Anda di halaman 1dari 75

KLASIFIKASI FRAKTUR

Loomba K, Loomba A, Bains R, Bains VK, 2010, A Proposal for Classification of tooth fractures based
on treatment need, Journal of Oral Science, 52(4): 517-529.
KLASIFIKASI ELLIS
ELLIS I:
• Keterlibatan fraktur meluas sampai enamel.
• Biasanya tidak disertai keluhan sakit
• Tidak disertai perubahan warna pada gigi
ELLIS II:
• Keterlibatan fraktur meluas sampai dentin
• Gigi terasa sakit saat di sentuh & disemprot udara
• Terlihat lapisan coklat  dentin yang terekspos
ELLIS III:
• Fraktur melibatkan enamel, dentin dan lapisan pulpa
• Sakit saat disentuh (serupa dengan katagori ellis kelas II)
• Terlihat area pink, merah atau darah ditengah-tengah gigi
ELLIS IV:
• Gigi non vital akibat trauma dengan atau tanpa kehilangan struktur gigi
• Terkadang disertai diskolorasi gigi
ELLIS V:
• Lepasnya gigi dari soketnya akibat trauma (avulsi)
ELLIS VI:
• Fraktur akar dengan atau tanpa fraktur mahkota
ELLIS VII:
Perpindahan posisi gigi akibat trauma tanpa disertai fraktur mahkota atau akar
ELLIS VIII:
Fraktur mahkota
ELLIS IX:
Kerusakan gigi desidui akibat trauma
KLASIFIKASI WHO
 Menurut WHO : application
of the international
classification of disease to
dentistry and stomatology
ICD-DA 3rd edition 1994,
klasifikasi traumatic injury
dibagi 2 :
 kerusakan pada jaringan
keras gigi di rongga mulut
Kerusakan pada jaringan
periodontal atau jaringan
pendukung gigi

Bastone et al. Epidemiology of Dental Trauma: A review of the Literature. Aust


Dent J, 2000;45(1):2-9

Zaleckiene et a. Traumatic dental injuries: etiology, prevalence and possible


outcomes, Stomatologica, Baltic Dental and Maxiloofacial Journal, 2014, 16: 7-1
KERUSAKAN PADA JARINGAN KERAS GIGI DI
RONGGA MULUT

• Crown infraction
• Fraktur sebagian enamel tanpa kehilangan struktur gigi
• Uncomplicated crown
• Fraktur pada mahkota tanpa pulpa terbuka
• Complicated crown
• Fraktur mahkota dengan keterlibatan pulpa
• Uncomplicated crown-root
• Fraktur pada mahkota melewati tepi gingiva & melibatkan akar
gigi, namun pulpa belum terbuka
• Complicated crown-root
• Fraktur pada mahkota melewati tepi gingiva & melibatkan akar gigi
dan pulpa
ENAMEL INFRACTION
Mikrofraktur pada permukaan email tanpa kehilangan
struktur gigi

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Infraction_Description.aspx
ETIOLOGI ENAMEL INFRACTION

Garis fraktur pada enamel

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Infraction_Etiology.aspx
DIAGNOSIS ENAMEL INFRACTION

- Inspeksi : garis fraktur pada enamel tanpa kehilangan


struktur gigi
- Tes perkusi : (-), jika (+), cek lagi kemungkinan luksasi
atau fraktur akar
- Tes mobilitas : normal
- Tes vitalitas : (+)
- Radiograf : normal

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Infraction_Diagnosis .aspx
FRAKTUR EMAIL
Fraktur yang terjadi pada email, kehilangan sedikit struktur email

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_enamel_fracture_Description.aspx
ETIOLOGI FRAKTUR EMAIL

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_enamel_fracture_etiologyaspx
DIAGNOSIS FRAKTUR EMAIL

- Inspeksi : fraktur pada email


- Tes perkusi : (-), jika (+), cek lagi kemungkinan luksasi
atau fraktur akar
- Tes mobilitas : normal
- Tes vitalitas : (+)
- Radiograf : email hilang sebagian

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_enamel_fracture_Diagnosis .aspx
FRAKTUR DENTIN
• Fraktur pada dentin
• Dapat disertai dengan hipersensitivitas dentin
• Belum ada keterlibatan pulpa

