Anda di halaman 1dari 32

I Made Ari Samudera

(1302006007)
Outline

1. Pendahuluan
2. Tinjauan Pustaka
3. Laporan Kasus
4. Pembahasan
5. Ringkasan
Pendahuluan

Henoch-Schönlein Purpura merupakan penyakit
autoimun paling sering ditemukan pada anak-anak
ditandai lesi kulit spesifik berupa purpura, artritis,
artralgia, nyeri abdomen dan kadang-kadang disertai
nefritis
Rata-rata 14 kasus per 100.000 anak usia sekolah;
prevalensi tertinggi pada usia 2-11 tahun (75%); 27%
kasus ditemukan pada dewasa, jarang ditemukan pada
bayi
Outline

1. Pendahuluan
2. Tinjauan Pustaka <-
3. Laporan Kasus
4. Pembahasan
5. Ringkasan
Definisi

Henoch-Schönlein Purpura adalah sindrom
klinis yang disebabkan oleh vaskulitis pembuluh darah
kecil sistemik yang ditandai dengan lesi spesifik berupa
purpura, artritis atau atralgia, nyeri abdomen atau
perdarahan gastrointestinalis, dan kadang – kadang
nefritis 1

1. Yuly, A. Purpura Henoch-Schönlein. Dalam Cermin Dunia Kedokteran Edisi 194 Volume 139 Nomor 6. 2012.
Available at http://www.kalbe.co.id diakses tanggal 19 Agustus 2013
Epidemiologi

Tahun 2002, Gardner dan Medwin melaporkan insiden
HSP pada anak 20.4/ 100.000, yang juga meningkat dari
tahun ke tahun lebih banyak pada anak laki – laki dibanding
anak perempuan (1,5 : 1). 1
Kasus HSP di RSCM cenderung meningkat, dari tahun
1998-2003 didapatkan 23 kasus .Pada Juli 2006 sampai
Februari 2007 terdapat 10 kasus.

Gardner JMM, Dolezalova P, Southwood TR. Incidence of Henoch Schonlein purpura, Kawasaki diseases, and
rare vasculitis in children different ethnic origins. Lancet 2002;360:1197-202.
Etiologi

1. Faktor Genetik
2. ISPA
3. Makanan
4. Gigitan Serangga,
5. Paparan Terhadap Dingin,
6. Imunisasi
7. Obat – Obatan

Sohagia AB, Gunturu SG, Tong TR, Hertan HI. Henoch-Schonlein Purpura-a case report
and review of the literaure. Gastroenterol Res Pract 2010: 1-6.
Imunopatogenesis HSP

Sohagia AB, Gunturu SG, Tong TR, Hertan HI. Henoch-Schonlein Purpura-a case report and review of the
literaure. Gastroenterol Res Pract 2010: 1-6.
Manifestasi Klinis

1. Purpura
2. Artritis Atau Atralgia
3. Nyeri Abdomen
4. Nefritis Atau Hematuria

Hunter K. Gordon A. Henoch-Schonlein Purpura Guideline-Royal Berkshire Hospital.


September 2012.
Diagnosis
Kriteria Definisi

Purpura non trombositopenia (palpable Lesi kulit hemoragik yang dapat

purpura)  diraba, terdapat elevasi kulit, tidak

berhubungan dengan trombositopenia

Usia onset ≤ 20 tahun Onset gejala pertama ≤ 20 tahun

Gejala abdominal / gangguan saluran cerna Nyeri abdominal difus, memberat

(Bowel angina) setelah makan atau diagnosis iskemia

usus, biasanya termasuk BAB berdarah

Granulosit dinding pada biopsy Granulosit pada dinding arteriol atau

venula
Matondang CS, Roma J. Purpura Henoch-Schonlein. Dalam: Akip AAP, Munazir Z, Kurniati N, penyunting. Buku Ajar Alergi-
Imunologi Anak. Edisi ke-2. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2007;373-7.
Tatalaksana

 Artritis ringan dan demam ->ibuprofen 10mg/kgBB/6 jam
 Edema -> elevasi tungkai.
 Purpura ->metilprednisolon 250 – 750 mg/hr IV selama 3
– 7 hari jika berat + siklofosfamid 100 – 200 mg/hr

Safri M, Kurniati N, Munasir Z. Pemberian Steroid pada Purpura Henoch-Schonlein serta Pola Perbaikan Klinis
di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM Jakarta. Sari Pediatri, Vol. 10, No. 4, Desember 2008
Prognosis

 Pada umumnya prognosis adalah baik, dapat
sembuh secara spontan dalam beberapa hari atau
minggu
 Prognosis buruk ditandai dengan penyakit ginjal
dalam 3 minggu setelah onset

