Anda di halaman 1dari 33

Filter IIR

KELOMPOK 4
OLEH:
1.STEPHANO (2014010346)
2.ISMAIL ABDUL LATIF (2014010404)
3.AGUS WINARNO (2014010163)
4.PRASETYO HADI (2014010222)
Pengertian Filter

 Sistem yang berfungsi untuk menyaring sinyal, sebagian


sinyal dibiarkan lewat, sebagian yang lain ditahan.

 Filter yang sering digunakan adalah filter untuk


menyaring sinyal berdasarkan frekuensi sinyal, artinya
sinyal dengan frekuensi tertentu dibiarkan lewat, sinyal
frekuensi yang lain ditahan.
Filter Ideal dan Filter Riil

Pass band Pass band

Transition
band

Stop band Stop band


Filter Analog dan Filter
Digital

y(n)

x(n) z-1

Komponen Utama: adder,


Komponen Utama: R, L, C
multiplier, delay unit
Pembagian Filter Digital

 Filter IIR (Infinite Impulse


Response)

 Filter FIR (Finite Impluse


Response)
o Infinite Impuse Response (IIR) dalam hal ini
jangan dipahami sebagai suatu kondisi response
impulse dari - ~ dan berakhir sampai + ~
o Lebih tepat dipahami sebagai suatu filter yang
memperhitungkan kondisi sebelum dan sesudahnya,
atau sebagai gabungan antara “feedback” dan “feed

Pada FIR: “feed forward”


Pada IIR : “feedback” dan “feedforward
Perbandingan Filter

Filter IIR

Filter FIR
Pengertian Filter IIR

 Suatu filter IIR adalah sistem yang mempunyai tanggapan terhadap impuls
satuan (unit impulse) dengan panjang tak terhingga.

0.14

0.12

0.1

0.08

0.06
h(n)

0.04

0.02

-0.02

-0.04
-50 -40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50
n
Sifat-sifat Filter IIR

 Ada umpan balik


 Ada kemungkinan tidak stabil
 Transition band relatif lebih tegak dibanding
dengan filter FIR orde yang sama
 Sudut fase tidak linier
Desain Filter IIR

 Metode langsung atau metode


optimasi

 Metode tak langsung atau


metode berbasis filter analog
Tahap Desain Filter IIR

1. Penetapan spesifikasi filter

2. Prewarping frekuensi cut off

3. Penetapan orde filter prototype

4. Transformasi frekuensi

5. Transformasi filter analog ke filter digital

6. Realisasi
1. Penetapan Spesifikasi
Filter
 Penetapan tipe filter (low pass, high pass dan sebagainya)
 Penetapan frekuensi cut-off
 Penetapan frekuensi sampling
 Penetapan kemiringan transition band
 Toleransi pass band
 Toleransi stop band.
2. Prewarping Frekuensi Cut-Off

 Hanya dilakukan bila transformasi dari analog ke digital menggunakan


metode Bilinear
 Penghitungan frekuensi cut-off hasil prewarping dengan rumus:

2  c   c 
p  tan    2f s tan  
T  2   2 
3. Orde Filter Prototype

 Dipilih pendekatan filter analog yang akan dipakai, misalnya


Butterworth, Chebyshev, atau Elliptic.

 Yang akan dibahas di sini hanya pendekatan Butterworth


saja.
Perbandingan Pendekatan

Chebyshev I
Butterworth

Chebyshev II Elliptic
Orde Filter Prototype Butterworth

 Rumus untuk menghitung orde filter prototype dengan


pendekatan Butterworth adalah:

N

log A  1 / 2
  2

2 log 1 / k 
 A = pelemahan minimum stop band
  = pelemahan maksimum pass band
 k=…
 N = orde
Orde Transfer Function
Filter Prototype Butterworth
1
1 s 1
1
2 s 2  1,414s  1
1
3
s 3  2s 2  2s  1
1
4 s 4  2,6131s 3  3,4142 s 2  2,6131s  1
4. Transformasi Frekuensi

Protoype Transformasi Orde


orde -n Frekuensi
Low pass ke low s N
s
pass 0
Low pass ke high 0 N
pass
s
s
Low pass ke
s
s  1 2
2
 2N
band pass s 2  1 
Low pass ke s 2  1  2N
s
band stop s 2
 1 2 
5. Transformasi Analog ke Digital

 Finite Differences
 Impulse Invariance
 Matched-Z
 Bilinear Transform

2  z 1  z 1
s    2f s  
T  z 1  z 1
Perancangan Low Pass Filter
IIR Butterworth

Contoh:
Diinginkan sebuah filter digital yang akan melewatkan pita frekuensi
dengan respons frekuensi rata, turun sampai dengan – 3 dB dari
0~1000 Hz. Pada frekuensi 2000 Hz diinginkan sinyal diredam
minimum 10 dB. Filter tersebut direncanakan bekerja bekerja pada
frekuensi sampling 10 kHz. Diberikan sinyal input :

x(t) = sin (2 100 t) + sin (2 3000 t)


Penyelesaian :

Pada soal diketahui bahwa frekuensi sampling, fs = 10 kHz, maka perioda


sampling adalah, Ts = 10-4 detik. Respons magnitudo dari filter digital yang
diinginkan dalam soal dapat digambarkan sebagai berikut:

dB

0
K1

K2

   (rad)

