PSAK TERKAIT
Agenda
1 Pengakuan
2 Penilaian
3 Depresiasi
4 Pengapusan
5 Pengungkapan
2
Sifat Aset Tetap
Ya
Aset Tetap
Aset tetap mempunyai umur yang
panjang atau permanen.
Beban / Biaya
Tidak
Ya
Aset tetap berwujud karena Aset Tetap
mempunyai bentuk fisik.
Tidak
Aset tak berwujud
Ya
Aset Tetap
Dimiliki dan digunakan oleh
perusahaan dan tidak untuk dijual Persediaan
sebagai bagian dari operasional. Tidak
Investasi
Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK
Bunga Penurunan
Nilai Aset
Pinjaman
PSAK PSAK
26 48
Aset Tetap
PSAK PSAK – Terkait
16 PSAK
Aset tetap
58
PSAK
13 & 19 Aset Tidak Lancar Dimiliki
ISAK 25 untuk Dijual dan Operasi
PSAK yang Dihentikan
Sewa 30
ISAK 8 Investasi Properti
Aset tidak berwujud
Tanah
4
Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2011)
No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama
1 Istilah Aset Aktiva
2 Penyusutan Digabung di PSAK 16. Diatur di PSAK lain
Bagian yg signifikan disusutkan
terpisah.
3 Komponen biaya Termasuk: Tidak mengatur 2 hal tsb
perolehan • biaya imbalan kerja secara spesifik.
• biaya pengujian aset – hasil
penjualan dari pengujian
4 Bukan komponen Kegiatan insidental ini mungkin Tidak mengatur hal tsb
biaya perolehan terjadi sebelum atau selama secara spesifik.
konstruksi atau aktivitas
pengembangan (misal : parkir)
5
Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2011)
6
Pengertian Aset Tetap
Ciri
► “Used in operations” and not
for resale.
► Long-term in nature and
Tidak berlaku untuk
usually depreciated.
Hak penambangan
► Possess physical substance. Reservasi tambang
7
Harga Perolehan Aset Tetap - Dikapitalisasi
10
Pengakuan Aset Tetap
11
Pengakuan Aset Tetap - materialitas
12
Pengakuan Aset Tetap - materialitas
Agregasi
Entitas membeli satu buah kursi seharga ?
Rp1.000.000
Entitas membeli 100 buah kursi dengan harga ?
satuan Rp1.000.000 total Rp100.000.000
Materialitas
Entitas membeli mesin hitung elektrik seharga Rp ?
1.500.000
Entitas membeli dinding seharga Rp1.250.000 ?
13
Pertimbangan - Materialitas
14
Pengukuran Awal
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi diakui sebagai
aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya
perolehan. (par 15)
Biaya Perolehan
15
Biaya Perolehan awal
16
Biaya Setelah Perolehan Awal
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui beban di laporan
laba rugi komprehensif periode berjalan
Perawatan
Suku cadang kecil
Penggantian aset akan menambah aset jika:
Memenuhi kriteria aset (memiliki masa manfaat lebih dari satu
periode dan diukur dengan andal)
Komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai aset
Inspeksi yang signifikan dapat diakui sebagai aset jika:
Memenuhi kriteria aset
Nilai inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik) dihentikan
pencatatanya
17
Komponen biaya Perolehan
a) Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak
dapat dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain;
b) Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa
aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai
dengan keinginan dan maksud manajemen
c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan
restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul
– ketika aset tersebut diperoleh, atau
– karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk
tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.
18
Biaya Diatribusikan Langsung
19
Bukan Komponen Biaya Perolehan
20
Ilustrasi Biaya Perolehan Contoh
21
Ilustrasi Biaya Perolehan Contoh
22
Ilustrasi Biaya Perolehan
Contoh
23
Pengukuran Awal
Example
24
Dismantling Cost Contoh
Perusahaan menyewa sebuah bangunan selama 8 tahun untuk dijadikan kantor senilai
2.000juta. Perusahaan mengeluarkan biaya untuk modifikasi interior ruangan sebesar
1.000juta.
