Anda di halaman 1dari 97

MEKANIKA FLUIDA I

WISNU HARIYANTO
POKOK BAHASAN
• 1. PENDAHULUAN dan SIFAT SIFAT ZAT CAIR.
• 2. HIDROSTATIKA dan KESEIMBANGAN BENDA
TERAPUNG.
3. ZAT CAIR DALAM KESEIMBANGAN RELATIF dan
KINEMATIKA ZAT CAIR.
• 4. PERSAMAAN BERNOULLI dan PERSAMAAN
MOMENTUM.
• === UTS =====
• 5. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP.
• 6. ALIRAN ZAT CAIR RIIL.
• 7. ALIRAN MELALUI PIPA.
• 8. ALIRAN MANTAP MELALUI SISTEM PIPA.
==== UJIAN AKHIR SEMESTER ====
BUKU – BUKU REFERENSI
• 1. BAMBANG TRIATMODJO, 1993, “HIDRAULIKA I”,
BETA OFFSET, YOGYAKARTA.
• 2. BAMBANG TRIATMODJO, 1993,“HIDRAULIKA II”,
BETA OFFSET, YOGYAKARTA.
• 3. DAVIS, CV; SORENSEN.KE,1970,”HANDBOOK OF
APPLIED HYDRAULICS”, Mc GRAW HILL.
• 4. HWANG, NED HC, 1981,”FUNDAMENTALS OF
HYDRAULIC ENGINEERING SYSTEMS”, PRENTICE
HALL, NEW JERSEY.
• 5. NUR YUWONO, 1977,”HIDROLIKA I”, ANONIM.
PENDAHULUAN
• DEFINISI DAN RUANG LINGKUP
• PERBEDAAN ANTARA ZAT CAIR DAN GAS.
• DEFINISI ILMU HIDROLIKA
• HUBUNGAN PERKEMBANGAN ILMU HIDROLIKA
DENGAN ILMU LAIN.
• SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU
HIDROLIKA.
• HUKUM NEWTON II
• DIMENSI DAN SATUAN
PENDAHULUAN
• DEFINISI DAN RUANG LINGKUP.
Mekanika fluida adalah suatu ilmu yang
mempelajari sifat sifat dan hukum hukum
yang berlaku pada suatu zat yang dpt mengalir
(“fluida”), terdiri atas zat cair (“liquids”) dan
gas (“gases”).
PENDAHULUAN
• ZAT CAIR :
 Mempunyai permukaan bebas (“free surface”).
 Zat tsb akan mengisi ruang sebesar volume yg
diperlukan saja.
 Incompressible (“zat yg sukar/tidak bisa
dimampatkan”).
• GAS :
 Tidak mempunyai permukaan bebas.
 Zat tsb akan mengisi seluruh ruangan yang
ditempatinya.
 Compressible (“ dapat/mudah untuk
dimampatkan”).
PENDAHULUAN
Hidraulika berasal dari kata “hydor” yang
berarti air. Yang berarti cabang ilmu teknik
mekanika fluida yg mempelajari perilaku air
baik dlm keadaan diam (‘hydrostatika”)
ataupun bergerak (“hydrodinamika”).
PENDAHULUAN
• Ilmu Teknik Sipil yang berhubungan dengan ilmu
Hidrolika adalah :
 Ilmu Hidrologi terapan.
 Teknik Irigasi dan Drainase,
 Teknik Transportasi Air,
 Bangunan Tenaga Air,
 Teknik Bendungan,
 Pengendalian Banjir dan Sedimen,
 Teknik Jaringan Pipa,
 Teknik Pantai dan Pelabuhan,
 Teknik Sumber Daya Air,
 Teknik Penyehatan,
Hidrologi terapan

