Anda di halaman 1dari 33

Embriologi Sistem Saraf

Pusat
Dr. Alfian Muhajir
Embriologi Sistem Saraf Pusat

• Perkembangan sistem saraf bermula pada minggu ke-3


• Sumber: Ektoderm
• Ektoderm di daerah dorsal tengah di anterior Primitive Streak, mengalami penebalan
membentuk Lempeng Saraf
• Tepi lateral Lempeng Saraf Meninggi hinga membentuk Lengkung Neural (Neural
Groove), semakin lama tepi2 lateral lempeng saraf mendekat dan bersatu akhirnya
Neural Groove membentuk Tabung Saraf (Neural Tube)
• Ujung anterior tabung saraf  Neuroporus Anterior
• Ujung posterior tabung saraf Neuroporus Posterior
*Neuroporus  bagian tabung saraf yang mengalami keterlambatan penutupan sehingga
amnion masih dapat masuk ke dalam tabung saraf. Neuroporus menutup pada hari ke-25-27
(Somit tingkat 18-20)
Perkembangan Tabung Saraf
• Bertahap
• Perkembangan Primer
• Perkembangan Sekunder
• Perkembangan Primer
1. Proensefalon vesicle (Forebrain)
2. Mesensefalon vesicle (Midbrain) Rongganya sebagai tempat berhubungan ventrikel
3 dan 4, akan menjadi Aqueductus sylvii
3. Rhombensefalon vesicle (Hindbrain)  Rongganya menjadi Ventrikel 4
4. Spinal Cord vesicle

• *Terbentuk Flexura
• Fleksura Servikalis  Perbatasan Hindbrain dgn Spina Cord (medulla Spinalis)
• Fleksura Sefalika  Di daerah Mdbrain
• *Isthmus Rhombencephali  Memisahkan Midbrain dengan Hindbrain
• Perkembangan Sekunder
1. Telensefalon  Hemisfer Serebri Primitif, bagian
rongganya menjadi Ventrikel Lateral
2. Diensefalon  Rongganya menjadi Ventrikel 3
3. Mesensefalon (Midbrain) Rongganya sebagai
tempat berhubungan ventrikel 3 dan 4, akan
menjadi Aqueductus sylvii
4. Metensefalon (dari Isthmus Rhombenencephali
sampai Fleksura Pontin) Membentuk Pons dan
serebelum
5. Myelensefalon (paling Kaudal)  Membentuk
Medulla Oblongata
6. Spina Cord
Perkembangan Sel Neuroepitel, lapisan
Mantel dan Lapisan Marginal
• Diskus Trilaminar Embryonal  lapisan ectoderm-nya berdifferensiasi 
membentuk tabung saraf (Neural Tube) berlapis Sel Neuroepitel  sembari
tersusunnya bagian2 Neural Tube, Sel Neuroepitel berkembang, membentuk sel
lain  Neuroblast dan Gliablas  sel2 ini bertambah banyak dan bermigrasi
hingga tampak mengelilingi Sel Neuroepitel, sehingga terbentuk zona  Lapisan
Mantel (Substansia Grissea/Abu2)  sel2 tersebut pada lapisan mantel terus
berkembang, sel gliablas menjadi astrosit protoplasmic, astrosit fibrilar,
oligodendroglia, sedangkan Neuroblast berkembang memiliki serabut 
Serabut2 Neuroblast yg tumbuh hingga keluar dari Lapisan Mantel bersama sel2
differensiasi Gliablast membentuk zona baru  Lapisan Marginal (Substansia
Alba/Putih)  bisa jadi putih karena dalam perkembangannya, akson Neuroblast
pada Lapisan Marginal mengalami mielinisasi akibat banyaknya sel
Oligodendroglia pada Lapisan Marginal
• Ketika Neuroepitel berhenti menghasilkan Neuroblast dan Gliablast, Neuroepitel
berdifferensiasi menjadi sel2 ependim yang melapisi kanalis medulla spinalis
Lapisan Mantel
• Lapisan mantel Berdifferensiasi menjadi:
1. Lamina Alaris (pada lateral Dorsal)  sumber saraf Sensorik/Kornu Sensorik
Dorsal  Rami Posterior
2. Lamina Basalis (pada lateral Ventral)  sumber saraf Motorik/Kornu
Motorik Ventral  Rami Anterior