Menurut perjanjian bangunan tersebut harus kembali dalam keadaan kosong di akhir
masa sewa. Estimasi biaya pembongkaran interior tersebut 100 juta. Harga perolehan
peralatan interior perolehan interior adalah 1.000 juta ditambah estimasi biaya
pembongkaran. 100 juta : (1 + 6%)8 = 62.741jt) asumsi tingkat suku bunga 6%
25
Dismantling Cost Example
PT. ABC membangun instalasi minyak lepas pantai. Biaya yang dikeluarkan
sebesar 500 milyar. Peraturan pemerintah mengharuskan entitas
memindahkan instalasi tersebut di akhir konsesi (20 tahun yang akan
datang). Estimasi biaya untuk melakukan pemindahan dan restorasi
sebesar 80 milyar. Tingkat bunga yang berlaku 6%. PV dari biaya restorasi
24,94.
26
Diskusi - Pengukuran Awal Example
27
Diskusi - Pengukuran Awal Example
28
Diskusi - Pengukuran Awal Example
29
Perolehan Bangunan
Fee profesional
30
Perolehan Tanah
Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan
tanah sesuai dengan tujuan penggunaan :
(1) Harga Beli
(2) Biaya pengurusan hak tanah (sertifikat,
pajak/BPHTB, biaya notaris, dll.
(3) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran
bangunan yang tidak diperlukan.
31
Ilustrasi : Perolehan
Pengeluaran dan penerimaan berikut terkait dengan tanah, land
improvement dan pembelian gedung. Tentukan bagaimana
perusahaan mengklasifikasikan pengeluaran tersebut?
1. Biaya arsitek membangun gedung 1. Bangunan
2. Biaya untuk membeli pabrik, 2.000juta untuk 2. Tanah
tanah dan 5.000 bangunan
3. Biaya komisi pembelian pabrik 3. Tanah
4. Biaya untuk membangun pagar di sekeliling 4. Land Improvement
tanah dan bangunan
5. Biaya untuk menghancurkan bangunan yang ada 5. Tanah
di atas tanah sebelum gedung dibangun
6. Hasil dari penjualan sisa bangunan yang 6. (Tanah)
dihancurkan
7. Biaya untuk membangun lahan parkir 7. Land Improvement
8. Biaya untuk membeli pohon ditanam sekitar 8. Land
bangunan
32
PSAK 13
Tanah dan Bangunan Investasi Properti
34
PSAK 13
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
• Perubahan nilai wajar diakui dalam • Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode ekuitas (laba komprehensif atau laba
terjadinya. rugi untuk penurunan nilai.
35
Ilustrasi - Investasi Properti
• Entitas memiliki gedung 20 lantai. 10 lantai
digunakan untuk kegiatan entitas, sedangkan
sisanya disewakan. Aktivitas utama entitas
bukan menyewakan gedung.
• Bagian gedung yang digunakan sebagai aset tetap,
bagian gedung yang disewakan disajikan sebagai
properti investasi
• Alokasi dapat dilakukan berdasarkan jumlah lantai
Ilustrasi - Investasi Properti
• PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai 4.500juta.
Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan bangunan saja 3.000.
Perusahaan menggunakan metode fair value untuk penilaian properti investasi
tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat dalam tabel berikut:
31/12/2012 31/12/2013
Tanah 2.000 2.100
Bangunan 3.000 2.800
38
Aset Dibangun Sendiri
39
Bunga selama Proses Konstruksi
IFRS/PSAK
40
Bunga Pinjaman (PSAK 26)
41
Bunga Pinjaman (PSAK 26)
Periode Kapitalisasi
Dimulai :
1. terjadinya pengeluaran untuk aset;
2. terjadinya biaya pinjaman; dan
3. entitas telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk
menyiapkan aset untuk digunakan atau dijual sesuai dengan
maksudnya.