Merupakan aplikasi dari prinsip prinsip


hidrologi seperti hidrometeorologi,
pengembangan air tanah, perhitungan debit
sungai dsb
PENDAHULUAN
• Ilmu Teknik Sipil yang berhubungan dengan ilmu
Hidrolika adalah :
 Ilmu Hidrologi terapan.
 Teknik Irigasi dan Drainase.
 Teknik Transportasi Air,
 Bangunan Tenaga Air,
 Teknik Bendungan,
 Pengendalian Banjir dan Sedimen,
 Teknik Jaringan Pipa,
 Teknik Pantai dan Pelabuhan,
 Teknik Sumber Daya Air,
 Teknik Penyehatan,
Teknik Irigasi dan Drainase
Meliputi perencanaan dan pelaksanaan
pekerjaan jaringan dan bangunan
bangunan irigasi dan drainase
permukaan serta bawah tanah
PENDAHULUAN
• Ilmu Teknik Sipil yang berhubungan dengan ilmu
Hidrolika adalah :
 Ilmu Hidrologi terapan.
 Teknik Irigasi dan Drainase.
 Teknik Transportasi Air,
 Bangunan Tenaga Air,
 Teknik Bendungan,
 Pengendalian Banjir dan Sedimen,
 Teknik Jaringan Pipa,
 Teknik Pantai dan Pelabuhan,
 Teknik Sumber Daya Air,
 Teknik Penyehatan,
Teknik Transportasi Air

Meliputi perencanaan dan


pelaksanaan pekerjaan pelabuhan,
saluran saluran pelayaran
PENDAHULUAN
• Ilmu Teknik Sipil yang berhubungan dengan ilmu
Hidrolika adalah :
 Ilmu Hidrologi terapan.
 Teknik Irigasi dan Drainase.
 Teknik Transportasi Air.
 Bangunan Tenaga Air,
 Teknik Bendungan,
 Pengendalian Banjir dan Sedimen,
 Teknik Jaringan Pipa,
 Teknik Pantai dan Pelabuhan,
 Teknik Sumber Daya Air,
 Teknik Penyehatan,
Bangunan Tenaga Air

Meliputi pengembangan tenaga


hidroelektrik dengan memakai waduk,
bendung, turbin serta fasilitas fasilitas
lainnya
PENDAHULUAN
• Ilmu Teknik Sipil yang berhubungan dengan ilmu
Hidrolika adalah :
 Ilmu Hidrologi terapan.
 Teknik Irigasi dan Drainase.
 Teknik Transportasi Air.
 Bangunan Tenaga Air,
 Teknik Bendungan,,
 Pengendalian Banjir dan Sedimen,
 Teknik Jaringan Pipa,
 Teknik Pantai dan Pelabuhan,
 Teknik Sumber Daya Air,
 Teknik Penyehatan,
Teknik Bendungan

Meliputi perencanaan dan pelaksanaan


pekerjaan bendungan dan bangunan pelengkap
lainnya. Bendungan merupakan bangunan
utama untuk pekerjaan irigasi, pengendali banjir
dan pembangkit tenaga listrik
PENDAHULUAN
• Ilmu Teknik Sipil yang berhubungan dengan ilmu
Hidrolika adalah :
 Ilmu Hidrologi terapan.
 Teknik Irigasi dan Drainase.
 Teknik Transportasi Air.
 Bangunan Tenaga Air,
 Teknik Bendungan,
 Pengendalian Banjir dan Sedimen,
 Teknik Jaringan Pipa,
 Teknik Pantai dan Pelabuhan,
 Teknik Sumber Daya Air,
 Teknik Penyehatan,
Pengendalian Banjir dan
Sedimen
Meliputi perencanaan dan pelaksanaan
bangunan bangunan pengendali banjir
dan penanggulangan erosi dan
sedimentasi
PENDAHULUAN
• Ilmu Teknik Sipil yang berhubungan dengan ilmu
Hidrolika adalah :
 Ilmu Hidrologi terapan.
 Teknik Irigasi dan Drainase.
 Teknik Transportasi Air.
 Bangunan Tenaga Air,
 Teknik Bendungan,
 Pengendalian Banjir dan Sedimen,
 Teknik Jaringan Pipa,
 Teknik Pantai dan Pelabuhan,
 Teknik Sumber Daya Air,
 Teknik Penyehatan,
Teknik Jaringan Pipa
Pengangkutan / pengaliran air,
minyak, gas dan fluida lainnya
melalui sistim pemipaan
PENDAHULUAN
• Ilmu Teknik Sipil yang berhubungan dengan ilmu
Hidrolika adalah :
 Ilmu Hidrologi terapan.
 Teknik Irigasi dan Drainase.
 Teknik Transportasi Air.
 Bangunan Tenaga Air,
 Teknik Bendungan,
 Pengendalian Banjir dan Sedimen,
 Teknik Jaringan Pipa,
 Teknik Pantai dan Pelabuhan,
 Teknik Sumber Daya Air,
 Teknik Penyehatan,
Teknik Pantai dan Pelabuhan

