Anda di halaman 1dari 29

ORCHITIS

PENDAHULUAN
• Orchitis adalah reaksi peradangan pada testis,
biasanya diakibatkan oleh virus ataupun bakteri.
• Biasanya orchitis disebabkan oleh virus Mumps.
70% kasus orchitis biasanya didahului dengan
kejadian parotitis akibat infeksi virus Mumps.
• Orchitis dengan etiologi infeksi bakteri biasanya
lebih jarang terjadi dan biasanya berkaitan dengan
epididimitis pada laki laki dengan aktivitas seksual
yang aktif atau setelah 50 tahun dengan BPH.
• Komplikasi yang dapat terjadi pada orchitis adalah
atrofi testis dan gangguan fertilitas.
Anatomi Testis
Testis (di dalam skrotum &
digantung oleh spermatic cord)

Terbentuk dari 200-300 lobula

1-3 tubula seminiferous dng


panjang 62 cm menggulung &
tersusun padat

Menempel
Tunika
langsung
albuginea
dengan lobula
Lapisan testis
Lapisan luar Lapisan visceral
testis Tunika vaginalis
Vaskularisasi Testis
Vena Testicularis
A. Cremasterica
Plexus Pampiniformis
A. Ductus Diferentis
A. testicularis
Caput epididymidis
Cauda epididymidis
Persarafan dan Limfe Testis

Persarafan Aliran limfatik


Dari medula spinalis setinggi
Melalui funikulus spermatikus
vertebra thorakalis X

Plexus aortikus dan renalis nn.ll. lumbal

Berhubungan dng. serabut nn.Ll paraaorta dan vena cava


saraf plexus hipogasticus inferior dibawah v. renalis
Lapisan Dinding Skrotum
Dari superfisial sampai testis, lapisan-lapisan dinding
yang membentuk skrotum terdiri dari:

Cutis
Fascia superfisialis
Musculus dartos
Fascia spermatica eksterna
Fascia cremasterica
Fascia spermatica interna
Tunica vaginalis
Lapisan Dinding Skrotum
Fisiologi Testis
Menghasilkan
hormon
Sel Leydig testosteron
Organ Endokrin (dirangsang oleh
LH)
Menghasilkan
hormon estradiol
Fungsi testis
Dipengaruhi oleh
Proses
hormon
spermatogenesis
Organ Reproduksi gonadotropin,
di tubulus
FSH, LH, dan
seminiferus
testosteron

• Pengaturan suhu testis di dalam scrotum dilakukan oleh kontraksi


musculus dartos dan cremaster.
• Adanya ikatan yang kuat antar sel Sertoli disebut sawar darah testis.
Fungsinya adalah untuk mencegah reaksi auto-imun.
Definisi Orchitis
• Reaksi inflamasi akut dari testis akibat sekunder dari
infeksi. Dapat terjadi pada satu atau kedua testis.
Sebagian besar kasus berhubungan dengan infeksi virus
gondong.

Orchitis Akut
• Menimbulkan nyeri yang mendadak dan pembengkakan
pada testis

Orchitis Kronik
• Reaksi inflamasi yang berkelanjutan dan nyeri pada testis,
tetapi biasanya tanpa pembengkakan testis, yang menetap
lebih dari 6 (enam) minggu.
Epidemiologi
• Peningkatan secara tajam dilaporkan dari kasus Mumps
dan orchitis Mumps di United Kingdom, walau sudah
diperkenalkan program vaksin pada anak.
• Kasus orchitis diperkirakan 1 diantara 1.000 laki-laki.
• Dalam orchitis gondong, 4 dari 5 kasus terjadi pada
laki-laki pre-pubertal (lebih muda dari 10 tahun) dan
20-40% pada laki-laki pasca-pubertas yang menderita
gondong.
• Dalam orchitis bakteri, sebagian besar kasus
berhubungan dengan epididimitis (epididymo-orchitis).
Klasifikasi
Klasifikasi Orchitis berdasarkan etiologi yang mendasari, terbagi
atas:
Orchitis bakterial • Sekunder dari infeksi traktus urinarius
akut • Sekunder dari penyakit menular seksual

Orchitis infeksi • Virus ; Parasit


non-bakterial • Jamur ; Riketsia

• Idiopatik
Orchitis non-infeksi • Trauma
• Autoimune

Orchitis kronik

Orchitis orchialgia
Etiologi
Etiologi
Orchitis

Trauma
Virus Bakteri Idiopatik
pada testis

Glandula Epididimitis
Granulomatous
Virus Varicella, prostat & & STD
Mumps Coxsacki traktus
(paling e virus, urinarius
sering) Echovirus M. Neisseria
, dan tuberculosis, gonorrhoeae,
Chlamydia
Cytomeg E. coli,
M. leprae
trachomatis,
alovirus Pseudomona dan Syphilis.
s aeruginosa
Faktor Resiko
Tidak pernah mendapat vaksinasi Mumps

Kebiasaan seks resiko tinggi (seks bebas)

