Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA
BAB 6
UJI KADAR ASAM LEMAK BEBAS

NAMA : SHAFA QAULAN SYADIDA


NIM : 215100501111041
KELAS :Q
KELOMPOK : Q4
ASISTEN : NURUL AINI IKA FITRI

PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI


DEPARTEMEN ILMU PANGAN DAN BIOTEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4

BAB VI
UJI KADAR ASAM LEMAK BEBAS

A. Pre-lab

1. Jelaskan pengertian dari asam lemak bebas dan kadar asam lemak bebas! Jelaskan pula
manfaat dari pengukuran kadar asam lemak bebas!

Asam lemak bebas ialah suatu asam lemak yang tidak terikat sebagai
trigliserida. Asam lemak ini terbentuk akibat terjadi proses hidrolisa minyak menjadi
gliserol dan asam lemak bebas. Asam lemak bebas terbentuk karena proses oksidasi
dan hidrolisis enzim selama proses pengolahan dan penyimpanan. Reaksi hidrolisis
dan oksidasi yang akan menghasilkan asam lemak bebas ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya asam, air, panas, serta enzim yang berperan sebagai
katalis. Asam lemak bebas bisa dijadikan parameter untuk penentu mutu dari minyak
goreng (Untari & Ainna).
Kadar asam lemak bebas merupakan persentase jumlah asam lemak bebas
yang ada dalam minyak yang dinetralkan oleh minyak. Pengrtian lainnya yaitu kadar
asam lemak bebas ialah jumlah atau banyaknya asam lemak bebas yang dihasilkan
dalam suatu proses hidrolisis minyak. Kadar asam lemak dapat di analisis
menggunakan metode titrasi asam basa. Manfaat dari pengukuran kadar asam lemak
bebas yaitu agar dapat diketahui kualitas dari minyak yang dihasilkan. Kualitas
minyak goreng ditentukan jumlah kadar asam lemaknya, semakin besar angka berarti
kandungan asam lemak bebas semakin besar pula atau tinggi. Kadar asam lemak
bebas yang tinggi ini juga bisa dipengaruhi karena penyimpanan minyak dalam jangka
wkatu yang cukup lama. Hal ini dapat menyebabkan minyak mengalami perubahan
fisika serta kimia (Ulfa dkk, 2017).

2. Jelaskan prinsip ekstraksi lemak dengan metode Bligh and Dyer dan sebutkan bahan
yang dibutuhkan dalam metode ini minimal 3!

Prinsip ekstraksi lemak dengan metode Blight and Dryer yaitu penambahan
metanol, pelarut kloroform, dan air pada sampel. Metanol ini bersifat universal
dimana metanol dapat mengekstrak semua bahan termasuk lipid yang sifatnya lebih
polar dapat diektraksi oleh methanol. Sedangkan untuk kloroform digunakan untuk
mengekstraksi sisa lipid yang ada di residu dengan menggunakan sifat kepolarannya
yang lebih rendah. Nantinya sampel akan di ekstraksi 2 langkah setelah pemisahan
fase. Perhitungan lipid dilakukan ketika dalam fase kloroform. Metode ini biasa
digunakan dalam perhitungan lipid total. Bahan yang dibutuhkan dalam metode ini
adalah metanol, pelarut kloroform, etanol dan aquades (Ikrari, 2015).
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4

3. Jelaskan prinsip penetapan kadar asam lemak bebas dengan metode titrasi serta
sebutkan indikator yang digunakan dalam metode titrasi!