Perencanaan dan pelaksanaan


pekerjaan bangunan pelabuhan dan
fasilitas lainnya, penanggulangan erosi
pantai serta bangunan lepas pantai
PENDAHULUAN
• Ilmu Teknik Sipil yang berhubungan dengan ilmu
Hidrolika adalah :
 Ilmu Hidrologi terapan.
 Teknik Irigasi dan Drainase.
 Teknik Transportasi Air.
 Bangunan Tenaga Air,
 Teknik Bendungan,
 Pengendalian Banjir dan Sedimen,
 Teknik Jaringan Pipa,
 Teknik Pantai dan Pelabuhan,
 Teknik Sumber Daya Air,
 Teknik Penyehatan,
Teknik Sumber Daya Air

Perencanaan dan pelaksanaan sistim


waduk (reservoir) dan fasilitas fasilitas
lainnya untuk mencapai penggunaan
sumber daya air secara optimum
PENDAHULUAN
• Ilmu Teknik Sipil yang berhubungan dengan ilmu
Hidrolika adalah :
 Ilmu Hidrologi terapan.
 Teknik Irigasi dan Drainase.
 Teknik Transportasi Air.
 Bangunan Tenaga Air,
 Teknik Bendungan,
 Pengendalian Banjir dan Sedimen,
 Teknik Jaringan Pipa,
 Teknik Pantai dan Pelabuhan,
 Teknik Sumber Daya Air,
 Teknik Penyehatan,
Teknik Penyehatan

