Oleh :
Vera Christina Hulu, S.Psi,M.Kes,psikolog
1
A. PENGERTIAN PSIKOLOGI
PSYCHOLOGY
PSYCHE (bahasa Inggris)
+ ILMU JIWA
LOGOS
PSYCHOLOGIE
(bahasa Belanda)
PSIKOLOGI
(bhs. Indonesia)
2
PSIKOLOGI = ILMU JIWA
Dapatkah jiwa dipelajari secara Ilmiah?
Jiwa tidak dapat dipelajari secara ilmiah.
Sesuatu dapat dipelajari secara ilmiah jika
keberadaannya dapat diobservasi.
Yang dipelajari psikologi bukan jiwa
manusia secara langsung tetapi
manifestasi dari keberadaan jiwa berupa
perilaku dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan perilaku.
3
Definisi Psychology WOODWORTH dan
MARQUIS
Psychology can be difined as the science of the
activities of the individual.
The word activity is used here in very broad
sense. It includes not only motor activities like
walking and speaking, but also cognitive
(knowledge getting) activities like seeing, hearing,
remembering, and thinking, and emotional activities
like laughing and crying and feeling or sad.
4
Definisi Psikologi menurut WADE dan TARVIS
Psychology is the scientific study of behavior
and mental processes and how they are
affected by organism’s physical state, mental
state, and environment.
Definisi Psikologi menurut Branca
Psikologi adalah ilmu tentang perilaku dan
dalam hal ini menyangkut perilaku manusia
Definisi Drever, psikologi yaitu bidang
metode/pendekatan ttt dalam mempelajari
kondisi kejiwaan sso dlm melakukan aktivitas
5
KESIMPULAN
Psikologi merupakan ilmu, karena telah
memenuhi syarat sebagai ilmu yaitu memiliki
objek yang dapat diobservasi, memiliki metoda
ilmiah, dan tersusun secara sistematis.
Objek yang dipelajari psikologi adalah perilaku
(baik perilaku kognitif, afektif, maupun
psikomotorik) dan proses-proses mental
manusia.
Psikologi dibangun dengan menggunakan
metoda ilmiah.
6
B. OBJEK PSIKOLOGI
7
Fungsi psikologi sebagai ilmu:
Menjelaskan; yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana,
dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya
penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat
deskriptif.
Memprediksikan ; yaitu mampu meramalkan atau
memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah
laku itu terjadi berkenaan dengan perilaku. Hasil
prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi.
Pengendalian ; yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai
dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa
tindakan yang sifatnya prevensi atau pencegahan,
intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau
perawatan.
D. KLASIFIKASI PSIKOLOGI
STRUKTURALISME
FUNGSIONALISME
AZAS BEHAVIORISME
PEMBAHASAN PSIKOLOGI DALAM
PSIKOLOGI HUMANISTIK
PSIKOLOGI GESTALT
Dst
9
E. MANFAAT MEMPELAJARI
PSIKOLOGI
DIRI
SENDIRI
BERUSAHA MEMPERLAKUKAN
BERHASIL
MEMPELAJARI MEMAHAMI MANUSIA
DALAM
PSIKOLOGI PERILAKU DENGAN
PENYESUAIAN
MANUSIA SEBAIK-BAIKNYA
ORANG
LAIN
10
Psikologi mempengaruhi hampir
semua aspek kehidupan kita.
Psikologi mengemban peranan yang
penting dalam memecahkan
masalah manusia, misal : bagaimana
cara mencegah penyakit jiwa,
menghapus prasangka, tindakan
agresif, kejahatan dan lain-lain.
Semua hal tersebut dapat menjadi
bahasan daripada psikologi.
PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU MEMENUHI
EMPAT PERSYARATAN :
Psikologi harus bersifat empiris (dapat
dibuktikan)
Psikologi harus sistematik
observasi dan eksperimen yang dilakukan dapat
diringkas menjadi sebuah prinsip
Psikologi mampu melakukan pengukuran
Psikologi harus memberi definisi (batasan)
terhadap istilah-istilah yang digunakan
A. SEJARAH PERKEMBANGAN
PSIKOLOGI
DEMOCRITUS (460-370)
◦ Seluruh realitas yang ada di dunia ini terdiri dari partikel-partikel
yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
◦ Jiwa manusia yang merupakan bagian dari realitas dunia juga terdiri
dari partikel-partikel.
PLATO (427 – 347 SM)
◦ Psyche atau jiwa manusia terdiri dari : LOGISTICON (pikiran),
berpusat di otak; THUMETICON (kemauan), berpusat di dada;
dan ABDOMEN (nafsu), berpusat di perut.
◦ Bahwa jiwa manusia telah ada, yaitu di alam ide, sebelum manusia
dilahirkan.
OBYEK PSIKOLOGI
Abnormal
Sakit
20
Macam-macam gejala jiwa:
Gejala pengalaman/kognitif:
pengamatan, tanggapan,
persepsi, fantasi, asosiasi,
berpikir, kecerdasan kognitif.
Gejala perasaan/emosi/afektif:
jasmaniah & rohaniah.
Gejala kehendak/karsa/konatif:
motif & kemauan.
Gejala campuran/kombinasi:
perhatian, sugesti, dan kelelahan.
21
Tingkat ANORGANIK: berlangsung menurut hukum alam,
misal; batu, besi akan jatuh menurut hkm percepatan gerak
beraturan. Hal ini terjadi juga pada manusia, misal: jatuh dari
atap atau kapal terbang.