• Berakhir
1. Aset telah selesai dibangun dan siap digunakan
2. Jika aset dihentikan pembangunannya karena kondisi force
major maka kapitalisasi dihentikan sementara.
42
Bunga Pinjaman (PSAK 26)
43
Bunga Pinjaman (PSAK 26)
44
Pengakuan PSAK 26
45
Pengakuan bunga pinjaman
• Menggunakan dana secara umum tingkat kapitalisasi untuk
pengeluaran atas aset tersebut.
• Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman
yang dapat diterapkan atas saldo pinjaman selama periode
berjalan, selain pinjaman yang secara spesifik untuk tujuan
memperoleh aset kualifikasian.
• Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi tidak boleh melebihi
jumlah biaya pinjaman yang terjadi.
• Gabungan dana dipisahkan sumber dana dari pinjaman khusus
dan pinjaman umum
– Pinjaman khusus = bunga aktual dikurangi hasil investasi
– Pinjaman umum = rata tertimbang biaya pinjaman x pinjaman
umum yang digunakan untuk pembangunan aset
46
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
47
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
48
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
Up to
specific loan, 45.833
500.000 at avoidable
10% x 11/12
Expenditure +
840.000
Excess
(840,000 less 11.333
500.000 = 340.000) avoidable
At 8% x 5/12
600
Revenue -
56.567
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
53
Pertukaran Aset
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar
nilai wajar
kecuali:
– Tidak memiliki substansi komersial, atau Substansi Komersial
54
Ilustrasi Pembayaran Tangguhan
KEWAJIBAN
CAPITAL
ASET EKUITAS
EXPENDITURE PEMILIK
Laba bersih
1. Biaya awal BEBAN PENDAPATAN
2. Penambahan
3. Peningkatan
4. Perbaikan luar biasa
Sebagai kebijakan
Cost Model akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan
tersebut terhadap seluruh
aset tetap dalam kelompok
Revaluation Model
yang sama.
59
Pengukuran setelah Pengakuan
Awal
Cost Model Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat
sebesar :
Biaya perolehan dikurangi
Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi
penurunan nilai aset
61
Hirarki Penentuan Nilai Wajar
• Kuotasi harga di pasar aktif;
• Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik
penilaian yang meliputi:
– penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini
antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika
tersedia;
– referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang
secara substansial sama;
– analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow
analysis); dan
– model penetapan harga opsi (option pricing model)
62
Definisi Nilai Wajar – PSAK 68
63
Hirarki Fair Value – PSAK 68 64
65
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
• Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai
karena sifat aset yang khusus dan jarang diperjualbelikan,
kecuali sebagai bagian dari bisnis yang berkelanjutan, maka
Entitas mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan
penghasilan atau
biaya pengganti yang telah disusutkan (depreciated
replacement cost).
66
Frekuensi Penilaian
• Frekuensi revaluasi tergantung perubahan
nilai wajar dari suatu asset tetap.
• Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara
material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu
dilakukan.
• Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara
signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi secara
tahunan.
• Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai wajar
tidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga atau lima
tahun sekali.
67
Revaluation Model
68
Akumulasi Penyusutan – Revalution Model
69
Revaluation Model Example
70
Revaluation Model
Example
71
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation Model
72
Revaluation Model
Revaluation Model
Dr Surplus Revaluasi
Cr Saldo Laba
• Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan
Laba Rugi.
73
Revaluation Model
Example
74
Revaluation Model
Example
75
Revaluation Model Example
76
Revaluation Model Example
Revaluation Model
1.1.2010
• PT. Kenanga membeli Dr Aset tetap 50,000
mesin dengan harga 50.000 Cr Kas 50,000
pada 1 Jan 2010 dan 31.12.2010
menggunakan metode
revaluasi Dr Beban Penyusutan 10,000
Cr Akumulasi Penyusutan 10,000
• Mesin tersebut disusutkan
dengan metode garis lurus Dr Akumulasi Penyusutan 10,000
5thn.
