PADA SKALA IKM (INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH) (KAJIAN ANALISIS TEKNIS,
FINANSIAL, DAN FAKTOR PENDUKUNG)
PRODUCTION PLANNING ANALOGOUS RICES MADE FROM GEMBILI, GADUNG, AND GARUT ON
A IKM SCALES (SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES) (STUDY TECHNICAL ANALYSIS FINANCIAL
AND FACTORS SUPPORTING)
1)
Abstrak
Beras analog merupakan tiruan dari beras yang terbuat dari bahan-bahan seperti umbi-umbian dan serealia yang
memiliki bentuk yang hamper sama dengan beras, namun memiliki tingkat gizi yang lebih tinggi. Untuk
mengetahui apakah beras analog layak diproduksi, dibutuhkan suatu penelitian tentang perencanaan
pembangunan usaha pengolahan beras analog berbahan gembili, gadung, dan garut pada skala IKM. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan usaha yang terdiri dari analisis teknis, finansial dan faktor
pendukung dengan menggunakan analisis SWOT pada perencanaan pendirian usaha beras analog berbahan
gembili, gadung, dan garut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan analisa finansial dan
analisa metode SWOT. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan, dan peluang,
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Setelah dilakukan analisis, maka
diperoleh hasil bahwa dari segi teknis pendirian usaha beras analog berbahan gembili, gadung, dan garut bisa
dikatakan layak, dan juga untuk segi aspek finansial dapat dikatakan layak untuk didirikan. Dari hasil yang telah
dianalisis pada faktor pendukung diperoleh bahwa pihak-pihak seperti masyarakat, pengepul/penjual umbi, petani,
pelaku bisnis UKM berbahan umbi dan juga intansi pemerintahan, sepenuhnya mendukung adanya
pengembangan produk beras analog berbahan gembili, gadung, dan garut.
Kata Kunci: Beras Analog, Analisis Kelayakan Usaha, IKM (Industri Kecil dan Menengah).
Abstract
Analog rice is a copy of rice made from materials like tubers and the cereal grains having a shape will almost
equal to rice but having a level of nutrition higher. To see if rice analogous worthy produced, there is a need for
research on development planning processing enterprises analog rice made gembili, gadung, and garut areas in
on a scale UKM. The purpose of this research is to analyze the worthiness of the establishment consisting of
technical analysis financial and advocates with factors using analysis planning training on the fact of creating
companies made rice analogous gembili, gadung, and arrowroot. Methods used in this research is analysis of the
financial calculations and analysis of a method of training. This analysis grounded in logic that can be
maximizing strengths, and the chances of, but simultaneously can minimizing weaknesses and threats. After we do
of the analyses then obtained the result that in terms of technical the fact of creating companies analog rice
madefrom gembili, gadung, and garut can be classified as worthy, and also to facet financial aspects of it can be
said worthy to established. Of the work done analyzed in by factors in support obtained that parties like
people,the tubers seller, farmer , business doers made smes tubers and also government, fully backs the rice
product development analogousmade from gembili, gadung, and garut .
Keyword : Analog Rice, Business feasibility, IKM (Small and Medium Industrial).
PENDAHULUAN
Setiap tahunnya konsumsi beras nasional
semakin meningkat. Hal ini disebabkan
pertumbuhan penduduk yang tidak dapat
dikendalikan dengan baik. Menurut data BPS,
laju pertumbuhan penduduk Indonesia hingga
pada tahun 2010 meningkat sebesar 1,49%. Hal
itu juga yang nantinya sangat berpengaruh pada
jumlah permintaan beras yang tentunya kian
hari semakin meningkat . Salah satu solusi yang
saat ini dilakukan oleh pemerintah yaitu
program diversifikasi pangan. Diversifikasi
pangan adalah pemanfaatan sumber daya
pangan dengan basis umbi-umbian atau jagung.
