Cidera primer yang terjadi pada waktu benturan, mungkin karena memar pada
permukaan otak, laserasi substansi alba, cedera robekan atau hemoragi. Sebagai
akibat cidera sekunder dapat terjadi sebagai kemampuan autoregulasi serebral
dikurangi atau taka da pada area cedera. Konsekuensinya meliputi hiperemi
(peningkatan volume darah) pada area peningkatan permeabilitas kapiler, serta
vasodilatasi arterial, semua menimbilkan peningkatan isi intracranial dan akhirnya
peningkatan TIK (peningkatan intracranial). Beberapa kondisi yang dapat
menyebabkan cidera otak sekunder meliputi hipoksia, hiperkarbia dan hipotensi.