Anda di halaman 1dari 19

KLASIFIKASI FRAKTUR MANDIBULA

Menurut regio pada mandibula (R.Dingman dan


P.Natvig)1969 :

1. Prosesus alveolaris
2. Midline
3. Simphisis
4. Parasimphisis
5. Body
6. Angle
7. Ramus
8. Prosesus Kondilaris
9. Prosesus Koronoid
Menunjukkan frekuensi fraktur di
masing-masing regio tersebut
Berdasarkan ada tidaknya gigi (Menurut Kazanjian dan
Converse)

• Fraktur kelas 1 : gigi terdapat di 2 sisi fraktur


• Fraktur kelas 2 : gigi hanya terdapat di salah satu
fraktur
• Fraktur kelas 3 : tidak terdapat gigi di kedua sisi
fraktur
Berdasarkan tipe/derajat keparahan
fraktur mandibula
• Tidak ada hubungan dg lingkungan
Fraktur luar
Tertutup/Simple • Kulit tidak terkoyak
• Tidak ada pergeseran fragmen

Fraktur
• 1 garis fraktur
Tunggal/Terbuka
• Diskontinuitas tidak lengkap
• Patah tidak utuh
• Biasanya terjadi pada anak – anak
Greenstick • Komponen tulangnya berbeda, masih banyak terdapat
fibroblast dan kondroblas nya dibanding osteoblast
• Tulangnya masih elastis

• fragmen – fragmen kecil dapat berbentuk simple atau


Comminuted compound
• Pergeseran tulang besar
• Fragmen tulang tembus keluar
Compound • Kulit sobek dan terkoyak
• Trauma berat

• akibat kelainan. Contohnya,


Pathologi osteomyelitis rahang
Kompleks • dari beberapa garis fraktur

• mengenai titik tengah dagu, yang


Multiple mengakibatkan fraktur pada simpisis
dan kedua kondilus

• ujung fraktur tertekan ke dalam atau


Impacted keluar
Menurut Cara Perawatannya

Fraktur • Tunggal, dijumpai pada satu sisi


mandibula
Unilateral • Perpindahan fragmen

• akibat mekanisme yang menyangkut


Fraktur angulus dan bagian leher kondilar
yang berlawanan atau daerah gigi
Bilateral kanius dan angulus yang berlawanan.
• karena trauma tepat mengenai titik
Fraktur tengah dagu yang mengakibatkan
Multiple fraktur pada simpisis dan kedua
kondilus.

Fraktur • kecelakaan langsung yang cukup


Berkeping- keras
keping • sering terjadi pada simfisis dan
(Comminuted) parasimfisis
TANDA-TANDA KLINIS FRAKTUR
MANDIBULA
Perubahan oklusi
Kelainan Oklusi Daerah yang diduga mengalami fraktur

Kontak prematur gigi post. Kondilus atau sudut mandibula (bilateral)

Openbite anterior

Openbite posterior Prosesus alveolar anterior atau daerah

parasymphyseal

Posterior crossbite Kondilus dan midline symphyseal dengan

miringnya segmen posterior dari mandibula

Retrognatik Kondilus dan sudut mandibula

Unilateral openbite Sudut ipsilateral dan parasymphyseal

Prognatik Efusi TMJ


Anestesia, Parestesia atau Disestesia Bibir Bawah

• Gangguan pada nervus alveolar inferior dimana


nervus ini melewati foramen mandibula
• Jika bibir bawah mati rasa, mungkin saja terjadi
fraktur pada daerah distal foramen mandibula.
Pergerakan Mandibula yang Abnormal
Kelainan Pergerakan Mandibula Daerah yang Kemungkinan

Mengalami Fraktur

Ketidakmampuan membuka rahang Prosesus koroniod, ramus dan

lengkung zigomatikum

Ketidak mampuan menutup rahang Prosesus alveolaris, ramus, sudut atau

symphysis

Pergerakan lateral Kondilus (bilateral), ramus dengan

displacement tulang
Perubahan Kontur Wajah dan
Lengkung Mandibula
Perubahan pada wajah Daerah yang Kemungkinan

Mengalami Fraktur

Bagian lateral yang lebih datar Korpus, ramus, sudut mandibula

Retruded chin Parasymphyseal (bilateral)

Pemanjangan wajah Subkondilar (bilateral), sudut, korpus 

menyebabkan posisi mandibula lebih ke

bawah
Laserasi, Hematoma, dan Echymosis

• bantuan pemeriksaan radiografik


• Ekimosis menandakan adanya trauma pada
korpus mandibula dan symphyseal
Hilangnya Gigi dan Krepitasi atau Palpasi

• Palpasi pada tepi-tepi mandibula mungkin bisa


menunjukkan deformitas seperti tangga (step
deformity)
• Pemeriksaan ini sering menunjukkan terpisahnya gigi
satu dengan yang lain dan terputusnya kontinuitas
dataran oklusal yang mengalami fraktur.
• Dolor, Tumor, Rubor, dan Color
• Kesulitan atau ketidakmampuan untuk mengunyah
• Teknik radiografi yang digunakan : panoramik, lateral
oblique, posteroanterior, occlusal view, periapikal
view, reverse towne’s dan CT scan.

Anda mungkin juga menyukai