Anda di halaman 1dari 29

KONSEP BARISAN DAN DERET

Pola Barisan dan Deret Bilangan

Kompetensi Dasar :
Menerapkan konsep barisan dan deret aritmatika

Indikator :
1. Nilai suku ke- n suatu barisan aritmatika ditentukan
menggunakan rumus
2. Jumlah n suku suatu deret aritmatika ditentukan dengan
menggunakan rumus

Hal.: 2 BARISAN DAN DERET Adaptif


Pola Barisan dan Deret Bilangan

Saat mengendarai motor, pernahkah kalian mengamati


speedometer pada motor tersebut?
Pada speedometer terdapat angka-angka 0,20, 40, 60, 80, 100,
dan 120 yang menunjukkan kecepatan motor saat kalian
mengendarainya. Angka-angka ini berurutan mulai dari
yang terkecil ke yang terbesar dengan pola tertentu sehingga
membentuk sebuah pola barisan

Hal.: 3 BARISAN DAN DERET Adaptif


Pola Barisan dan Deret Bilangan

Bayangkan anda seorang penumpang taksi. Dia harus membayar biaya buka pintu
Rp 15.000 dan argo Rp 2.500 /km.

Buka pintu 1 km 2 km 3 km 4 km

15.000 17.500 20.000 22.500 …….

Hal.: 4 BARISAN DAN DERET Adaptif


NOTASI SIGMA

Konsep Notasi Sigma

Perhatikan jumlah 6 bilangan ganjil pertama berikut:


1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 ……….. (1)
Pada bentuk (1)
Suku ke-1 = 1 = 2.1 – 1
Suku ke-2 = 3 = 2.2 – 1
Suku ke-3 = 5 = 2.3 – 1
Suku ke-4 = 7 = 2.4 – 1
Suku ke-5 = 9 = 2.5 – 1
Suku ke-6 = 11 = 2.6 – 1

Secara umum suku ke-k pada (1) dapat dinyatakan


dalam bentuk 2k – 1, k  { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
Hal.: 5 BARISAN DAN DERET Adaptif
NOTASI SIGMA

Dengan notasi sigma bentuk penjumlahan (1) dapat


ditulis :

6
1  3  5  7  9  11   (2k - 1)
k 1

Hal.: 6 BARISAN DAN DERET Adaptif


NOTASI SIGMA

6 9 9
Bentuk  (2k  1)  (2(k  3)  1)  (2k  7)
k 1 k 4 k 4

dibaca “sigma 2k – 1 dari k =1 sampai dengan 6”


atau “jumlah 2k – 1 untuk k = 1 sd k = 6”

1 disebut batas bawah dan


6 disebut batas atas,
k dinamakan indeks
(ada yang menyebut variabel)

Hal.: 7 BARISAN DAN DERET Adaptif


NOTASI SIGMA

Secara umum

a
k 1
k  a1  a 2  a 3  ...  a n1  a n

Hal.: 8 BARISAN DAN DERET Adaptif


NOTASI SIGMA

Contoh:
Hitung nilai dari:
4

 (2k  1)  (2 1  1)  (2  2  1)  (2  3  1)  (2  4  1)
k 1
 3  5  7  9  24
Nyatakan dalam bentuk sigma

1. a + a2b + a3b2 + a4b3 + … + a10b9

10
 (ak bk  1)
k 1

Hal.: 9 BARISAN DAN DERET Adaptif


NOTASI SIGMA

2. (a + b)n =

an  C1nan  1b  Cn2an  2b2  Cn3an  3b3  ...  Cnn  1abn  1  Cnnbn

n
n nr r
 Cr a b
r 0

Hal.: 10 BARISAN DAN DERET Adaptif


NOTASI SIGMA
Sifat-sifat Notasi Sigma :
n
1. ak  a1  a2  a3 ...  an .
k 1
n n
2. Cak  C  ak
k m k m
n n n
3. (ak  bk )   ak   bk
k m k m k m
n n p
4. ak  ak  p
k m k  m p
n
5. C  (n  m  1)C
k m
p 1 n n
6. ak   ak   ak
k m k p k m
m 1
7. ak  0 , Untuk setiap bilangan bulat a, b dan n
k m
Hal.: 11 BARISAN DAN DERET Adaptif
NOTASI SIGMA
Contoh1:
3 3
Tunjukkan bahwa  (4i  2)   (4 j  2)
i 1 j 1
Jawab :

 (4i  2)  (4.1  2)  (4.2  2)  (4.3  3)  30


i 1

 (4 j  2)  (4.1  2)  (4.2  2)  (4.3  2)  30


j 1

Hal.: 12 BARISAN DAN DERET Adaptif


NOTASI SIGMA

Contoh 2 :
3 6
Hitung nilai dari  6
k 1
k  
2
6 k 2

k 4

Jawab:
3 6 6 6

 6
k 1
k 2
  6
k 4
k 2
  6
k 1
k 2
 6  k 2

k 1

= 6 (12 +22 + 32 + 42 + 52 + 62)


