang terintegrasi dan hipersensitivitas tipe lambat dan lebih
secara otomatis mengolah sediaan dengan melibatkan respon imun seluler
ekstraksi deoxyribo nucleic acid (DNA) dibandingkan respon imun humoral dalam
dalam cartridge sekali pakai. Penelitian patogenesisnya sehingga pemeriksaan ini
invitro menunjukkan batas deteksi kuman tidak dapat mendeteksi penyakit TB secara
TB dengan metode RT-PCR GeneXpert dini. Pemeriksaan ini juga sering
minimal 131 kuman/ml sputum. Waktu memberikan hasil false negatif pada orang
hingga didapatkannya hasil kurang dari dua yang immunocompromised13. Saat ini telah
jam dan hanya membutuhkan pelatihan dikembangkan pemeriksaan untuk
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 8, No. 1, Juni 2020
Hlm. 18 – 26, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 20
Fajrunni’mah, R., dkk.,: Hasil Pemeriksaan Imunokromatografi Coactail Antigen M.Tuberculosis dan
Metode Molekuler Pada Suspek HIV
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 8, No. 1, Juni 2020
Hlm. 18 – 26, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 21
Number 4
Meditory
Berdasarkan hasil penelitian ini, Bali tahun 2013 paling banyak didapatkan
persentase jenis kelamin terbanyak adalah pada lelaki dengan 21 orang (77,7%)16.
laki-laki (81,8%) dibandingkan dengan Namun hasil yang agak berbeda didapatkan
jenis kelamin perempuan (18,2%). pada penelitian Widiyanti17 yang
Meskipun responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa kelompok pasien
adalah pasien yang masih suspek HIV koinfeksi HIV-TB di RS Mitra Masyarakat
karena datang dari klinik VCT untuk Timika Papua lebih banyak terdapat pada
melakukan pemeriksaan GeneXpert namun perempuan sebanyak 78.8%. Hal ini juga
beberapa penelitian menunjukkan hasil sesuai dengan kondisi prevalensi HIV yang
yang hampir sama antara lain: Amin di ada di Indonesia sampai akhir tahun 2017
RSCM15 menyatakan bahwa sebagian besar memiliki rasio antara laki-laki dan
penderita TB-HIV merupakan laki-laki perempuan adalah 2:1, dan prevalensi
(81,2%). Begitu juga dengan kelompok AIDS pada laki-laki sebesar 57%18.
pasien koinfeksi HIV-TB di RSUP Sanglah
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 8, No. 1, Juni 2020
Hlm. 18 – 26, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 22
Fajrunni’mah, R., dkk.,: Hasil Pemeriksaan Imunokromatografi Coactail Antigen M.Tuberculosis dan
Metode Molekuler Pada Suspek HIV
pada kelompok golongan umur 15-35 tahun 5,8 juta pria, 3,2 juta wanita dan 1,0 juta
memiliki persentase tertinggi yaitu anak-anak. Ada kasus di semua negara dan
sebanyak 49 orang (59%) dan golongan kelompok usia, tetapi secara keseluruhan
umur >35 tahun (41%). Pada penelitian 90% adalah orang dewasa (usia ≥15 tahun),
Widiyanti17 didapatkan kelompok umur 9% adalah orang yang hidup dengan HIV
15-35 tahun merupakan kelompok umur (72% di Afrika) dan dua pertiga adalah di
terbanyak, yaitu sebanyak 35 orang (87.5%) delapan negara: India (27%), China (9%),
pasien yang mengalami koinfeksi Indonesia (8%), Filipina (6%), Pakistan
tuberculosis - HIV. (5%), Nigeria (4%), Bangladesh (4%) dan
20
Menurut Jayakody et.al , pasien Afrika Selatan (3%)21.
TB paru usia <45 tahun lebih banyak Hasil pemeriksaan sputum
dibandingkan usia ≥45 tahun. Tuberkulosis responden dengan menggunakan metode
paru banyak di usia <45 tahun disebabkan GeneXpert yaitu sebanyak 43,2% positif dan
mobilitas tinggi sehingga resiko tertular sisanya negatif. Sedangkan hasil
tinggi. Perkiraan secara global sekitar 10 pemeriksaan metode rapid ICT didapatkan
juta orang (kisaran, 9,0-11,1 juta) menderita hasil 22,7% positif dan 77,3% negatif.
penyakit TB pada tahun 2017 terdiri dari
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 8, No. 1, Juni 2020
Hlm. 18 – 26, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 23
Fajrunni’mah, R., dkk.,: Hasil Pemeriksaan Imunokromatografi Coactail Antigen M.Tuberculosis dan
Metode Molekuler Pada Suspek HIV
a d
Sensitivitas = x 100% Spesifisitas = x 100%
a+c b+d
4 19
= x 100% = x 100%
4+15 6+19
= 21% = 76%
a Nilai d
Nilai = x 100% = x 100%
Prediksi Prediksi c+d
a+b
Positif Negatif 19
4 = x 100%
= x 100%
4+6 15+19
= 40% = 55,8%
Keterangan:
a= True Positive
b= False Positive
c= False Negative
d= True Negative
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 8, No. 1, Juni 2020
Hlm. 18 – 26, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 26