Anda di halaman 1dari 27

Dr.

Deasy Grafianti, SpA


Hanya boleh dilakukan bila bayi stabil
Sugar + Safe care
Temperature
Airway
Blood Presure
Lab Work
Emotional Support
Sugar + Safe Care
(kadar gula darah dan perawatan yang aman)
 Bayi pasca resusitasi rentan mengalami
hipoglikemianeurodevelopmental yang buruk

 Diupayakan kadar gula darah BBL: 50-110mg/dL

 Gejala hipoglikemia: jitteriness, iritabilitas, hipotonia, letargi,


menangis lemah atau melengking, hipotermia, takipnea,
sianosis, apnea, atau kejang.

 Periksa dalam 30-60 menit setelah lahir, diulang 1-3 jam sesuai
hasil pemeriksaan
 Pemeriksaan GDS whole blood hasilnya 15% lebih rendah
daripada serum darah.

 Bila didapati GDS <50mg/dL, tata laksana dengan:

• Bolus D10 sebanyak 2 ml/kg dengan kecepatan 1ml/ menit.


• Rumatan berikan infus D10 sebanyak 60-80 ml/kg/hari
• Periksa kembali GDS 15-30 menit setelah pemberian bolus
glukosa atau peningkatan kecepatan infus glukosa
• Bila GDS tetap <50mg/dL, ulangi bolus D10 2ml/kg
Temperatur (suhu tubuh)
 Suhu aksila normal BBL: 36,5-37,5 C

 Pantau tiap 15-30 menit sampai tercapai suhu normal.

 Tiap bayi mempunyai risiko hipotermia dan risiko


meningkat pada:
 bayi kurang bulan
 BBLR
 kecil masa kehamilan.
 Cara cegah hipotermia:

 menaikkan suhu ruang


 meletakkan bayi pada infant warmer saat resusitasi atau tindakan
 menghangatkan benda-benda yang bersentuhan dengan bayi
(topi, kain, selimut, sarung tangan, stetoskop)
 mengenakan topi pada bayi
 membungkus bayi <1500gram dengan plastik bening
 memberi oksigen yang telah dihangatkan
 menghangatkan inkubator
 mentransport bayi dengan metode kangguru
Airway (Jalan Napas)
Evaluasi meliputi:

 Laju napas (normal: 40-60x/menit)


 Usaha napas (air entry, retraksi, merintih, napas cuping
hidung, dan apnea)
 Kebutuhan O2  sesuaikan dengan kondisi bayi dan saturasi
O2. Lakukan titrasi O2 untuk mendapat saturasi yang
diinginkan.
 Saturasi : pertahankan 88-92%, diukur di preduktal (tangan
kanan) dan post duktal (salah satu kaki).
 Gas darah
INTERPRESTASI BAYI SESAK
Downe Score
SKOR 0 1 2

Laju Pernapasan < 60x/menit 60 – 80x /menit > 80x/menit

Sianosis Tidak ada Tidak ada dengan Perlu 40% FiO2


40% FiO2

Retraksi Tidak ada Ringan Berat

Merintih Tidak ada Sedikit Jelas

Air Entry Baik Menurun Sangat buruk


…INTERPRESTASI BAYI SESAK DENGAN Downe Score
Skor < 4 Distres pernapasan ringan

 02 nasal / Head box

Skor 4 – 5 Distres pernapasan moderat

 perlu Nasal CPAP ?

Skor > 6 Distres pernapasan berat


( diperlukan analisis gas darah )

 perlu intubasi ?
 Stabilisasi jalan napas perlu untuk mempertahankan jalan
napas tetap terbuka.
 Cara: ganjal bahu dengan gulungan kain, posisikan sedikit
tengadah
Blood Pressure (Tekanan Darah)
 Umumnya diukur secara tidak langsung, misal menggunakan
parameter capillary refill time.
 Bila CRT memanjang >2 detik, berikan loading NaCL 10ml/kg.
Lab Work (Pemeriksaan Laboratorium)

Meliputi 4B:
 Blood count : darah lengkap termasuk hitung jenis leukosit
 Blood culture: diambil dengan teknik steril dan saat sebelum
pemberian antibiotik
 Blood glucose
 Blood gas: pada bayi distres napas
Emotional Support (dukungan
emosional)
 Orangtua bayi yang menjalani perawatan umumnya
mengalami krisis emosi.

 Pada awalnya mungkin mereka tidak menunjukkan emosi


apapun bahkan tidak memiliki pertanyaan dan cenderung
bingung.

 Selanjutnya merasa bersalah, gagal, tidak percaya, takut, sedih

 Diperlukan dukungan emosional


Dukungan bagi orangtua:

 Mengucapkan selamat atas kelahiran bayi dan memanggil bayi


dengan nama yang telah dipersiapkan keluarga
 Mengijinkan ibu untuk melihat bayi
 Mengambil foto bayi
 Memberi penjelasan secara sederhana dan akurat tentang
kondisi dan rencana tata laksana
 Memberi kesempatan orangtua untuk bertanya
 Melibatkan orangtua dalam perawatan dan pengambilan
keputusan
TRANPORTASI
Komponen penting
 Sumber daya manusia:2-3 orang tenaga medis
 Kendaraan dan peralatan: memenuhi ketentuan tunjangan hidup
dasar
 Komunikasi antar unit kesehatan
 Dukungan keluarga
 Dokumentasi : pencatatan kondisi dan tata laksana bayi sebelum
dan saat ditransport
 Informed consent
 Umpan balik dari unit rujukan: unit rujukan memberi informasi
kepada perujuk tentang kondisi, diagnosis, tata laksana,
kemungkinan lama rawat dan kemungkinan dikembalikan ke unit
perujuk bila kondisi membaik.
Transportasi bayi
Transportasi bayi yang
membutuhkan CPAP dini
di kamar bersalin 
menggunakan ETT yang
dimasukkan ke lubang
hidung sebatas garis
hitam (± 2cm), dipotong
± 5cm dan dihubungkan
ke infant T-piece
resuscitator
Cara Transportasi Bayi Baru Lahir
…Cara Transportasi Bayi Baru Lahir
…Cara Transportasi Bayi Baru Lahir
KANGAROO MOTHER CARE (KMC)

KMC dapat dilakukan


saat Transportasi
KMC & CPAP
KMC & Ventilator
NEONATAL TRANSPORT TEAM

25
…Cara Memberikan Oksigen

27

Anda mungkin juga menyukai