Prinsip penetapan kadar asam lemak bebas dengan metode titrasi ialah dengan
menggunakan metode titrasi asam basa. Penetapan kadar suatu larutan dengan
penambahan larutan baku yang diketahui konsentrasinya. Penambahan larutan baku
dilakukan secara bertahap hingga terjadi reaksi. Pada titrasi ini memiliki prinsip yaitu
terdapat reaksi netralisasi. Reaksi netralisasi ini dapat berlangsung pada senyawa
asam yaitu minyak dan basanya yaitu ion hidroksida dari pentiter yang digunakan
(Sopianti dkk, 2017).
Indikatornya yang digunakan dalam metode titrasi yaitu ketika basa
ditambahkan sebelum titik ekuivalen maka nilai pH ditentukan oleh asam lemahnya,
sedangkan jika penambahan basa dilakukan saat titik ekuivalen maka nilai pH
ditentukan oleh larutan garamnya. Fenolftalein (PP) digunakan sebagai indicator
warna. Apabila warna larutan sudah berubah menjadi merah muda dan tidak kembali
bening lagi maka proses titrasi dapat dihentikan (Irmawati, 2013).
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4

DIAGRAM ALIR REVISI


1. Ekstraksi Lemak Metode Bligh and Dyer
a. Preparasi

Gelas beker 100 ml

Dimasukkan dalam oven 105 C selama 24 jam

Didinginkan dalam desikator selama 10 menit

Ditimbang beratnya dan dicatat

b. Ekstraksi sampel

Sampel

Ditimbang 5 gram pada beaker

Dimasukkan ke dalam erlenmeyer

Dimasukkan ke dalam erlenmeyer


3,3 ml aquades

Dikocok
16,6 ml metanol
Dikocok
6,6 ml kloroform
Dikocok
10 ml kloroform

Dikocok
8,3 ml aquades
Dikocok

Disaring dengan kain saring


Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4

Dimasukkan ke dalam corong pisah dan dikocok

Didiamkan hingga terpisah 2 fasa secara sempurna

Dipisahkan lapisan bawah

Didiamkan hingga terpisah 2 fasa secara sempurna

Dipisahkan lapisan bawah

Dipipet 5 ml ekstrak lemak

Dimasukkan ke dalam gelas beker yang telah ditimbang

Dikeringkan dalam oven 105 C selama 1-2 jam

Dimasukkan ke dalam desikator 10 menit

Ditimbang dan dicatat hasil beratnya

Hasil
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4

2. Kadar Asam Lemak Bebas

Sampel

Ditimbang beratnya

Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml

50 ml etanol 95%

Dibiarkan 30 menit pada suhu kamar

4.
Pemanasan etanol terlebih dahulu dalam gelas beaker ditutup
alumunium
5. foil pada waterbath dan dicampurkan pada sampel
6.
37.tetes larutan indicator
PP 1%
Dititrasi dengan larutan KOH 0,05N hingga terbentuk
warna merah jambu permanen selama 30 detik

Dihitung kadar asam lemak bebas (%)

Hasil
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4

B. Diagram Alir Analisa Prosedur


1. Ekstraksi Lemak Metode Bligh and Dyer 1. Ekstraksi Lemak Metode Bligh and Dyer
a. Preparasi a. Preparasi
1. Menyiapkan gelas beaker 100 ml yang digunakan untuk wadah
sampel.
Gelas beker 100 ml
2. Memasukkan ke dalam oven yang bertujuan agar gelas beaker steril.
3. Didinginkan dalam desikator, desikator digunakan untuk
Dimasukkan dalam oven 105 C selama 24 jam
mengeringkan beaker serta mendinginkn beaker.
Didinginkan dalam desikator selama 10 menit 4. Menimbangnya untuk mengetahui massanya serta hasilnya dicatat.