Tingkat VEGETATIF: ada proses pertumbuhan & kehidupan.
Seperti tumbuhan, pada manusia juga terdapat fungsi
peredaran darah, fungsi berkembang biak.
Tingkat ANIMAL: didorong oleh insting/naluri & nafsu. Pada
manusia berupa gerak-gerik naluriah dan nafsu.
Tingkat HUMAN: berupa kemampuan, pengertian, pikiran,
kesadaran, pendirian, kata hati, mengakui norma-norma,
kemauan. Didukung kemampuan berbahasa manusia.
Tingkat ABSTRAK atau disebut tingkat absolut, metafisis,
religius, transedental: dorongan manusia untuk memberi
arti pada hidup. Bentuk tertingginya adalah ingin
mengadakan hubungan dengan Tuhan, Sang Maha Pencipta.
22
BIOPSIKOLOGI SENSOR
MOTORIK
Pertumbuhan :
perubahan fisik
peningkatan jumlah sel
ukuran
kuantitatif
tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi
pola bervariasi
Perkembangan :
kualitatif
maturation
sistematis, progresif dan berkesinambungan 41
Faktor-faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang
1. Faktor genetik
faktor keturunan -- masa konsepsi
bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang
kehidupan
menentukan beberapa karakteristik seperti jenis
kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan
fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan
psikologis seperti temperamen
Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat
berinteraksi dengan lingkungan secara positif
sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
42
2. Faktor eksternal / lingkungan
• mempengaruhi individu setiap hari mulai
konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat
menentukan tercapai atau tidaknya
potensi bawaan
• faktor eksternal yang cukup baik akan
memungkinkan tercapainya potensi
bawaan, sedangkan yang kurang baik akan
menghambatnya
43
a. Keluarga
nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan
komunikasi.
Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi
dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia,
dan membantu mempelajari peran dan perilaku
b. Kelompok teman sebaya
lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan
struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi,
dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda.
fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi
dan menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan
penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia
unik yang merupakan bagian dari keluarga; dan untuk
mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi
kebutuhan dan harapan.
44
c. Pengalaman hidup
pengalaman hidup dan proses pembelajaran
45
d. Kesehatan
Tingkat kesehatan --- respon individu terhadap
lingkungan dan respon orang lain pada individu
Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin)
Nutrisi adekuat
Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga
Kondisi sakit --- ketidakmampuan untuk melaksanakan
tugas-tugas perkembangan --- tumbuh kembang
terganggu
e. Lingkungan tempat tinggal
: Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial
ekonomi
46
Teori-teori tumbuh kembang
Development task theory (Robert Havighurst)
--- 6 stages
1. Infancy & Early Childhood (masa bayi dan
kanak-kanak awal)
◦ Belajar berjalan, mengambil makanan padat
◦ Belajar bicara
◦ Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal)
◦ Belajar tentang perbedaan jenis kelamin
◦ Membentuk konsep-konsep sederhana mengenai
kenyataan sosial dan fisik
◦ Belajar membedakan mana yang benar dan mana
yang salah, mengembangkan hati nurani
◦ Belajar mengadakan hubungan emosi
47
2. Middle childhood (masa sekolah)
Membangun perilaku yang sehat
Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk
permainan-permainan yang luar biasa
Belajar bergaul dengan teman sebaya
Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas dan
feminitas
Mengembangkan ketrampilan dasar seperti membaca,
menulis dan berhitung
Mengembangkan konsep-konsep yang dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari
Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai
Pencapaian kemandirian
Membangun perilaku dalam kelompok sosial maupun
institusi (sekolah)
48
3. Adolescence (remaja )
Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan
teman sebaya baik laki maupun perempuan
Pencapaian peran sosial maskulinitas atau feminitas
Pencapaian kemandirian emosi dari orang tua, orang lain
Pencapaian kemandirian dalam mengatur keuangan
Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara
efektif
Memilih dan mempersiapkan pekerjaan
Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga
Membangun ketrampilan dan konsep-konsep intelektual
yang perlu bagi warga negara
Pencapaian tanggungjawab sosial
Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai penuntun
dalam berperilaku
49
4. Early Adulthood (dewasa muda)
Memilih pasangan
Belajar hidup bersama orang lain sebagai
pasangan
Mulai berkeluarga
Membesarkan anak
Mengatur rumah tangga
Mulai bekerja
Mendapat tanggungjawab sebagai warga negara
Menemukan kelompok sosial yang cocok
50
5. Middle-age (dewasa madya)
Mendapat tanggungjawab sosial dan sebagai warga
negara
Membangun dan mempertahankan standard ekonomi
keluarga
Membimbing anak dan remaja untuk menjadi dewasa
yang bertanggungjawab dan menyenangkan
Mengembangkan kegiatan-kegiatan di waktu luang
Membina hubungan dengan pasangannya sebagai
individu
Mengalami dan menyesuaikan diri dengan beberapa
perubahan fisik
Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua
yang bertambah tua
51
6. Later maturity (usia lanjut)
Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan
fisik dan kesehatan
Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun dan
penghasilan yang semakin berkurang
Menyesuaikan diri dengan keadaan kehilangan
pasangan (suami/istri)
Membina hubungan dengan teman sesama usia
lanjut
Melakukan pertemuan-pertemuan sosial
Membangun kepuasan kehidupan
Kesiapan menghadapi kematian
52
THANK
YOU
YA!!!!!