Cr Aset tetap 2,000
• Pada 31 Desember 2010
Cr Surplus Revaluasi 8,000
direvaluasi sebesar 48.000
• Buat jurnal untuk tahun 31.12.2011
2010 dan 2011. Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000
Cr Akumulasi Penyusutan 12,000
Dr Surplus Revaluasi 2,000
Cr Saldo Laba 2,000
78
Penyusutan
Cost Model
Penyusutan
Revaluation Model
79
Sifat Penyusutan
Depresiasi fisik terjadi dari
Semua aset tetap kecuali pengausan atau perusakan
tanah kehilangan kapasitasnya saat digunakan atau karena
saat digunakan. cuaca.
Kehilangan kapasitas produksi
ini diakui sebagai Beban
Depresiasi.
Depresiasi alokasi biaya Depresasi fungsional terjadi
perolehan saat aset tetap tidak lagi
dapat digunakan pada tingkat
yang diharapkan.
Sifat Penyusutan
Faktor yang Mempengaruhi
Beban Depresiasi
Masa Manfaat
Beban Depresiasi
Periodik
Penyusutan
Penyusutan
• Setiap bagian aset tetap yang
memiliki biaya perolehan cukup
signifikan terhadap total biaya
perolehan seluruh aset harus
disusutkan secara terpisah.
– Contoh : rangka dan mesin
pesawat
• Beban penyusutan untuk setiap
periode harus diakui dalam
laporan laba rugi kecuali jika
beban tersebut dimasukkan dalam
jumlah tercatat aset lain.
82
Penyusutan
Penyusutan aset dimulai pada saat aset Penyusutan
tersebut siap digunakan
– Pada saat aset berada di lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap Implikasinya,
digunakan sesuai dengan keinginan dan penyusutan tidak
maksud manajemen. dihentikan sekalipun
Penyusutan aset dihentikan lebih awal aset:
ketika: – tidak digunakan
atau
– Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki
– dihentikan
untuk dijual; dan
penggunaannya
– Aset dihentikan pengakuannya.
Tanah dan bangunan diperlakukan
sebagai aset terpisah walaupun
diperoleh sekaligus.
83
Penyusutan
• Nilai residu dan umur manfaat suatu aset
harus di-review minimum setiap akhir
tahun buku
– Jika hasil review berbeda dengan estimasi
sebelumnya maka perbedaan tersebut harus
diperlakukan sebagai perubahan estimasi
akuntansi.
84
Penyusutan
Umur Manfaat
85
Penyusutan
• Metode penyusutan yang Metode Penyusutan
digunakan:
– Harus mencerminkan ekspektasi pola
konsumsi manfaat ekonomis masa
depan atas aset oleh entitas.
– Harus di-review minimum setiap
akhir tahun buku, dan
– Perubahan metode diperlakukan
sebagai perubahan estimasi.
86
Penyusutan
Metode Penyusutan
87
Penyusutan
Sebagian besar perusahaan
di USA menggunakan
metode garis lurus / Lainnya
straight line Unit Produksi
8% 5%
4%
Saldo Menurun
83%
Garis Lurus
Sumber: Accounting Trends & Techniques, edisi 56, American Institute of
Certified Public Accountants, New York, 2002.
Data
91
Metode Unit Produksi
Biaya – Estimasi nilai sisa
= Depresiasi per unit, jam,
Estimasi masa manfaat dalam unit, jam, dsb.
dsb.
2.400.000 – 200.000
= 220 per jam.
