Rheumatoid Arthritis
Yanti Ernalia
Asupan Energi
Enteral parenteral suplementation may be required
in when intakes are poor
Home nutritional support is beneficial for chronic
disease
Meningkatnya respon metabolik pada saat terjadinya
inflamasi mennyebabkan meningkatnya kebutuhan
gizi pada pasien RA
Pada RA harus memperhatikan perubahan berat
badan. Penderita RA dapat saja obese dan memiliki
kandungan vitamin yang abnormal dalam tubuh
Modifikasi asupan energi untuk mencapai berat
badan ideal
Protein
Kebutuhan protein pada pasien yang
memiliki status gizi kurang dan dalam
keadaan fase inflamasi dapat meningkatkan
asupan protein 1,5-2 g / Kg berat badan
Kalau pasien dengan status gizi baik sesuai
dengan RDA atau AKG
Pada pasien RA terjadi peningkatan
penmecahan protein yang berkorelasi
dengan produksi faktor growth
hormone,glukagon,dan nekrosis tumor.
Asam lemak
Asam lemak menurut panjang rantai karbon :
- Asam lemak rantai pendek: 4-6 atom karbon
- Asam lemak rantai sedang: 8-12 atom C
- Asam lemak rantai panjang : lebih dari 12 atom c
a.SAFA
b. MUFA : Asam palmitoleat, asam oleat
c. PUFA :Asam linoleat, asam oleostarat, asam
arakhidonat
Besi
Besi mempunyai peranan dalam membantu transport oksigen ke sel
dan besi ini dibutuhkan oleh enzim antioksidan superoxide dismutase
agar dapat berfungsi. Sehingga berperanan penting dalam reaksi
inflamasi. Seperti Seng, pada saat inflamasi di persendian
konsentrasinya cukup tinggi yang mengindikasikan peningkatan
aktivitasnya melawan kerusakan sendi.
Magnesium
Magnesium berperanan agar fungsi kalsium maksimal, terutama untuk
absorbsi.
Meningkatkan asupan minyak ikan yang mengandung eicosapentaeonic acid
( EPA ) dan docosahexaenoic acid ( DHA ). Kedua substansi ini dapat berubah
menjadi anti peradangan sehingga dapat membantu mengurangi nyeri dan
kekakuan pada sendi. Minyak ikan ini juga banyak mengandung vitamin A dan
D. Kedua vitamin ini berperanan penting bagi kesehatan kulit, tulang dan gigi.
Dosis suplemen minyak ikan adalah 3 4 g per hari.