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_enamel-dentin_fracture_Description.aspx
ETIOLOGI FRAKTUR DENTIN

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_enamel-dentin_fracture_Etiology.aspx
DIAGNOSIS FRAKTUR DENTIN

- Inspeksi : fraktur pada dentin, pulpa belum terlibat


- Tes perkusi : (-), jika (+), cek lagi kemungkinan luksasi
atau fraktur akar
- Tes mobilitas : normal
- Tes vitalitas : (+)
- Radiograf : email dan dentin hilang sebagian

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_enamel_fracture_Diagnosis .aspx
FRAKTUR MAHKOTA COMPLICATED
(FRAKTUR EMAIL-DENTIN-PULPA)

• Fraktur mahkota disertai dengan pulpa terbuka


• Vital atau non vital

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_enamel-dentin-pulp_fracture_Description.aspx
ETIOLOGI FRAKTUR MAHKOTA COMPLICATED
(FRAKTUR EMAIL-DENTIN-PULPA)

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_enamel-dentin-pulp_fracture_Etiology.aspx
DIAGNOSIS FRAKTUR MAHKOTA COMPLICATED
(FRAKTUR EMAIL-DENTIN-PULPA)

- Inspeksi : fraktur pada dentin, pulpa belum terlibat


- Tes perkusi : (-), jika (+), cek lagi kemungkinan luksasi
atau fraktur akar
- Tes mobilitas : normal
- Tes vitalitas : (+)
- Radiograf : email dan dentin hilang sebagian
CROWN – ROOT FRACTURE
(TANPA KETERLIBATAN PULPA)
• Fraktur yang melibatkan email, dentin, dan sementum
• Tidak disertai dengan keterlibatan pulpa

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Crown-root_fracture_without_pulp_involvement_Description.aspx
ETIOLOGI CROWN – ROOT FRACTURE
(TANPA KETERLIBATAN PULPA)

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Crown-root_fracture_without_pulp_involvement_Etiology.aspx
DIAGNOSIS CROWN – ROOT FRACTURE
(TANPA KETERLIBATAN PULPA)

- Inspeksi : fraktur mahkota dibawah margin gingiva


- Tes perkusi : (+)
- Tes mobilitas : pergerakan pada fragmen koronal
- Tes vitalitas : (+) pada fragmen apikal
- Radiograf : tidak terlihat perluasan fraktur ke apikal

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Crown-root_fracture_without_pulp_involvement_Diagnosis.aspx
CROWN – ROOT FRACTURE
(DISERTAI KETERLIBATAN PULPA)
• Fraktur yang melibatkan email, dentin, dan sementum
• Disertai dengan pulpa terbuka

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Crown-root_fracture_with_pulp_involvement_Description.aspx
ETIOLOGI CROWN – ROOT FRACTURE
(DISERTAI KETERLIBATAN PULPA)

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Crown-root_fracture_with_pulp_involvement_Etiology.aspx
DIAGNOSIS CROWN – ROOT FRACTURE
(TANPA KETERLIBATAN PULPA)

- Inspeksi : fraktur mahkota dibawah margin gingiva


- Tes perkusi : (+)
- Tes mobilitas : pergerakan pada fragmen koronal
- Tes vitalitas : (+) pada fragmen apikal
- Radiograf : tidak terlihat perluasan fraktur ke apikal

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Crown-root_fracture_with_pulp_involvement_Diagnosis.aspx
KERUSAKAN PADA JARINGAN PERIODONTAL /
JARINGAN PENDUKUNG GIGI
• Fraktur akar
• Concussion
• Subluksasi
• Luksasi intrusive
• Luksasi ekstrusive
• Luksasi lateral
• Avulsi
FRAKTUR AKAR
• Fraktur pada akar gigi yang melibatkan sementum,
dentin dan pulpa
• Fraktur akar dapat diklasifikasikan berdasarkan
letak fragmen mahkota (ekstrusi, intrusi, lateral
ekstrusi)
ETIOLOGI FRAKTUR AKAR
DIAGNOSIS FRAKTUR AKAR