10,000 jam
Tahap 3
Akumulasi
Nilai Buku Depresiasi Depresiasi Nilai Buku
Tahun Awal Tahun Tingkat Tahunan Akhir Tahun Akhir Tahun
1 2.400.000 40% 960.000 960.000 1.440.000
2 1.440.000 40% 576.000 1.536.000 864.000
3 864.000 40% 345.600 345.600 518.400
4 518.400 40% 207.360 207.360 311.040
5 311.040 111.040 111.040 200.000
95
Identifikasi Aset yang Mungkin Mengalami Penurunan
Nilai Aset
Akhir periode
Jika ada indikasi
Entitas menilai apakah
terdapat indikasi suatu Entitas mengestimasi
aset mengalami jumlah terpulihkan aset.
penurunan nilai
96
Identifikasi Aset yang Mungkin Mengalami Penurunan Nilai
Aset
PSAK 48 par 12
97
Pendekatan Umum dari Pengukuran Penurunan Nilai
Akumulasi
Penyusutan
Carrying dan Akumulasi
Nilai Aset Rugi
Amount
Penurunan
Nilai
Recovered through
Nilai Wajar dikurangi
Biaya Penjualan sale
Recoverable
Amount
Nilai tertinggi
Recovered through
use
Nilai Pakai
98
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
• PSAK 48 mendefinisikan jumlah terpulihkan suatu aset sebagai jumlah
yang lebih tinggi antara:
Fair Value Less Costs to Sell dan Nilai pakai (Value in Use)
99
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai
nilai terpulihkan aset < dari nilai tercatatnya
PSAK 48
– nilai tecatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai Par 59-60-61
terpulihkan.
– Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai
100
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai
• Setiap rugi penurunan nilai aset revalusian diperlakukan
sebagai penurunan revaluasi.
101
Ilustrasi Penurunan Nilai 1
Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap
peralatan yang dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 200
juta, nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual Rp180 juta dan nilai
pakainyaRp 205 juta.
Rp 200 juta Rp 205 juta
Tidak ada
penurunan
nilai
Illustration 11-15
Rp 200 juta Rp 180 juta
104
Penghentian Pengakuan
• Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat:
a) dilepaskan; atau
b) Tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam
laporan laba rugi pada saat aset tersebut
dihentikan pengakuannya (kecuali transaksi jual-
sewa balik).
• Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai
pendapatan.
105
Penghentian Pengakuan
• Penghentin pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap
– Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah tercatat
aset,
– Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang
digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah disusutkan
secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan penggantian = biaya
perolehan yang digantikan .
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset
tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara :
– Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan
– Jumlah tercatat dari aset.
106
Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan aset dapat dilakukan dengan beberapa
cara :
1. dibuang,
2. dijual, atau
3. ditukar tambah dengan aset serupa.
Jurnal yang diperlukan tergantung pelepasan dan kondisi,
namun secara umum terdiri dari:
• Akun aset dikredit untuk mengeluarkan aset dari pembukuan
• Akun Akumulasi Penyusutan terkait harus didebit untuk mengeluarkan
saldonya dari buku besar.
• Tambahkan aset yang diterima dari proses penghentian jika ada
• Selisih akan diperhitungkan dalam keuntungan atau kerugian
Penghentian aset
Suatu peralatan dibeli dengan harga 2.50.000
telah sepenuhnya disusutkan. Pada tanggal 14
Februari, peralatan tersebut dibuang.
114
PSAK 58 - Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan
115
Klasifikasi Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual
JIKA
117
Contoh 1
• PT XYZ mempunyai aset tetap yang diperoleh 1 Desember
2004 pada biaya perolehan Rp100juta.
• Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp10juta dan masa
manfaat 10 tahun. Pada 1 Desember 2007, aset tsb
diklasifikasikan sebagai “aset dimiliki untuk dijual”.
• Nilai wajar diestimasikan Rp80juta dan biaya untuk menjual
adalah Rp3juta.
• Aset tersebut terjual pada 30 Juni 2008 pada harga Rp77juta.
118
Contoh 1
119
Contoh 1
• Jurnal:
• 1 Desember 2007
Dr. Aset dimiliki untuk dijual Rp73juta
Dr. Akumulasi depresiasi Rp27juta
Cr. Aset tetap Rp100juta
• 30 Juni 2008
Dr. Kas Rp77juta
Cr. Aset dimiliki utk dijual Rp73juta
Cr. Keuntungan penjualan aset Rp4juta
120
Pengungkapan
Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah
tercatat bruto
Metode penyusutan yang digunakan
Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan akhir
periode.