Perencanaan dan pelaksanaan sistim


pengumpulan dan distribusi air untuk
berbagai keperluan dan sistim pembersihan
(treatment) dari air buangan
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
• Jaman Mesir Kuno dan Babilonia (th 2500 SM) :
 Bangunan irigasi dan drainase spt bendungan,
saluran, akuaduk.
 Pada masa ini dibangun saluran besar dari laut
Tengah ke Laut Merah.
 Archimedes (287-212 SM) : Hukum benda
terapung,hkm,
• Setelah Jaman Kekaisaran Romawi :
 Leonardo da Vinci (1452-1519): Penelitian aliran air
melalui saluran terbuka, gerak relatif fluida, benda
terendam dalam air, gelombang dan pompa.
 Simon Stevin (1548-1620): ilmu hidrostatik, yaitu
bidang horisontal yg didalam air, akan menerima
gaya yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
berada diatas benda tersebut.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
• Jaman Renaissance :
 Simon Stevin (1548-1620): ilmu hidrostatik, yaitu bidang horisontal
yg didalam air, akan menerima gaya yang besarnya sama dengan
berat zat cair yang berada diatas benda tersebut.
 Galileo (1564-1642) : hukum benda jatuh dalam zat cair.
• Setelah Jaman Renaissance :
 Evangelista Torricelli (1608-1647): kecepatan aliran melalui lubang
(eksperimen).
 Edme Mariotte (1620-1684) : nilai koefisien debit pada lubang.
 Robert Hooke (1635-1703) : anemometer dan baling baling serta
teori elastisitas.
 Antoin Parent (1666-1716) : kincir air, hubungan antara kecepatan
roda deng kecepatan air.
 Varignon (1692) : teori pengaliran dalam lobang.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
 Blaise Pascal (1623-1662) : (ahli matematika) teori
hidrostatika, tekanan hidrostatis pada suatu titik adalah
sama dalam segala arah pada zat cair diam.
 Sir Isaac Newton (1642-1728): ahli fisika, hukum aliran
fluida viskos (kental), hubungan antara tegangan geser
dengan gradien kecepatan.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
• PERKEMBANGAN HIDRODINAMIKA
 Kelahiran ilmu Hidrodinamika tidak lepas dari
sumbangan 4 ahli matematika (Daniel Bernoulli,
Leonard Euler, Clairault dan Jean d’Alembert),
merupakan aplikasi antara ilmu matematika dengan
analisa aliran fluida. Ilmu ini mempelajari gerak zat
cair ideal.
 Bernoulli (1700-1782) hukum kekekalan energi dan
kehilangan energi selama pengaliran,hkm,.
 d’Alembert (1717-1783), Clairault(1713-1765) dan
Leonard Euler (1707-1783) mengeluarkan
persamaan Euler tang menjadi dasar ilmu
hidrodinamika yang menggambarkan aliran fluida
ideal.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
• Setelah itu ilmu tersebut dikembangkan oleh banyak ahli antara
lain :
 Louis Navier (1785-1836) dan Sir George Stokes (1819-1903)
menyempurnakan persamaan Euler yang dikenal dengan
persamaan Navier –Stokes tentang persamaan gerak fluida
viskos.
 Sir George Airy (1801-1903) :persamaan gelombang amplitudo
kecil.
 Hermann von Helmholtz (1821-1894) :aliran vortex, garis arus,
analisis dimensi dsb.
 Lord Kelvin (1824-1907) :mengembangkan teori hidrodinamika
untuk berbagai bidang
 Lord Rayleigh (1842-1919) prinsip prinsip kesebangunan dan
analisa dimensi.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
• Pada abad 18 dan 19 studi hidraulika eksperimen
juga berkembang pesat antara lain :
 Henri Pitot (1695-1771) : penemuan tabung
Pitot alat untuk mengukur kecepatan aliran zat
cair.
 Antoinne Chezy (1718-1798) : rumus Chezy
untuk aliran melalui saluran terbuka, rumus.
 Jean Borda (1733-1799) : mempelajari aliran
melalui lubang.
 Jean Baptiste Belanger (1789-1874) :
mempelajari garis pembendungan (backwater),
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
 Jean Louis Poiseuille (1799-1869) : mengembangkan
persamaan aliran laminair, teori
 Robert Manning (1816-1897): mempelajari pengaruh
perubahan penampang pipa dan saluran terhadap tekanan
dan profil aliran, hkm.
 Osborn Reynold (1842-1912): mengembangkan teknik model
fisik gerak sedimen dasar dan kavitasi serta bilangan tak
berdimensi yg disebut Angka Reynold dan meneliti kondisi
aliran laminair, turbulen dan kritis.
 Ludwig Prandtl (1875-1953) menggabungkan teori
hidrodinamika dan hidraulika eksperimen menjadi ilmu
mekanika fluida dan dianggap sebagai pencetus lahirnya ilmu
mekanika fluida.
HUKUM NEWTON II
• Laju perubahan momentum (massa M x kecepatan
V) adalah berbanding langsung dengan gaya yang
bekerja dan dalam arah yang sama dengan gaya
tersebut.
F = d(MV)/dt
Apabila M konstan, maka gaya akan sebanding
dengan perkalian antara massa dan laju perubahan
kecepatan (V) yaitu percepatan (a)
F = M x [d(V)/d(t)] = M .a
Dengan : F = gaya; M = massa benda;
a = percepatan; V = kecepatan.
DIMENSI DAN SATUAN
• Setiap besaran dapat ditulis dimensinya yang
merupakan besaran terukur yang menunjukkan
karakteristik suatu object dengan kombinasi 3
besaran pokok yaitu :
 Massa (m)
 Panjang (l)
 Waktu (t)
Misalnya :
Volume = l x l x l = l 3 ; Luas = l x l = l 2
Kecepatan = l x t-1 ; gaya = m. l. t-2
Tekanan = m. L-1.t-2 ; debit = l3. t-1.
DIMENSI DAN SATUAN