Salah satu bentuk program ini adalah produksi
Gembili
Gadung
Garut
Tepung Beras
Na-Metabisulfit (1g/liter),
air 700 liter
Garam (50g/liter) air700L
Minyak Sawit
STPP
Alginat
CaCl2
700
700
700
60
17.500
17.500
17.500
900
210.000
210.000
210.000
10.800
1.600
1.300
900
13.000
1.120.000
910.000
630.000
0,7
17,5
210
30.000
21.000
35
20
0,4
4
1 gr
875
300
6
60
15 gr
10.500
3.600
72
720
1,8
5.000
14.000
8.000
90.000
1.500
175.000
50.000.000
3.600.000
64.800.000
270.000
Gadung
Pembuatan Beras
d. Kapasitas Produksi
Pada produksi beras analog ini
direncanakan jumlah kapasitas produksi
perharinya sebanyak 200 kg dikarenakan
produk ini masih merupakan produk beras
analog yang dalam proses pengenalan ke
banyak kalangan. Asumsi kapasitas produksi
sebanyak 200 kg ini merupakan campuran dari
bahan utama seperti tepung umbi dan juga
tepung beras dengan perbandingan jumlahnya
sekitar 70 : 30 dengan asumsi hari kerjanya 25
hari dalam sebulan.
e. Pemilihan Mesin Dan Peralatan
Mesin dan peralatan beserta spesifikasi
dan fungsi yang digunakan pada proses
pembuatan beras analog untuk skala IKM
berbasis Umbi diantaranya adalah Genset,
Mesin Penepung, Mixer, Mesin Extruder,
Timbangan duduk. Rak Stainlees Steel, Pisau,
Ember Besar, Lory Barang. Sedangkan ada juga
kebutuhan
tambahan
untuk
keperluan
ad,inistrasi seperti Meja Kantor, Kursi Kantor,
dan meja sofa.
f. Kebutuhan Utilitas
Pada proses pembuatan beras analog ini
sendiri membutuhkan kebutuhan utilitas
diantaranya adalah transportasi, air, solar, listrik.
Pedoman kebutuhan utilitas berdasarkan pada
kapasitas produksi yang mencapai 200 Kg/hari
dengan perhitungan biaya utilitas dengan
asumsi waktu kerja sebanyak 25 hari kerja di
setiap bulannya.
g. Kebutuhan Tenaga Kerja
Pada usaha pembuatan beras analog
berbasis umbi ini memerlukan 5 tenaga kerja,
dimana 4 tenaga kerja merupakan tenaga kerja
langsung dan 1 tenaga kerja tak langsung.
Penjadwalan kerja pada tenaga kerja untuk tiap
2. Analisa Finansial
a. Harga Pokok Produksi
Harga Pokok Produksi Beras gembili dan
gaurt kemasan 325 gram diperoleh Rp.4.996,34
dengan harga jual Rp. 6.500,00. Kemasan 1 kg
didapatkan HPP Rp 15.363,75 dengan harga
jual Rp 20.000,00. HPP Beras gadung kemasan
325 gram didapat HPP Rp. 4.313,42 dengan
harga jual Rp 6.000,00. Kemasan 1 kg beras
gadung diperoleh HPP Rp 13.263,75 dengan
harga jual Rp 17.500,00. Rumus yang
digunakan untuk mendapatkan HPP dan Harga
jual :
HPP
Harga Jual
= Biaya Tetap
(harga per unit biaya variable per unit)
BEP Rupiah = Biaya Tetap
(Kontribusi Margin per unit : Harga per unit)
Keterangan:
B = Benefit (penerimaan tiap tahun)
C = Cost (biaya yang dikeluarkan tiap tahun)
t = Tahun kegiatan usaha (t = 1,2,3,,n)
i = Interest (tingkat bunga yang berlaku)
IRR = i1 +
Keterangan :
i1
= Discount rate yang dihasilkan NPV1
i2
= Discount rate yang dihasilkan NPV2
NPV1
= Net Present Value bernilai positif
NPV2
= Net Present Value bernilai negatif