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena
penjaminan utang
Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan
Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan
Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang mengalami
penurunan nilai, hilang / dihentikan.
Pemilihan metode akuntansi
Perubahan estimasi
121
Pengungkapan Revaluasi
122
Penyajian dan Analisis
Analisis Aset Tetap
Asset Turnover Ratio
Mengukur kemampuan
perusahaan untuk
menghasilkan penjualan yang
dihasilkan dari aset yang
diinvertsasikan
Illustration 11-24
123
Penyajian dan Analisis
Analisis Aset Tetap
Profit Margin on Sales
Mengukur kemampuan
perusahaan untuk
menghasilkan laba dari setiap
penjualan yang dilakukan
Illustration 11-25
124
Penyajian dan Analisis
Analisis Aset Tetap
Rate of Return on Assets
Mengukur keberhasilan
perusahaan menggunakan
asetnya untuk menghasilkan
laba
Illustration 11-26
LO
125 8
Penyajian dan Analisis
ROA dapat diagregasi menjadi komponen profit margin dan turnover
yang merupakan perpaduan antara efisiensi dan profitabilitas
126
Penyajian dan Analisis
Agregasi ROA menjadi komponen profitabilitas dan efisiensi
Profitabilitas Efisiensi
127
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga
Ilustrasi kapitalisasi bunga: Blue Corporation meminjam dana senilai $200,000 dengan suku
bunga 12% dari Bank Negara pada tanggal 1 Januari 2011. Pinjaman tersebut khusus
digunakan untuk membuat peralatan yang akan digunakan untuk kegiatan operasinya.
Pembuatan peralatan tersebut dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Dana yang tidak terpakai
diinvestasikan dengan bunga 10%. Berikut ini pengeluaran yang terjadi untuk pembuatan
peralatan sebelum pembuatan selesai pada tanggal 31 Desember 2011:
Expenditure +
$650,000
Excess
$37,500
($650,000 less
avoidable
$200,000 = $450,000)
At 12.5% x 8/12
$3,333.33
- Revenue
$22,500
129
Membandingkan Bunga Aktual dan Avoidable:
131
Kasus Pertukaran Aset
Calculation of Gain or Loss
Santana Delaware
Fair value of equipment received $15,500 $13,500
Cash received / paid (2,000) 2,000
Less: Bookvalue of equipment
($28,000-19,000) (9,000)
($28,000-10,000) (18,000)
Gain or (Loss) on Exchange $4,500 ($2,500)
132
Kasus Pertukaran Aset
Has Commercial Substance
Santana:
Equipment 15,500
Accumulated depreciation 19,000
Cash 2,000
Equipment 28,000
Gain on exchange 4,500
Delaware:
Cash 2,000
Equipment 13,500
Accumulated depreciation 10,000
Loss on exchange 2,500
Equipment 28,000
133
Kasus Pertukaran Aset
Santana (Has Commercial Substance):
Equipment 15,500
Accumulated depreciation 19,000
Cash 2,000
Equipment 28,000
Gain on disposal of equipment 4,500
134
Kasus Pertukaran Aset
Delaware (Has Commercial Substance):
Cash 2,000
Equipment 13,500
Accumulated depreciation 10,000
Loss on disposal of equipment 2,500
Equipment 28,000
135
Kasus Revaluasi
Revaluation—Land
Illustration: Siemens Group (DEU) purchased land for
€1,000,000 on January 5, 2010. The company elects to use
revaluation accounting for the land in subsequent periods. At
December 31, 2010, the land’s fair value is €1,200,000. The
entry to record the land at fair value is as follows.