Ditimbang beratnya dan dicatat


Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4

b. Ekstraksi sampel b. Ekstraksi sampel

Sampel 1. Menyiapkan sampel yang akan diekstrak


2. Menimbang 5 gram sampel pada gelas beaker.
3. Memasukkan sampel pada erlenmeyer.
Ditimbang 5 gram pada beaker 4. Menambahkan 3,3ml aquades lalu dikocok. Aquades berperan
sebagai pelarut dari sampel. Dikocok agar larutan homogen.
Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 5. Manambahkan 16,6ml metanol lalu dikocok. Metanol berfungsi
sebagai pelarut universal yang bisa menarik bahan polar dan non-
Dimasukkan ke dalam erlenmeyer polar.
3,3 ml aquades 6. Menambahkan 6,6ml kloroform lalu dikocok. Kloroform berfungsi
sebagai pelarut dikarenakan efektif falam melarutkan senyawa
Dikocok organik.
16,6 ml metanol 7. Menambahkan lagi 10ml kloroform lalu dikocok.
8. Menambahkan 8,3ml aquades lalu dikocok. Penambahan aquades
Dikocok
lagi selain untuk pelarut juga untuk membersihkan sisa-sisa
6,6 ml kloroform
kloroform yang adapada sampel. Dikocok agar sisa-sisa kloroform
Dikocok dapat larut dalam air.
10 ml kloroform 9. Menyaring dengan kain saring larutan.
10. Memasukkan pada corong pisah dan dikocok.
Dikocok
11. Mendiamkan hingga terpisah dua fase secara sempurna, bertujuan
8,3 ml aquades agar kloroform dapat lebih larut serta memberi waktu agar fase yang
Dikocok berbeda dapat terpisah.
12. Memisahkan lapisan bawah, lapisan bawah yakni lapisan yang tidak
Disaring dengan kain saring digunakan dan dapat dibuang.
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4

13. Memipet 5 ml ekstrak lemak, digunakan sebagai bahan yang


nantinya dititrasi.
Dimasukkan ke dalam corong pisah dan dikocok
14. Memasukkan pada gelas beaker yang sudah ditimbang.
15. Mengeringkan dengan oven 105°C selama 1-2 jam agar ekstrak
Didiamkan hingga terpisah 2 fasa secara sempurna
lemak memadat.
Dipisahkan lapisan bawah 16. Memasukkan pada desikator selama 10 menit. Desikator yakni alat
yang berfungsi sebagai pendingin dan untuk mengurangi uap-uap
Didiamkan hingga terpisah 2 fasa secara sempurna air yang muncul pada beaker glass.
17. Ditimbang massanya dan dicatat hasil yang didapat.
Dipisahkan lapisan bawah 18. Didapatkan hasil.
Dipipet 5 ml ekstrak lemak

Dimasukkan ke dalam gelas beker yang telah ditimbang

Dikeringkan dalam oven 105 C selama 1-2 jam

Dimasukkan ke dalam desikator 10 menit

Ditimbang dan dicatat hasil beratnya

Hasil
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4

2. Uji Kadar Asam Lemak Bebas 2. Uji Kadar Asam Lemak Bebas
Sampel 1. Menyiapkan sampel yakni sampel hasil ekstraksi lemak,
merupakan sampel yang akan dicari kadang asam lemak bebasnya
Ditimbang beratnya dengan metode titrasi.
2. Menimbang berat sampel agar mengetahui massanya.
3. Memasukkan pada Erlenmeyer 250ml, Erlenmeyer berfungsi
Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml
sebagai wadah untuk melakukan proses titrasi.
50 ml etanol 95% 4. Memasukkan 50ml etanol 95%, etanol berfungsi untuk melarutkan
asam lemak pada sampel.
Dibiarkan 30 menit pada suhu kamar 5. Memanaskan etanol pada gelas beaker dan ditutup aluminium foil
pada waterbath dan dicampurkan sampelnya. Dipanaskan
Pemanasan etanol terlebih dahulu dalam gelas beaker ditutup bertujuan agar larutan tercampur sempurna. ditutup aluminium foil
alumunium foil pada waterbath dan dicampurkan pada sampel
untuk menghindari menguapnya etanol ke udara.
3 tetes larutan indicator 6. Meneteskan 3 tetes larutan indikator PP yang berperan sebagai
PP 1% indikator perubahan warna pada larutan ketika mencapai titik
Dititrasi dengan larutan KOH 0,05N hingga terbentuk titrasi.
warna merah jambu permanen selama 30 detik 7. Mentitrasi dengan larutan KOH 0,5N hingga terbentuk warna
merah jambu permanen selama 30 menit. KOH berfungsi untuk
melarutkan asam lemak agar bisa berakasi dengan basa.
Dihitung kadar asam lemak bebas (%)
8. Mendapatkan hasil.

