Mata 2017
Mata 2017
Patricia.S.M.Paisei, S.Ked
Pembimbing:
dr. Esma Kindangen, Sp.M
PENDAHULUAN
Kornea penting dalam proses penglihatan (struktur
refraksi terkuat & tempat masuknya cahaya.
Keratopati bulosa penyebab edema kornea >>>sering
terjadi pada pasien berusia lanjut (pasien pasca operasi
katarak).
OPERASI
UVEITIS
TRAUMA
DIAGNOSIS
KERATOPATI BULOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
gejala dan hasil pemeriksaan mata.;
dengan slit lamp bisa diketahui adanya
lepuhan, pembengkakan dan
pembuluh darah di dalam stroma;
untuk menghitung jumlah sel endotel
bisa dilakukan pemeriksaan
mikroskopi spekuler.
PENATALAKSANAAN
Tujuan pengobatan mengurangi pembengkakan kornea.
Karena diteteskan larutan garam (natrium klorida 5 %)
untuk membantu menarik cairan dari kornea. Jika tekanan
di dalam bola mata meningkat, diberikan obat glaukoma
untuk mengurangi tekanan yang juga berfungsi
meminimalkan pembengkakan kornea.
Jika bula pecah diberikan obat anti peradangan,
lar.natrium klorida 5 %, salep/tetes mata antibiotik, zat
pelebar pupil dan lensa kontak yang diperban; guna
membantu penyembuhan permukaan mata dan
mengurangi nyeri.
Jika penyakitnya berat dan tidak dapat diatasi dengan
tindakan di atas, mungkin perlu dipertimbangkan untuk
menjalani pencangkokan kornea.
IDENTITAS
Nama : Tn. H
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Sentani
Agama : Kristen Protestan
Status maritas : Menikah
Pekerjaan : Sopir taksi
Tanggal Pemeriksaan : 16 September 2015
ANAMNESIS
KU nyeri pada mata kiri
RPS Pasien merupakan rujukan dari tempat praktek dokter dgn
keluhan mata kiri terasa sangat nyeri sejak ± 1 minggu sebelumnya.
Keluhan nyeri ini dirasakan terus-menerus. Rasa nyeri disertai mata
kiri merah dan berair. Selain itu sejak ± 3 tahun yang lalu setelah
dilakukan operasi katarak pada mata kirinya, pasien mengeluh sejak
saat itu mata kirinya hanya bisa melihat sedikit cahaya atau bayangan.
Menurut pasien keluhan ini terjadi perlahan-lahan dan sejak saat itu
juga pasien merasakan nyeri pada mata kiri, pandangan yang terasa
silau serta nyeri jika melihat ke arah cahaya dan kadang pandangan
pasien seperti berbayang. Keluhan lainnya seperti mual muntah dan
pusing berputar tidak dirasakan oleh pasien.
RPD HT, DM, kolesterol dan asam urat di sangkal, riw.operasi pada
mata kiri tahun 2010 dan lensa mata di ganti, operasi mata kanan di
Semarang pada tahun 2011.
RPK Tidak ada anggota keluarga yang mengalami sakit serupa
dengan pasien.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis KU: Baik; Kes: CM; TD: 130/70
mmHg; N: 82 x/menit; RR: 20 x/m; SB : 370C;
Jantung, paru, abdomen: dbn
JENIS PEMERIKSAAN OD OS
Distance
Form Sence Sentral Vision (Snellen 2/60 1/~
Chart)
Tidak di Tidak di
Near Vision
lakukan lakukan
(Jaegger Test)
evaluasi evaluasi
Tidak
Perifer dilakukan
evaluasi
Tidak di Tidak di
Colour Sence lakukan lakukan
evaluasi evaluasi
Tidak di
Tidak di
Light Sence laukan
evaluasi
evaluasi
Tidak di
Light Projection *
evaluasi
JENIS PEMERIKSAAN OD OS
Edema - +
Hiperemi - +
Inspeksi Umum
Sekret - -
Lakrimasi - +
Fotofobia - +
Blefarospasme - +
Posisi Bola Mata Ditengah Ditengah
Benjolan/ Tonjolan - -
Supersilia - -
Posisi Dbn Dbn
Warna Dbn Hiperemis
Bentuk Dbn Dbn
Edema - -
Palpebra
Pergerakan - -
Ulkus - -
Tumor - -
Lain-lain - -
Posisi Dbn Dbn
Ulkus - -
Margo
Inspeksi Krusta - -
Palpebra
Khusus Silia Dbn Dbn
Skuama - -
Warna Dbn Hiperemis
Palpebra Sekret - -
Edema - -
Warna Dbn Hiperemis
Benjolan - -
Konjungtiva
Bulbi Pembuluh
- +
Darah
Injeksi - +
Forniks Dbn Dbn
Posisi Dbn Dbn
Gerakan Dbn Dbn
Kekeruhan - +
Ulkus - +
Sikatriks - +
Pannus - -
Arkus
- +
Kornea Senilis
Bulbus Permukaan Band
Okuli Rata keratopati
(+)
Refleks Positif
+
menurun
COA
Perlekatan - -
Iris Warna Sulit di
Coklat
evaluasi
+ (seluruh
Lensa Kekeruhan - area
lensa)
Nyeri Tekan - +
Palpasi
Tumor - -
JENIS PEMERIKSAAN OD OS
Kornea Band keratopati
Jernih
(+)
COA Dalam Dangkal
Obligus Ilumination Iris Coklat Sulit di evaluasi
Lensa + (seluruh area