= 6 (1 + 4 + 9 + 16 + 25 + 36)
= 6.91 = 546

Hal.: 13 BARISAN DAN DERET Adaptif


BARISAN DAN DERET ARITMATIKA

 Bilangan-bilangan berurutan seperti pada speedometer memiliki selisih yang


sama untuk setiap dua suku berurutannya sehingga membentuk suatu barisan
bilangan

 Barisan Aritmatika adalah suatu barisan dengan selisih (beda)


dua suku yang berurutan selalu tetap
Bentuk Umum :
U1, U2, U3, …., Un
a, a + b, a + 2b,…., a + (n-1)b

Pada barisan aritmatika,berlaku Un – Un-1 = b sehingga Un = Un-1 + b

Hal.: 14 BARISAN DAN DERET Adaptif


BARISAN DAN DERET ARITMATIKA

Hal.: 15 BARISAN DAN DERET Adaptif


BARISAN DAN DERET ARITMATIKA

Hal.:16
Hl.: 16 BARISAN DAN DERET Adaptif
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA

Hal.: 17 BARISAN DAN DERET Adaptif


BARISAN DAN DERET GEOMETRI

Barisan geometri adalah suatu barisan dengan


pembanding (rasio) antara dua suku yang
berurutan selalu tetap.

Ada selembar kertas biru, akan dipotong-potong menjadi dua bagian.

Hal.: 18 BARISAN DAN DERET Adaptif


BARISAN DAN DERET GEOMETRI

Hal.: 19 BARISAN DAN DERET Adaptif


BARISAN DAN DERET GEOMETRI

Hal.: 20 BARISAN DAN DERET Adaptif


BARISAN DAN DERET GEOMETRI

Suku ke-n barisan Geometri adalah :

Hal.: 21 BARISAN DAN DERET Adaptif


BARISAN DAN DERET GEOMETRI

Hubungan suku-suku barisan geometri


Seperti dalam barisan Aritmatika hubungan antara suku
yang satu dan suku yang lain dalam barisan geometri dapat
dijelaskan sebagai berikut:

Ambil U12 sebagai contoh :


U12 = a.r11
U12 = a.r9.r2 = U10. r2
U12 = a.r8.r3 = U9. r3
U12 = a.r4.r7 = U5. r7
U12 = a.r3.r8 = U4.r8

Secara umum dapat dirumuskan bahwa : Un = Uk. rn-k

Hal.: 22 BARISAN DAN DERET Adaptif


BARISAN DAN DERET GEOMETRI

Hal.: 23 BARISAN DAN DERET Adaptif


BARISAN DAN DERET GEOMETRI

Hal.: 24 BARISAN DAN DERET Adaptif


BARISAN DAN DERET GEOMETRI

Deret Geometri tak hingga


Deret geometi tak hingga adalah deret geometri yang banyak suku-
sukunya tak hingga.
Jika deret geometri tak hingga dengan -1 < r < 1 , maka jumlah deret
geometri tak hingga tersebut mempunyai limit jumlah (konvergen).

a(1  r n )
Sn 
1 r
Untuk n = ∞ , rn mendekati 0
a
Sehingga S∞ = 1 r
Dengan S∞ = Jumlah deret geometri tak hingga
a = Suku pertama
r = rasio
Jika r < -1 atau r > 1 , maka deret geometri tak hingganya akan divergen,
yaitu jumlah suku-sukunya tidak terbatas

Hal.: 25 BARISAN DAN DERET Adaptif


BARISAN DAN DERET GEOMETRI

Contoh :

1. Hitung jumlah deret geometri tak hingga : 18 + 6 + 2 + … . .

Jawab :
u 2 u3 1
a = 18 ; r   
u1 u 2 3

a 18 18
s     27
1 r 1 1 2
3 3

Hal.: 26 BARISAN DAN DERET Adaptif


BARISAN DAN DERET GEOMETRI

2. Sebuah bola elastis dijatuhkan dari ketinggian 2m. Setiap kali memantul dari
lantai, bola mencapai ketinggian ¾ dari ketinggian sebelumnya. Berapakah
panjang lintasan yang dilalui bola hingga berhenti ?
Lihat gambar di samping!
Bola dijatuhkan dari A, maka AB dilalui satu kali,
selanjutnya CD, EF dan seterusnya dilalui dua
kali. Lintasannya membentuk deret geometri
dengan a = 2 dan r = ¾
Panjang lintasan = 2 S∞ - a
 a 
 2 a
1 r 
 
 2 
 2 2
1 3 
 
 4 
 
 2 
 2   2 = 14
 1 
 
 4 
Jadi panjang lintasan yang dilalui bola adalah14 m

Hal.: 27 BARISAN DAN DERET Adaptif


Hal.: 28 BARISAN DAN DERET Adaptif
Hal.: 29 BARISAN DAN DERET Adaptif

Anda mungkin juga menyukai