Anda di halaman 1dari 12

EFEK TINGKAT INTERKALASI PADA STRUKTUR

KRISTAL BERLAPIS DAN PERGANTIAN WARNA,


PERUBAHAN SIFAT DARI POLYDIACETYLENE
(PDA)

Dzaviqi Santosa (1503076035)


Endah Rahmawati (1503076041)
Dinda Habba Kamaliya (1503076042)
Nur Aeni (1503076051)
Khoerussani Nur Fahmi (1503076058)
Nava Devita Insani Aniqah (1503076066)
ABSTRAK
Kimia interkalasi telah dikembangkan terutama pada
senyawa anorganik berlapis(dilapisi). Bahan berlapis organik,
seperti polydiacetylene berlapis (PDA), memiliki interkalasi
alami dan kekayaan dinamis. Interkalasi tamu memiliki
potensi untuk mengendalikan sifat dinamis melalui
perubahan stabilitas struktural. Di sini kami menemukan
bahwa keadaan interkalasi parsial para tamu menyebabkan
perubahan struktur berlapis dan sifat dinamis. Konsentrasi
ion logam interkalasi seperti ion seng (Zn2+) dikontrol di PDA
berlapis. Sedangkan PDA berlapis tanpa interkalasi tamu
menunjukkan transisi warna yang tidak dapat dipulihkan dari
biru menjadi merah pada suhu tertentu, sifat perubahan
warna yang responsif dan reversibel muncul dari PDA
berlapis Zn2+ yang disisipkan bahkan pada keadaan
interkalasi parsial. Hasilnya menunjukkan bahwa struktur
dan sifat dinamis diBahan berlapis organik dapat
dikendalikan oleh keadaan interkalasi parsial.
INTRODUCTION

 Kimia interkalasi telah dikembangkan


terutama pada senyawa anorganik berlapis
(dilapisi). Bahan berlapis organik, seperti
polydiacetylene (PDA), memiliki interkalasi
alami dan sifat dinamis.
 Interkalasi merupakan suatu metode dengan
memodifikasi struktur dan komposisi kristal
buatan dengan menyisipkan ion atau logam
ke dalam kristal induk.
 Dalam penelitian ini, kita mengubah konsentrasi
Zn2+ yang diselingi pada PDA berlapis (Gambar
1).
EXPERIMENTAL
1. Kristalisasai PCDA prekusor pada substrat kaca
a) Disiapkan larutan prekusor yang mengandung 0,1 g
asam komersial 10,12-pentakosadiynoat (PCDA, TCI,
97,0%) dengan 10 ml 1-butanol.
b) Substrat kaca 2 cm2 dimasukkan dalam 1 ml larutan
prekusor yang terdapat dalam cawan petri.
c) Cawan berisi sampel ini dibiarkan terbuka dan dijaga
pada suhu kamar.
d) Kristal PCDA ditanam pada substrat dengan
penguapan pelarut.
e) Kristal diendapkan di dinding cawan petri.
f) Sampel yang dihasilkan dan substrat langsung
digunakan untuk proses interkalasi berikutnya untuk
menjaga berat PCDA awal.
2. Interkalasi Zn2+ di PCDA dan Polimerasinya
a) Disiapkan larutan yang mengandung Zink Asetat
dan tetrahidrofuran 5% untuk interkalasi.
b) Kristal PCDA pada substrat kaca direndam dalam
10 ml larutan yang mengadung Zn2+ selama 24 jam
pada suhu 25ºC.
c) Konsentrasi larutan yang digunakan dibuat
bervariasi dengan konsentrasi 0; 0,1; 0,2; 0,5; 1; 1,5;
2; 2,5; 5; dan 10 mmol/liter.
d) PCDA yang telah direndam pada substrat
kemudian dicuci dengan air dan dikeringkan pada
suhu kamar.
e) Sampel PCDA-Zn2+ dipolimerasi dengan iradiasi
sinar UV selama 1 menit.
3. Karakterisasi struktur
a) Struktur kristal PCDA dianalisis menggunakan
XRD dengan radiasi Cu-Kα (XRD, Bruker, D8-
Advance).
b) PCDA dan PCDA-Zn2+ pada substrat kaca
langsung diletakkan pada tempat bahan.
c) Struktur kelompok karboksi interlayer
diestimasi dengan spektroskopi absorpsi FTIR
d) Sampel PCDA dikeluarkan dari substrat untuk
dicampur dengan KBr.
4. Perubahan warna dari pengaruh suhu
a) Kristal PDA dan PDA-Zn2+ pada substrat kaca
dikontrol suhunya ketika berada pada tahap
penempatan sampel.
b) Sampel dipanaskan dari 25°C sampai 120 °C
kemudian didinginkan sampai 25°C dengan
kenaikan 10 °C.
c) Sampel disimpan selama 30 detik pada setiap
suhu pengaturan.
d) Hasil
RESULT
A. Konsentrasi Zn2+ Yang Diselingi Di Inang
Berlapis PCDA

Konsentrasi besar, regangannya semakin besar sehingga


puncak semakin tidak teramati atau panjang gelombang kecil
B. Perubahan Suhu Dan Perubahan Warna PDA
Berlapis Dengan Interkalasi Parsial Zn2+
 Sampel PCDA-Zn2+
dapat
dipolimerisasi
secara topokimia ke
PDA-Zn2+ dengan
radiasi sinar UV.

 Warna sampel yang


diinterkalasi PDA akan
berubah menjadi biru

 Warna sampel yang tanpa


diinterkalasi akan berubah
menjadi merah

Interkalasi
Tanpa Interkalasi
C. Mekanisme Yang Diperoleh Dari
Perubahan Warna
 Gangguan eksternal seperti pemanasan, tekanan dan gerak
rantai sisi alkil PDA. Menyebabkan kerusakan rantai samping
alkil pada konformasi torsi rantai utama PDA.
 Warna berubah dari biru menjadi merah dengan
memperpendek panjang konjugasi. PDA tanpa interkalasi
Zn2+ menunjukkan transisi warna pada suhu tertentu
(Gambar 4b).
 Interkalasi Zn2+ pada struktur berlapis berkontribusi pada
peningkatan stabilitas rangsangan eksternal.
KESIMPULAN

 Interkalasi parsial Zn2+ dilakukan pada PCDA


berlapis sebagai kristal monomer prekursor.
 PDA-Zn2+ diperoleh dengan polimerisasi
topokimia.
 PDA tanpa interkalasi Zn2+ menunjukkan transisi
warna ireversibel(biru) pada suhu 70 °C
 semua sampel PDA-Zn2+ menunjukkan
perubahan warna yang bertahap sebagai akibat
dari perubahan suhu bahkan pada keadaan
interkalasi parsial.
 Zn2+ memainkan peran penting untuk
menstabilkan struktur lapisan pada PDA.

Anda mungkin juga menyukai