- Inspeksi : fragmen koronal goyah/berubah tempat


bisa didapat diskolorasi mahkota
dapat terlihat perdarahan pada sulkus gingiva
- Tes perkusi : (+)
- Tes mobilitas : pergerakan pada fragmen koronal
- Tes vitalitas : (-) pada awal trauma, observasi kedepan.
- Radiograf : terlihat garis fraktur horizontal pada akar.
CONCUSSION
• Kerusakan pada jaringan periodontal tanpa
disertaiperpindahan gigi atau mobilitas
• Terdapat rasa sakit saat perkusi

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Concussion_Description.aspx
ETIOLOGI CONCUSSION

- Suplai neurovaskular intak


- Perdarahan dan edema dibeberapa
tempat
- Sebagian besar ligamen periodontal
tidak mengalami kerusakan

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Concussion_Etiology.aspx
DIAGNOSIS CONCUSSION

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Concussion_Diagnosis.aspx
SUBLUKSASI
• Kerusakan pada jaringan periodontal dengan
peningkatan mobilitas, namun posisi gigi tidak
berubah
• Biasanya disertai dengan kelainan pada pulpa karena
kerusakan suplai darah ke pulpa dan jaringan
periodontal
• Terdapat perdarahan pada sulkus gingiva

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Subluxation_Description.aspx
ETIOLOGI SUBLUKSASI

- Suplai neurovaskular mengalami


kerusakan
- Lepasnya ligamen periodontal
dengan perdarahan interstisial dan
edema
- Masih ada beberapa area dengan
ligamen periodontal yang baik
- Gigi goyah
http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Subluxation_Etiology.aspx
DIAGNOSIS SUBLUKSASI

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Subluxation_Diagnosis.aspx
LUKSASI EXTRUSI
• Mobilitas gigi akibat trauma disertai keluarnya sebagian
gigi dari soketnya
• Ligamen periodontal lepas sebagian atau total.
• Soket tulang alveolar intak.

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Extrusion_Description.aspx
ETIOLOGI LUKSASI EXTRUSI

- Kerusakan pd neurovaskular
- Ligamen periodontal lepas
- Permukaan akar terekspos

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Extrusion_Etiology.aspx
DIAGNOSIS LUKSASI EXTRUSI

- Inspeksi : gigi terlihat elongasi,


perdarahan pd membran periodontal
- Tes perkusi : tender
- Tes mobilitas : +
- Tes vitalitas : -, terkadang positif
- Radiograf : pelebaran ruang ligamen
periodontal

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Extrusion_Diagnosis.aspx
LUKSASI LATERAL
• Mobilitas pada gigi akibat trauma disertai perpindahan gigi
ke arah lateral, keluar dari aksis gigi
• Jaringan periodontal lepas sebagian atau total.
• Disertai fraktur tulang alveolar di labial atau palatal/lingual
 jika terjadi di kedua sisi  diagnosis : faktur alveolar
• Pada banyak kasus , gigi terdesak ke tulang  mobilitas (-)

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Lateral_luxation_Description.aspx
ETIOLOGI LUKSASI LATERAL

- Kerusakan pada suplai neurovaskular ke pulpa


- Apex terjebak pada tulang alveolar
- Fraktur tulang alveolar di labial
- Kerusakan jaringan periodontal

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Lateral_luxation_Etiology.aspx
DIAGNOSIS LUKSASI LATERAL

- Inspeksi : letak gigi miring ke arah


palatal/lingual/labial
- Tes perkusi : (-) , suara metal
- Tes mobilitas : (-)
- Tes vitalitas : (-)
- Radiograf : pelebaran ruang ligamen
periodontal

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Lateral_luxation_Diagnosis.aspx
LUKSASI INTRUSI
• Mobilitas pada gigi akibat trauma disertai perpindahan
gigi ke arah apikal,
• Terjadi kerusakan pada sementum dan periodontal
• Disertai dengan fraktur pada soket alveolar

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Intrusion_Description.aspx
ETIOLOGI LUKSASI INTRUSI

- Kerusakan suplai neurovaskular


- Contusion tulang alveolar
- Laserasi & contusion ligamen periodontal
- Kerusakan tepi gingiva

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Intrusion_Etiology.aspx
DIAGNOSIS LUKSASI INTRUSI