Usia lebih dari 45 tahun

Pemakaian kateter Foley dalam waktu lama

Sering menderita ISK

Ada riwayat pembedahan genitourinarius

Refluks urin terinfeksi dari urethra prostatik ke epididimis


Patofisiologi

Virus (paling Menginfeksi


Hematogen
sering Mumps) kelenjar testis

Epididimitis
Lokal
ipsilateral
Bakteri Infeksi traktus
Refluks dan urinarius
penyebaran Infeksi penyakit
menular seksual
Patofisiologi
Inflamasi Kerusakan
Kelenjar testis Terinfeksi parenkim tubulus
testis seminiferus

Produksi
Gangguan Mempengaruhi
testosteron
spermatogenesis fungsi sel Leydig
menurun

Tunica
Kerusakan Infiltrasi ke
Reaksi albuginea
tubulus limfosit
peradangan membentuk
seminiferus interstitial
barrier

Tekanan Untuk
Atrofi testis intratestikular mencegah
meningkat edema
Diagnosis
• Anamnesis
Anamnesis
• Pembengkakan dan kemerahan pada satu atau kedua testis
• Nyeri ringan sampai nyeri yang hebat
• Terdapat darah pada semen atau keluarnya sekret dari testis
• Nyeri pada saat coitus dan ejakulasi
• Nyeri saat berkemih
• Demam dan menggigil
• Kelelahan / mialgia
• Rasa tidak nyaman pada perut dan mual
• Sakit kepala
• Kadang terdapat riwayat sakit gondong sebelumnya.
Diagnosis
• Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

• Pembesaran testis dan skrotum • Laboratorium darah lengkap dan


• Erythematous kulit skrotum dan urinalisis.
lebih hangat • Pemeriksaan USG (Ultrasound
• Pembengkakan KGB inguinal Imaging) dapat menyingkirkan
diagnosis banding , seperti torsio
• Pembesaran epididimis yang testis, abses, atau epididimitis.
terkait dengan epididymo- • Pemeriksaan skrining penyakit
orchitis. menular seksual untuk memeriksa
gonorrhea dan chlamydia.
• Nuclear Scan testis untuk
mendeteksi aliran darah di testis,
apabila meningkat pada orchitis
dan menurun pada torsio testis.
Diagnosis
Irisan longitudinal pada skrotum kanan menunjukkan pembesaran dengan
inhomogeneous hipoechoic echotekstur. Terlihat edema pada dinding
skrotum.
Menunjukkan edema pada testis kanan dengan perubahan echotekstur.
Terlihat edema dinding skrotum pada sisi kanan.
Diagnosis Banding

Epididimitis Torsio testis


Epididymo-
tuberculosis • Nyeri hebat dan orchitis
atau jamur mendadak

Tumor testis Trauma testis Hidrocele


Penatalaksanaan

Bed rest

Elevasi
Analgetik
skrotum

Prinsip
Penatalaksanaan
Orchitis

Anti-
Hidrasi
inflamasi

Antipiretik
Non-medikamentosa

Bed rest dan elevasi skrotum

Paling penting adalah membedakan


Orchitis dengan Torsio testis karena
gejala sangat mirip
Medikamentosa
Tidak ada obat yang diindikasikan untuk pengobatan
Orchitis karena virus

• Dapat mengurangi gejala nyeri dan


Kortikosteroid edema

• Dapat menghambat transkriptase yang menginduksi


replikasi virus.
Interferon α • Th/ sistemik diperkirakan dapat mencegah
perkembangan dari atrofi testis dan infertilitas.

• Pengobatan karena infeksi bakteri antara lain:


Ceftriaxone, Doksisiklin, Azitromisin, Trimetoprim-
Antibiotik sulfametoksazol, dan Ciprofloxacin.
• Fluoroquinolon tidak lagi direkomendasikan karena
sudah resisten.
Operatif
• Apabila infeksi telah berlangsung lama dan
didapatkan pus pada pemeriksaan fisik (tes
fluktuasi +) maka dilakukan incisi drainase
untuk mengeluarkan pus dan
membersihkan luka.
Komplikasi
• Sampai dengan 60% dari testis yang terkena menunjukkan
beberapa derajat atrofi testis.
• Gangguan kesuburan dilaporkan 7-13%.
• Kemandulan jarang dalam kasus-kasus orchitis unilateral, tetapi
kasus orchitis Mumps bilateral infertilitas dilaporkan sampai 87% .
• Hidrokel communican atau pyocele mungkin memerlukan drainase
bedah untuk mengurangi tekanan dari tunika.
• Abscess scrotalis
• Infark testis
• Rekurensi
• Epididymitis kronis
• Gangguan dalam kualitas sperma biasanya hanya sementara.
• Azoospermia pada penderita yang disertai dengan epididymitis
yang tidak diobati dan pengobatan yang tidak adekuat.
Prognosis
• Dengan diagnosis dan terapi yang tepat pada orchitis yang
disebabkan oleh infeksi bakteri, fungsi testis dapat kembali
normal. Apabila fungsi testis tidak dapat kembali normal
setelah terapi yang adekuat, sebaiknya dipikirkan adanya
kasus keganasan testis atau yang lainnya. Sedangkan orchitis
Mumps mempunyai penatalaksanaan yang sulit dan hasil
dapat bervariasi. Pria dengan orchitis Mumps mempunyai
kemungkinan yang paling buruk untuk menjadi steril atau
infertilitas.

Anda mungkin juga menyukai