(Kekeruhan)
Kornea
Keruh (-)
Jernih
lensa)
Shadow test (-)
Band keratopati
(+)
COA Dalam Dangkal
Lensa Keruhdi seluruh
Direct Keruh (-) area lensa
Opthalmoscope Shadow test (-)
Badan Kaca dbn Tde
Refleks fundus Negatif negatif
Pembuluh darah Tde Tde
Makula Lutea Tde Tde
Kornea Band keratopati
Jernih
(+)
COA Dalam Dangkal
Iris Keruh di seluruh
Slit Lamp Coklat
area lensa
Lensa Keruh (-) Keruh (-)
Konjungtiva
Dbn Hiperemis
bulbi
JENIS PEMERIKSAAN OD OS
Placido test
Tde Tde
FOTO KLINIS
RESUME
Pasien laki-laki berumur 55 tahun, datang dengan keluhan mata
kiri terasa sangat nyeri sejak ± 1 minggu sebelumnya. Keluhan
nyeri ini dirasakan terus-menerus. Rasa nyeri disertai mata kiri
merah dan berair. Selain itu sejak ± 3 tahun yang lalu setelah
dilakukan operasi pada mata kirinya pasien mengeluh sejak saat
itu mata kirinya hanya bisa melihat sedikit cahaya atau
bayangan. Menurut pasien keluhan ini terjadi perlahan-lahan
dan sejak saat itu juga pasien merasakan nyeri pada mata kiri,
pandangan yang terasa silau serta nyeri jika melihat kearah
cahaya dan kadang pandangan pasien seperti berbayang.
Riwayat operasi mata kiri pada tahun 2010 dan lensa mata di
ganti, operasi mata kiri di Semarang pada tahun 2011.
Status Oftalmologis
Keterangan
OS
Visus 1/~
Light projection *
Kornea Band Keratopati (+)
COA Dangkal
Pupil 5 mm
Refleks cahaya (+) menurun
Lensa Keruh di seluruh area lensa
Shadow test (-)
DIAGNOSIS KERJA
Terapi operatif
Eviserasi
Medikamentosa
Analsik 2 x 1 tab (po)
Tetes mata cendo lytears 6 x
1 tetes OS
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad
bonam
Ad sanationam : malam
Ad functionam : malam
ANAMNESA &
PEMERIKSAAN FISIK
Laki-laki, usia 55 thn
Keluhan: nyeri pada mata kiri
sejak ± 1 minggu sebelumnya,
dirasakan terus-menerus disertai
Pada pemeriksaan
pemeriksaan subjektif
oftalmologis
u/Distance Vision
(Snellen Chart): OD 2/60 dan OS 1/~
mata kiri merah dan berair. Pasien
juga mengeluh sejak ± 3 tahun Pemeriksaan luar
yang lalu setelah dilakukan Inspeksi umum edema (+), hiperemi
operasi katarak pada mata kirinya (+), lakrimasi (+), fotofobia (+),
sejak saat itu mata kirinya hanya blefarospasme (+)
bisa melihat sedikit cahaya atau Inspeksi khusus palpebra hiperemis
(+), konjungtiva palpebra hiperemis (+),
bayangan, keluhan ini terjadi
konjungtiva bulbi: hiperemis (+),
perlahan-lahan dan sejak saat itu pembuluh darah (+), injeksi (+), bulbus
juga pasien merasakan nyeri pada okuli: sklera hiperemis (+) , perdarahan
mata kiri, pandangan yang terasa (+), injeksi (+); kornea: kekeruhan (+),
silau serta nyeri jika melihat ke ulkus (+), sikatriks (+), arkus senilis (+),
arah cahaya dan kadang permukaan band keratopati (+), refleks
pandangan pasien seperti positif menurun; iris warna sulit di
berbayang. evaluasi; lensa kekeruhan (+) seluruh
area lensa dan pada palpasi nyeri tekan
(+),
Pemer.kamar gelap obligus ilumination kornea
band keratopati (+), COA dangkal, iris sulit di
evaluasi, lensa keruh (+) seluruh area lensa
Pemer. direct opthalmoscope kornea band
keratopati (+), COA dangkal, lensa keruh di
seluruh area lensa, badan kaca tidak dievaluasi
Hal ini sesuai teori, gejala klinis keratopati bulosa
adanya keluhan penurunan fungsi penglihatan, lakrimasi,
fotofobia, mata merah, kekeruhan pada kornea dan nyeri
pada mata.
Pada pemeriksaan fisik pembengkakan kornea, tanda
neovaskularisasi kornea, adanya cystoids edema macular,
bula pada kornea, ada tidaknya lensa, injeksi silier dan
nyeri tekan perikorneal.
Diagnosis keratopati bulosa ditegakkan berdasarkan gejala
dan hasil pemeriksaan mata.
Dengan slit lamp bisa diketahui adanya lepuhan,
pembengkakan dan pembuluh darah di dalam stroma.
Untuk menghitung jumlah sel endotel bisa dilakukan
pemeriksaan mikroskopi spekuler.
Terapi non medikamentosa edukasi
tentang penyakit pasien dan menjaga
kebersihan tangan dengan mencuci tangan
sebelum dan setelah memegang mata.
Terapi medikamentosa analsik 2 x 1 tab (po) dan
tetes mata cendo lytears 6 x 1 tetes OS.