Anda di halaman 1dari 17

Bantuan

Hidup Dasar
(BHD)
PUSKESMAS BINAKAL
2017
Bantuan Hidup Dasar
 suatu tindakan pertolongan pertama kepada penderita yang
mengalami henti jantung
 tidak harus dilakukan oleh tenaga medis atau paramedis,
tetapi tenaga non medis (awam) yang sudah terlatih mampu
memberikan pertolongan pertama sampai pertolongan
lanjutan oleh tenaga medis yang datang membantu
Bantuan Hidup Dasar
TUJUAN :
1. Henti jantung dapat dicegah
2. Fungsi jantung dan paru segera diperbaiki
dengan pijat jantung dada (kompresi dada) + oksigenasi
(ventilasi ) = resusitasi jantung paru (RJP)
3. Fungsi otak dapat dipertahankan
Tahapan Pertolongan
1. Tahapan Pertolongan
a. Pastikan penolong dan penderita pada lingkungan yg aman
b. Cek respon
dengan memanggil nama DAN menepuk bahu
Rangsang Nyeri

c. Cek nadi dan nafas


dengan meraba nadi di leher (a.carotis), periksa pernafasan dengan melihat
pengembangan dada, mendengar suara nafas, merasakan hembusan nafas
(look,listen and feel)

d. Bila tidak ada nadi dan atau nafas, segera meminta bantuan
pertolongan (mengaktifkan sistem penanganan gawat darurat terpadu/code
blue)

.....lihat gambar 1
Gambar 1
A. cek respon penderita ,
B. cek nadi dan nafas (look,listen and feel),
C. meminta bantuan untuk mengaktifkan sistem penanganan gawat darurat /
aktivasi code blue

A B C
Tahapan Resusitasi Jantung Paru

2. Tahapan Pijat Jantung Dada dan Ventilasi = Resusitasi


Jantung Paru
A. Bila tidak ada nadi (terjadi henti jantung), dilakukan pijat
jantung/kompresi dada sebanyak 30 kali dengan ketentuan :
• Kecepatan minimal 100x/menit
• Kedalaman kompresi dewasa minimal 5 cm, anak sedalam 4 cm
• Diusahakan pengembangan kembali tulang dada setelah
kompresi
• Hindari menghentikan kompresi sebelum mencapai 30 kali

.....lihat gambar 2
Gambar 2
A. Posisi penolong dan penderita saat memberikan kompresi dada,
B. Kompresi pada orang dewasa
C. Kompresi pada bayi/anak

A B C
Tahapan Resusitasi Jantung Paru
B. Periksa Jalan Nafas
1. Setelah kompresi dada 30 kali, dilakukan pembebasan
jalan nafas (jalan nafas tidak tersumbat)
Teknik angkat dagu tekan dahi (head tilt-chin lift) bila tidak ada
trauma, teknik mendorong rahang bawah (jaw trust) bila ada
trauma

.....lihat gambar 3
Gambar 3
Teknik membuka jalan nafas
A. Teknik angkat dagu tekan dahi ( head tilt-chin lift)
B. Teknik mendorong rahang bawah (jaw trust)

A B
Tahapan Resusitasi Jantung Paru
2. Berikan bantuan nafas/ventilasi sebanyak 2 kali hembusan
Pastikan kedua dinding dada mengembang
.....lihat gambar 4
Gambar 4
A. teknik nafas buatan mulut ke mulut
B. teknik nafas buatan dengan menggunakan alat bantu

A B
Tahapan Resusitasi Jantung Paru
3. Setelah memberikan nafas bantuan 2 kali, dilanjutkan
kompresi sebanyak 30 kali. Siklus diulang sampai 5 kali siklus
RJP (resusitasi terhadap jantung dan paru secara simultan)
Setelah dilakukan 5 kali siklus RJP, dilakukan pengecekan nadi
(bila tetap tidak ada, RJP tetap dilanjutkan)

.....lihat gambar 5
Gambar 5
A + B. RJP secara simultan sebanyak 5 kali siklus,
kompresi dada 30 kali, diberikan bantuan nafas 2 kali,
C. cek apakah nadi teraba

A B C
Tahapan Resusitasi Jantung Paru
4. Bila setelah dilakukan siklus RJP dan tetap nadi tidak
teraba, segera dipasang alat AED (automated external
defibrilator) – bila tersedia

.....lihat gambar 6

5. BHD dilanjutkan sampai berhasil atau tim bantuan hidup


lanjut (BHL) datang.
Gambar 6
pemasangan alat AED (automated external defibrilator)
Gambar 10
urutan pelaksanaan bantuan hidup dasar
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai