•Campak
• BCG • Parotitis
Vaksin • OPV
• Rubela
Hidup • Yellow
• Varisela
Fever
• Lokal:
– erythema, swelling, induration
– Ringan, sembuh tanpa terapi
– Penyuntikan kurang dalam, dingin
• Sistemik: demam, flu-like symptoms
• efek samping berat:
– Suhu 40.50C
– Syok
– Nangis terus 3 jam
– Kejang (dalam 3 hari setelah vaksinasi)
kontra indikasi vaksinasi berikutnya
DPT
• Difteria dan tetanus : toksoid dimurnikan
• Pertusis : bakteri mati, teradsorbsi dlm Al fosfat
• Tiap 1ml :40 Lf toksoid difteria, 24 OU pertusis,
15 Lf toksoid tetanus, Al fosfat 3 mg, thimerosal
0,1 mg.
• Simpan dan transportasi dalam 2 – 8ºC, jangan
dalam freezer
• Kocok sampai homogen, bila ada gumpalan
atau endapan jangan digunakan
Vaksinasi anti Tetanus
(DPT, TT)
• Tujuan
– Eliminasi tetanus neonatorum
– Cegah tetanus
• Target imunisasi tetanus : > 5 kali
– 3 dosis saat bayi + 2 dosis toksoid dewasa
– dosis ke-4 (18 – 24 bl) kekebalan > 5 th
– Dosis ke-5 (masuk SD) kekebalan > 10 th
– Dosis ke-6 (keluar SD, TD atau dT)
kekebalan > 20 th
Uji Kocok (Shake Test)
Vaksin tidak pernah beku Vaksin pernah beku
Setelah dikocok
Setelah 15 menit
Setelah 30 menit
Setelah 60 menit
Boleh digunakan Jangan digunakan
Measles (campak)
•Virus hidup dilemahkan
• 9 bulan, bila ada wabah 6 bulan (harus di ulang 9/12 bln)
• ulangan :
•MMR: 6 bulan setelah campak
•BIAS: klas 1 SD, 29 % usia 5-7 thn pernah menderita
campak meskipun sudah imunisasi
•Subkutan, intra muskuler
•Kontra indikasi: demam, penyakit sedang/ berat, ibu hamil,
penderita dgn gangguan sistem imun, habis transfusi
Immunogenicity, Efficacy, Reactogenicity
vaksin campak
• Cuci tangan
• Identitas anak, umur, jarak dengan imunisasi
sebelumnya
• Baca nama vaksin, tanggal kadaluwarsa,
• teliti kondisi vaksin apakah masih layak :
– warna indikator VVM,
– Kocok : penggumpalan, perubahan warna
• Alat suntik : sekali pakai
• Encerkan dan ambil vaksin sebanyak dosis
• Ukuran jarum : ketebalan otot bayi / anak
• Pasang dropper polio dengan benar
Ukuran Jarum
Intramuskular di paha mid-anterolateral
• Neonatus
– kurang bulan / BBLR : 5/8 inch (15,8 mm)
– cukup bulan : 7/8 inch (22,2 mm)
• 1–24 bulan : 7/8 – 1 inch
(22,2-25,4 mm)
Intramuskular di deltoid
• > 2 thn (tergantung ketebalan otot)
7/8 – 1,25 inch (22,2 -31,75 mm)
• Usia sekolah dan remaja : 1,5 inch
(38,1mm)
Mengatasi Ketakutan dan Nyeri
• Jangan menakut-nakuti anak
• Empati, jangan dipaksa dengan dipegang kuat
• Diajak bicara, dielus-elus, ditenangkan
• Bayi baru lahir : diberi ASI, sukrosa dilidahnya
• Tekan 10 detik sebelum disuntik
• Anak : bernafas dalam, tiup baling-baling, ajak
bicara, bacakan cerita, musik
Teknik dan Posisi Penyuntikan
• Bayi digendong pengasuh,
• Anak dipeluk menghadap pengasuh (chest
to chest)
• Otot yang akan disuntik : lemas (relaks)
• Tungkai : sedikit rotasi ke dalam
• Lengan : sedikit fleksi pada sendi siku
• Anak dipersilahkan memilih lokasi suntikan
• Jarum disuntikan dengan cepat
• Bila suntikan lebih dari 1 kali, disuntikan
bersamaan
Teknik Penyuntikan dan Penetesan
Intramuscular
e.g. hepatitis A and B,
Subcutaneous DTP
e.g. measles, mumps,
rubella, varicella
Intradermal
Oral BCG
e.g. polio
Posisi Anak ketika Divaksinasi
Tungkai anak
dijepit paha ibu
Posisi Anak ketika Divaksinasi
Tangan kiri
Dijepit ketiak ibu
Tangan dipegang
suntik
Posisi Anak Kurang Aman
Tangan bebas
Bisa meraih jarum suntik
suntik
Kaki bebas
Bisa berontak
Posisi bayi dalam pelukan ibu pada
penyuntikan BCG
penyimpanan
• Polio:
– - 20 C : 2 tahun
– 2-8 C: 6 bulan, bila telah dibuka : 7 hari
– Tutup: jangan di frezer, pecah
• BCG:
– Serbuk: 2-8 C, lebih baik beku
– Pelarut: ruang/ kulkas pintu
– Dilarutkan : 3 jam
• DPT/ DT/ TT; Hib
– Jangan sampai beku, rusak test kocok
– 2-8 C
• Campak/ MMR/ varicella
– Serbuk : < 8 C, lebih baik -20 C
– Pelarut nggak boleh beku
– Setelah dilarutkan 2-8 C, maksimum 8 jam
penyimpanan
• Lemasi Es:
– Jarak lemari es dengan dinding belakang 15 cm
– Lemari es tidak terkena sinar matahari langsung
– Sirkulasi ruangan cukup
• Penyusunan vaksin
– Jarak menyusun dos vaksin 1-2 cm atau
– satu jari antar dos vaksin
Rak I : Polio , Campak dan BCG.
Rak II : DPT , Hept. B
Rak III : DT, TT
Fungsi cold pack sama dengan
botol air di bagian bawah lemari es
- Mempertahankan suhu, jika
lemari es mati agar suhu tetap
stabil.
Pengontrol suhu (thermometer)
pada rak kedua, freeze
watch/freeze tag pada rak ketiga.
Lakukanlah pencatatan suhu dua
kali sehari, pada grafik suhu.
Membawa Vaksin
– Syarat :
• Belum kadaluarsa
• Disimpan dalam suhu 2 – 80 C
• VVM : warna segi empat lebih muda
• Tidak pernah terendam air
• Sterilitas terjaga
PEMANTAUAN SETELAH
VAKSINASI
Aman bagi
yang disuntik
penyuntik
lingkungan
TIDAK AMAN BAGI YANG DISUNTIK
• Vaksin
– Suhu > 8° C, atau VVM telah terpapar panas
– Botol vaksin bocor, retak, atau terpasang jarum
– Ada partikel dalam larutan
– Telah dilarutkan lebih dari 6 jam
– Beku : DPT, DT, TT, HepB, Hib (tidak boleh beku)
– Uji kocok tetap menggumpal (kecuali HepB atau Hib)
TIDAK AMAN BAGI YANG DISUNTIK
• Alat suntik
– Spuit disposable dipakai ulang
– Hanya mengganti jarum
– Tidak dibersihkan dulu langsung disterilkan
– Hanya dengan desinfektan
– Membakar jarum di api
– Merebus dalam panci terbuka
– Menyentuh ujung jarum
TIDAK AMAN BAGI YANG DISUNTIK
• Cara melarutkan / pengambilan vaksin
– Cairan pelarut untuk vaksin lain atau > 8°C
– 1 spuit diisi beberapa dosis sekaligus
– jarum ditinggalkan menancap di vial
– Mencampur isi 2 vial
• Lokasi, posisi , kedalaman penyuntikan
• Tidak ada alat / obat gawat – kedaruratan
• Desinfektan sebelum penyuntikan
TIDAK AMAN BAGI PENYUNTIK
• Menekan luka berdarah dengan jari
(semua cairan tubuh dapat menularkan kuman)
• Membawa atau meletakkan alat suntik bekas
sembarangan (tidak langsung membuang ke kotak
limbah)
• Menyentuh atau mencabut jarum suntik
• Menutup kembali (recapping) jarum suntik
• Mengasah jarum bekas
• Memilah-milah tumpukan jarum bekas
• Tidak ada alat / obat gawat darurat
Recapping
BERBAHAYA