• Satuan adalah suatu standar untuk mengukur


dimensi, misalnya satuan untuk massa,
panjang dan waktu adalah kilogram (kg),
meter (m) dan detik (d) untuk satuan SI
(Systeme International d’Unite), atau kilogram
massa (kgm), meter (m) dan detik (d) dalam
satuan MKS.
DIMENSI DAN SATUAN
• Sistim MKS :
 Satuan masa = kilogram masa (kgm).
 Satuan gaya = kilogram gaya (kgf)
• Sistim SI :
 Satuan masa = kilogram (kg).
 Satuan gaya = Newton (N)
Satu Newton adalah gaya yang bekerja pada
benda dengan massa 1 kg dan menimbulkan
percepatan sebesar 1 m/dtk2.
DIMENSI DAN SATUAN
• Hubungan antara kgm dengan kgf dalam
sistim MKS adalah sebagai berikut :
Kg f = g . Kgm, maka
1 N = 1 kg x 1 m/dtk2 ( F = m. a)
 dalam sistim MKS, massa = kgm, sedangkan
sistim SI, massa = kg, maka
Kgm = (1/g). Kgf
1 N = (1/g) . Kgf  1 kgf = g. N
SIFAT SIFAT ZAT CAIR
• PENDAHULUAN
• RAPAT MASSA, BERAT JENIS DAN RAPAT
RELATIF.
• KEMAMPATAN ZAT CAIR.
• KEKENTALAN ZAT CAIR.
• TEGANGAN PERMUKAAN.
• KAPILARITAS
• TEKANAN UAP
PENDAHULUAN
• FLUIDA ADALAH ZAT YANG BISA MENGALIR,
YANG MEMPUNYAI PARTIKEL YANG MUDAH
BERGERAK DAN BERUBAH BENTUK TANPA
PEMISAHAN MASSANYA.
• PERILAKU ZAT CAIR TERUTAMA AIR BANYAK
DIPELAJARI DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL,
SEDANG GAS BANYAK DIPELAJARI DALAM
BIDANG TEKNIK MESIN, KIMIA, AERONOTIKA.
SIFAT SIFAT ZAT CAIR
• PENDAHULUAN
• RAPAT MASSA, BERAT JENIS DAN RAPAT
RELATIF.
• KEMAMPATAN ZAT CAIR.
• KEKENTALAN ZAT CAIR.
• TEGANGAN PERMUKAAN.
• KAPILARITAS
• TEKANAN UAP
RAPAT MASSA
• RAPAT MASSA (ρ) ADALAH MASSA ZAT CAIR TIAP SATUAN
VOLUME PADA TEMPERATUR DAN TEKANAN TERTENTU.

