Anda di halaman 1dari 24

Pengayaan Apoteker

Eva Kusumahati, M.Si.,Apt


4 Januari 2018
Gangguan
Tulang dan
sendi
Penyakit Definisi akibat

Osteoporosis Masa tulang rendah krn Kerapuhan tulang


usia, obat kortikosteroid,
defisiensi estrogen

Osteoartritis (OA) Degeneratif,Hilangnya Pembentukan osteofit,


kartilago disendi sakit, inflamasi
Jenis2
Gout Degradasi purin krn Nyeri, bengkak,
Penyakit overpoduksi asam urat, hiperuresemia
makanan, obat diuretik

Rhemathoid Arthritis (RA) Kelainan Autoimun, Inflamasi kronik, erosi


Dimediasi sel imun di lap tulang, hilang pergerakan
synovial sendi yg sendi
menyerang kartilago
Pengobatan  Rangkum algoritma
AlgoritmeTerapi osteoporosis pada Wanita
Adanya patah tulang Karakteristik pasien :
Di tulang belakang, panggul, Tidak •≥ 65 tahun
pergelangan tangan, atau lengan bawah •< 65 tahun dengan ≥ 1 faktor resiko mayor patah
tulanga
•Tes BMD Perifer menunjukkan hasil abnormal
•Menunjukkan osteopenia dalam pemeriksaan radiografi
Ya •Pengobatan yang diketahui meningkatkan resiko
kehilangan tulang dan patah tulang (co. RA)

Ya
•Gaya hidup tulang sehatb
•Calcium 1200 mg/hari
•Vitamin D 800-1000 unit/hari Periksa central DXA T-score < -2.0 atau
•Terapi obat : T-score ≥ - Testing T-score -1.6 sampai – 2.0 dengan ≥ 1 faktor
•Lini pertama : bisphosphonate 1.0 resiko mayora untuk patah tulang
•Lini kedua : teriparatidec
•Lini ketiga : raloxifene
•Lini keempat : calcitonin intranasal

Tes BMD untuk monitoring respon T-score -1.1 sampai – 2.0 •Gaya hidup tulang sehatb
terhadap terapi, lakukan tes ulang •Gaya hidup tulang sehatb tanpa adanya faktor resiko •Calcium 1200 mg/hari
dalam kurun waktu 1-2 tahun •Calcium 1000-1200 mg/hari mayora •Vitamin D 800-1000 unit/hari
•Vitamin D 400-1000 unit/hari • Terapi obat :
• Lini Pertama : bisphosphonate
lakukan tes ulang BMD dalam • Lini Kedua : teriparatidec atau raloxifene
kurun waktu 5 tahun atau jika • Lini Ketiga : calcitonin intranasal
diperlukan
•Gaya hidup tulang sehatb
lakukan tes ulang BMD dalam kurun waktu 1-2
•Calcium 1000-1200 mg/hari
tahun
•Vitamin D 600-1000 unit/hari
• Terapi obat untuk mencegah
hilangnya massa tulang dapat
dipertimbangkan

lakukan tes ulang BMD dalam


kurun waktu ≥ 2 tahun atau jika
diperlukan

aFaktor resiko utama : perokok, berat badan rendah, riwayat fraktur pada saat dewasa (setelah usia 45 tahun), riwayat patah tulang low-trauma tingkat pertama dan rheumatoid arthritis.
bGaya hidup tulang sehat : berhenti merokok, diet dengan seimbang, latihan ketahanan fisik, dan pencegahan jatuh bagi lansia
cTeriparatide dapat dipertimbangkan sebagai pilihan pertama dengan T-score < -3.5
Algoritma RA
Algoritma OA
di IGD
Obat Kondisi Monitor

Analgesik oral Respon lanjutan Respon nyeri


(asetaminopen)+
topical
Pengobatan AINS Nyeri > 2 minggu + Respon inflamasi
OA inflamasi

COX-2 Umu >65, riwayat GI

Analgesik narkotik, Nyeri > 4 minggu, Respon nyeri dan


Injeksi hialuronat inflamasi masih ada inflamasi
(pembedahan)
Terapi Kondisi Monitoring

Kolkisin Kontraindikasi
AINS/untuk lansia

Alopurinol Sendi yg terlibat Alergi


Gout byk

Probenesid Hiperurisemia Interaksi dgn


Kortikosteroid oral analgetik
(sulfinpirazon)
 Unit fungsional terkecil dari sistem saraf.
 Fungsi: Mengatur komunikasi, prossesing informasi, dan kontrol sistem saraf.