• *yang menandai batas Lamina Basalis-Alaris: Sulcus Limitans


• Khas pada Medulla Spinalis setingi L2-L3  terdapat daerah menumpuk
antara Lamina Basalis-Alaris  Sumber saraf Simpatik (Motorik Otonom
Simpatis)/Kornu Intermedia
Perkembangan Sel Gliablas (Sel Penunjang
Primitif)
• Differensiasi Sel Gliablas
• Astrosit Protoplasmik
• Astrosit Fibrilar
• Sel Oligodendroglia  membentuk selubung myelin akson
Perkembangan Sel Neuroblast (Sel Saraf
Primitif)
• Neuroblast awalnya memiliki tonjolan (dendrit sementara)  setelah
neuroblast bermigrasi hingga lapisan mantel, “dendrit sementara”
menghilang, sehingga neuroblast berbentuk bulat  Neuroblast
Apolar  neuroblas Apolar bedifferensiasi membentuk 2
tonjolan/kutub  Neuroblast Bipolar  salah satu tonjolan
berkembang menjadi akson primitive, tonjolan yang lain memulai
terbentuknya dendrit primitive hingga terbentuk banyak dendrit pada
tepi neuroblast  Neuroblast Multipolar  Sel Neuron  saat sudah
menjadi Sel Neuron, sel tidak dapat membelah diri lagi, hanya dendrit
dan aksonnya saja yang memanjang
Perkembangan Sel Crista Neuralis
• Awalnya sel crista tampak di sepanjang tepi kiri dan kanan tabung saraf  beberapa sel crista
berdifferensiasi menjadi Ganglia Sensorik  Ganglia sensorik membentuk 2 jenis tonjolan:
• Tonjolan jenis pertama bergerak masuk menembus dorsal tabung saraf hingga ke kedalaman Lapisan
Marginal  Kemudian bergerak naik atau turun membentuk Neuron2 Asosiasi bersama Akson Neuron dari
Lapisan Mantel Lamina Alaris
• Tonjolan jenis kedua bergerak masuk menembus dorsal tabung saraf hingga Lapisan Mantel Lamina Alaris
(Kornu Sensorik)
• Formasi dari sel crista beserta tonjolan2x ini disebut Radiks Sensorik Dorsalis (Posterior Sensorik)
Nervus Spinalis  Radiks Posterior Nervus Spinalis
• Radiks Posterio Nervus Spinalis  menghantarkan rangsangan sensorik dari Sel2 reseptor ke otak
• Differensiasi Sel Crista Neuralis
• Radiks Sensorik Dorsalis (Posterior Sensorik) Nervus Spinalis
• Neuroblast Simpatik
• Sel2 Schwan  membentuk selubung myelin (mielinisasi) saraf2 tepi/perifer
• Sel pigmen
• Odontoblast
• Meningens
Perkembangan Spinal Cord/Medulla Spinalis
• Akson Sel Neuron pada Lapisan Mantel Lamina Alaris (kornu Sensorik), menerobos
KEDALAM lapisan Marginal kemudian bergerak naik atau turun membentuk neuron2
asosiasi bersama bagian dari akson Neuroblas sel Crista
• Akson Sel Neuron pada Lapisan Mantel Lamina Basalis (kornu Motorik), menerobos
KELUAR MELEWATI lapisan Marginal hingga terlihat pada ventral Medula Spinalis
(MedSpin) menjadi Radiks Motorik Ventralis (Anterior Motorik) Nervus Spinalis 
Radiks Anterior Nervus Spinalis
• Radiks Anterior Nervus Spinalis  menghantarkan rangsangan motoric dari MedSpin ke otot2
• Serabut2 radiks Posterior/Radices nervi dorsales (sensorik) dan serabut2 radiks
Anterior/Radices nervi ventrales (motoric) juga ada yang bergabung membentuk Nervus
