PPT Meningitis
PPT Meningitis
NIM ; 10.03.2.149.0210
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN
MENINGITIS
Struktur dan FungsiSistem persarafan terdiri dari sel-sel
saraf yang disebut neuron dan jaringan penunjang yang
disebut neuroglia . Tersusun membentuk sistem saraf pusat
(SSP) dan sistem saraf tepi (SST). SSP terdiri atas otak dan
medula spinalis sedangkan sistem saraf tepi merupakan
susunan saraf diluar SSP yang membawa pesan dari sistem
saraf pusat.
Sistem persarafan berfungsi dalam mempertahankan
kelangsungan hidup melalui berbagai mekanisme sehingga
tubuh tetap mencapai keseimbangan. Stimulasi yang diterima
oleh tubuh baik yang bersumber dari lingkungan internal
maupun eksternal menyebabkan berbagai perubahan dan
menuntut tubuh dapat mengadaptasi sehingga tubuh tetap
seimbang. Upaya tubuh dalam mengadaptasi perubahan
berlangsung melalui kegiatan saraf yang dikenal sebagai
kegiatan refleks. Bila tubuh tidak mampu mengadaptasinya
maka akan terjadi kondisi yang tidak seimbang atau sakit.
Sel Saraf (Neuron) :Merupakan sel tubuh yang berfungsi
mencetuskan dan menghantarkan impuls listrik. Neuron
merupakan unit dasar dan fungsional sistem saraf yang
mempunyai sifat exitability artinya siap memberi respon saat
terstimulasi. Satu sel saraf mempunyai badan sel disebut
soma yang mempunyai satu atau lebih tonjolan disebut
dendrit.
Jaringan Penunjang: jaringan penunjang saraf terdiri atas
neuroglia. Neuroglia adalah sel-sel penyokong untuk neuron-
neuron SSP, merupakan 40% dari volume otak dan medulla
spinalis. Jumlahnya lebih banyak dari sel-sel neuron dengan
perbandingan sekitar 10 berbanding satu. Ada empat jenis sel
neuroglia yaitu: mikroglia, epindima, astrogalia, dan
oligodendroglia
Sistem Saraf Pusat : Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan
medula spinalis. SSP dibungkus oleh selaput meningen yang
berfungsi untuk melindungi otak dan medula spinalis dari
benturan atau trauma. Meningen terdiri atas tiga lapisan
1. Dura meter : membran putih tebal dan kasar yang
menutupi seluruh otak dan medula spinalis. Dura
meter terdiri dari 2 lapisan yang berfusi menjadi
satu kecuali di dalam tengkorak tempat lapisan luar
melekat pada tulang dan tempat terdapat sinus
venosus. Falx cerebri adalah lipatan vertikal dura
meter yang memisahkan kedua hemisfer serebri di
garis tengah. tentoriu,m adalah bagian horisontal
dura meter yang memisahkan lobus oksipital
dengan cerebellum.
2. Membran araknoidea : membran halus yang
pada tempat tertentu berfusi dengan pia
meter, dan pada tempat lain terpisah dari
pia meter oleh ruang sub araknoid, yang
berisi CSS. Cisterna magna adalah bagian
ruang sub araknoid yang besar pada bagian
belakang tak bawah, menempati celah
antara serebelum dan medulla oblongata.
3. Pia meter : membran halus yang melekat
pada seluruh permukaan otak dan medulla
spinalis. Leptomeningen adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan pia dan
araknoid sebagai suatu kesatuan.
1. Menerima informasi (rangsangan) dari dalam
maupun dari luar tubuh melalui saraf sensori .
Saraf sensori disebut juga Afferent Sensory
Pathway.
2. Mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf
perifer dan sistem saraf pusat.
3. Mengolah informasi yang diterima baik ditingkat
medula spinalis maupun di otak untuk selanjutnya
menentukan jawaban atau respon.
4. Mengantarkan jawaban secara cepat melalui saraf
motorik ke organ-organ tubuh sebagai kontrol atau
modifikasi dari tindakan. Saraf motorik disebut
juga Efferent Motorik Pathway.
Meningitis adalah peradangan pada selaput meningen,
cairan serebrospinal dan spinal column yang
menyebabkan proses infeksi pada sistem saraf pusat
(Suriadi & Rita, 2001).
Meningitis merupakan infeksi akut dari meninges,
biasanya ditimbulkan oleh salah satu dari
mikroorganisme pneumokok, Meningokok, Stafilokok,
Streptokok, Hemophilus influenza dan bahan aseptis
(virus) (Long, 1996).
Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang
yang mengenai piamater,araknoid dan dalam derajat
yang lebih ringan mengenai jaringan otak dan medulla
spinalis yang superficial.(neorologi kapita
selekta,1996).
Meningitis dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan
perubahan yang terjadi pada cairan otak, yaitu :
a) Meningitis serosa
Adalah radang selaput otak araknoid dan piameter yang
disertai cairan otak yang jernih. Penyebab terseringnya
adalah Mycobacterium tuberculosa. Penyebab lainnya Virus,
Toxoplasma gondhii dan Ricketsia.
b) Meningitis purulenta
Adalah radang bernanah arakhnoid dan piameter yang
meliputi otak dan medula spinalis. Penyebabnya antara lain
: Diplococcus pneumoniae (pneumokok), Neisseria meningitis
(meningokok), Streptococus haemolyticuss, Staphylococcus
aureus, Haemophilus influenzae, Escherichia coli, Klebsiella
pneumoniae, Peudomonas aeruginosa.
Bacterial meningitis
disebabkan oleh bakteri tertentu dan
merupakan penyakit yang serius. Salah satu
bakterinya adalah meningococcal bacteria.
Gejalanya seperti timbul bercak kemerahan atau
kecoklatan pada kulit. Bercak ini akan berkembang
menjadi memar yang mengurangi suplai darah ke
organ-organ lain dalam tubuh dapat berakibat fatal
dan menyebabkan kematian
Meningitis Tuberkulosis Generalisata
Gejala : demam, mudah kesal, obstipasi, muntah-
muntah, ditemukan tanda-tanda perangsangan
meningen seperti kaku kuduk, suhu badan naik
turun, nadi sangat labil/lambat, hipertensi umum,
abdomen tampak mencekung, gangguan saraf otak.
Penyebab : kuman mikobakterium tuberkulosa varian
hominis.
Diagnosis : Meningitis Tuberkulosis dapat
ditegakkan dengan pemeriksaan cairan otak, darah,
radiologi, test tuberkulin
Meningitis Purulenta
Gejala : demam tinggi, menggigil, nyeri kepala yang
terus-menerus, kaku kuduk,kesadaran menurun, mual
dan muntah, hilangnya nafsu makan, kelemahan umum,
rasa nyeri pada punggung serta sendi.
Penyebab : Diplococcus pneumoniae(pneumokok), Neisseria
meningitidis(meningokok),Stretococcus haemolyticus,
Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae, Escherichia
coli, Klebsiella pneumoniae, Pneudomonas aeruginosa.
Diagnosis : dilakukan pemeriksaan cairan otak, antigen
bakteri pada cairan otak, darah tepi,elektrolit darah,
biakan dan test kepekaan sumber infeksi, radiologik,
pemeriksaan EEG.
Viral meningitis
termasuk penyakit ringan. Gejalanya mirip
dengan sakit flu biasa, dan umumnya si
penderita dapat sembuh sendiri. Frekuensi
viral meningitis biasanya meningkat di musim
panas karena pada saat itu orang lebih sering
terpapar agen pengantar virus. Banyak
virusyang bisa menyebabkan viral meningitis.
Antara lain virus herpes dan virus penyebab
flu.
Meningitis Kriptikokus
adalah meningitis yang disebabkan oleh jamur kriptokokus. Jamur ini bisa
masuk ke tubuh kita saat kita menghirup debu atau tahi burung yang
kering.
Kriptokokus ini dapat menginfeksikan kulit, paru, dan bagian tubuh lain.
Meningitis Kriptokokus ini paling sering terjadi pada orang dengan CD4
di bawah 100.
Diagnosis
Darah atau cairan sumsum tulang belakang dapat dites untuk
kriptokokus dengan dua cara. Tes yang disebut ‘CRAG’ mencari antigen
(sebuah protein) yang dibuat oleh kriptokokus.
Tes ‘biakan’ mencoba menumbuhkan jamur kriptokokus dari contoh
cairan.
1. Tes CRAG cepat dilakukan dan dapat memberi hasi pada hari yang
sama. Tes biakan
2. membutuhkan waktu satu minggu atau lebih untuk menunjukkan
hasil positif. Cairan
3. sumsum tulang belakang juga dapat dites secara cepat bila diwarnai
dengan tinta India.
1. Bakteri; Mycobacterium tuberculosa, Diplococcus
pneumoniae (pneumokok), Neisseria meningitis (meningokok),
Streptococus haemolyticuss, Staphylococcus aureus, Haemophilus
influenzae, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Peudomonas
aeruginosa
2. Penyebab lainnya, Virus, Toxoplasma gondhii dan
Ricketsia
3. Faktor predisposisi : jenis kelamin laki-laki lebih sering
dibandingkan dengan wanita
4. Faktor maternal : ruptur membran fetal, infeksi maternal
pada minggu terakhir kehamilan
5. Faktor imunologi : defisiensi mekanisme imun, defisiensi
imunoglobulin.