ρ=M/V
• DALAM SISTIM SATUAN SI, MASSA DALAM KILOGRAM (KG),
MAKA RAPAT MASSA DALAM KG/ M3 .
• RAPAT MASSA AIR PADA SUHU 4O C DAN TEKANAN
ATMOSPHERE STANDAR ADALAH 1000 KG/M3.
• Besarnya rapat massa tidak tetap, tergantung kepada
temperatur, tekanan dan larutan.
• Kerapatan maksimum ini terjadi pada temperatur 4oC,
sehingga sifat air ini menyebabkan :
Rapat Massa
• Dalam musim dingin air menjadi dingin sampai 4oC, jika
terjadi pembekuan lebih lanjut maka pembekuan
hanya terjadi di permukaannya saja  timbulnya
sungai es yang membahayakan.
• Air laut lebih besar kerapatannya krn adanya larutan
garam.
• ρ laut utara = 1024 kg/m3.
• ρ laut mati = 1200 kg/m3.
• Air yg mengandung lumpur juga mempunyai rapat
massa yang lebih besar daripada air suling. Krn
perbedaan rapat massa maka dapat timbul “arus rapat
massa” pada muara sungai.
Rapat relatif
• Rapat relatif adalah perbandingan antara
rapat massa suatu zat dengan rapat massa air.
• Karena ϓ = ρ.g, maka rapat relatif bisa
merupakan perbandingan antara berat jenis
suatu zat dengan berat jenis air pada
temperatur 4oC dan tekanan atmosphere.
• S = ρ zat cair/ ρ air = ϓ zat cair / ϓ air.
BERAT JENIS
• Berat Jenis (unit weight) adalah berat benda tiap
satuan volume pada temperatur dan tekanan
tertentu.
• Berat benda adalah hasil kali antara massa benda
dengan percepatan gravitasi.

Berat Jenis
 ϓ = W / V = ρ. V. g / v = ρ.g
Dengan :
 ϓ = berat jenis.
 W = berat.
 V = volume, isi
 g = percepatan gravitasi.
 ρ = rapat massa ( “mass density”)

Besarnya gravitasi pada khatulistiwa sebesar g = 9,78


m/dtk2, sdg di kutub sebesar g = 9,832 m/dtk2.
Contoh Soal
• Contoh 1 :
Satu liter minyak mempunyai berat 0,70 kgf.
Hitung berat jenis, rapat massa dan rapat
relatif.
• Contoh 2 :
Satu liter minyak mempunyai berat 7,02 N.
Hitung berat jenis, rapat massa dan rapat
relatif.
SIFAT SIFAT ZAT CAIR
• PENDAHULUAN
• RAPAT MASSA, BERAT JENIS DAN RAPAT
RELATIF.
• KEMAMPATAN ZAT CAIR.
• KEKENTALAN ZAT CAIR.
• TEGANGAN PERMUKAAN.
• KAPILARITAS
• TEKANAN UAP
Kemampatan Zat Cair
• Adalah perubahan (pengecilan) volume krn
adanya perubahan (penambahan) tekanan, yang
ditunjukkan oleh perbandingan antara perubahan
tekanan dan perubahan volume terhadap volume
awal.
• Perbandingan ini disebut dengan modulus
elastisitas.
• Apabila dp = pertambahan tekanan, sedang dv =
pengurangan volume dari volume awal, maka
• K = - dp/(dv)/ V.)
Kemampatan Zat Cair
• Nilai K untuk zat cair adalah sangat besar shg
perubahan volume krn perubahan tekanan adalah
sangat kecil.
• Oleh karena itu,perubahan volume zat cair sering
diabaikan dan zat cair dianggap sebagai zat tak
termampatkan.
• Pada kondisi tertentu, dengan perubahan tekanan
sangat besar dan mendadak, anggapan zat cair tak
termampatkan tidak bisa berlaku. Misalnya penutupan
katub turbin secara mendadak maka akan
mengakibatkan perubahan kenaikan tekanan yang
besar.
Contoh soal
• Contoh 3:
Modulus elastisitas air adalah K = 2,24 x 109
N/m2. Berapakah perubahan volume dari 1 m3
air bila terjadi pertambahan tekanan sebesar
20 bar (1 bar = 105 N/m2).
SIFAT SIFAT ZAT CAIR
• PENDAHULUAN
• RAPAT MASSA, BERAT JENIS DAN RAPAT
RELATIF.
• KEMAMPATAN ZAT CAIR.
• KEKENTALAN ZAT CAIR.
• TEGANGAN PERMUKAAN.
• KAPILARITAS
• TEKANAN UAP
Kekentalan (viscosity)
 Kekentalan adalah suatu sifat zat cair untuk
melawan tegangan geser. Oleh sebab itu
suatu zat cair yang kental akan lebih sukar
mengalir dibandingkan dengan suatu zat cair
yang lebih encer.
 Kekentalan disebabkan karena kohesi antar
partikel zat cair.
 Zat cair ideal tidak punya kekentalan.
Kekentalan Zat Cair
• Formula :
• τ = μ . (du/dy)
Dengan :
μ = kekentalan dinamik (Nd/m3)
τ = tegangan geser ( N/m2).
du/dy = gradien kecepatan dalam arah tegak lurus dengan
gerak.
Zat Cair yang mempunyai hubungan linier setara tegangan
geser dan gradien kecepatan disebut zat cair Newton.
Zat cair ideal tegangan geser = nol ,
Zat cair bukan Newton, tegangan geser tidak berbanding
lurus dengan gradien kecepatan.
Kekentalan Zat Cair
 Kekentalan Absolut :