Spinalis, kemudian membelah menjadi:
• Rami Dorsales Primer  mempersarafi otot2 aksial dorsal, sendi2 tulang belakang, kulit punggung
• Rami Ventrales Primer  mempersarafi tungkai atas/bawah, dinding tubuh ventral, membentuk
pleksus nervus utama (Kranialis, Brakhialis, Lumbosakralis)
Spinal Cord Vesicle
• Lapisan mantel Berdifferensiasi menjadi:
1. Lamina Alaris (pada lateral Dorsal)  sumber saraf Sensorik/Kornu Sensorik
Dorsal  Rami Posterior
2. Lamina Basalis (pada lateral Ventral)  sumber saraf Motorik/Kornu
Motorik Ventral  Rami Anterior
Myelensefalon (Hindbrain)
• Membentuk medulla oblongata
• Bagian-Bagian:
1. Lempeng Atap
2. Lamina Alaris,
3. Lamina Basalis,
• *Lamina alaris dan basalis
dipisahkan oleh sulcus limitans
Myelensefalon (Hindbrain)
• Lempeng Atap
• Berdifferensiasi menjadi Pia Mater
• Terdiri dari sel ependium  diliputi mesenkim vaskuler (pembuluh darah)
• Mesenkin vaskuler aktif dalam proliferasi sehingga terbentuk invaginasi intra ventrikuler
(Ventrikel 4) membentuk Plexus Choroideus (penghasil LCS)
Myelensefalon (Hindbrain)
• Lamina Alaris  bedifferensiasi menjadi saraf2 Sensorik, terdiri dari:
1. Aferen Somatik  Paling Lateral
• Sebagian Nervus Vestibulocochlearis (CN 8) met
• Sebagian Nervus Trigeminus (CN 5) met
2. Aferen Visceral Khusus  Intermedius
• Jalur pengecapan lidah, palatum, orofaring, epiglottis
3. Aferen Visceral Umum
• Jalur informasi interoseptif dari saluran pencernaan dan jantung
Myelensefalon (Hindbrain)
• Lapisan Mantel, pada Lamina Basalis  Berdifferensiasi menjadi saraf2
motoric, terdiri dari:
1. Kelompok Eferen Somatik Media (Kolumna Motorik Eferen Somatik)
• Jalur Nervus Abducens (CN 6)
• Jalur Nervus trochlearis (CN 4)
• Jalur Nervus Oculomotorius (CN 3)
2. Kelompok Eferen visceral khusus tengah (Kolumna Motorik Visceral Eferen Khusus)
• Jalur saraf2 otot lurik lengkung2 faring
• Nervus Accessorius (CN 11)
• Nervus Vagus (CN 10)
• Nervus Glossopharyngeus (CN 9)
3. Kelompok Eferen visceral umum lateral
• Jalur saraf mototrik otot2 involunter (Otonom) saluran nafas, pencernaan, jantung
Metensefalon (Hindbrain)
• Bagian-Bagian
1. Lamina Alaris,
2. Lamina Basalis,
3. Pons (jaras serabut2 saraf antara Medulla Spinalis, Korteks Serebri dan
Korteks Cerebelli)
4. Serebelum (pusat koordinasi sikap badan/postur dan gerakan
Metensefalon (Hindbrain)
• Lamina Alaris bedifferensiasi menjadi saraf2 Sensorik, terdiri dari:
1. Aferen Somatik  Paling Lateral
• Nukleus Nervus Vestibulocochlearis (CN 8)
• Nukleus Nervus Trigeminus (CN 5)
2. Aferen Visceral Khusus  Intermedius
• Jalur pengecapan lidah, palatum, orofaring, epiglottis
3. Aferen Visceral Umum
• Jalur informasi interoseptif dari saluran pencernaan dan jantung
Metensefalon (Hindbrain)
• Lamina Basalis  Berdifferensiasi menjadi saraf2 motoric, terdiri dari:
1. Kelompok Eferen Somatik Media (Kolumna Motorik Eferen Somatik)
• Nukleus Nervus Abducens (CN 6)
