Citra Teja Mukti 151710301054 Muhammad Edo Jamal M 151710301063 Ummu T-Ta’Anny 151710301065 Ghozali Muntoro 151710301071 Dhifa Ferzia 151710301072 PENENTUAN AGROINDUSTRI BERBASIS JAGUNG TERPILIH DI PROVINSI LAMPUNG Sri Mulyani Widyanti, Hanung Ismono, Sri Hidayati Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 16, No. 1 Maret 2011 Ide Masalah Pemanfaatan jagung di Propinsi Penentuan agroindustri Lampung saat ini sebagian besar produk pilihan di suatu hanya untuk pakan ternak. Petani menjualnya dalam keadaan pipilan daerah di Indonesia. dengan harga yang relatif turun naik. Sementara pelaku usaha komoditi industri pakan ternak jagung di Provinsi Lampung hanya ada 6 unit, sehingga masih banyak jagung yang belum termanfaatkan. Tujuan Metodologi Untuk mengetahui produk Artikel ini menggunakan dua metode dalam pilihan dan lokasi yang sesuai guna menambah nilai jual serta menentukan jenis agroindustri yang dipilih mendorong tumbuhnya dan lokasinya. Untuk penentuan produk agroindustri, sehingga dapat agroindustri terpilih menggunakan metode menyerap tenaga kerja dalam AHP, sedangkan untuk pemilihan lokasi upaya meningkatkan pengembangan produk agroindustri tersebut kesejahteraan penduduk daerah. menggunakan metode MPE yang data- datanya di ambil dari pakar-pakar dibidangnya. Pembahasan Kesimpulan 1. Pemilihan Agroindustri Jagung Berdasarkan Pakar Berdasarkan analisis dengan Pemilihan agroindustri berdasarkan kesesuaian dengan menggunakan Analisis Hirarki Proses karakteristik petani. Metode yang digunakan adalah (AHP), Agroindustri yang layak Proses Hirarki Analitik (AHP). Tujuan yang diinginkan dikembangkan di Provinsi Lampung menurut pakar adalah tepung jagung. adalah memilih alternative agroindustri berbasis jagung Dalam pembuatan tepung jagung ada dua yang sesuai dikembangkan di Provinsi Lampung metode yaitu metode basah dan metode 2. Penentuan Lokasi Pabrik kering. Berdasarkan hasil perhitungan penentuan lokasi dengan menggunakan Penentuan kriteria dalam pemilihan lokasi industri metode MPE, industri tepung jagung melalui brainstroming dengan pakar dan studi pustaka, layak didirikan di Kabupaten Lampung kemudian dianalisis dengan menggunakan Metode Timur yaitu Kecamatan Bandar Perbandingan Eksponensial (MPE). Kriteria penentuan Sribhawono. lokasi pabrik meliputi: ketersediaan bahan baku, kemudahan suplai bahan baku, potensi dan prospek pasar, kemudahan akses dengan pasar, sarana transportasi, ketersediaan dan upah tenaga kerja, utilitas (air, listrik) dan dukungan masyarak di sekitar lokasi serta perilaku pedagang dalam transaksi perdagangan (Ibrahim, 1998). STUDI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI DAN AGROWISATA TERPADU DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KALI BEKASI KABUPATEN BOGOR Djamudin, Anas Miftah Fauzi, Hadi Susilo Arifin, Sukardi
Jurnal Teknologi Industri Pertanian
22 (3):151-163 (2012) Ide Masalah Pengembangan Agroindustri Perlu adanya pengembangan dan agrowisata terpadu dalam agroindustri dan untuk mengembangkan agrowisata di pedesaan ekonomi perdesaan di DAS Bekasi untuk mengatasi Kali Bekasi. masalah pengangguran, guna menyerap kelebihan tenaga kerja sektor pertanian, dan pengentasan kemiskinan. Tujuan Metodologi Untuk mengembangkan sistem Waktu penelitian dilakukan mulai Bulan Januari 2012 hingga Bulan terpadu pengembangan Juli 2012. Penelitian dilakukan di DAS Kali Bekasi. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut: agroindustri dan agrowisata yang berkelanjutan melalui upaya: a) 1) Analisis situasional wilayah penelitian, mengkaji potensi nilai tambah 2) Analisis perencanaan pengembangan agroindustri dan agrowisata pengembangan agroindustri dan meliputi: (a) analisis penentuan lokasi potensial (2 tahapan) agrowisata terpadu, b) menyusun menggunakan AHP dengan alat bantu expert choice 2000, (b) seleksi rancangan pengembangan kawasan penentuan komoditas prospektif menggunakan Metode Bayes, (c) agroindustri dan agrowisata penentuan produk agroindustri unggulan menggunakan Metode terpadu dan c) memformulasikan Perbandingan Eksponential (MPE) dengan alat bantu program implementasi kebijakan dari aspek microsoft excel, (d) analisis kelayakan usaha produk agroindustri unggulan, menggunakan B/C ratio, (e) penentuan jenis atraksi sosial-budaya dan pengembangan wisata melalui wawancara dan focus group discussion. ekonomi perdesaan. (3) Analisis potensi nilai tambah pengembangan agroindustri dan agrowisata dengan beberapa skenario dilakukan menggunakan alat bantu Microsoft excel solver, dan analisis kualitatif dan kuantitatif. (4) Pengembangan agroindustri dan agrowisata terpadu dirancang agar berkelanjutan dari aspek bisnis, sosial-kelembagaan dan lingkungan. (5) Formulasi implementasi kebijakan dari aspek sosial- budaya dan pengembangan ekonomi perdesaan. Pembahasan Kesimpulan Seleksi Penentuan Komoditi Prospektif dengan Metode Bayes. Berdasarkan analisis dengan Hasil pemberian nilai bobot pada komoditi prospektif dari menggunakan metode Bayes, maka lima orang pakar terhadap kriteria yang digunakan. Diperoleh di dapatkan urutan komoditi yang nilai bobot rata-rata untuk kriteria DAS Hulu-Atas Kali Bekasi bobot nilai 0,379, DAS Hulu-Tengah 0,279 dan DAS Hulu- terpilih untuk dikembangkan Bawah Kali Bekasi 0,329. menjadi produk unggulan. Ada lima jenis produk agroindustri yaitu tepung beras, tepung tapioka, furnitur bambu, keripik pisang, dan kopi bubuk yang Seleksi penentuan alternatif pilihan komoditi menghasilkan terpilih sebagai produk unggulan padi mendapatkan nilai 38,8 menjadi urutan pertama, untuk dikembangkan dengan tiga singkong dengan nilai 37,5 pada urutan kedua, bambu dengan nilai 30,5 pada urutan tiga, pisang dengan nilai 30,2 pada skenario dari jenis daya tarik urutan 4 dan kopi dengan nilai 29,1 pada urutan lima. (atraksi) wisata, yaitu budidaya tanaman, pemanenan/pasca panen, dan industri pengolahan.