Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
ACARA III
PENGENALAN UNSUR

DISUSUN OLEH

1. ADE BUDI ARYATI C1M022001


2. AHMAD RIZA PRASETIYO C1M022002
3. AL MADIAH SYAFIRA C1M022003
4. AMELIA HASANAH C1M022004
5. ANITA RAMDANI C1M022005
6. APRILIA ERISTIANA C1M022006
7. ARIF MUHAIMIN C1M022007
8. AYU SAPUTRI C1M022008
9. AYULAN C1M022009

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
ACARA IV
ELEKTROLISIS DAN ELEKTROKIMIA

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
Mengamati reaksi yang terjadi pada reaksi elektrolisis dan elektrokimia,
terutama pada elektroda (katoda dan anoda).
2. Waktu Praktikum
Jumat, 21 Oktober 2022
3. Tempat Praktikum
Lantai II, Laboratorium Kimia Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI
Elektrokimia merupakan suatu cabang ilmu kimia yang membahas
konversi antara perubahan kimiawi dengan energi listrik. Elektrokimia dapat
diaplikasikan dalam berbagai keperluan manusia, seperti keperluan sehari-
hari dalam skala rumah tangga dan industri-industri besar seperti industri
yang memproduksi bahan-bahan kimia organik maupun anorganik, farmasi,
polimer, otomotiv, perhiasan, pertambangan, pengolahan limbah dan bidang
analisis (Whydianthoro,dkk.,2019).
Reaktor elektrokimia disebut sel elektrolisis. Sel terdiri wadah, badan
sel; dua elektroda, anoda dan katoda, dimana reaksi elektrokimia terjadi; dan
sebuah elektrolit. Beberapa sel memiliki diafragma atau membran antara
anoda dan katoda kompartemen untuk memisahkan anodik dan produk
katodik. Sedangkan umum sel elektrolisis tujuan tersedia, sel biasanya
dirancang khusus untuk suatu proses tertentu. Elektrolisis sel yang digunakan
untuk memproduksi berbagai bahan kimia dan logam yang disebutkan di atas
berbeda secara signifikan satu sama lain (Grotheer,2006).
Elektrolisis adalah teknologi yang memungkinkan untuk memisahkan
produksi bahan kimia industri dari bahan bakar fosil dan emisi CO₂. Dengan
menggabungkan elektrolisis dengan sumber energi rendah karbon, air dan
CO₂ dapat diubah menjadi bahan baku kimia dengan jejak karbon minimal
atau bahkan negatif. Elektrolisis dapat membantu mengurangi ketidakseimba-
ngan antara pasokan listrik dari sumber yang terputus-putus (angin, matahari,
dll) melalui berbagai skenario power-to-fuel, yaitu menggunakan listrik untuk
menghasilkan bahan bakar selama periode produksi berlebih (Kungas,2020).
Pada elektrolisis, katoda memiliki muatan negatif sedangkan anoda
memiliki muatan positif (Harahap, 2019). Apabila dalam suatu elektrolit
ditempatkan dua elektroda dan dialiri arus listrik searah maka akan terjadi
peristiwa elektrokimia yaitu gejala dekomposisi elektrolit, dimana ion positif
(kation) bergerak ke katoda dan menerima elektron yang direduksi dan ion
negative (anion) bergerak ke anoda dan menyerahkan elektron yang
dioksidasi (Fakhrudin et al., 2017). Pengaliran arus listrik menggunakan suatu
medium sebagai penghantar arus listrik ke dalam elektrolit, juga menjadi
tempat berlangsungnya reaksi redoks, medium tersebut disebut elektroda
(Syawallan,dkk.,2019).
Elektroda merupakan tempat reduksi reaktan (misalnya CO2 menjadi
CO) berlangsung disebut katoda. Elektroda tersebut sebagai tempat oksidasi
reaktan (misalnya OH− menjadi O2 dan H2O atau O2− ke O2) terjadi disebut
sebagai anoda (Kungas,2020).