- Inspeksi : letak gigi ke arah axial, masuk


ke alveolar
- Tes perkusi : (+) , suara metal
- Tes mobilitas : (-)
- Tes vitalitas : (-)
- Radiograf :
- CEJ lebih ke arah apikal, dibanding gigi
sebelahnya/ puncak tulang alveolar.
- tidak ada celah ligamen periodontal

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Intrusion_Diagnosis.aspx
AVULSI
• Gigi lepas dari alveolus, dan soket kosong atau terisi
jendalan darah

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Avulsion_Description.aspx
https://www.apls.org.au/sites/default/files/uploadedfil
es/Dental%20Injuries%20-%20Tony%20Skapetis.pdf
ETIOLOGI AVULSI

- Kerusakan suplai neurovaskular


- Ligamen periodontal lepas

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Avulsion_Etiology.aspx
DIAGNOSIS AVULSI

- Inspeksi : gigi lepas dari soketnya


- Tes perkusi : tidak dilakukan
- Tes mobilitas : tidak dilakukan
- Tes vitalitas : tidak dilakukan
- Radiograf :
- lakukan pengecekan radiograf oklusal jika mencurigai
adanya fraktur akar, fraktur alveolar atau fraktur rahang

http://www.dentaltraumaguide.org/Permanent_Avulsion _Diagnosis.aspx
KERUSAKAN PADA JARINGAN LUNAK DAN
FRAKTUR TULANG ALVEOLAR.
FRAKTUR ALVEOLAR

• Fraktur pada prosesus alveolaris


• Jika gigi yang terlibat >1 : luksasi dengan
arah yang bersamaan.
ETIOLOGI FRAKTUR
TULANG ALVEOLAR
DIAGNOSIS FRAKTUR ALVEOLAR
- Inspeksi : segmen alveolar berpindah tempat, perubahan
pada posisi oklusal gigi
- Tes perkusi : (+)
- Tes mobilitas : gigi yang terlibat bergerak dalam 1 unit
- Tes vitalitas : (-)
- Radiograf :
- garis fraktur vertikal pada ligamen periodontal
- garis fraktur horizontal pada tulang alveolar
- bisa diikuti dengan fraktur akar.
PEMERIKSAAN
FRAKTUR
RIWAYAT PASIEN
• When?
• Waktu terjadinya trauma  berpengaruh terhadap prognosis perawatan
• Where?
• Identifikasi jaringan pada rongga mulut yang mengalami trauma, dan perluasan
injury pada gigi.
• How?
• Bagaimana trauma terjadi?
• Pemeriksaan riwayat trauma pasien akan membantu dokter gigi dalam membedakan
simptom dan temuan klinis dari trauma yang baru terjadi dan trauma sebelumnya.
• Apakah pasien dapat mengunyah?  tidak?  curigai fraktur pada tulang.
• Apakah sempat tidak sadarkan diri?  jika iya, berapa lama?  jika curiga ada
keterlibatan otak, rujuk.
• Apakah ada ketidaknyamanan saat menggigit?  menunjukkan ada tidak nya luksasi,
gigi berpindah tempat, fraktur alveolar, rahang atau area condylus
• Apakah gigi bereaksi terhadap rangsang dingin / panas?  mengetahui vitalitas gigi
PEMERIKSAAN KLINIS
• Pemeriksaan intra oral :
• Inspeksi
• Ada tidaknya laserasi pada jaringan lunak dan perdarahan
• Jika ada kontaminasi dan perdarahan  bersihkan area trauma 
periksa ulang
• Catat ada tidaknya fraktur gigi, malposisi, gigi yang hilang dan gigi
dengan pulpa terbuka
• Catat diskolorasi pada gigi
• Palpasi
• Mobilitas
• Cek kegoyahan gigi dan tes perkusi.
• Tes vitalitas gigi
• Menggunakan tes termal (rangsang dingin) dan/atau Electric pulp
test (EPT)
PEMERIKSAAN RADIOGRAF
• Tujuan :
• Untuk mengetahui fraktur pada tulang rahang &
tulang alveolar
• Analisis fraktur akar
• Analisis subluksasi, luksasi ekstrusive & intrusive
• Mengetahui fragmen gigi dan benda asing di
jaringan lunak
• jenis kelamin : laki – laki, 9th
• Riwayat trauma : terjatuh dan rahang atas
depannya terpukul saat main bola 1 hari yang
lalu
• Pemeriksaan umum :
• Tidak pusing, dan dalam kondisi sadar
• Pemeriksaan intraoral
• Inspeksi :
• Labial : Fraktur pada mahkota
• Palatal : garis fraktur vertikal ke
subgingiva
• Gigi yang terlibat : gigi 21
• Vitalitas gigi : positif
• perkusi : tidak sakit
• Diskolorasi pada gigi : tidak ada
• Mobilitas gigi : ada, pada fragmen koronal
• Terdapat laserasi pada bibir
• Pemeriksaan radiograf
• Garis fraktur melewati tepi tulang krestal