 ν = (μ) / (ρ)
Dengan :
ν = kekentalan kinematik (m2/d)
μ = kekentalan dinamik
ρ = rapat massa.
Contoh soal
• Contoh 4 :
Hitung viskositas kinematik zat cair yang
mempunyai rapat relatif 0,95 dan viskositas
dinamik 0,0011 Nd/m2.
• Contoh 5 :
Dua buah plat horisontal ditempatkan sejajar
dengan jarak 12,5 mm. Ruang diantaranya diisi
dengan oli dengan viskositas 14 poise. Hitung
tegangan geser pada oli, apabila plat atas
bergerak dengan kecepatan 2, 5 m/d.
SIFAT SIFAT ZAT CAIR
• PENDAHULUAN
• RAPAT MASSA, BERAT JENIS DAN RAPAT
RELATIF.
• KEMAMPATAN ZAT CAIR.
• KEKENTALAN ZAT CAIR.
• TEGANGAN PERMUKAAN.
• KAPILARITAS
• TEKANAN UAP
Tegangan Permukaan
 Molekul molekul zat cair saling tarik menarik
diantara sesamanya dengan gaya berbanding
lurus dengan massa dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara pusat massa.
 Gaya tarik menarik tersebut adalah setimbang.
 Pada permukaan antara zat cair dengan udara,
atau zat satu dengan lainnya, gaya tarik keatas
dan kebawah tidak setimbang.
Tegangan Permukaan
• Ketidak seimbangan menyebabkan molekul molekul
pada permukaan melakukankerja untuk membentuk
permukaan zat cair. Kerja yg dilakukan untuk melawan
gaya tarik kebawah dikenal dengan tegangan
permukaan, yang menyebabkan terbentuknya lapisan
tipis pada permukaan zat cair yang mempunyai
kemampuan untuk menahan tegangan tarik. Tegangan
permukaan atau disebut σ bekerja pada bidang
permukaan yang sama besar di semua titik. Besarnya
gaya tegangan permukaan sangat kecil dibanding dng
gaya2 lain yang bekerja pada zat cair, sehingga dapat
diabaikan.
SIFAT SIFAT ZAT CAIR
• PENDAHULUAN
• RAPAT MASSA, BERAT JENIS DAN RAPAT
RELATIF.
• KEMAMPATAN ZAT CAIR.
• KEKENTALAN ZAT CAIR.
• TEGANGAN PERMUKAAN.
• KAPILARITAS
• TEKANAN UAP
KAPILARITAS
• Kapilaritas disebabkan oleh gaya kohesi dan
adhesi.
• Jika didalam suatu tabung yg dimasukkan
kedalam zat cair, jika kohesi lebih kecil daripada
adhesi (air) maka zat cair dalam tabung akan naik
dan jika kohesi lebih besar dari adhesi (air raksa)
maka zat cair dalam tabung akan turun.
• Kenaikan kapilair (atau penurunan) didalam suatu
tabung dapat dihitung dengan menyamakan gaya
angkat yang dibentuk oleh tegangan permukaan
dengan gaya berat.
KAPILARITAS
• Tinggi kenaikan/penurunan air :
• h = (2.σ. Cos Ɵ) / ( ϓ.r )
Dengan :
σ = tegangan permukaan.
ϓ = berat jenis zat cair.
R = jari jari tabung.