C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Alat-alat Praktikum
- Elektroda
- Gelas kimia
- Kertas saring
- Pipa U
- Pipet tetes
- Power supply
- Statif+klem
- Tabung reaksi
2. Bahan-bahan Praktikum
- Aquades
- Aluminium foil
- Bunga Kertas (Bougainvillea glabra)
- Bunga Mawar (Rosa hybrida)
- Bunga Sepatu (Hibiscus sp)
- Indikator PP (fenolftalein)
- Larutan Amilum
- Larutan Kalium Iodida (KI)
- Larutan HCl 0,1 M
- Larutan Natrium Tiosulfat (Na2S2O3)

D. SKEMA KERJA

1. Elektrokimia

Pipa U

o Dibersihkan
o Dipasang di statif dan klem dengan cara
digulung salah satu ujung pipa U

Hasil
o Disiapkan larutan KI (Kalium Iodida)
o Dimasukkan ke dalam pipa U sampai
batang karbon tertutup sebagian
o Dirangkai set alat power supply
o Dimasukkan kedua batang karbon pada
mulut pipa U
o Dihidupkan set alat power supply

Dicatat dan diamati

Indikator alami dianalisis & diamati


(Bunga Kertas, Mawar, & Sepatu)

o Digerus dengan mortal+alu sampai halus


o Ditambahkan aquades
o Dimasukkan filtrat ke tabung reaksi dan diberi label

Ekstrak indikator alami

Hasil

o Dimasukkan larutan anoda&katoda ke masing-


masing tabung reaksi
o Diamati perubahan warna yang terjadi

Hasil
2. Elektrolisis

Tabung reaksi
o Ditambahkan larutan KI dan amilum 2:1
o Dimasukkan ke tabung reaksi

Hasil

Biru Bening
o Ditambahkan dengan
Na2S2O3 sampai bening

Bening

o ditambahkan indikator
fenoftalein sebanyak 3-5 tetes

Putih Keruh/Merah Muda


o Ditambahkan HCl 0,1 M

Hasil

Kertas Saring
o Dilipat menjadi tiga bagian
o Diletakkan di atas aluminiumfoil
o Ditetesi dengan larutan elektrolisis sampai
kertas saring basah merata
o Dianalisis dengan set alat power supply dengan
cara anoda dan katoda diletakkan di salah satu
aluminium dan salah satunya dipakai untuk
menulis di atas kertas saring. Diamati warna
yang timbul di atas kertas saring baik di anoda
maupun katoda
Hasil
E. HASIL PENGAMATAN
1. Elektrokimia
a. Larutan KI dalam pipa U, abatang karbon dimasukkan dan
dihubungkan dengan elektroda sehingga berwarna kuning.
b. power supply dinyalakan, kutub positif /katoda tetap berwarna
kuning dan kutub negatif/anoda mengalami perubahan warna menjadi
kuning bening dan terdapat gelembung pada batang karbon.
c. Bunga sepatu, bunga kertas dan bunga mawar yang dihaluskan dan
diambil titrat nya ditetesi 1 tetes Larutan KI kemudian dihasilkan
perubahan warna:
- Bunga sepatu berwarna merah di anoda dan katoda juga berwarna
merah.
- Bunga mawar pada anoda berwarna kuning bening dan pada kado
katoda berwarna kuning bening.
- Pada bunga kertas anoda dan katoda nya juga berwarna kuning.

2. Elektrolisis
a. Larutan elektrolisis
1) Tabung reaksi berisi larutan kalium iodida ditambahkan 1 tetes
amilum menghasilkan perubahan warna menjadi biru.
2) larutan biru tersebut ditambahkan Na2S2O3 sebanyak 1 tetes dan
menghasilkan larutan menjadi bening kembali.
3) larutan tersebut ditambahkan 4 tetes indikator pp fenolftalein dan
menghasilkan perubahan warna menjadi putih keruh
4) larutan putih keruh tersebut ditambahkan kembali dengan larutan
HCL 0,1 m sehingga menjadi bening kembali

b. Kertas saring
Kertas saring yang telah dilipat 3 diletakkan di atas aluminium
foil dan dibasahi hingga merata dan dibasahi dengan larutan
elektrolisis hingga merata. Kemudian dianalisis menggunakan set alat
power Supply.
1) Kabel berwarna hitam sebagai katoda(-) ditempelkan pada
aluminium foil dan kabel merah atau anoda(+) berwarna
digunakan untuk menulis diatas kertas saring dan menimbulkan
warna coklat.
2) Kabel berwarna merah sebagai anoda(+) ditempelkan pada
aluminium foil dan kabel berwarna hitam sebagai katoda(-)
digunakan untuk menulis pada kertas saring dan menimbulkan
warna merah muda .

