Anda di halaman 1dari 16

Modul 7

pengeringan
• Terminologi untuk penghilangan kadar cair
(moisture content) dari suatu substansi
• Bukan proses yang melibatkan mekanik, seperti
pngurangan kadar air menggunakan centrifuge
• Karakteristik : equilibrium moisture content
• Selalu terdapat : hysterisis
OPERASI PENGERINGAN
 Operasi pengeringan bisa diklasifikasikan batch atau
kontinyu.
 Klasifikasi didasarkan pada bahan yang dikeringkan.

 Pengeringan batch (dalam kenyataannya semi batch):


sebanyak bahan tertentu dikeringkan pada aliran udara
yang mengalir.
 Pengeringan kontinyu : baik bahan maupun udara
pengering dialirkan secara kontinyu.
Klasifikasi peralatan pengeringan :
1. Metode operasi : batch atau kontinyu.
2. Metode pemberian panas :
- Direct drier : gas panas dikontakkan langsung dengan
bahan.
- Indirect drier : misalnya melalui konduksi lewat dinding
logam
3. Sifat bahan yang dikeringkan : padatan,
material fleksibel, butiran.
DEFINISI :

1. Moisture content, basis basah =

Kg moisture x 100 %
Kg padatan basah

Kg moisture x 100%
Kg padatan kering + kg moisture

2. Moisture content, basis kering =

Kg moisture x 100 %
Kg padatan kering
3. Equilibrium moisture (X*) :
moisture content padatan ketika pada kondisi kesetimbangan
dengan tekanan parsial uap tertentu.

4. Bound moisture :
moisture content padatan yang memberikan tekanan uap
kesetimbangan kurang daripada tekanan uap cairan murni pada
temperatur tertentu.

5. Unbound moisture :
moisture content padatan yang memberikan tekanan uap
kesetimbangan sama dengan tekanan uap cairan murni
pada temperatur tertentu.

6. Free moisture :
moisture content padatan yang berlebih dibanding dengan
equilibrium moisture content sebesar X - X*.
Hanya free moisture yang bisa diuapkan.
Contoh soal 12.1
• Sebuah padatan basah dikeringkan dari kandungan air 80%
menjadi 5%, basis basah. Hitung air yang diuapkan/100 kg
produk kering
• Jawab :
Kandungan air mula2 = 0,8/(1-0,8) = 4 kg air/kg padatan kering
Kandungan air akhir = 0.05/(1-0.05)=0,0527 kg air/kg padat kring

Air yang diuapkan = 950(4-0,0527) = 3750kg


Kurva Laju Pengeringan
Waktu pengeringan

Dengan laju drying :N = -(Ss.dx)/(A.d) (12.2)

Dengan mengintegrasikan atas interval waktu selama perubahan


moistuire content dari X1 ke X2 akan diperoleh :

 =  d = Ss/A  dx/N
Ss.dx
(12.3)

1. Periode kecepatan konstan.


Untuk pengeringan dari X1 ke X2, dimana N = Nc (konstan), akan
diperoleh :
 = [Ss(X1-X2)]/(A.Nc) (12.4)

Ss = massa padatan kering; A = luas permukaan yang kontak dgn gas


2.Periode kecepatan menurun.
X1 < Xc
X2 < Xc, maka N berubah sepanjang proses drying

·Kasus umum
Untuk suatu bentuk kurva kecepatan menurun, pers (12.3) bisa
diintegrasi secara grafis dengan menentukan luas di bawah
kurva 1/N sebagai ordinat dan X sebagai absis.

·Kasus khusus
N linier thd X, sebagaimana tahap B-C.
Dalam hal ini ,
N = mx + b (12.5)
Dimana m adalah slope kurva dan b konstanta.
Maka :  = [Ss(X1-X2)/A(N1-N2)] ln N1/N2
= [Ss(X1-X2)/(A.Nlm) (12.7)

dimana
Nlm = kecepatan rata-rata logaritmik dari N1, X1,
ke N2,X2.

Bila kurva dari C ke E merupakan garis lurus.

Dalam hal ini,


N = m (X – X*) = [Nc(X-X*)]/(Xc-X*) (12.8)

dan pers (12.7) menjadi :


 = [Ss(Xc-X*)/Nc.A] ln (X1-X*)/(X2-X*) (12.9)
Soal 12.3

Kurva pengeringan berlaku untuk pengeringan batch suatu


padatan. Padatan dikeringkan dari 25 ke 6% ‘moisture’. Berat
padatan basah adalah 160 kg dan luas permukaan pengeringan
1m2/40 kg berat kering.
Tentukan lama pengeringan !
Jawab :
Ss/A = 40
Pada ‘moisture’ 25%, X1 = 0,25/(1-1,25)
= 0,333 kg moisture /kg padatan kering
Pada ‘moisture’ 6%, X2 = 0,06/(1-0,06)
= 0,064 kg moisture/kg padatan kering

Menurut gambar di atas, dalam batas X1=0,333 ke X2=0,064 terdapat


pada periode ‘constant rate’ dan ‘falling rate’.

Periode ‘constant rate’


X1 = 0,333 ke Xc=0,20
Nc = 0,30 x 10-3
 = [Ss(X1-Xc)]/(A.Nc) = 40(0,333-0,20)/1(0,30x10-3) (Pers 12.4)
= 17730 detik
Periode ‘falling rate’
Xc=0,2 ke X2 = 0,064
Dari kurva di atas
X 0,20 0,18 0,16 0,14 0,12 0,10 0,09 0,08
10-3 0,3 0,226 0,239 0.208 0.108 0.150 0.097 0.07

1/N x10-3 3,33 3,76 4,18 4,80 5,55 6,67 10,3 14,3

0,07 0,064
0,043 0,025
23,3 40,0

Pers 12.3
 = Ss/A dx/N digunakan.
Hasil integrasi dari X=0,2 ke X=0,064 menunjukkan =1060
Total lama pengeringan = 17730 + 40 x 1060
= 60130 detik = 16,7 jam
Batch drying
• Cross circulating drying
• Through circulation drying
Continuous Drying
•Tunnel Dryer
•Turbo Type (rotating shell) drier
•Through Circulation Driers
•Rotary drier
•Through Circulation Rotary Drier
•Drum Drier
•Spray Drier
•Fluidized and spouted bed
• SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
• 1427 h
• MOHON MAAF LAHIR BATIN
• SAMPAI KETEMU DI KULIAH TERAKHIR
1 NOPEMBER 2006

Anda mungkin juga menyukai