Gambar 1. Respons magnitudo filter digital


yang dirancang
Dimana, 1 = (2  f1)/fs = (2  1000)/10000 = 0,2  rad  K1  -3dB dan

2 = (2  f2)/fs = (2  )/10000 = 0,4  rad  K2  -10dB

Bila dilakukan transformasi ke bentuk filter analog , maka gambar 1 dapat dinyatakan
seperti gambar 2 di bawah:
2  0,2
Dimana 1  tan 1  20000 tan 
Ts 2 2
2  0,4
  2  tan 2  20000 tan 
Ts 2 2

Dan bila dilakukan transformasi ternormalisasi, maka gambar 2 dapat dinyatakan sebagai
berikut:

dB

0
K1

K2

 r 

Gambar 3. Respons magnitudo filter ternormalisasi


 2 14531
Dimana  r   
1 6498

Orde filter low-pass Butterworth analog dapat ditemukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:

log[( 10  K / 10  1) / 10  K / 10  1)] log[( 10 0,3  1) / 101  1)]
1 2

n  
1 1
2 log( ) 2 log( )
r 2,236
Dengan melakukan pembulatan ke atas, maka diperoleh nilai n = 2 dan dari table
polynomials Butterworth didapat :

B n (s)  s 2  2 s  1

sehingga untuk Filter Low-Pass orde 2 ternormalisasi berlaku:

1 1
H lpf (s)   2
B n (s) s  2 s  1

Dengan mengganti variable s dengan s/maka pada Filter Low-Pass analog hasil disain
diperoleh:
1 1 1
H LPF (s)  H lpf (s)   
s  s / 1 B n (s)  s  2 2
s  s  s
   2 1    2 1
 1  1  6498  6498

Transfer function H(z) dari Filter Low-Pass digital yang direncanakan diperoleh dengan
mengganti variable S dengan 2(1 – z-1)/(T(1 + z-1)), yaitu:

1
H(z)  H LPF (s) s  2 (1 z 1
)  2
T (1 z  1 )  20000  1  z 1  20000  1  z 1 
    2
1  
  1
1 
 6498  1  z  6498  1  z 

1
H ( z)  2
  1  z 1   1  z 1 
9,4733   4,3528
1  
 1
1 
  1  z  1 z 

(1  z 1 ) 2
H( z ) 
9,4733(1  z 1 ) 2  4,3528(1  z 1 )(1  z 1 )  (1  z 1 ) 2
1  2 z 1  z 2
H( z) 
14,8261  16,9466 z 1  6,1205 z  2

Bentuk umum persamaan transfer function H(z) dapat ditulis sebagai berikut :

B(z) b 0  b1 z 1  b 2 z 2  ...  b n z  n
H( z)  
A(z) a 0  a 1 z 1  a 2 z 2  ...  a n z n
Suatu filter digital dapat juga dispesifikasikan dengan menggunakan persamaan beda
standar yang mempunyai bentuk umum sebagai berikut :

N1 N2
y(n )   b k x (n  k )   a k y(n  k )
k 0 k 1

Dimana ak dan bk didapat dari persamaan umum transfer function H(z). Apabila a0 dibuat
menjadi sama dengan satu (a0 = 1), maka persamaan transfer function H(z) dari Filter Low-
Pass digital yang direncanakan menjadi :

0,0674  0,1349 z 1  0,0674 z 2


H( z) 
1  1,1430 z 1  0,4128 z  2

Sehingga persamaan beda y(n), dari Filter Low-Pass digital yang direncanakan menjadi

y(n) = 0,0674 x(n) + 0,1349 x(n-1) + 0,0674 x(n-2) +1,1430 y(n-1) – 0,4128 y(n-2)

Realisasi rangkaian dari persamaan beda di atas dapat dilihat pada gambar 4.

0,0674 y(n)
x(n)
+ +

z-1 + + z-1
0,1349 1,1430

0,0674 - 0,4128
z-1 z-1

Gambar 4. Realisasi rangkaian


Untuk menampilkan sinyal input dan output dalam domain waktu dan
frekuensi, serta respons frekuensi (response magnitudo dan response
phase) filter hasil disain digunakan alat bantu Matlab, yang hasilnya
sebagai berikut :

a) Gambar respon magnitudo kuadrat dari filter hasil rancangan

Gambar 5. Respons magnitudo kuadrat filter hasil rancangan


Gambar 6. Respons magnitudo filter hasil rancangan (skala dB)

Gambar 7. Respons phase filter hasil rancangan


Gambar 8. Respons impuls filter hasil rancangan

Gambar 9. Sinyal masukan x(t) dengan 2 komponen frekuensi ( 100 Hz dan 3000 Hz)
Gambar 10. Spektrum sinyal masukan X(f)

Gambar 11. Sinyal Masukan Tersampling x(n)


Gambar 12. Spektrum sinyal masukan Tersampling X(ejw)

Gambar 13. Sinyal Keluaran Tersampling y(n)


Gambar 14. Spektrum sinyal Keluaran Tersampling Y(ejw)

Gambar 15. Sinyal keluaran y(t) dengan 1 komponen frekuensi ( 100 Hz)
Gambar 11. Sinyal keluaran y(t) dengan 1 komponen frekuensi ( 100 Hz)

Anda mungkin juga menyukai