Interaksi Obat Kel. 1
Interaksi Obat Kel. 1
ANTIKOAGULAN
Kelompok 1
FARMAKOKINETIK
• Warfarin yg merupakan campuran rasemat dua isomer optik aktif
(bentuk R dan S)
• Absorpsi
- diserap cepat & hampir sempurna dari GI kadar
plasma maksimal pd orang normal dalam waktu 90
menit.
- melalui iv, im atau rektal sangat baik; perdarahan
dpt terjadi akibat kontak kulit berulang dgn larutan
warfarin yg digunakan sebg rodentisida.
T½: warfarin 36-48 jam,
terikat pada protein plasma dan terakumulasi cepat dalam hati
terutama dalam mikrosom.
Warfarin
• Warfarin adalah antikoagulan oral yang
digunakan untuk mencegah terjadinya
trombosis
• Pada trombosis terjadi pembentukan suatu
trombus yakni bekuan darah di pembuluh
Mekanisme Pembekuan Darah
INTERAKSI ANTIKOAGULAN DENGAN
OBAT LAIN
Interaksi Warfarin dan Vitamin K
• Signifikan :2
• Onset : delayed
• Severity : moderate
• Dokumentasi : established
• Efek : Aksi antikoagulan oral
dilemahkan atau dibalik, yang menyebabkan
kemungkinan pembentukan trombus.
Penurunan asupan Vitamin K dapat
meningkatkan efek antikoagulan sehingga
meningkatkan resiko pendarahan
• Mekanisme
Vitamin K dapat menghambat efek warfarin
pada faktor pembekuan yang bergantung
vitamin K.
• Manajemen
Menghindari atau meminimalkan konsumsi
makanan atau suplemen gizi yang mengandung
Vitamin K. Memantau indeks koagulasi dan
mengamati tanda-tanda pembentukan trombus
atau perdarahan selama konsumsi Vitamin K.
Dosis antikoagulan oral mungkin perlu diubah.
Mekanisme Kerja Interaksi Obat
Cara memantau Indeks Koagulasi
• Dengan menghitung INR ( International
Normalized Ratio)
INR = (patient PT/mean normal PT) ISI
Ket:
INR : International Normalized Ratio
PT : Protombin Tima
ISI : Indeks Sensitivitas International
INR ( International Normalized Ratio)
INR = 1,0 Normal
INR = 1,0-2,0 Untuk profilaksis penyakit tromboemboli
INR = 2,0-2,5 Untuk terapi antikoagulan pada DVT ( deep vein
thrombosis:
INR = 2,5-3,0 Untuk emboli pulmonal dan trombosis arterial
INR = > 3,0 Beresiko pendarahan
Kategori Nilai INR
INR Penyesuaian Dosis Warfarin
<2,0 Meningkat 5%-15%
2,0-3,0 Tidak ada perubahan (range normal)
3,1-3,5 Menurun 5%-15%
3,6-4,0 Dapat dipakai satu dosis, menurun 10-15%
4,0 Dapat dipakai satu sampai dua dosis, menurun
10-15%
Antikoagulan (Warfarin) dan NSAIDs
Signifikan :1
Onset : delayed
Severity : Mayor
Interaksi : farmakokinetik
Mekanisme: NSAIDs menghambat isoenzim CYP2C9
Efek : Resiko terjadi pendarahan berat
akibat peningkatan efek antikoagulan warfarin
Manajemen : menghindari penggunaan NSAIDs,
jika memang harus diberikan maka perlu dimonitor
parameter antikoagulan ketika memulai dan
menghentikan penggunaan NSAIDs
Warfarin dan Spironolactone
• Signifikan :5
• Onset : delayed
• Severity : minor
• Dokumentasi : possible
• Mekanisme :Diuretik-induced
hemoconcentration of clotting factors may be
responsible
• Efek :Efek hipoprothrombinemik dari
warfarin mungkin akan menurun
• Manajemen : Monitor antikoagulan parametes
and tailor the dose as needed. Increased warfarin
dosage may be required
INTERAKSI ANTIKOAGULAN DENGAN
OBAT HERBAL
No. Obat A Obat B Interaksi Tingkat Efek Mekanisme Manajemen
keamanan
(severity)
1 Warfarin Asparagus Farmakodinamik minor Menurunkan Asparagus memiliki Pasien yang
6 Warfarin Dong quai Farmakokineti Moderate Increased Komponen aktif Caution patients to
(Angelica k Anticoagulant (asam ferulat) consult their health
sinensis) Effects Of menghambat care provider
regarding the use of
Warfarin faktor aktivasi
nonprescription or
platelet, herbal products and
mengandung to report any signs
kumarin ayng of bleeding.
menyebabkan Monitor clotting
risiko parameters more
pendarahan frequently when
patients on oral
karena
anticoagulant
menurunkan
agregari platelet,
meningkatkan
TERIMA KASIH