III. METODE
A. BAHAN DAN ALAT
Bahan :
1. Benih tanaman semusim (kacang hijau)
2. Tanah
3. Pupuk Kandang
4. Pupuk NPK
5. Air
Alat :
1. Penggaris/millimeter
2. Polybag hitam ukuran 3 kg
3. Timbangan analitik
4. Alat tulis
B. CARA KERJA
1. Pilihlah benih-benih tanaman semusim yang mempunyai sifat baik
2. Siapkan benih tanaman dan 6 buah polybag; 2 buah untukv perlakuan tanpa pupuk,
2 buah untuk perlakuan pupus kompos, dan 2 buah unruk perlakuan pupuk NPK.
3. Isilah polybag sesuai dengan perlakuan; 4 buah polybag diisi dengan tanah saja, 2
buah diisi dengan tanah + pupuk kompos.
4. Siapkan pupuk NPK dan timbang sesuai dengan kebutuhan
5. Campurkan pupuk NPK dengan tanah yang telah diisikan kedalam 2 buah polybag
sebelumnya.
6. Tanam 2 benih tiap polybag. Setelah umur satu minggu jarangkanlah sehingga
hanya diperoleh satu tanaman tiap polybag.
7. Letakkan polybag pada tempat yang teduh dan peliharalah dengan melakukan
penyiraman serta mencabuti gulma disekitar tanaman.
8. Amati pertumbuhan tanaman dengan mengukur tinggi dan jumlah tanaman
9. Amati luas daun dan berat kering daun, serta hitunglah : RGR, NAR, LAR SLW,
SLA, dan nisbah shoot-root.
Perlakuan La Lw W W sh W rt
40 60 40 60 40 60 40 60 40 60
Tanpa 242 720 4 16 2 10 1 7 0.2 0.8
Pupuk
NPK 235 970 4 19 2 11 1 6 0.2 0.9
Kompos 229 1005 4 16 2 9 1 5 0.4 0.8
LAR SLW SLA NS-R
Perlakuan RGR NAR
40 60 40 60 40 60 40 60
Tanpa
0.079 0.001 117 71 0.016 0.022 62.894 45.070 4.115 8.034
Pupuk
NPK 0.088 0.001 122 87 0.016 0.020 64.384 50.653 4.919 6.714
Kompos 0.075 0.001 116 114 0.016 0.016 62.390 61.562 2.786 6.620
V. PEMBAHASAN
1. Kurve Sigmoid
Kacang Hijau
Tinggi Tanaman
Tinggi Tanaman
80.00
60.00 Tanpa Pupuk
40.00 NPK
cm
20.00 Kompos
0.00
7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58
Hari ke-
Berdasarkan data hasil praktikum yang telah dilakukan didapat hasil seperti pada
grafik di atas. Tinggi tanaman dari perlakuan tanpa pupuk, menggunakan pupuk NPK, dan
menggunakan pupuk kompos tidak menunjukkan selisih tinggi yang signifikan pada hari ke 7
sampai hari ke 28. Pada hari ke 31 sampai hari ke 58 ke tiga perlakuan mengalami selisih
tinggi yang berbeda yang pada akhir pengamtan yaitu hari ke 58 tinggi tanaman paling tinggi
dari ke tiga perlakuan adalah pada perlakuan dengan menggunakan pupuk NPK yaitu sebesar
68,50 cm. Perlakuan tanpa pupuk menunjukan hasil yang relatif lebih rendah diantar ke tiga
perlakuan tersebut yaitu 60,00 cm pada hari ke 58. Hal tersebut dapat disebabkan oleh unsur
hara yang diperlukan oleh tanaman dapat di diperoleh melalui penambahan pupuk NPK dan
kompos sedangkan dengan perlakuan tanpa pupuk unsur hara pada media tidak tercukupi
untuk mendorong pertumbuhan tanaman secara optimal.
Jumlah Daun
Jumlah Daun
Tanpa Pupuk
20.00
Helai
NPK
0.00 Kompos
7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58
Hari ke-
Pada data jumlah daun tanaman kacang hijau memiliki selisih yang relatif kecil dari ke
tiga perlakuan. Rerata jumlah daun kacang hijau paling banyak adalah pada perlakuan dengan
menggunakan pupuk NPK sebanyak 22,50 dan Rerata jumlah daun paling rendah pada
perlakuan tanpa pupuk 21,25
2. . Analisis Pertumbuhan
a. Kacang Hijau
Relative Growth Rate (RGR)
Kompos
0.075
0.070
0.065
Pada diagram RGR (Relative Growth Rate) di atas menunjukkan perlakuan terbaik
terhadap tanaman kacang hijau adalah dengan perlakuan penggunaan pupuk NPK yaitu
sebesar 0,088 g/hari, dilanjut dengan perlakuan tanpa pupuk 0,079 g/hari dan yang terendah
pad perlakuan kompos 0,075 g/hari.
Tanpa
0.001 Pupuk
0.001 NPK
0.000 Kompos
0.000
0.000
0.000
0.000
Pada diagram NAR diatas ke tiga perlakuan menunjukkan hasil yang sama besarnya yaitu
0,001 g/cm2/hari.
Leaf Area Ratio (LAR)
NPK
40 Kompos
0
40 60
Hari Setelah Tanam (HST)
Pada diagran LAR di atas terjadi perbedan antara 40 HST dan 60 HST. Pada 40 HST
perlakuan terbaik pada perlakuan menggunakan pupuk NPK sebesar 122cm2/hari dan disusul
dengan perlakuan tanpa pupuk sebesar 117cm2/hari dan perlakuan pupuk kompos sebesar
116cm2/hari. Pada 60 HST perlakuan terbaik adalah pada perlakuan pupuk kompos yaitu
sebesar 114cm2/hari disusul dengan perlakuan NPK sebesar 87cm2/hari dan perlakuan tanpa
pupuk sebesar 71cm2/hari.
0.010 NPK
0.005 Kompos
0.000
40 60
Hari Setelah Tanam
Pada histogram SLW terdapat perbedaan data antara tiga perlakuan yang berbeda pada
setiap 40HST dan 60HST. Pada 40HST pada perlakuan tanpa pupuk, NPK, dan kompos
memiliki perlakuan yang sama yaitu sebesar 0,016. Sedangkan pada 60HST perlakuan
terbaik terjadi pada tanah tanpa pupuk yaitu sebesar 0,022 g/cm2 dan NPK yaitu diangka
0,020 g/cm2 dan yang terendah terjadi pada tanah kompos yaitu dengan hasil jumlah 0,016
g/cm2.
Specific Leaf Area (SLA)
40.000 NPK
20.000 Kompos
0.000
40 60
Hari Setelah Tanam
Pada histogram Specific Leaf Area (SLA) dapat dilihat data yang berbeda pada setiap
perlakuan dan hari setelah tanamnya. Pada 40HST perlakuan terbaik terjadi pada pupuk NPK
yaitu sebesar 64,384 cm2/g disusul dengan perlakuan tanah tanpa pupuk sebesar 62,894
cm2/g dan terendah pada perlakuan tanah kompos yaitu sebesar 62,390 cm2/g. Sedangkan
pada 60HST perlakuan terbaik terjadi pada tanah kompos yaitu sebesar 61,562 cm2/g
selanjutnya kedua ada perlakuan tanah NPK yaitu sebesar 50,653 cm2/g dan yang terendah
ada perlakuan tanah tanpa pupuk yaitu sebesar 45,070 cm2/g.
Nisbah Shoot-Root
Nisbah Shoot-Root
10.000
8.000
6.000 Tanpa Pupuk
4.000 NPK
2.000 Kompos
0.000
40 60
Hari Setelah Tanam
Pada histogram Nisbah Shoot-Root (NSR), terdapat perbedaan pada NSR tertinggi antara
40HST dan 60HST. Pada 40HST, NSR tertinggi pada perlakuan NPK dengan angka 4,919.
Pada 60HST tertinggi pada perlakuan tanpa pupuk dengan angka 8,034.
DAFTAR PUSTAKA