Hasil
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4

C. Pertanyaan

1. Dalam pengujian kadar asam lemak bebas dengan metode titrasi, apakah seluruh asam
lemak bebas terekstraksi oleh alkohol?

Suatu zat akan dapat terlarut sempurna dalam pelarut bila memiliki sifat yang
sama. Sifat yang sama disini adalah sifat kepolaran dari suatu senyawa. Suatu zat yang
sifatnya polar akan larut dengan sempurna di dalam pelarut polar begitu juga
sebaliknya (Hutajulu, 2016). Dalam hal ini lemak yang merupakan senyawa
trisgliserida ialah suatu zat yang memiliki sifat non polar, maka dari itu untuk
mengekstraksi asam lemak ini diperlukan pelarut non polar. Proses ekstraksi asam
lemak menggunakan alkohol karena kedua zat ini memiliki sifat kepolaran yang sama
yaitu non polar. Adanya kepolaran yang sama ini menyebabkan asam lemak bisa larut
secara sempurna di dalam larutan alkohol (Zahro, 2014).

2. Mengapa perlu ditambahkan kloroform pada penentuan kadar asam lemak bebas?
Apakah kloroform dapat digantikan oleh larutan non polar lainnya?

Perlu ditambahkan kloroform pada penentuan kadar asam lemak bebas karena
kloroform merupakan larutan non polar yang berfungsi untuk melarutkan lipid. Lipid
dapat dilarutkan menggunakan kloroform karena lipid merupakan senyawa organik
yang tidak dapat larut dalam air tetapi dapat larut dalam pelarut organik non polar.
Alasan lain mengapa lipid dapat dilarutkan menggunakan kloroform yaitu karena
lipid mempunyai polaritas yang sama dengan pelarut tersebut. Kloroform dapat
digantikan oleh pelarut non polar lainnya seperti benzene dan hidrokarbon lainnya
(Asmara, 2019).

3. Mengapa kadar asam lemak bebas didasarkan pada berat molekul asam lemak yang
dominan?

Kadar asam lemak bebas ditentukan berdasarkan proses hidrolisis trigliserida


pada sampel. Kadar asam lemak bebas adalah jumlah persentase dari asam lemak
bebas yang ada di dalam minyak atapun sampel. Dimana berat molekul tersebut
adalah berat dari molekul asam lemak bebas yang terkandung di dalam minyak
tersebut. Berat molekul asam lemak yang digunakan adalah asam lemak tertentu yang
sesuai dengan sifat dari lemak atau minyak yang sedang dianalisis (Pomeranz, 2013).
Ketika di dalam sampel tidak mengandung asam selain asam lemak maka FFA (Free
Fatty Acid) didapatkan dari konversi dari 1 ke yang lainnya menggunakan persamaan
faktor konvensi. Contoh faktor konversi nilai untuk asam laurat dan palmitat adalah
2,81 dan 2,19 (Nielsen, 2018).
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4

4. Mengapa perlu ditambahkan indikator fenolftalein/PP pada penentuan kadar asam


lemak bebas?

Pada penentuan kadar asam lemak bebas dengan metode titrasi digunakan
indikator PP. Indikator PP merupakan indikator yang umum digunakan untuk
mentitrasi asam basa. Pada penentuan kadar asam lemak bebas, minyak sampel
dititrasi dengan KOH dimana indikator PP ini sebagai penanda batas akhir titrasi.
Indikator PP merupakan asam lemah. Setelah melewati titrasi, akan terionisasi
sehingga mengubah warna larutan menjadi merah jambu. Terionisasinya PP ini
menandakan bahwa titrasi telah selesai (Kapoor, 2019).
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4