DIAGNOSIS???
• jenis kelamin : laki – laki, 38 th
• Riwayat trauma : wajah terpukul alat
untuk menanam.
• Pemeriksaan umum :
• Tidak pusing, dan dalam kondisi
sadar
• Pemeriksaan intraoral
• Inspeksi :
Labial : Fraktur pada mahkota &
akar, ekstrusi.
• Gigi yang terlibat : gigi 21
• spontan : tidak ada
• perkusi : sakit
• Vitalitas gigi : negatif
• Mobilitas gigi : pada fragmen koronal
• Palpasi : pada bibir, terasa fragmen
yang masuk kedalam bibir atas
• Trauma sebelumnya : terlihat dr
bentuk gigi 11
• Pemeriksaan radiograf
• Garis fraktur horizontal pada akar

DIAGNOSIS???
• jenis kelamin : laki – laki, 14th
• Riwayat trauma : terjatuh.
• Pemeriksaan umum :
• Tidak pusing, dan dalam kondisi sadar
• Pemeriksaan intraoral
• Inspeksi :
Labial : Fraktur pada mahkota & akar,
ekstrusi.
• Gigi yang terlibat : gigi 21
• spontan : tidak ada
• perkusi : sakit
• Vitalitas gigi : negatif
• Diskolorasi pada gigi : ada
• Mobilitas gigi : sedikit
• Palpasi : pada sulkus gingiva terdapat
bleeding
• Pemeriksaan radiograf
• Pelebaran celah ligamen periodontal

DIAGNOSIS???
• jenis kelamin : wanita, 32 th
• Riwayat trauma : kecelakaan mobil
• Pemeriksaan umum :
• Tidak pusing, & sadar
• Pemeriksaan intraoral
• Inspeksi :
gigi 11, 21, 22 lepas
bleeding pada soket
gigi 12 ekstrusi
gigi 23 intrusi
• perkusi : tidak dilakukan
• Vitalitas gigi : tidak dilakukan
• Mobilitas gigi : pada gigi 12
• Pemeriksaan radiograf
- pelebaran ligamen
periodontal gigi 12
- fraktur alveolar
- avulsi gigi
- intrusi gigi 23

DIAGNOSIS???
BOOKS
Andreasen JO, Andreasen FM, Andersson L, (eds.). Textbook and Color Atlas of
Traumatic Injuries to the Teeth (4th ed.). Oxford, Blackwell 2007. 404-410,
Pinkham JR, Casamassino PS, Fields HW Jr, Mctigue DJ, Mowak A editors. Pediatric
dentistry, 4th ed. St Louis, MO: Elsecier Saunders,2005
Tsukiboshi M, Treatment planning fot traumatized teeth, quintessence books, Tokyo,
Japan, 2000.
JOURNAL
Dental traumatology journal
Endodontic dental traumatology journal

Pagadala S, Tadikonda D.C, 2015, An overview of classification of dental


trauma, IAIM, 2(9): 157 – 164

Bakland LK, 2013, Dental trauma guidelines, JOE, 39(3S): S6-S8

Bastone et al. 2000. Epidemiology of Dental Trauma: A review of the


Literature. Aust Dent J;45(1):2-9

Zaleckiene et al. 2014. Traumatic dental injuries: etiology, prevalence


and possible outcomes, Stomatologica, Baltic Dental and Maxiloofacial
Journal, 16: 7-1
WEBSITE
www.dentaltraumaguide.org
www.iadt-dentaltrauma.org

Anda mungkin juga menyukai