Anda di halaman 1dari 35

FROM: NUR NADIA

C11105221.
DEFINISI

 Epulis adalah suatu tumor yang bersifat jinak


atau massa pada gingival dan berasal dari
periodontal.
 Lesi hipertrofik dan neoplastik.
 Penyebab: Trauma, gangguan hormonal dan
faktor inflamasi.
 Secara histologi, tampak sebagai transisi suatu
proses inflamasi.
INSIDENS
 Lokasi: dentulous zone >> edentulous zone
maxilaris.
 Ukuran: bervariasi antara 2,5- 3 cm dan
warnanya seperti jaringan asal dari tumor
tersebut. Dapat dalam bentuk lesi tunggal atau
lesi multipel.
 2x wanita: 1x pria.
ANATOMI
 Gusi : marginal gingival, attached gingival dan
interdental gingival.
 Marginal gingival:
- nama lainnya non attached gingival
merupakan bagian tepi gingiva yang
menyelimuti gigi.
- terdapat free gingival groove.
- lebarnya sekitar 1mm.
 Attached gingival :
- kelanjutannya dari bagian marginal gingival.
- mulai dari lekukan yang disebut free gingiva
groove dan sangat kukuh untuk memegang
tulang periostium.
- Lebarnya 1-9 mm.
 Interdental gingiva:
- bagian dari gusi yang mengisi ruang
interdental sampai dibawah titik kontak dari
gigi.
- dimana ia merupakan kelanjutan dari
attached gingival.
- berbentuk piramidal.
ALIRAN ARTERI DAN VENA.
Tergantung dari posisi gusi, samada menghadap
kearah buccal/pipi @ menghadap ke lidah atau
palatum:

Gusi di mandibularis:
 Yang mengarah ke buccal: mendapat suplai dari
arteri alveolaris inferior.
 Yang mengarah ke lidah: mendapat suplai dari
arteri lingualis.
Gusi di maksilaris:
 Yang menghadap ke buccal: mendapat suplai
dari cabang anterior dan posterior dari arteri
alveolaris superior.
 Yang menghadap ke palatum: mendapat suplai
dari nasopalatine arteries dan greater palatine
arteries.
Aliran vena mengikuti aliran arteri.
 Aliran limfatik dari gigi dan gusi menuju ke
nodus submandibularis, submentalis dan nodus
servikal bagian dalam.

