Anda di halaman 1dari 21

Minyak

Atsiri dan
Tanah
β-1 / XII-6
 Abdurrafi Adika
Basarah
 Elsa Yuliani
 Fajar Priyono
 Thasia Gian Pavita
Penetapan
Kadar
Eugenol
dalam Minyak
Cengkeh
Eugenol
Minyak atsiri dari bunga cengkeh (Syzygium aromaticum (L.)
Merr. & L.M. Perry) mempunyai sifat kimiawi dan efek
farmakologis yaitu berfungsi sebagai anestetik, antimikrobial,
antiseptik dan stimulansia. Minyak atsiri diperoleh dengan cara
penyulingan. Hasil dari penyulingan bunga cengkeh berupa Pendahuluan
Pendahuluan
minyak atsiri yang memiliki dua komponen utama yaitu eugenol
(80%-90%) dan kariofilen (10%-20%). Pada industri farmasi,
eugenol digunakan sebagai obat analgesik gigi dan turunan
eugenol dipakai sebagai obat penyakit paru-paru, kolera tipus
dan penenang syaraf. Dalam industri makanan dan minuman
eugenol dipakai sebagai pengawet dan pengharum. Disamping
itu eugenol dapat pula dibuat menjadi vanillin yang banyak
digunakan sebagai pengharum dan cita rasa.
Eugenol termasuk kedalam
golongan alkohol, yaitu phenol.
Dengan penambahan NaOH Dasar
Dasar
membentuk Na-Eugenol yang
larut dalam air. Sedangkan terpen
yang tidak larut dalam air dapat
dibaca volume nya dan kadar
eugenol dapat dihitung.
Reaksi
Reaksi

C 10H 16 + NaOH
Bagan Kerja

Dimasukkan ke + 30 ml Dikocok
5,00 ml labu cassia 100 ml NaOH 1 5 menit
contoh N

Dienapkan + NaOH 1 N s/d


hingga terpen terpen
terpisah terbebaskan
diantara skala
pada leher labu
Dihomogenkan
Dipanaskan sekitar
30 menit
Dibaca dan dicatat
volume terpen
Perhitungan
SNI

Berdasarkan SNI No. 06-2387-2006 tentang minyak cengkeh

Parameter Satuan Persyaratan

Eugenol % v/v Minimum 78%


1. Fungsi pengocokan dan pendidihan untuk
mempercepat reaksi, agar semua eugenol
tersabunkan sempurna dengan penambahan
NaOH.
Tititk
Tititk Kritis
Kritis
2. Penambahan NaOH kembali perlu dilakukan,
untuk memastikan reaksi berlangsung sempurna
danagar terpen dapat naik dan terbaca pada
skala labu cassia.
3. Pembacaan labu cassia dilakukan dengan cara
skala atas dikurangi skala bawah (batas terpen
dengan larutan).
Penetapan
Kadar C-
Organik
dalam Tanah
Pendahuluan
Pendahuluan
Bahan organik dalam tanah
bereaksi dengan H2SO4(p)
membentuk C-organik yang bersifat Dasar
Dasar
pereduksi, C-organik akan
mereduksi K2Cr2O7 yang berelebih
terukur. Kelebihan K2Cr2O7 direduksi
oleh FeSO4, kemudian dititar oleh
KMnO4 hingga TA berwarna
lembayung. Dilakukan blanko
sebagai faktor koreksi.
Reaksi

3C + 8H2SO4 + 2K2Cr2O7 2Cr2(SO4)3 + 2K2SO4 + 8H2O + 3 CO2

K2Cr2O7 + 7H2O + 6FeSO4 Cr2(SO4)3 + K2SO4 + 3Fe2(SO4)3 + 7H2O

10FeSO4 + 8H2SO4 + 2KMnO4 2MnSO4 + K2SO4+ 5Fe2(SO4)3 + 8H2O


BAGAN KERJA

Didihkan dalam
Penangas air
selama 1 jam
0,5000 g
(setiap 15 menit diaduk)
Timbang Masukkan + 15,00 ml K2Cr2O7 2N
sampel Ke l.u. 100 ml + 15 H SO
2 4 (p)

Dinginkan, lalu himpitkan


dan homogenkan

Masukkan ke erlenmeyer Pipet Saring dengan


10 ml Kertas saring
filtrat berabu

Blanko

+ 15 ml FeSO4 0,2 N Titrasi dengan KMnO4 0,1 N


Hingga TA lembayung muda
Perhitungan
Perhitungan

* bst C = 12
SNI

Berdasarkan SNI No. 06-2387-2006 tentang minyak cengkeh

Parameter Satuan Persyaratan

Eugenol % v/v Minimum 78%


1. Oksidasi sampel harus di lakukan dalam
suasana asam dan suhu penangas agar reaksi

2.
sempurna
Blanko harus dilakukan untuk mengetahui
Tititk
Tititk Kritis
Kritis
jumlah sampel yang bereaksi dengan FeSO4.
Thank You!
Any questions?
Bagan Kerja

Timbang ±0,5000 Masukkan ke LU.100 ml


gram sample +15,00 ml K2Cr2O7 2N
+ 15 H2SO4 (p)

Anda mungkin juga menyukai