D. Hasil dan Pembahasan

1. Data Hasil Percobaan Kadar ALB:


No. Nama sampel Berat sampel Volume Jenis dan Kadar ALB
(g) KOH (ml) BM Asam (%)
Lemak
1. Dedak Padi 0.03 1.35 Oleat : 282 63,45

2. Dedak Padi 0.07 2 Oleat : 282 40,29

3. Tempe Kacang 0.03 4.8 Oleat : 282 225,6


4. Tempe Kacang 0.04 5 Oleat : 282 176,25
5. Kacang Tanah 0.18 2.15 Oleat : 282 16,84
6. Kacang Tanah 0.14 1.8 Oleat : 282 18,13

Perhitungan:

a. Dedak padi 1
Diketahui:
N KOH: 0,05 N
V KOH: 1,35 ml
BM asam lemak: 282
Berat sampel: 0,03 gram
Ditanya: %ALB?
Jawab:
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐾𝑂𝐻 (𝑚𝑙)𝑥 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝐾𝑂𝐻 𝑥 𝐵𝑀 𝐴𝑠.𝐿𝑒𝑚𝑎𝑘
%ALB = x 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑔) 𝑥 100
1,35 𝑥 0,05 𝑥 282
%ALB = x 100%
0,03 𝑥 1000
19,035
%ALB = x 100%
30
%ALB = 63,45%

b. Dedak padi 2
Diketahui:
N KOH: 0,05 N
V KOH: 2 ml
BM asam lemak: 282
Berat sampel: 0,07 gram
Ditanya: %ALB?
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4

Jawab:
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐾𝑂𝐻 (𝑚𝑙)𝑥 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝐾𝑂𝐻 𝑥 𝐵𝑀 𝐴𝑠.𝐿𝑒𝑚𝑎𝑘
%ALB = x 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑔) 𝑥 100
2 𝑥 0,05 𝑥 282
%ALB = x 100%
0,07 𝑥 1000
%ALB = 40,29%

c. Tempe kacang 1
Diketahui:
N KOH: 0,05 N
V KOH: 4,8 ml
BM asam lemak: 282
Berat sampel: 0,03 gram
Ditanya: %ALB?
Jawab:
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐾𝑂𝐻 (𝑚𝑙)𝑥 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝐾𝑂𝐻 𝑥 𝐵𝑀 𝐴𝑠.𝐿𝑒𝑚𝑎𝑘
%ALB = x 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑔) 𝑥 100
4,8 𝑥 0,05 𝑥 282
%ALB = x 100%
0,03 𝑥 1000
67,68
%ALB = x 100%
30
%ALB = 225,6%

d. Tempe kacang 2
Diketahui:
N KOH: 0,05 N
V KOH: 5 ml
BM asam lemak: 282
Berat sampel: 0,04 gram
Ditanya: %ALB?
Jawab:
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐾𝑂𝐻 (𝑚𝑙)𝑥 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝐾𝑂𝐻 𝑥 𝐵𝑀 𝐴𝑠.𝐿𝑒𝑚𝑎𝑘
%ALB = x 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑔) 𝑥 100
5 𝑥 0,05 𝑥 282
%ALB = x 100%
0,04 𝑥 1000
67,68
%ALB = x 100%
30
%ALB = 176,25%

e. Kacang tanah 1
Diketahui:
N KOH: 0,05 N
V KOH: 2,15 ml
BM asam lemak: 282
Berat sampel: 0,18 gram
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4