 Cabang nervus trigeminus(V) mempersarafi


daerah gigi dan gusi.
- Gusi dan gigi didaerah maksilaris
diinervasi oleh cabang dari nervus
maksilaris(V2).
- Gusi dan gigi didaerah mandibula
diinervasi oleh cabang dari nervus
mandibula(V3)
KLASIFIKASI
Pembagian berdasarkan etiologi :
 epulis fissuratum.
 epulis kongenitalis.
 epulis gravidarum.
Pembagian berdasarkan gambaran histopatologi:
 epulis fibromatosa.
 epulis granulomatosa.
 epulis angiomatosa.
 epulis gigantosellularis.
EPULIS FISSURATUM
 Epulis fissuratum adalah pertumbuhan jaringan
ikat fibrosa yang berlebihan di daerah mukosa
yang kontak dengan tepi gigi palsu sehingga
menekan mukosa.
 Nama lain: inflammatory fibrous hyperplasia,
denture fibrous hyperplasia atau dentuer
granulomatosa.
 Epulis fissuratum sering dijumpai di maksilaris
 Sering pada wanita usia lanjut(50-70 tahun)
 Ukurannya bervariasi.
 Epulis ini tampak sebagai lipatan jaringan
fibrous, tidak nyeri tetapi terjadi reaksi inflamasi,
hiperplasia fibrous, proliferasi epitel.
Tampak massa
kemerahan berupa
lipatan hiperplastik,
keras dan fibrous
dengan cekungan
(groove) dalam.
EPULIS KONGENITAL.
 Terdapat pada bayi baru lahir(jarang).
 Nama lain: tumor sel granular atau Neumann’s
tumor.
 Insiden:
- bayi perempuan dari bayi laki-laki(8:1)
- berasal dari mukosa gingiva.
- Tempat paling sering di maksilaris berbanding
mandibula.
- jarang terjadi rekurensi dan tidak berpotensi
kearah keganasan.
 Penyebab:idiopathic.
 Lesi ini berkonsistensi lunak, permukaan
licin,dengan warna merah muda. Ukuran tumor
ini adalah bervariasi(mm-cm).
 Dari 10% kasus yang dilaporkan, lesi yang
terjadi adalah lesi multipel dan 90% berupa lesi
tunggal.
 Bila epulis terlalu besar, dapat mengganggu
saluran pernafasan dan menyulitkan saat
menyusui.
 Dilahirkan oleh ibu dengan polihidromnion.
 Diagnosis:
- eksisi tumor hari ke 4 postnatal.
- USG prenatal yang dilakukan ibu hamil.
- MRI postnatal.
 Dapat regresi dengan sendiri sekiranya
berukuran kecil( usia 8bln- 1 tahun).
 Tampak massa bulat,
batas tegas,
licin(arrow),
 ukuran 2,9 cm ,
protusi dibawah
hidung.
 Keadaan ini disertai
dengan
polihidromnion.
 Potongan sagital T1;
gambaran MR
menunjukkan massa
berbatas tegas, tepi
licin di bagian
maksilaris tanpa
menutupi jalan nafas,
mulut, dan kranium.
 Tampak massa kecil
di daerah mandibula
(arrow)
EPULIS GRAVIDARUM.
 Epulis gravidarum adalah granuloma pyogenik
yang berkembang pada gusi selama kehamilan.
 Insidens:
- angka kejadian berkisar 0.2 hingga 5 % pada
ibu hamil.
- berkembang cepat seiring peningkatan
hormon estogen dan progestin.
- paling sering dijumpai pada maksilaris.
- Umumnya timbul saat trimester ke II.
 Gambaran makroskopik:
- tampak sebagai tonjolan pada gusi dengan
warna yang bervariasi (merah muda, merah tua
hingga papula yang berwarna keunguan).
- tidak nyeri
- mudah berdarah saat mengunyah atau
menyikat gigi.
- diameter < 2 cm atau >>, sehingga membuat
bibir pasien sulit dikatupkan.
- bertangkai atau tidak
- permukaan halus.
- berlobus.
- merupakan lanjutan inflamasi gingiva
 Tampak massa
bewarna merah muda,
batas tegas, tidak
bertangkai dengan
ukuran 3 cm di
daerah maksila.
EPULIS GRANULOMATOSA.
 Epulis granulomatosa merupakan lesi yang
timbul akibat dampak pasca bedah,misalnya
ekstraksi gigi.
 Biasanya terjadi pada interdental gingiva.
 Benjolan massa irregular, permukaannya bisa
licin atau berlobul, konsistensi lunak,warna
kemerahan/kebiruan, bertangkai dan mudah
berdarah.
EPULIS FIBROMATOSA
 Epulis ini terjadi pada rongga mulut terutama
pada tepi gingival dan juga sering terjadi pada
pipi dan lidah.
 Etiologinya adalah disebabkan iritasi kronis.
 Tumor jenis ini tumbuh di basis dari jaringan ikat
yang berproliferasi atau merupakan kelanjutan
dari epulis granulomatosa yang tidak ditangani.
 Struktur dari epulis ini terdiri dari jaringan ikat
yang matur, fibre kolagen dan sebagian kecil
pembuluh darah.
 Gambaran klinis:
- bertangkai @ tidak bertangkai.
- warna pucat
- konsistensi kenyal.
- batas tegas.
- padat dan kokoh.
- tidak mudah berdarah.
- tidak menimbulkan nyeri.
EPULIS ANGIOMATOSA

 Nama lain: epulis vaskuler @ epulis


telengiektum.
 Etiologi belum diketahui. Ia dikatakan respon
granulasi berlebihan karena pertumbuhannya
yang cepat.
 Gambaran klinis:
- konsistensi lunak seperti spons.
- merah cerah.
- mudah berdarah.
- berpotensi terjadi rekurensi pada eksisi yang
tidak sempurna.
- tidak menyebabkan rasa nyeri tetapi dapat
menganggu proses pengunyahan makanan.
EPULIS GIGANTOSELULER.

 Nama lain: reparative giant granuloma.


 Etiologi: adanya riwayat trauma, infeksi kronik
bakteri, pengaruh hormonal.
 Lesi ini biasanya tumbuh di prosesus alveolar
pada maksilaris dan mandibularis.
 Ukurannya bervariasi dari 2cm- 4cm, irregular
dan dapat menjadi ulserasi.
 Lesi tampak sebagai pembesaran gusi yang
muncul diantara 2 gigi, kaya vaskularisasi
sehingga mudah berdarah pada sentuhan dan
bewarna merah keunguan.

 Pada beberapa kasus, epulis gigantoselularis ini


dapat menginvasi tulang dibawahnya sehingga
pada gambaran radiologi akan terlihat erosi
tulang.
PEMERIKSAAN PENUNJANG.
 Biopsi eksisi tumor.
 USG.
PENATALAKSANAAN.
 Sembuh sendiri.
 Eksisi tumor secara komplit pada dasar tumor
dan eksisi pada lapisan tulang superfisial
prosesus alveolar.
 Ekstraksi gigi: hanya dilakukan sekiranya
daerah periodontium telah ditempati oleh tumor
atau pada erupsi gigi yang tidak sembuh dengan
terapi konservatif.
 Hindari faktor predisposisi.

Anda mungkin juga menyukai