F. ANALISIS DATA
1. Elektrokimia
Katoda (-) 2Cu2+ + 4e- 2Cu
Anoda (+) 2H2O O2 + 4H+ + 4e-

2Cu2+ + 2H2O 2Cu + O2 + 4H

Cu dihasilkan di katoda (-)


O2 dan 4H+ dihasilkan di anoda (+)

2. Elektrolisis
Anoda (+) 2I- I2 + 2e-
Katoda (-) 2H2O + 2e- H2 + 2OH-

2H2O 2OH- + I2 + H2

I2 dihasilkan di Anoda (+)


H2 dan OH dihasilkan di katoda (-)

G. PEMBAHASAN
Selama proses elektrokimia berlangsung, larutan KI melepaskan iodida
dan air sehingga terjadi reaksi pertukaran elektron di antara anoda dan
katoda. Pada anoda terjadi reaksi oksidasi dimana larutan KI yang semula
berwarna kuning menjadi kuning bening karena elektronnya berpindah
tempat ke katoda yg mengakibatkan warnanya menjadi kuning pekat,
sedangkan di anoda terjadi perubahan warna menjadi bening dan terdapat
banyak gelembung.
Indikator alami bunga kertas berubah warnanya menjadi warna kuning
ketika di tetesi larutan anoda dan katoda. Bunga sepatu berubah menjadi
warna merah, dan bunga mawar berubah menjadi warna kuning bening.
Perubahan warna larutan KI dari bening menjadi biru setelah ditetesi
amilum merupakan reaksi antara kalium iodida dengan molekul molekul
iodium yang terikat dalam kumparan heliks amilosa Pati pada amilum.
amilum juga merupakan karbohidrat kompleks yang termasuk dalam jenis
polisakarida serta untuk mendeteksi adanya I-. Penambahan natrium tiosulfat
sehingga larutan menjadi bening yang bertujuan untuk menginduksi senyawa
lain. Penambahan indikator fenolftalein sebagai pembanding dalam proses
titrasi basa kuat dan asam kuat warna yang tetap bening ataupun menjadi
keruh menandakan larutan bersifat netral. Penambahan HCL 0,1 m bertujuan
untuk proses titrasi dalam menentukan keasamaan atau kebasaan larutan.
Sehingga dari perlakuan tersebut pada anoda menimbulkan warna coklat pada
kertas saring karena terbentuknya I2 akibat oksidasi, serta pada katoda
menimbulkan warna merah muda pada kertas saring yang menunjukkan sifat
basa yang dilihat dari adanya ion OH di katoda.

H. Kesimpulan
Elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang menggunakan
sumber energi listrik untuk mengubah reaksi kimia yang terjadi. Pada sel
elektrolisis katoda memiliki muatan negatif sedangkan anoda memiliki
muatan positif.
Elektrokimia merupakan pemanfaatan arus listrik yang dihasilkan
dari sebuah reaksi kimia ataupun arus listrik yang menyebabkan terjadinya
suatu reaksi kimia yang dapat diamati dengan adanya perubahan-
perubahan warna pada indikator yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Whydiantoro,dkk.,2019. Pengolahan Limbah Kulit Durian Menjadi Bio-


Baterai Sebagai Energi Alternatif . Fakultas Teknik.Universitas
Majalengka.

Grotherr, et al., 2006. Industrial Electrolysis and Electrochemical


Engineering. The Electrochemical Society Interface.

Syawallan, dkk., 2019. Pengaruh Kuat Arus dan Tegangan Terhadap


Perubahan Kandungan Logam Pada Lindi TPA Sampah Dengan
Metode Elektrolis.Samarinda.Universitas Mulawarman.

Kongas, R, 2020. Review—Electrochemical CO 2 Reduction for CO


Production: Comparison of Low- and High-Temperature
Electrolysis Technologies. Journal of The Electrochemical Society.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai