Anda di halaman 1dari 25

Represented By :

 Jenifer Cindy C
 Kristina Sepma R S
 Gumilang
CULTURAL DIVERSITY
Bahasa

Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbiter ( tidak ada
hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya ) yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk
berkomunikasi, kerja sama, dan identifikasi diri.
Sejarah Bahasa

Bagaimana bahasa itu terbentuk ?

Bersumber dari Bunyi Alam

Pandangan lain mengenai asal mula bahasa manusia


didasarkan pada konsep bunyi alam. Pandangan itu sudah
dikemukakan oleh para filsuf yunani kuno. Socrates
menyatakan teorinya tentang asal mula bahasa dalam
Cratylus.
Sejarah Bahasa

Bagaimana bahasa itu terbentuk ?


Pada tahun 1861, ahli sejarah bahasa Max Müller menerbitkan :

1. Teori Bow-Bow

Teori bow-wow atau cuckoo, yang Muller kaitkan dengan


filsuf Jerman Johann Gottfried Herder, menganggap kata-
kata bermula sebagai imitasi dari teriakan hewan-hewan
liar atau burung.
Sejarah Bahasa

Bagaimana bahasa itu terbentuk ?


Pada tahun 1861, ahli sejarah bahasa Max Müller menerbitkan :

2. Teori Pooh-Pooh

Teori Pooh-Pooh menganggap kata-kata pertama sebagai


teriakan dan kata seru emosional yang dipicu oleh rasa
sakit, senang, terkejut, dan lainnya.
Sejarah Bahasa

Bagaimana bahasa itu terbentuk ?


Pada tahun 1861, ahli sejarah bahasa Max Müller menerbitkan :

3. Teori Ding-dong

Müller menyarankan apa yang dia sebut dengan teori Ding-


Dong, yang menyatakan bahwa semua mahluk memiliki
sebuah getaran resonansi alami, yang digemakan oleh
manusia dalam perkataan awalnya dengan suatu cara.
Sejarah Bahasa

Bagaimana bahasa itu terbentuk ?


Pada tahun 1861, ahli sejarah bahasa Max Müller menerbitkan :

4. Teori yo-he-ho

Teoriyo-he-ho meyakini bahasa muncul dari kegiatan kerja


sama yang teratur dan usaha untuk menyinkronisasi otot,
sehingga menghasilkan suatu suara yang 'menghela'
bergantian seperti ho.
Sejarah Bahasa

Bagaimana bahasa itu terbentuk ?


Pada tahun 1861, ahli sejarah bahasa Max Müller menerbitkan :

5. Teori ta-ta

Teori ini tidak ada dalam daftar Max Müller, tapi diajukan
oleh Sir Richard Paget pada tahun 1930. Menurut teori
ta-ta, manusia membuat perkataan pertama dengan
menggerakan lidah yang meniru gerakan manual,
membuatnya terdengar bersuara.
Jenis-jenis Bahasa

1. Bahasa Lisan

Bahasa Lisan yaitu suatu komunikasi anatar manusia


untuk mengutarakan maksudnya melalui kata kata yang
terucap dari mulut.
2. Bahasa Tulisan

Bahasa Tulisan merupakan suatu bentuk komunikasi yang


terbentuk dari berbagai kosa kata yang disusun sehingga
terbentuk suatu kalimat yang memiliki arti dan
dituangkan kedalam bentuk tulisan.
Jenis-jenis Bahasa

3. Bahasa Isyarat
Bahasa Isyarat merupakan suatu bentuk komunikasi yang
menggunakan anggota tubuh seperti tangan dan gerak
bibir.

4. Bahasa Pemrograman
Bahasa Pemrograman yaitu suatu bahasa yang digunakan
untuk memerintah komputer dengan menggunakan syntax
syntax yang telah diatur oleh bahasa pemrograman itu
sendiri, tujuannya agar komputer mampu menjalankan apa
yang kita perintahkan.
Jenis-jenis Bahasa

3. Bahasa Batin

Bahasa Batin merupakan suatu interaksi mental secara


langsung menggunakan isi hati kita, bahasa batin tidak
memerlukan sarana kata kata seperti jenis bahasa yang
lainnya. Istilah yang lebih mirip dengan komunikasi
bahasa batin yaitu telepati.
Fungsi-Fungsi
Bahasa

1. Bahasa sebagai sarana komunikasi

Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi antara anggota


masyarakat. Fungsi tersebut digunakan dalam berbagai
lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka
ragam, misalnya : komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis,
komunikasi kerja, dan komunikasi sosial, dan komunikasi
budaya.
Fungsi-Fungsi
Bahasa

2. Bahasa sebagai sarana integrasi dan


adaptasi

Bahasa sebagai sarana integrasi dan adaptasi


Dengan bahasa orang dapat menyatakan hidup bersama
dalam suatu ikatan. Misalnya : integritas kerja dalam
sebuah institusi, integritas karyawan dalam sebuah
departemen, integritas keluarga, integritas kerja sama
dalam bidang bisnis, integritas berbangsa dan bernegara.
Fungsi-Fungsi
Bahasa

3. Bahasa sebagai sarana kontrol sosial

Bahasa sebagai kontrol sosial berfungsi untuk


mengendalikan komunikasi agar orang yang terlibat dalam
komunikasi dapat saling memahami. Masing – masing
mengamati ucapan, perilaku, dan simbol – simbol lain
yang menunjukan arah komunikasi. Bahasa kontrol ini
dapat diwujudkan dalam bentuk : aturan, anggaran dasar,
undang – undang dan lain – lain.
Fungsi-Fungsi
Bahasa

4. Bahasa sebagai sarana memahami diri

Dalam membangun karakter seseorang harus dapat memahami


dan mengidentifikasi kondisi dirinya terlebih dahulu. Ia harus
dapat menyebutkan potensi dirinya, kelemahan dirinya,
kekuatan dirinya, bakat, kecerdasan, kemampuan
intelektualnya, kemauannya, tempramennya, dan sebagainya.
Dari pemahaman yang cermat atas dirinya, seseorang akan
mampu membangun karakternya dan mengorbitkan-nya ke arah
pengembangan potensi dan kemampuannya menciptakan suatu
kreativitas baru.
Fungsi-Fungsi
Bahasa

5. Bahasa sebagai sarana ekspresi diri

Bahasa sebagai ekspresi diri dapat dilakukan dari tingkat


yang paling sederhana sampai yang paling kompleks atau
tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Ekspresi sederhana,
misalnya, untuk menyatakan cinta (saya akan senatiasa setia,
bangga dan prihatin kepadamu), lapar (sudah saatnya kita
makan siang).
Fungsi-Fungsi
Bahasa

6. Bahasa sebagai sarana memahami


orang lain

Untuk menjamin efektifitas komunikasi, seseorang perlu


memahami orang lain, seperti dalam memahami dirinya.
Dengan pemahaman terhadap seseorang, pemakaian bahasa
dapat mengenali berbagai hal mencakup kondisi pribadinya
Fungsi-Fungsi
Bahasa

7. Bahasa membangun karakter

Kecerdasan berbahasa memungkinkan seseorang dapat


mengembangkan karakternya lebih baik. Dengan kecerdasan
bahasanya, seseorang dapat mengidentifikasi kemampuan diri
dan potensi diri. Dalam bentuk sederhana misalnya : rasa lapar,
rasa cinta. Pada tingkat yang lebih kompleks , misalnya :
membuat proposal yang menyatakan dirinya akan menbuat
suatu proyek, kemampuan untuk menulis suatu laporan.
Fungsi-Fungsi
Bahasa

