0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
66 tayangan14 halaman
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep akhlak seperti baik-buruk, kebebasan, tanggung jawab, hati nurani, hak, kewajiban, dan keadilan.
2. Beberapa sumber penentuan baik-buruk dijelaskan seperti agama, utilitarianisme, dan evolusi. Kemudian dijelaskan pula istilah-istilah terkait baik-buruk dalam Al-Quran.
3. Hubungan antara kebebasan, tang
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep akhlak seperti baik-buruk, kebebasan, tanggung jawab, hati nurani, hak, kewajiban, dan keadilan.
2. Beberapa sumber penentuan baik-buruk dijelaskan seperti agama, utilitarianisme, dan evolusi. Kemudian dijelaskan pula istilah-istilah terkait baik-buruk dalam Al-Quran.
3. Hubungan antara kebebasan, tang
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep akhlak seperti baik-buruk, kebebasan, tanggung jawab, hati nurani, hak, kewajiban, dan keadilan.
2. Beberapa sumber penentuan baik-buruk dijelaskan seperti agama, utilitarianisme, dan evolusi. Kemudian dijelaskan pula istilah-istilah terkait baik-buruk dalam Al-Quran.
3. Hubungan antara kebebasan, tang
bahasan Akhlaq Hasanah X sayyiah Thayyibah X qabihah Khair X Syarr Mahmudah, Karimah, Ajaran Islam Birr, BAIK BURUK
POKOK BAHASAN AKHLAK
akhlak harus dilakukan sebagai
POHON PETA KONSEP hak yang darinya timbul kewajiban untuk melaksanakannya tanpa merasa berat secara seimbang. INDIKATOR PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan pengertian baik buruk 2. Menjelaskan barometer baik buruk 3. Menjelaskan istilah baik buruk dalam al-Qur’an 4. Menjelaskan pengertian dan pembagian kebebasan, serta syarat seorang dinyatakan bebas. 5. Menjelaskan kaitan antara kebebasan dengan tanggung jawab. 6. Menjelaskan hubungan kebebasan, tanggung jawab dan hati nurani dengan akhlak. 7. Menjelaskan pengertian, macam-macam dan sumber hak, kewajiban, dan keadilan. 8. Menjelaskan hubungan antara ketiganya dengan akhlak. Baik - buruk Baik (good/inggris – khair/arab) : Louis Ma’luf: sesuatu yg telah mencapai kesempurnaan. Webster: sesuatu yg menimbulkan rasa keharuan dlm kepuasan, kesenangan, dst. Advance: sesuatu yg mempunyai nilai kebenaran/nilai yg diharapkan yg memberikan kepuasaan. Ensiklopedi: sesuatu yg mendatangkan rahmat, memberikan perasaan senang dan bahagia. Zubair: sesuatu yg diinginkan, yg diusahakan, dan menjadi tujuan manusia -> segala sesuatu yg berhubungan dengan yg luhur, bermanrtabat, menyenangkan, dan disukai manusia. Buruk (syarr) sesutu yg tidak baik, yg tidar seperti yg seharusnya, tak sempurna dalam kualitas, di bawah standar, kurang dalam nilai, tak mencukupi, keji, jahat, tidak bermoral, tidak menyenangkan, tidak dapat disetujui, tidak dapat diterima, sesuatu yg tercela. 1. Sosialisme -> ditentukan oleh adat yang berlaku di suatu tempat-> Kasus Merari’ baik di Lombok tetapi tidak di tempat lain. 2. Hedonisme -> baik: yg mendatangkan kelezatan, kenikmatan, dan kepuasan, serta bebas dari kepedihan. -> memilih yg lebih banyak kelezatannya dan mengarah kepada tujuan, jika terjadi keraguan. -> Eguistic Hedonism: kebahagian sebanyak mungkin untuk dirinya, semua usaha diarahkan untuk tujuan itu -> Epicurus; dan Universalistic Hedonism: mencari kebahagian sebanyak-banyaknya demi sesama manusia bahkan bagi makhluk yg berperasaan. 3. Utilitarianisme -> yang baik adalah yang berguna/yg bernilai guna/bermanfaat.