h = kenaikan kapilair.
Apabila tabung bersih Ɵ = 0o untuk air dan
140o untuk air raksa.
Contoh soal
• Contoh 6:
Tabung gelas berdiameter 3 mm dimasukkan
secara vertikal kedalam air. Hitung kenaikan
kapiler apabila tegangan permukaan σ =
0,0736 N/m. Tabung adalah bersih.
SIFAT SIFAT ZAT CAIR
• PENDAHULUAN
• RAPAT MASSA, BERAT JENIS DAN RAPAT
RELATIF.
• KEMAMPATAN ZAT CAIR.
• KEKENTALAN ZAT CAIR.
• TEGANGAN PERMUKAAN.
• KAPILARITAS
• TEKANAN UAP
TEKANAN UAP
• Zat cair yang terbuka pada gas akan mengalami
penguapan.
• Penguapan terjadi krn molekul zat cair selalu
bergerak shg beberapa molekul pd permukaan
akan mempunyai energi untuk melepas diri dari
tarikan molekul2 yg ada disekitarnya dan
berpindah ke ruang yang ada diatasnya.
• Laju penguapan tergantung pada perbedaan
energi molekul antara zat cair dan gas yang ada
diatasnya.
TEKANAN UAP
• Zat cair dalam ruang tertutup dengan udara diatasnya dan pada
suhu konstan. Molekul zat cair yang berenergi tinggi akan berubah
menjadi uap bergabung dengan udara diatasnya. Semakin banyak
molekul zat cair yang berubah menjadi gas maka tekanan akan naik
maka molekul uap akan kembali kedalam zat cair dibawahnya. Pada
kondisi jumlah molekul zat cair yang masuk ke udara sama dengan
jumlah molekul gas yang kembali ke zat cair maka disebut dengan
kondisi jenuh dengan uap air. Dalam kondisi ini tekanan yang
bekerja pada permukaan zat cair disebut dengantekanan uap jenuh.
• Pada awalnya, tekanan udara diatas zat cair didalam tangki tertutup
sama dengan tek atmosphere. Apabila tekanan udara dikurangi,
dengan cara mengeluarkannya, maka pada tekanan tertentu zat cair
tersebut mulai mendidih dan menguap. Tekanan pada zat cair mulai
mendidih disebut dengan tekanan uap zat cair pada temperatur
tersebut.
TEKANAN UAP
• Penguapan akan terjadi sampai dengan
tekanan diatas zat cair dibawah tekanan uap
jenuh zat cair tersebut pada temperatur yang
diberikan.
Tekanan Uap Jenuh zat cair pada 20o C

Tekanan Uap Jenuh


Zat Cair
kgf/cm2 N/m2

Air Raksa 1,63 x 10 -6 0,16

Minyak Tanah 3,36 x 10-2 3.300

Alkohol 5,95 x 10-2 5.900

Bensin 10,10 x 10-2 10.000


Tekanan Uap Jenuh Air

Tekanan Uap Jenuh


o
Temperatur ( C)
kgf/cm2 N/m2

0 0,623 x 10-2 623

10 1,246 x 10-2 1.230

20 2,373 x 10-2 2.340

40 7,490 x 10-2 7.400

60 20,230 x 10-2 20.000

80 48,300 x 10-2 47.400

100 1,03 101.500

Anda mungkin juga menyukai