Gangguan
saraf
1.Penyakit neurologic : nyeri, sakit kepala, epilepsy, Parkinson,
Alzheimer, stroke
Gangguan
Syaraf 2. Penyakit psikiatrik : depresi, bipolar, skizoprenia, ansietas dan
penyalahgunaan obat
Penyakit klasifikasi obat

Nyeri Nyeri Ringan Non opiat

Nyeri sedang NSAID, opiat

Nyeri berat Opiat + ajuvan (inj


steroid)
Pengobatan Sakit kepala migrain NSAID
neurologik
Ketegangan/kronis TCA

Epilepsi Kejang parsial Karbamazepin, fenitoin

Kejang umum valproat

Parkinson Tremor Rasagilin + amantadine


rigid levodopa
Terapi Farmakologi
Parkinson

Ringan-
Moderat-Parah
Moderat
UPDRS > 30
UPDRS <30

<70 tahun > 70 tahun


• Tambahkan L-Dopa
Tidak
Domperido
• Non Ergot L-Dopa Tolerean DA
n
DA
Tidak Tolerean • Berikan L-
• Selegline/ Respon
DA Dopa slow
Rasagline Kurang
release

Respon
Kurang

• Titrasi • Tingkatkan • Tingkatkan


Dosis DA Dosis L- Dosis L-
• Tambahka Dopa Dopa
n L-Dopa • Tambahkan • Tambahkan
non ergot non ergot
DA DA
• Tambahkan • Tambahkan
COMT COMT
Inhibitor Inhibitor
Komplikasi Motorik
Disease Modifying Drugs Overview
Penyakit Kondisi obat
Pengobatan Depresi Sehat sc fisik SSRI
Gagal terapi TCA, mAOI
psikiatrik Skizoprenia Antipsikotik atipikal
(benzodiazepine)
 A 19-year old female student has been diagnosed with
depression. It turns out that the student is a big lover of
chicken mozzarella cheese spaghetti, which she always has
for her meals. With the current antidepressant therapy, she
Studi Kasus complains dry mouth, visual disturbance, photosensitivity, and
tachycardia. The doctor to whom she looks for advice finally
decides to switch her therapy to a monoamine oxidase
inhibitor (MAOI).
Assessment
Mulut kering, gangguan
penglihatan, fotosesitifitas,
takikardia

Diagnosa: Switch to
Antidepresan DRPs (ADRs)
Depresi MAOI

?
Analisis Subject
• Diduga Pasien
mengalami DRPs
yaitu ADRs
terhadap obat yang
sebelumnya.
• Suspect obat yang
Mulut Kering digunakan adalah
golongan TCA.

Gangguan
penglihatan/mata kabur

takikardia

Fotosensitif
Potensi DRPs
Kebiasan Pasien

Penyuka Spageti ayam dengan keju mozarella

Keju Mozarella

Mozarella merupakan makanan fermentasi dari susu yang mengandung Tiramin

Tiramin

Kandungan Tiramin pada makanan berinteraksi dengan obat golongan MAOI

Interaksi MAOI – Tiramin = Krisis Hipertensif


Plan (cont’)
• Obat yang disarankan  Fluoxetin (golongan SSRI)
• First line therapy untuk depresi, khususnya pada anak-anak/remaja
• Toleransi ES lebih baik sehingga lebih banyak digunakan sebagai terapi
depresi

 Perbandingan potensi ES dari golongan SSRI

 Dosis Golongan SSRI


Planning
 Apabila pengobatan sebelumnya pasien benar menggunakan golongan
TCA dan menyebebkan ADRs, maka:
Penghentian Tapering Periode
TCA secara Mulai terapi obat
mendadak tidak dose TCA 1- washout 2 lainnya
disarankan 25% (1-2w) minggu

• Apabila pasien sudah mulai konsumsi obat golongan MAOI, maka


intervensinya sebagai berikut:

Lihat Gejala Periode


Tapering Mulai terapi SSRI
Pasien (IO washout 2 (Fluoxetin)
dose MAOI
TCA-MAOI) minggu dengan dosis
minimum

Kombinasi TCA-MAOI : seizure, koma, hipereksitabilitas, hipertermia,


takhikardia, takhipnea, sakit kepala, midriasis, kemerahan kulit,
kebingungan, koagulasi intravaskular meluas, dan kematian
 Untreated indications
 Improper drug selection
 Subtherapeutic dosage
DRPs secara  Failure to receive medication

klinik  Overdosage/toxicity
 Adverse drug reactions/ADRs
 Drug interactions
 Medication use without indication
 AHFS 2008
 Dipiro, Joseph T., Talbert, Robert L., Yee, Gary C., Matzke,
Gary R., Wells, Barbara G., Posey, L. Michael.
Pharmacotheraphy a Pathophysiologic Approach. 7th Ed. The
McGraw-Hill Companies, Inc. United States. 2008.
 ISO 2003
 A Manual of Laboratory and Diagnostic Tests 7th edition (July
2003): By Frances T Fischbach RN, BSN, MSN By Lippincott
Williams & Wilkins Publishers
Reference  Handbook of Clinical Drug Data 10th edition, 2003 : By
Anderson, P.O., Knoben, J.E., dan Troutman, W.G., McGraw-
Hill Medical publishing division
 A Manual of Laboratory and Diagnostic Tests 7th edition (July
2003): By Frances T Fischbach RN, BSN, MSN By Lippincott
Williams & Wilkins Publishers
 A Manual of Laboratory and Diagnostic Tests 7th edition (July
2003): By Frances T Fischbach RN, BSN, MSN By Lippincott
Williams & Wilkins Publishers

Anda mungkin juga menyukai