Ditanya: %ALB?
Jawab:
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐾𝑂𝐻 (𝑚𝑙)𝑥 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝐾𝑂𝐻 𝑥 𝐵𝑀 𝐴𝑠.𝐿𝑒𝑚𝑎𝑘
%ALB = x 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑔) 𝑥 100
2,15 𝑥 0,05 𝑥 282
%ALB = x 100%
0,18 𝑥 1000
30,315
%ALB = x 100%
180
%ALB = 16,84%

f. Kacang tanah 2
Diketahui:
N KOH: 0,05 N
V KOH: 1,8 ml
BM asam lemak: 282
Berat sampel: 0,14 gram
Ditanya: %ALB?
Jawab:
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐾𝑂𝐻 (𝑚𝑙)𝑥 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝐾𝑂𝐻 𝑥 𝐵𝑀 𝐴𝑠.𝐿𝑒𝑚𝑎𝑘
%ALB = x 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑔) 𝑥 100
1,8 𝑥 0,05 𝑥 282
%ALB = x 100%
0,03 𝑥 1000
25,38
%ALB = x 100%
140
%ALB = 18,129%

2. Bahas dan bandingkan data-data dalam percobaan ini!


No Nama sampel Aktivitas Lipase Kadar Asam Lemak
Bebas

1. Dedak Padi 3,5 63,45


2. Dedak Padi 3,5 40,29
3. Tempe Kacang 5 225,6
4. Tempe Kacang 3 176,25
5. Kacang Tanah 4 16,84
6. Kacang Tanah 6 18,129
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4

3. Bahas dan bandingkan data-data dalam percobaan ini!

Pada praktikum ini digunakan 3 macam sampel diantranya adalah dedak padi,
tempe kacang, dan kacang tanah. 3 sampel ini dilakukan 2 kali percobaan, sehingga
didalam praktikum ini terdapat 6 data praktikum. Pada praktikum ini dilakukan uji
kadar asam lemak dan didapatkan % asam lemak bebas dengan menggunakan
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐾𝑂𝐻 (𝑚𝑙)𝑥 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝐾𝑂𝐻 𝑥 𝐵𝑀 𝐴𝑠.𝐿𝑒𝑚𝑎𝑘
persamaan x 100%. Ketiga jenis sampel
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑔) 𝑥 100
ini menggunakan BM molekul asam lemak berupa oleat sebesar 282. Pada sampel
pertama dedak padi diketahui kedua percobaannya memiliki berat sampel 0.03 gr dan
0.07 gr dengan volume KOH nya adalah 1.35 dan 2. Dari data yang sudah ditentukan,
bisa didapatkan untuk % asam lemak bebas dedak padi adalah 63,45% dan 40,29%.
Pada sampel kedua yaitu tempe kacang diketahui bahwa berat sampelnya secara
berurutan adalah 0,03 dan 0,04 sedangkan untuk volume KOH nya sebesar 4.8 dan 5.
Dari data yang sudah diketahui, didapatkan %ALB dari sampel kedua adalah sebesar
225,6% dan 176,25%. Sampel terakhir yaitu kacang tanah, diketahui untuk berat
sampelnya adalah 0,18 dan 0,14 dengan volume KOH yang digunakan sebesar 2,15
dan 1,8. Dari data tersebut didapatkan untuk kadar asam lema k bebasnya sebesar
16,84% dan 18,13%. Dilihat dari data kadar asam lemak bebas ketiga sampel, sampel
yang memiliki kadar asam lemak bebas terendah adalah sampel kacang tanah lalu
dilanjutkan dengan dedak padi, serta kadar asam lemak tertinggi ada pada tempe
kacang. Hasil dari data praktikum ini sudah sesuai dengan literatur, dimana kadar
asam lemak bebas paling tinggi ada pada tempe kacang. Hal ini disebabkan karena
dalam proses pembuatan temep memerlukan proses fermentasi. Proses fermentasi ini
akan menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah bakteri, peningkatan jumlah kadar
asam lemak bebas serta menurunnya kapang ataupun jamur. Asam lemak bebas yang
meningkat ini dikarenakan adanya enzim lipolitik dari Rhizopus sp. (Kurniawan dkk,
2019).
Berikutnya data kadar asam lemak bebas setiap sampel akan dibandingkan
dengan aktivitas enzim lipase dari setiap sampel. Pada sampel pertama diketahui
aktivitas lipasenya adalah 3,5 dengan kadar asam lemak bebasnya 63,45% dan
40,29%. Sampel kedua yaitu tempe kacang, untuk aktivitas enzim lipasenya diketahui
sebesar 5 dan 3 dengan kadar asam lemak bebasnya sebesar 225,6% dan 176,2%. Pada
sampel ketiga yaitu kacang tanah, didapatkan kadar asam lemak bebasnya 16,8% dan
18,129% dengan aktivitas lipasenya sebesar 4 dan 6. Dari data yang sudah didapatkan
terlihat bahwa kadar asam lemak bebas tersebut dipengaruhi oleh adanya aktivitas
dari enzim lipase. Dimana ketika aktivitas enzim lipase menigkat maka kadar asam
lemak bebas dari sampel juga akan meningkat. Menurut literatur, peningkatan kadar
asam lemak bebas ini bisa disebabkan karena adanya hidrolisis pada minyak atau
lemak sehingga ikatan trigliseridanya akan pecah dan membentuk gliserol juga asam
lemak bebas. Hal ini diakibatkan karena adanya enzim lipase yang berfungsi untuk
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4

