Penyempurnaan Tolak Air

Menggunakan Emulsi Lilin

Parafin Pada Kain Campuran
Poliester Kapas 50/50
Disusun oleh kelompok 5:
Nabila Maulidiyah [16020068]
Nada Zakiyya Zahra [16020069]
Muhamad Reynaldi Budi Siswantoro [16020078]
Nabila Dini Akmalia [16020086]
Muhamad Fadylah Rahman [16020093]
Nasiha Khaerunnisa [16020096]
 Latar belakang

• Lemak merupakan gabungan dari ester dan gliserol

(alkohol trihidrat) dengan asam lemak yang memiliki
berat molekul tinggi. Selama ini kita tahu bahwa
lemak itu bersifat menolak air, dimana Ikatan CH
yang relatif non polar dalam rantai hidrokarbon asam
lemak merupakan penyebab lemak bersifat Triethanolamine
hidrofobik. Berdasarkan sifat lemak tersebut
kemungkinan dapat dimanfaatkan sebagai zat tolak
air.
• Lemak memiliki beberapa jenis salah satunya adalah
parafin/wax.
 Metodologi Percobaan
A. Alat dan Bahan
Alat:

• Mesin Padder

• Mesin Stenter

• Gelas ukur

• Pipet ukur

• Filler

• Batang Pengaduk

• Teko

Bahan:

• Kain campuran Poliester kapas (50/50) yang telah dilakukan pemasakan dan pengelantangan (145 g/m2)

• Stearic Acid (SA) (CH3(CH2)16COOH)

• Triethanolamine (TEA) (C6H15NO3)

• Parffin wax (PW) (C31H64)

• Barium Klorida

• Zinc Sulfate (Seng Sulfat)

• Aluminium Klorida (AlCl3)

• Aluminium Sulfat (Al2(SO4)3)

• Reagent Grades
 Metodologi Percobaan
B. Diagram Alir percobaan
Pembuatan larutan induk emulsi
lilin parafin

Padding WPU 100% (50 g/l larutan

induk)

Drying (100OC ; 120OC ; 140OC ;

160OC)

Evaluasi (Uji Siram)

 Hipotesis
Semakin tinggi temperatur pada proses pengeringan (drying) dapat
menyebabkan daya tolak air dan kekakuan yang tinggi, serta
menghasilkan pegangan kain yang kasar
 Kesimpulan
Emulsi PW dibuat dengan mengemulikan lilin dalam air
menggunakan sistem pengemulsi SA / TEA. Emulsi digunakan
untuk penyempurnaan tolak air pada kain campuran poliester
kapas (50/50). Namun, nilai tolak air tidak melebihi nilai 50.
Suhu pengeringan yang tinggi (160oC/5 menit) menghasilkan
nilai tolak air mencapai 100.