Anda di halaman 1dari 30

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

IRIGASI DAN
BANGUNAN AIR
JARINGAN IRIGASI, SALURAN
PEMBAWA DAN SISTEM GOLONGAN
PENGERTIAN
Jaringan Irigasi adalah satu kesatuan saluran dan bangunan
yang diperlukan untuk pengaturan air irigasi, mulai dari
penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan
penggunaanya
Berdasarkan cara pengaturan pengukuran aliran air dan lengkap-
nya fasilitas, jaringan irigasi dapat dibedakan :
1. Irigasi Sederhana
2. Irigasi Semi Teknis
3. Irigasi Teknis
IRIGASI SEDERHANA
• Kondisi jaringan masih sangat sederhana, bangunan tidak per-
manen
• Pembagian air tidak diukur atau diatur
• Kelebihan air akan mengalir ke saluran pembuang
• Tidak ada keterlibatan pemerintah dalam pengaturan jaringan
irigasi ini, dikelola oleh kelompok masyarakat sendiri
• Kelemahan : terjadi pemborosan air, persebaran air tidak
merata, terdapat banyak penyadapan dan tidak teratur, umur
bangunan tidak panjang.
IRIGASI SEMITEKNIS
• Fasilitas sudah lengkap, bangunan permanen/semi permanen
akan tetapi sistem pembagian air masih seperti sistem irigasi
sederhana.
• Bangunan sadap sudah dilengkapi bangunan pengambil dan
pengukur
• Sistem pembagian belum sepenuhnya mampu mengatur dan
mengukur
• Pemerintah sudah terlibat dalam pengelolaan
IRIGASI TEKNIS
• Fasilitas sudah lengkap dan bangunan permanen.
• Baik saluran pembawa maupun pembuang tetap bekerja sesuai
dengan fungsinya masing-masing, dari pangkal hingga ujung.
• Saluran irigasi mengalirkan air irigasi ke sawah-sawah
• Saluran pembuang mengalirkan air lebih dari sawah-sawah
ke saluran pembuang alamiah yang kemudian akan diteruskan
ke laut
• Pemerintah sudah terlibat dalam pengelolaan
Sistem Irigasi dapat dibedakan :
• Sistem Pemberi (Pembawa)
1. Bangunan sistem pember
2. Saluran Sistem Pemberi
• Saluran Pembuang
• Pengaturan dan Pengukuran Aliran Air Irigasi
• Saluran Pembawa
Berfungsi membawa/ mengalirkan air dari sumber ke petak
sawah
Bangunan pada sistem pemberi:
• Bangunan Utama : Bendung, intake, free intake, rumah
pompa
• Bangunan Bagi dan Sadap : Berfungsi mengatur pemberian
dan penyadapan air
• Bangunan Pematah Energi : Bangunan terjun, got miring
• Bangunan Silang : Talang, siphon, gorong-gorong
• Bangunan Pengaman : pelimpah, pelindung tebing, tangga
cuci, dll
• Bangunan untuk eksploitasi : jembatan, jalan inspeksi, rumah
petugas dll.
Saluran Pembawa Terdiri dari:
1. Saluran Primer (Saluran induk)
2. Saluran Sekunder
3. Saluran Tersier
SALURAN
4. Saluran Kwarter TERSIER
5. Saluran Suplesi
SALURAN SALURAN SALURAN
SEKUNDER TERSIER KWARTER
SALURAN
BENDUNG
PRIMER
LAHAN
SALURAN
SALURAN
SALURAN TERSIER
KWARTER
SEKUNDER

SALURAN SALURAN
SUPLESI TERSIER
Saluran Suplesi:
• Pada saluran sekunder atau tersier kurang mendapat suplai air
irigasi dari saluran primer.
• Berfungsi menambah suplai air dari sumber lain
SISTEM PEMBUANG
• Membuang sisa atau kelebihan air yang terdapat pada petak
sawah ke sungai. Biasanya digunakan saluran lembah yaitu
saluran yang memotong atau melintang terhadap garis tinggi
sedemikian rupa hingga melewati titik terendah dari daerah
sekitar. Jadi saluran melalui lembah dari ketinggian tanah
setempat.
 Jaringan Saluran Pembuang Tersier
 Jaringan Saluran Pembuang Utama
• Memanfaatkan sistem buangan alam : sungai
• Kapasitas : dalam 3-5 hari harus dapat membuang air hujan 3
hari berturut-turut dengan masa ulang 5 tahun sekali (1 kali
dalam 5 tahun dilampaui)
lahan Q1
Q1
Q
Q
Q2 lahan Q2
PENGATURAN DAN PENGUKURAN ALIRAN AIR IRIGASI
• Bangunan yang bertugas membagi dan menyadap air irigasi
harus dapat:
• Mengatur elevasi muka air : Balok sekat, pintu-pintu air a
gar irigasi dapat mencapai seluruh daerah irigasi
• Mengukur besarnya air irigasi : bangunan pengukur
• Bangunan ukur mutlak diperlukan untuk mengukur besar debit
yang disadap untuk saluran tersier
Petak Irigasi

Adalah daerah-daerah yang akan dialiri oleh sumber air, baik dari
sungai,danau, maupun waduk dengan menggunakan suatu
bangunan pengambilan yang dapat berupa bendungan, rumah
pompa ataupun pengambilan bebas.
Perencanaan petak sawah yang dilakukan adalah perencaaan
terhadap luas dan batas petak tersier serta tempat penyadapan
airnya.
Petak Irigasi

Petak irigasi dapat dibagi atas 3 jenis :


• Petak Primer
• Petak Sekunder
• Petak Tersier
Petak Primer

• Petak atau gabungan dari petak-petak sekunder yang


mendapat air langsung dari saluran induk.
• Petak primer dilayani oleh satu saluran primer yang
mengambil airnya dari sumber air
Petak Sekunder

• Kumpulan dari beberapa petak tersier yang langsung


mendapat air dari saluran sekunder.
• Biasanya petak sekunder menerima air dari bangunan bagi
yang terletak di saluran primer atau sekunder.
Petak Tersier

• Adalah petak-petak sawah yang mendapat aliran air dari bang


unan sadap pada bangunan sekunder
• Petak tersier dibagi menjadi petak-petak kwarter
Jaringan irigasi menurut fungsinya :
1. Bangunan utama (headworks)
2. Jaringan Pembawa
3. Petak Tersier
4. Sistem Pembuang
BANGUNAN UTAMA (HEADWORKS)
• Bangunan dimana air diambil dari sumbernya, umumnya
sungai atau waduk
• Merupakan kompleks bangunan yang direncanakan di dan
sepanjang sungai atau aliran air untuk membelokkan air ke
dalam jaringan saluran agar dapat dipakai untuk keperluan
irigasi
• Mengurangi kandungan sedimen yang berlebihan
• Mengukur banyaknya air yang masuk
• Terdiri dari bendung, bangunan pengambilan ,pintu bilas,
kantong lumpur, tanggul banjir dan bangunan-bangunan
pelengkap.
JARINGAN PEMBAWA
• Mengalirkan air irigasi ke petak tersier
PETAK TERSIER
• Sistem pembagian air dan sistem pembuangan kolektif
• Air irigasi dibagi-bagi dan dialirkan kesawah sawah dan
kelebihan air ditampung di dalam suatu sistem pembuangan di
dalam petak tersier
SISTEM PEMBUANG
• Berupa saluran dan bangunan bertujuan untuk membuang
kelebihan air dari sawah ke sungai atau saluran-saluran
alamiah

Anda mungkin juga menyukai