2. Kelompok Eferen visceral khusus (Kolumna Motorik Visceral Eferen Khusus)
• Nukleus Nervus Trigeminus (CN5)
• Nukleus Nervus Fasialis (CN 7)
• Persarafi otot2 lengkung faring pertama dan kedua
3. Kelompok Eferen visceral umum lateral
• Persarafi kelenjar submandibular dan sublingual
Metensefalon (Hindbrain)
• Pons
• Terbentuk dari serabut2 saraf
• Differensiasi berasal dari perluasan Lapisan Marginal Metensefalon yang
mengandung Nuklei Pontin
• Menghubungkan korteks serebri dan korteks serebelli dengan MedSpin
Metensefalon (Hindbrain)
• Serebelum
• Berasal dari Bagian dorsolateral Lamina Alaris Metensefalon, membentuk Bibir
Rombik  membentuk lempeng Serebellum
• Lempeng Serebellum terdiri dari
• Vermis di tengah
• 2 Hemisfer di lateral
• Sejak masa embryonal Korteks serebelum terdiri dari sel2 purkinje, yang kemudian
berdifferensiasi menjadi:
• Sel2 Granula
• Sel2 keranjang
• Sel2 bintang (stellate)
• Sebuah Fisura melintang memisahkan nnodulus dari vermis dan flokulus dari
hemisfer membentuk lobus sendiri  Lobus Flokulonodularis ( Otak Kecil Paling
Primitif)
Mesensefalon (Midbrain)
• Paling primitive
• Terdiri dari
• Lamina Alaris
• Colliculus Anterior (superior)
• Sebagai penghubung dan pusat reflex rangsang penglihatan
• Colliculus Posterior (inferior)
• Sebagai stasiun2 relai sinaptik untuk refleks2 pendengaran
• Lamina Basalis (motoric)
• Eferen Somatik Medial  otot2 mata
• Nervus Okulomotorius (CN 3)
• Nervus Troklearis (CN 4)
• Eferen Viseral Umum  m. sphincter pupillae
• Nukleus Edinger-Westphal
• Lapisan Marginal;
• Jalan serabut saraf untuk turun dari korteks serebri ke pons dan MedSpin
Diensefalon (Forebrain)
• Terdiri dari
• 1 lempeng atas (dari sel ependim) 
• membentuk Plexus choroideus ventrikel 3 bersama mesenkim vaskuler
• Sisi kaudal membentuk Corpus Pineale/epifisis
• dapat mempengaruhi irama endokrin dan irama prilaku
• 2 lamina alaris (sensoris)
• Dorsal  Thalamus
• Ventral  Hipothalamus
• Pusat pengatur fungsi visceral (tidur, pencernaan, suhu tubuh, emosi)
Telensefalon (Forebrain)
• Membentuk Cerebri
• Terdiri atas:
• 2 kantong lateral  Hemisfer Serebri
• 1 bagian medial  lamina terminalis
• Berawal dari evaginasi di kedua sisi dinding lateral prosensefalon, dimana bagian dinding lateral
merupakan bagian yang bertumbuh dengan cepat baik ke anterior maupun posterior dan disebut
Corpus Striatum, adapun perannya sebagai:
• pembentuk pallium (cikal Bakal Korteks serebri)
• korteks serebri pada Lobus frontalis, lobus temporalis dan lobus oksipitalis (gerakan anterior)
• Perluasan thalamus ke anterior (gerakan ke anterior)
• Plexus Choroidea Ventrikel Lateral –Fissura Choroidea (pergerakan anterior)
• Nukleus caudatus (gerakan ke posterior)
• Nukleus Lentiformis (gerakan ke Posterior)
• Korteks motoric pada Cerebri ditandai oleh sel2 pyramidal dalam jumlah besar
• Daerah sensorik pada cerebri ditandai oleh sel2 granuler

Anda mungkin juga menyukai