Anda di halaman 1dari 13

Oleh : Patrisius Olla, MT

Elektro Stimulator

Elektrostimulasi adalah penggunaan energi listrik sebagai perawatan


medis. Dalam kedokteran, Elektrostimulasi panjang dapat berlaku
untuk berbagai perawatan, termasuk penggunaan alat listrik seperti
stimulator otak untuk penyakit neurologis.

Elektrostimulasi bisa mempercepat penyembuhan luka, meskipun


tidak jelas perangkat yang paling efektif dan mana jenis luka yang
paling mungkin untuk mendapatkan keuntungan. Namun, reaksi yang
lebih detail oleh Cochrane Library menemukan bukti bahwa terapi
elektromagnetik, subset dari Elektrostimulasi, efektif dalam
menyembuhkan ulkus tekanan atau vena stasis borok.
Elektrostimulator adalah suatu instrumen penunjang yang
menghasilkan gelombang listrik dengan bentuk gelombang, intensitas
dan frekuensi rangsang tertentu.
Alat ini digunakan untuk therapy otot yang mengalami
gangguan fungsi saraf atau penurunan fungsi otot karena
faktor usia ataupun kelainan.
Alat ini memberikan rangsangan terhadap otot otot yang tidak
mendapatkan rangsangan dari otak dengan memberikan
pulsa pulsa listrik dan pemeberian arus listrik.
Batas frekuensi pemberian terhadap pasien dari 0-400hz
untuk merangsang otot.
Penggunaan alat ini yaitu dengan cara meletakan elektroda
aktif pada bagian otot yang ingin di therapy dan elektroda
pasif pada daerah di sekitarnya
Bagian-bagian Utama Elektrostimulator

Power supply

Keypad (input setting Ossilator

Prosessor

LCD
Elektroda
Elektroda

Kegunaan dari elektroda ialah untuk memindahkan transmisi


ion menuju penyalur elektron.

contoh pemakaian elektroda pada lengan.


EFEK-EFEK FISIOLOGIS YANG
DITIMBULKAN
Stimulasi saraf sensorik : Apabila arus faradik dialirkan
kedalam tubuh, timbul perasaan seperti ditusuk tusuk halus.
Stimulasi Saraf Motorik : Arus faradik dapat
merangsang saraf motoris, apabila intenistasnya cukup besar
akan menimbulkan kontraksi otot pada saraf yang dirangsang
Efek Kontraksi dari otot : Apabila suatu otot
berkontraksi akibat stimulasi, maka akan terjadi penambahan
metabolisme yang menyebabkan kenaikan oksigen dari sari-
sari makanan vasodilatasi kapiler dan arteriole sehingga
masukan darah keotot bertambah
Bentuk Sinyal Arus

1. Gelombang Kontinue (mode ADJ)

Frekwensi rendah, biasanya pada 2-50 pulsa per detik. Hal ini dapat
menyebabkan kontraksi otot dan meningkatkan ketegangan otot dan ligamen.
Hal ini biasanya digunakan untuk mengobati keadaan normal, atrofi, dan
gangguan otot, tendon otot, dan sendi
Bentuk Sinyal Arus

2. Gelombang Padat (mode D-D)

Frekuensi padat sekitar 5-100Hz. Ini memiliki efek rangsang dan dapat
meningkatkan metabolisme dan sirkulasi darah, meningkatkan gizi jaringan,
menghilangkan edema inflamasi. Hal ini biasanya digunakan untuk mengobati
keseleo sendi, arthritis, neuralgia, kelumpuhan dan sebagainya
Bentuk Sinyal Arus

3. Gelombang Intermiten (mode D-C)

Gelombang intermiten ini menyebabkan adaptasi dalam tubuh. Hal ini dapat
meningkatkan eksitasi otot. Hal ini biasanya dipilih untuk atrofi dan
kelumpuhan
Bentuk Sinyal Arus

4. Gelombang Ripple (mode RIPP)

Peningkatan amplitudo maksimum dan turun secara bertahap ke minimum,


dan ulangi proses. Hal ini dapat merangsang otot dan saraf
Bentuk Sinyal Arus

5. Gelombang Pernafasan (mode SAW)

Gelombang secara otomatis dalam bentuk bergerigi 16-20 kali atau 20-25
kali per menit. Frekuensi hampir sama dengan tingkat pernapasan manusia,
sehingga juga disebut gelombang pernapasan dan dapat digunakan untuk
menyelamatkan seseorang dengan kegagalan pernafasan dengan membuat
buatan elektro-respirasi
ARUS EFEK 10.000 OHM 1000 OHM
1 mA Manusia tidak merasakan apa-apa. 10 V 1V
Efek dan Besar
Arus Dalam Tubuh Merasakan sebuah rangsangan,
tidak tergambarkan secara penuh.
1-8 mA Sebuah indifidu dapat melepaskan 10-80 V 1-8 V
pada pengendali pada muscular
dan tidak berakhir.
Rangsangan penuh, indifidu akan
dibiarkan dalam memulai suatu
8-15 mA 80- 150 V 8-15 V
proses kesukarelaan pengontrolan
muscular yang tidak berakhir.
Rangsangan penuh. Pengendali
muscular dari penyesuaian
15-20 mA 150-200 V 15-20 V
kehilangan muscels, yang tidak
dapat dibiarkan.
Mengalami kontraksi otot yang
20-50 mA 200-500 V 20-50 V
kuat.
Menyebabkan fibrilasi ventrikel
100-300 mA dan akan menyebabkan kematian 1000-3000 V 100-300 V
apabila tidak dilakukan koreksi.
Kontraksi ventricular secara
bertahap diikuti dengan irama
6 Ampere 60000 V 6000V
jantung normal (defibrilator)
respirasi secara paralys.
Tugas
1. Buat/Cari Blok Diagram dari
Elektrostimulator dan jelaskan cara
kerjanya (NIM 001-018)
2. Gambarkan sirkuit/wiring diagram dari
salah satu tipe Elektrostimulator yang
anda temukan, jelaskan prinsip kerja
rangkaiannya (NIM 019-035)

Anda mungkin juga menyukai