Land 200,000
Unrealized Gain on Revaluation - Land 200,000
136
Kasus Revaluasi
Revaluation—Depreciable Assets
Illustration: Lenovo Group (CHN) purchases equipment for
¥500,000 on January 2, 2010. The equipment has a useful life
of five years, is depreciated using the straight-line method of
depreciation, and its residual value is zero. Lenovo chooses to
revalue its equipment to fair value over the life of the
equipment. Lenovo records depreciation expense of ¥100,000
(¥500,000 5) at December 31, 2010, as follows.
137
Kasus Revaluasi
Revaluation—Depreciable Assets
After this entry, Lenovo’s equipment has a carrying amount of
¥400,000 (¥500,000 - ¥100,000). Lenovo receives an
independent appraisal for the fair value of equipment at
December 31, 2010, which is ¥460,000.
138
Kasus Revaluasi
Revaluation—Depreciable Assets
Illustration 11-22
Financial Statement
Presentation—Revaluations
140
Ilustrasi Perubahan Estimasi
Arcadia HS, purchased equipment for $510,000 which was estimated
to have a useful life of 10 years with a residual value of $10,000 at the
end of that time. Depreciation has been recorded for 7 years on a
straight-line basis. In 2010 (year 8), it is determined that the total
estimated life should be 15 years with a residual value of $5,000 at
the end of that time.
Questions:
– What is the journal entry to correct the prior
years’ depreciation?
– Calculate the depreciation expense for
2010.
141
Kasus Penurunan Nilai
Impairments Illustrations Case 1
At December 31, 2011, Hanoi Company has equipment with a cost of
VND26,000,000, and accumulated depreciation of VND12,000,000. The
equipment has a total useful life of four years with a residual value of
VND2,000,000. The following information relates to this equipment.
1. The equipment’s carrying amount at December 31, 2011, is
VND14,000,000 (VND26,000,000 VND12,000,000).
3. Hanoi has determined that the recoverable amount for this asset at
December 31, 2011, is VND11,000,000.
4. The remaining useful life after December 31, 2011, is two years.
142
Kasus Penurunan Nilai
Case 1: Hanoi records the impairment on its equipment at
December 31, 2011, as follows.
VND3,000,000 Impairment Loss
VND14,000,000 VND11,000,000
143
Kasus Penurunan Nilai
Hanoi Company determines that the equipment’s total useful life has
not changed (remaining useful life is still two years). However, the
estimated residual value of the equipment is now zero. Hanoi
continues to use straight-line depreciation and makes the following
journal entry to record depreciation for 2012.
144
Kasus Penurunan Nilai
Impairments Illustrations Case 2
At the end of 2010, Verma Company tests a machine for impairment. The
machine has a carrying amount of $200,000. It has an estimated remaining
useful life of five years. Because there is little market-related information on
which to base a recoverable amount based on fair value, Verma determines
the machine’s recoverable amount should be based on value-in-use. Verma
uses a discount rate of 8 percent. Verma’s analysis indicates that its future
cash flows will be $40,000 each year for five years, and it will receive a
residual value of $10,000 at the end of the five years. It is assumed that all
cash flows occur at the end of the year.
Illustration 11-16
145
Kasus Penurunan Nilai
Case 2: Computation of the impairment loss on the machine at
the end of 2010.
$33,486 Impairment Loss
Illustration 11-15
$200,000 $166,514
Unknown $166,514
146
Kasus Penurunan Nilai
Case 2: Computation of the impairment loss on the machine at
the end of 2010.
$33,486 Impairment Loss
Illustration 11-15
$200,000 $166,514
Unknown $166,514
147
Kasus Penurunan Nilai
Reversal of Impairment Loss
Tan Company purchases equipment on January 1, 2010, for
$300,000, useful life of three years, and no residual value.
148
Kasus Penurunan Nilai
Reversal of Impairment Loss
Depreciation expense and related carrying amount after the
impairment.
At the end of 2011, Tan determines that the recoverable amount of the
equipment is $96,000. Tan reverses the impairment loss.
150
Profesi untuk
Mengabdi padamu
TERIMA KASIH Negeri
Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/