8. Bahasa sarana menciptakan kreatifitas


baru

Bahasa sebagai sarana berekspresi dan komunikasi berkembang


menjadi suatu pemikiran yang logis dimungkinkan untuk
mengembangkan segala potensinya. Perkembangan itu sejalan
dengan potensi akademik yang dikembangkannya. Melalui
pendidikan yang kemudian berkembang menjadi suatu bakat
intelektual. Bakat alam dan bakat intelektual ini dapat
berkembang spontan menghasilkan suatu kretifitas yang baru.
Bahasa dan Budaya

Bahasa adalah budaya dan budaya adalah bahasa. Bahasa dan budaya
adalah 2 hal yang saling terkait. Bahasa dan budaya merupakan dua
sisi mata uang yang berbeda, tetapi hubungan kedua hal
tersebut tidak dapat dipisahkan karena bahasa merupakan cermin
budaya dan identitas diri penuturnya dan bahasa akan mengikuti
aturan budaya seorang bertempat tinggal dimana, baik dari segi
ucapan maupun ekspresi dsb.
Bahasa dan Budaya

Terkadang, ada beberapa suku kata yang terdengar hampir sama


dalam pengucapan, namun memiliki arti berbeda. Contohnya dalam
kata Madura : bo’ abok (waduh), dek rema (gimana sih?), cong (nak)
dan lainnya. Dalam telinga orang Betawi, kata-kata Madura itu bisa
punya arti yang berbeda.
Bahasa Madura

Bahasa Madura adalah bahasa yang digunakan Suku Madura. Bahasa


Madura mempunyai penutur kurang lebih 14 juta orang, dan terpusat
di Pulau Madura, Ujung Timur Pulau Jawa atau di kawasan yang
disebut kawasan Tapal Kuda terbentang dari Pasuruan, Surabaya,
Malang, sampai Banyuwangi, Kepulauan Masalembo, hingga Pulau
Kalimantan.
Bahasa Betawi

Bahasa Betawi atau Melayu Dialek Jakarta atau Melayu Batavia


(bew) adalah sebuah bahasa yang merupakan anak bahasa dari
Melayu. Mereka yang menggunakan bahasa ini dinamakan orang
Betawi. Bahasa ini hampir seusia dengan nama daerah tempat
bahasa ini dikembangkan, yaitu Jakarta.

Bahasa Betawi adalah bahasa kreol (Siregar, 2005) yang


didasarkan pada bahasa Melayu Pasar ditambah dengan unsur-
unsur bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa dari Cina Selatan
(terutama bahasa Hokkian), bahasa Arab, serta bahasa dari
Eropa, terutama bahasa Belanda dan bahasa Portugis. Bahasa ini
pada awalnya dipakai oleh kalangan masyarakat menengah ke
bawah pada masa-masa awal perkembangan Jakarta.
Contoh

Percakapan Telepon Lucu Orang Madura dan Betawi


Orang Madura : Hallo... Mbang Bambangnya ada?
Orang Betawi : Di sini kagak ade nyang namanye Mbang Bambang. Ini rumehnye Pak
Bambang
Orang Madura : Dek rema (gimana sih)...., ya itu maksud saya. Itu anak saya
Orang Betawi : Di sini juga kagak ade nyang namanye Dek Rema. Adanye dek Putri. Tuh
anaknye lagi tidur
Orang Madura : Siapa yang nyari dek Putri? Saya mau ngomong sama anak saya, Mbang
Bambang, Cong(nak)!
Orang Betawi : Udah dibilangin kagak ade nyang namanye Mbang Bambang... Kok malah
ngatain aye bencong sih?
Orang Madura : Bo’ abok (aduh)... susah ngomong sama kamu
Orang Betawi : Apa? Elo ngatain aye mabok?!
Orang Madura : Wah! Kamu ini nar benar bugeng (bodoh) !
Orang Betawi : Bilang dari tadi kek, kalo nyari aye.
Orang Madura : Hah?! Kamu nar benar orang bugeng (bodoh)?
Orang Betawi : Ye.. dibilangin kagak percaye. Pan, suami aye namanye Pak Geng....
Orang Madura : Glodak! (banting telpon) Tut... tut... tut...

Anda mungkin juga menyukai