Anda di halaman 1dari 18

Laporan Hasil

Fieldtrip
28 NOVEMBER 2015
DI
NAMA KELOMPOK :
1. Nur’aini ‘Afiifah H.
2. Putri Ayunda Pratiwi
3. Evi Setyo Darmawati
4. Hana Aulia Ulfa
5. Aprisa Tri Listya
6. Inong Hasti Yunika
7. Katrin Yeskabajili
8. Rosyidatul Maula
9. Putri Mayan Sari
10. Dewi Wahyuning Tyas
11. I Gusti Lanang Putu V.
12. Erlita Widhiana
13. Sri Astuty Simamora
14. Dikha Anggina
15. Bilqis Ulin Ni’mah
16. Dwiyana Dita Saraswati
17. Raka Irvan Perdana
18. Riskiyatul Hasanah
19. Laviardy Octaprasetyo
PETA KONSEP

BAB I BAB II BAB III


PENDAHULUAN PEMBAHASAN KESIMPULAN
Untuk meningkatkan pengetahuan para mahasiswa
semester awal, di Fakultas Pertanian terdapat mata
kuliah praktikum Ekologi Pertanian. Adapun yang
dimaksud dengan Ekologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya.
Dalam mata kuliah praktikum Ekologi Pertanian ada
kegiatan turun langsung ke lahan yang disebut fieldtrip.
Dalam kegiatan fieldtrip, praktikan diijinkan untuk
turun ke lahan yang ada di Jatikerto dan Cangar yang
dimiliki oleh FPUB. Dalam kegiatan fieldtrip, terdapat
beberapa rangkaian penelitian lapangan yang dilakukan
oleh mahasiswa, antara lain mengindentifikasi hama,
biota tanah, gulma, ketebalan seresah, dan mengukur
tinggi tanaman.
Tujuan :
1. Memenuhi tugas praktikum Ekologi
Pertanian.
2. Mengetahui pengaruh faktor abiotik
terhadap tanaman di daerah Cangar
dan Jatikerto.
3. Mengetahui perbedaan vegetasi di
daerah Cangar dan Jatikerto.
4. Mengetahui pengaruh faktor biotik dan
abiotik tanah terhadap tanaman.
5. Mengetahui peran arthopoda terhadap
ekosistem.
6. Mengetahui perbedaan biodiversitas di
daerah Cangar dan Jatikerto.
7. Mengetahui pengaruh pemberian air
terhadap tanaman.
No Spesies Kerapatan Frekuensi LBA Dominansi IV (%) SDR (%)
Mutlak Nisbi Mutlak Nisbi Mutlak Nisbi

1. Wortel 77 85,9 1 27,28 18,08 0,72 8,66 121,84 40,62

2. Leptochloa 1,2 1,34 0,4 11,11 13,56 0,54 6,49 18,94 6,32
panicea (A)

3. Amaranthus 6,2 6,9 0,8 22,22 32,65 1,3 15,64 44,76 14,92
spinosus (B)

4. Spinosus (C) 1,4 1,56 0,2 5,56 72,06 2,89 34,78 41,9 13,97

5. Mecardonia 0,8 0,89 0,4 11,11 40,5 1,62 19,49 31,49 10,5
procumbens (D)

6. Ageratum 2,6 2,9 0,2 5,56 7,06 0,28 3,37 11,83 3,94
conyzoides (E)

7. Panicum 0,2 0,22 0,2 5,56 4,7 0,18 2,17 7,95 2,65
maximum (F)

8. Marsilea crenata 0,2 0,22 0,4 11,11 19,34 0,78 9,39 20,66 6,89
(G)
No Spesies Kerapatan Frekuensi LBA Dominansi IV (%) SDR (%)

Mutlak Nisbi Mutlak Nisbi Mutlak Nisbi

1 Singkong 3,8 63,33% 1 45,45% 0,04 0,0016 48,69% 157,47% 52,49%

2 Centella 0,4 6,6% 0,2 9,09% 0,03 0,012 36,52% 52,21% 17,40%
asiatica

3 Rumput 1,4 23,33% 0,6 27,27% 0,001 0,00004 1,22% 51,82% 17,27%
Teki

4 Putri Malu 0,2 3,33% 0,2 9,09% 0,01 0,0004 12,17% 24,59% 8,196%
TITIK
KETEBALAN
NO. LOKASI PENGAMATA
SERESAH
N
1. CANGAR Seluruh plot Tidak ada seresah
Plot 1 1,5 cm

Plot 3 2 cm

Plot 5 1,5 cm
2. JATIKERTO
Plot 6 1 cm
Plot 7 2 cm
Plot 8 2,2 cm
Plot 9 1,5 cm
UDARA
NO. LOKASI INTENSITAS KELEMBABAN SUHU UDARA
RADIASI UDARA (%) (°C)
MATAHARI

1. Cangar 18 X 102 60 20,05 °C


2 Jatikerto 648 X 102 32,1 32

TANAH
LOKASI SUHU TANAH

CANGAR 19 0C
JATIKERTO 36,4 0C
TINGGI
TANAMAN
JUMLAH DAUN
Dokumentasi
Kesimpulan
 Daerah Jatikerto memiliki suhu sebesar 36,4 0C
yang trmasuk dalam dataran rendah sedangkang
daerah Cangar memiliki suhu 19 0C yang
merupakan daerah dataran tinggi.
 Tanah di daerah Cangar lebih lembab dan
gembur dibanding Jatikerto karena suhunya lebih
lembab.
 Organisme yang hidup di dalam tanah pada
daerah Cangar berupa uret dan di daerah
Jatikerto berupa kumbang.
 Vegetasi dapat tumbuh dengan baik apabila
syarat tumbuhnya terpenuhi, maka di daerah
jatikerto cocok untuk tanaman umbi-umbian

Anda mungkin juga menyukai