6. Kelainan sistem saraf pusat, pembedahan atau
injuri yang berhubungan dengan sistem persarafan
Komplikasi yang bisa terjadi adalah :
Gangguan pembekuan darah
Syok septic
Demam yang memanjang
Kejang
Gangguan mental
Gangguan belajar
Gejala meningitis diakibatkan dari infeksi dan peningkatan TIK :
1. Sakit kepala dan demam (gejala awal yang sering)
2. Perubahan pada tingkat kesadaran dapat terjadi letargik, tidak responsif, dan koma.
3. Iritasi meningen mengakibatkan sejumlah tanda sbb:
a) Rigiditas nukal ( kaku leher ). Upaya untuk fleksi kepala mengalami kesukaran
karena adanya spasme otot-otot leher.
b) Tanda kernik positip: ketika pasien dibaringkan dengan paha dalam keadan fleksi
kearah abdomen, kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna.
c) Tanda brudzinki : bila leher pasien di fleksikan maka dihasilkan fleksi lutut dan
pinggul. Bila dilakukan fleksi pasif pada ekstremitas bawah pada salah satu sisi maka
gerakan yang sama terlihat peda sisi ektremita yang berlawanan.
4. Mengalami foto fobia, atau sensitif yang berlebihan pada cahaya.
5. Kejang akibat area fokal kortikal yang peka dan peningkatan TIK akibat eksudat
purulen dan edema serebral dengan tanda-tanda perubahan karakteristik tanda-tanda
vital(melebarnya tekanan pulsa dan bradikardi), pernafasan tidak teratur, sakit kepala,
muntah dan penurunan tingkat kesadaran.
6. Adanya ruam merupakan ciri menyolok pada meningitis meningokokal.
7. Infeksi fulminating dengan tanda-tanda septikimia : demam tinggi tiba-tiba muncul, lesi
purpura yang menyebar, syok dan tanda koagulopati intravaskuler diseminata
Otak dan medula spinalis dilindungi oleh tiga lapisan meningen yaitu
pada bagian paling luar adalah durameter, bagian tengah araknoid, dan
bagian dalam piameter. Cairan otak dihasilkan didalam pleksus choroid
ventrikel bergerak/mengalir melalui sub arachnoid dalam system
ventrikuler seluruh otak dan sumsum tulang belakang, direabsorbsi
melalui villi arachnoid yang berstruktur seperti jari jari didalam lapisan
subarchnoid.
Organisme (virus/bakteri) yang dapat menyebabkan meningitis,
memasuki cairan otak melalui aliran darah didalam pembuluh darah
otak. Cairan hidung (secret hidung) atau secret telinga yang disebabkan
oleh fraktur tulang tengkorak dapat menyebabkan meningitis karena
hubungan langsung antara cairan otak dengan lingkungan (dunia luar),
mikroorganisme yang masuk dapat berjalan kecairan otak melalui
ruangan subarachnoid. Adanya mikroorganisme yang patologis
merupakan penyebab peradangan pada piamater, arachnoid, cairan otak
dan ventrikel. Eksudat yang dibentuk akan menyebar, baik kecranial
maupun kesaraf spinal yang dapat menyebabkan kemunduran
neurologis selanjutnya, dan eksudat ini dapat menyebabkan sumbatan
aliran normal cairan otak dan dapat menyebabkan hydrocephalus
I. Identitas
Nama :Tn.K
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 35 th
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA
Suku/Bangsa : INDONESIA
Alamat : Jl. Pemuda no. 201
Pekerjaan : Jukir
Tanggal MRS : 5 april 2012
Sumber informasi : klien
Keluhan utama : demam mengigil
Riwayat keperawatan :
RPS : P: Px mengeluh demam menggigil yang sudah
dirasakan seminggu yang lalu sehingga pada
tanggal 5 april 2012 di bawa ke Rs
Q : Suhu Px mencapai 38,50C
R : Rasa sakit di rasakan pada seluruh tubuh
S : Px terlihat malaise dan mengalami kejang
sehingga aktivitasnya terganggu
T : demam meningkat saat malam hari
RPD : Pasien pernah mengalami penyakit ISPA
RPK : Ibu pasien pernah mengalami penyakit TB
Observasi dan Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum : Malaise,Kesadaran menurun,Tampak lemah
Gelisah,kejang