menghdirolisis minyak menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Dengan aktivitas
lipase yang semakin meningkat maka akan semakin cepat pula reaksi hidrolisis yang
terjadi, dimana hasil dari hidrolisis berupa asam lemak bebas pun juga akan
meningkat. Sehingga antara data yang didapatkan dengan literatur sudah sesuai
karena kadar asam lemak bebas meningkat seiring aktvitas lipase yang semakin tinggi
(Ulfa dkk, 2017).
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4

E. Kesimpulan

Praktikum uji kadar asam lemak bebas ini memiliki tujuan umum yaitu mampu
melakukan pengujian dan tujuan khususnya yaitu menghitung kadar asam lemak bebas.
Dimana pada prkatikum ini terlebih dahulu dilakukan ekstraksi lemak. Ekstraksi asam
lemak ini memiliki prinisp “Like dissolve like”. Arti dari prinsip ini adalah melarutkan
sampel ke dalam larutan campuran kloroform dan metanol dan mengadnung air, Setelah
dihomogenisasi, maka akan ditambahkan air dan kloroform ke dalam larutan tersbeut
hingga terbentuk 2 lapisan yaitu lapisan kloroform mengandung lipid dan lapisan metanol
mengandung senyawa non lipid. Selain itu, pada praktikum ini juga dilakukan uji kadar
asam lemak bebas dimana uji ini memiliki prinisp penentuan jumlah asam lemak bebas
yang ada pada sampel dengan menggunakan metode titrasi. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi proses ekstraksi lemak antara lain jenis pelarut, proses pengeringan sampel,
keberadaan senyawa terlarut, ukuran partikel, dan kadar air. Sedangkan ada beberapa faktor
yang mepengaruhi kadar asam lemak bebas di suatu sampel yaitu kadar air bahan,
kelembaban bahan, frekuensi penggunaan minyak, suhu penggornegan, dan kecepatan
degradasi lemak.
Dalam menghitung akdar asam lemak bebas digunakan persamaan sebagai berikut
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐾𝑂𝐻 (𝑚𝑙)𝑥 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝐾𝑂𝐻 𝑥 𝐵𝑀 𝐴𝑠.𝐿𝑒𝑚𝑎𝑘
%ALB = x 100%. Dimana untuk berat molekul
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑔) 𝑥 100
asam lemak menggunakan berat molekul asam lemak dominan yang terkandung di dalam
sampel. Pada praktikum ini digunakan 3 macam sampel yaitu dedak padi, kacang tanah,
dan tempe kacang. Setelah dilakukan perhitungan % ALB pada setiap sampel didapatkan
bahwa sampel dengan kadar asam lemak bebas dari terendah hingga tertinggi yaitu kacang
tanah, dedak padi, dan tempe kacang. Kadar asam lemak bebas tertinggi ada pada sampel
tempe kacang karena pada proses pembuatan tempe kacan terdapat proses fermentasi
dimana didalamanya membutuhan kapang Rhizopus sp.yang bisa menghdirolisis minyak
untuk menjadi asam lemak bebas dan gliserol selama fermentasi tempe dilakukan. Pada
sampel pertama diketahui aktivitas lipasenya adalah 3,5 dengan kadar asam lemak bebasnya
63,45% dan 40,29%. Sampel kedua yaitu tempe kacang, untuk aktivitas enzim lipasenya
diketahui sebesar 5 dan 3 dengan kadar asam lemak bebasnya sebesar 225,6% dan 176,2%.
Pada sampel ketiga yaitu kacang tanah, didapatkan kadar asam lemak bebasnya 16,8% dan
18,129% dengan aktivitas lipasenya sebesar 4 dan 6. Sehingga hal ini menebabkan adanya
peningkatan akdar asam lemak bebas pada temep kacang. Selain itu, pada praktikum ini
dibandingkan aktivitas lipase dengan kadar asam lemak bebas. Didapatkan kesimpulan
bahwa peningkatan asam lemak bebas ini juga terjadi seiring dengan aktivitas lipase yang
tinggi. Hal ini karena enzim lipase adalah enzim yang digunakan untuk menghdirolisis
minyak untuk menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Ketika enzim lipase meningkat maka
reaksi hidrolisis meningkat maka hal itu akan menyebabkan kadar asam lemak bebas hasil
hidrolisis juga meningkat.
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4

F. Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA

Ikrari, Karaben Ikhtiyana. 2015. Lipid Makroalga Ceratodictyon spongiosum: Sebagai


Biomarka dan Senyawa Bioaktif. [Skripsi]. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Irmawati, Elis. 2013. Analisis Kadar Asam Lemak Bebas (ALB) pada Minyak yang
Digunakan Oleh Pedagang Gorengan Diseputaran Jalan Manek Roo Kecamatan
Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. [Skripsi]. Meulaboh: Universitas Teuku
Umar.
Sopianti, Densi Selpia, Herlina & Handi Tri Saputra. 2017. “Penetapan Kadar Asam Lemak
Bebas pada Minyak Goreng.” Jurnal Katalisator. 2(2): 100 – 105.
Ulfa, A. M., Retnaningsih, A., dan Aufa, R. 2017. Penetapan kadar asam lemak bebas pada
minyak kelapa, minyak kelapa sawit dan minyak zaitun kemasan secara
alkalimetri. Jurnal Analis Farmasi. 2(4): 242-250.
Untari, B., & Ainna, A. 2020. Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas dan Kandungan Jenis
Asam Lemak dalam Minyak yang Dipanaskan dengan MetodeTitrasi Asam Basa dan
Kromatografi Gas. Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi. 5(1): 1-10.
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4

G. Daftar Pustaka Tambahan


DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Asmara, A.P. 2019. Penentuan bilangan peroksida minyak rbd (refined bleached deodorized)
olein pt. Phpo dengan metode titrasi iodometri. Amina. 1(2): 79-83.
Hutajulu, Ainun Z. 2016. Analisa Kadar Asam Lemak Bebas dan Kadar Air dari Crude Palm
Oil (CPO) Produk Refinery Plant di PT. Permata Hijau Palm Oleo. [Skripsi]. Medan:
Universitas Sumatera Utara.
Kapoor, K. I. 2019. A Textbook of Physical Chemistry Volume 1 States of Matter and Ions
in Solution (SI Units) Sixth Edition. McGraw-Hill Education
Nielsen, S.Suzanne. 2018. Food Analysis. Springer International Publishing.
Pomeranz, Y. 2013. Food Analysis Theory and Practice. Springer US.
Zahro, Anik Kholifatuz. 2014. Uji Toksisitas dan Asam Lemak Mikroalga Chlorella sp.
Terhadap Larva Udang Artemia Salina. [Skripsi]. Malang: Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim.
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4

H. Lampiran
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4
Nama :
NIM :
Kelas :
Kelompok :

Anda mungkin juga menyukai