Penentuan Baik - Buruk
Lanjutan 4. Intuisionisme -> ada kekuatan naluri batiniah. Perbuatan baik adalah perbuatan yg sesuai dengan kata hati. 5. Religiosisme -> yang baik adalah yang sesuai dengan kehendak tuhan, dan yg buruk adalah sebaliknya.dasar teologis sangat menentukan. 6. Evolusi -> baik itu berkembang apa adanya secara berangsur-angsur menuju ke kesempurnaan berjalan ke arah tujuan yg diinginkan. 7. Vitalisme -> kekuatan dalam hidup manusia. Kekuatan dan kekuasaan dipandang sebagai status sosial yang dihormati. Orang baik adalah orang yang mampu menguasai dan menaklukkan orang lain Baik – Buruk dalam al-Qur’an Hasanah -> yg disukai/dipandang baik ->3 macam (1) akal (2) nafsu (3) panca indera. Lawannya sayyiah. Tayyibah -> kenikmatan pada panca indera dan jiwa -> makanan, pakaian, dst. Lawannya qabihah. Khair -> yang baik semua manusia-> berakal, adil, dst. Lawannya syarr. Mahmudah -> yg utama akibat perilaku yg disukai/bersifat batin/spiritual. Karimah -> yg terpuji dalam skala besar -> berbakti kepada kedua orang tua. Birr (kebaktian) adalah memperbanyak perilaku baik. Dihubungkan dengan ketenangan jiwa. Baik buruk -> implementasi amal – niat – cara pelaksanaannya Kebebasan, Tanggung Jawab, dan Hati Nurani Adakah kehendak kita merdeka dalam memilih perbuatan yang kita lakukan? Adakah orang dapat memilih di antara berbuat atau tidak? Dan dapatkah ia membentuk perbuatannya menurut kemauannya? Adakah kita merdeka dalam mengikuti apa yang diperintahkan, atau kita dapat mengikuti atau menolak? 2 kelompok : a. Manusia memiliki kehendak bebas dan merdeka melakukannya atas kemauannya sendiri; b. Manusia tidak memiliki kebebasannya , dibatasi oleh Tuhan; • Kebebasan (bahasa): merdeka, tidak terikat, tidak terganggu, tidak diwajibkan. Kebebasan (istilah): tidak berada di bawah paksaan, tekanan atau kewajiban dan larangan dari pihak lain. • Seeorang bebas, jika; (1) dapat menentukan sendiri tujuan-tujuan dan apa yg dilakukannya; (2) dapat memilih antara kemungkinan- kemungkinan yg tersedia; (3) tidak dipaksa • Dari segi sifat, ada 3 kebebasan: (1) fisik/jasmaniyah: bebas menggerakkan seluruh anggota badan; (2) kehendak/rohaniah: menghendaki sesuatu; (3) moral: tidak ada macam-macam ancaman, tekanan, larangan yg tidak sampai fisik. • Dalam kaitannya dengan tanggung jawab, kebebasan mengandung arti: (1) kemampuan untuk menentukan dirinya sendiri; (2) kemampuan untuk bertanggung jawab; (3) kedewasaan manusia; (4) keseluruhan kondisi yg memungkinkan melakukan tujuan hidup. Kebebasan adalah syarat mutlak untuk tanggung jawab. Tidak ada kebebasan tidak ada tanggung jawab Lanjutan • Tanggung jawab dalam kerangka akhlaq adalah keyakinan akan tindakannya itu baik. Artinya bahwa tanggung jawab erat hubungannya dengan kesengajaan/perbuatan yg dilakukan dengan kesadaran. Dan sangat erat hubungannya dengan kepribadian, orang yg tidak memiliki tanggung jawab adalah orang yg tidak memiliki kepribadian. • Hati nurani: tempat dimana manusia mendapat intuisi dari Tuhan, dan selalu cenderung kepada kebaikan dan tidak suka keburukan. Sehingga ia menjadi salah satu pertimbangan dalam melaksanakan kebebasan yang ada dalam diri manusia. Kebebasan yg tidak membelenggu hati nuraninya. • Jika diurai hubungan antara ketiganya adalah kebebasan yg didasari pertimbangan hati nurani akan menimbulkan tanggung jawab. Atau kebebasan yang dapat dpertanggung jawabkan secara moral. Hak, Kewajiban, dan Keadilan • Hak: wewenang/kekuasaan yg secara etis seseorang dapat mengerjakan, memiliki, meninggalkan , mempergunakan sesuatu. Milik, yg tidak berupa benda saja tetapi tindakan, pikiran dan hasil pikiran. • Macam dan Sumber Hak: hak obyektif yang dimiliki; hak subyektif yang berwenang untuk bertindak menurut sifat-sifat itu. • Dari segi obyek ada 7 hak: hidup, mendapat perlakuan hukum, mengembangkan keturunan, milik, mendapat nama baik, kebebasan berpikir, dan mendapat kebenaran. • Kewajiban memegang peranan penting dalam pelaksanaan hak. Kewajiban yg berdasarkan kemanusiaan. Lanjutan • Keadilan -> Pengakuan dan perlakuan terhadap hak yang sah (Poedjawijanta). Bersikap tengah-tengah antara dua perkara yang terjadi atas dasar keputusan akal (Islam). • Dimana ada hak ada kewajiban. Dimana ada kewajiban ada keadilan • Hubungan ketiganya dengan akhlak sebagai berikut: akhlak harus dilakukan sebagai hak yang darinya timbul kewajiban untuk melaksanakannya tanpa merasa berat secara seimbang. MATERI MINGGU DEPAN 1. Menjelaskan pengertian Tasawuf secara bahasa dan istilah. 2. Menjelaskan karakteristik (ciri-ciri) tasawuf. 3. Menjelaskan normativitas tasawuf (dalil-dalil qur’ani dan sunnah). 4. Menjelaskan hubungan tasawuf dengan ilmu kalam, ilmu fikih, filsafat, dan psikologi Sekian