Trauma Mata
Trauma Mata
•Etiologi
- Kecelakaan lalu lintas
- Perkelahian
- Kecelakaan pekerjaan (benda jatuh ke bagian wajah, jatuh dari ketinggian, dll)
- Kecelakaan olahraga (mis: tinju, sepak bola, tenis, dll)
• Epidemiologi
- Dewasa muda.
- Laki–laki lebih sering terkena daripada perempuan
- Laki-laki kecelakaan, perempuan kekerasan
TEORI MEKANISME FRAKTUR BLOW OUT
▪ Direct injury (Retropulsion) / Pure Blow Out:
Fraktur blowout disebabkan adanya peningkatan
tekanan intraorbita yang mendadak akibat
energi yang dikenakan ke bola mata oleh
benda tumpul yang diameternya lebih besar
daripada ukuran orbital rim (tinju, siku, bola
tenis)
▪ Indirect injury (Buckling) / Impure Blow
Out
Bahwa objek yang membentur orbita rim
menimbulkan kompresi pada bagian inferior
tepian orbita, yang kemudian menyebabkan
dasar orbita melengkung dan patah.
GEJALA KLINIS
▪ Ekimosis dan edem palpebra akibat
benturan
▪ Diplopia
▪ Keterbatasan gerak bola mata
▪ Nyeri saat melakukan gerak bola mata
▪ Proptosis dapat terlihat jika edema
berat atau perdarahan menyertai
fraktur dasar orbita.
▪ Enfotalmus (melesaknya bola mata ke
dalam rongga orbita)
▪ Bisa terjadi kebutaan akibat rusaknya
nervus optikus.
PEMERIKSAAN
▪ Test gerak otot ekstraokuler
▪ Test diplopia Forced duction test
▪ Orbital computed tomography (CT)
dengan potongan koronal
▪ Foto kepala posisi Waters
2. Terapi tunda Terapi tunda ditujukan untuk menangani sekuele (gejala sisa)
yang terjadi akibat fraktur serta enoftalmos residual, atau gangguan gerak bola
mata akibat operasi yang pertama. Dilakukan setelah 2 bulan atau lebih setelah
kejadian trauma.