Soepriadi M,Setiawan B.Henoch Schonlein purpura.Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan anak.edisi ke-
3.Bandung:Bagian IKA FK Unpad,2005; 167-9.
Outline

1. Pendahuluan
2. Tinjauan Pustaka
3. Laporan Kasus <-
4. Pembahasan
5. Ringkasan
 IDENTITAS PASIEN
 Nama : PAPP
 Umur : 11 tahun
 Jenis Kelamin  : Laki – laki
 Suku : Bali
 Bangsa : Indonesia
 Agama : Hindu
 Kunjungan poli : 15 Agustus 2017
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
 Bintik merah pada kulit
Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien datang dengan keluhan bintik-bintik kemerahan pada
kedua tungkai bawah dan kedua pergelangan tangan yang
dirasakan sejak 5 hari (Rabu, 10 Agustus 2017) sebelum

masuk rumah sakit.Bintik kemerahan pertama kali disadari
muncul di pergelangan kaki pasien berukuran 0,5 cm.dan
dapat diraba dan menyebar ke paha bokong lalu pergelangan
tangan. Keluhan disertai dengan rasa gatal yang hilang
timbul pada bintik bintik kemerahan.
 Keluhan yang lain yang dirasakan pasien adalah nyeri di
lutut pasien dan pergelangan tangan yang muncul 2 hari (
Jumat 12 Agustus 2017) setelah bintik muncul . Nyeri
dikatakan hilang timbul seperti kram, kaku dan pegal. Nyeri
dikatakan terasa ringan saat istirahat dan melakukan gerakan
ringan namun dirasakan memberat saat berjalan sehingga
sekarang pasien harus digendong oleh ayahnya. Keluhan lain
seperti demam, nyeri kepala, nyeri perut, nyeri saat kencing
disangkal oleh pasien. Buang air besar dan kecil pasien
normal
 Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan yang
sama . Pasien sebelumya juga tidak pernah sampai dirawat

di rumah sakit akibat penyakitnya
 Riwayat Penyakit dalam Keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang
sama dengan pasien. Penyakit sistemik seperti
hipertensi,jantung,diabetes disangkal keluarga.
 Riwayat Pribadi/ Sosial/ Lingkungan
Pasien merupakan anak tunggal. Pasien merupakan
anak pertama yang tinggal dengan orang tua . Aktivitas
sehari hari pasien adalah seorang pelajar dan aktif bermain
sepak bola di lapangan. Lingkungan tempat tinggal pasien
dikatakan cukup bersih.
 Riwayat Pengobatan
Pasien sebelumnya sewaktu kemerahannya muncul
pada hari Kamis ( 11 Agustus 2017) sempat ke bidan dan

diberikan obat salep dan obat minum tetapi pasien lupa
lalu keesokan harinya ( Jumat 12 Agustus 2017) pasien
pergi ke dokter umum karena muncul keluhan nyeri pada
lutut pasien.Pasien juga diberikan obat salep dan obat
minum dan keluhan sempat mereda keesokan harinya.
Pada hari Minggu keluhan nyeri lutut dikatakan muncul
dan memburuk sehingga pasien memutuskn untuk
memijat ke tukang pijat dan keluhan sempat mereda. Pada
hari Selasa ( 15 Agustus 2017 ) kemerahan dan nyeri
dikatakan semakin memburuk seingga pasien dibawa ke
puskesmas dan dirujuk ke poli anak RSU Tabanan.
 Riwayat Imunisasi
BCG : 3x
Polio : 3x
Hepatitis B
DPT
: 4x
: 3x

Campak : 2x
 Riwayat Persalinan
Pasien lahir secara normal, BBL 2400 gram, panjang
badan lahir dikatakan lupa, lingkar kepala dikatakan lupa. Saat
lahir dikatakan pasien segera menangis, kelainan bawaan tidak
ditemukan.
 Riwayat Nutrisi
Pasien mendapat ASI sejak usia 0 bulan hingga 18 bulan.
Pasien diberi nasi tim sejak usia 18 bulan. Pasien mulai makan
makanan dewasa sejak usia 24 bulan.
Riwayat Tumbuh Kembang
 Menegakkan kepala : 2 bulan
 Membalik badan
 Duduk 
: 4 bulan
: 6 bulan
 Merangkak : 8 bulan
 Berdiri : 10 bulan
 Berjalan : 12 bulan
 Bicara : 14 bulan
PEMERIKSAAN FISIK
Status present
 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran 
: Compos Mentis
 GCS : E4 V5 M6
 Tekanan darah : 110/70
 Nadi : 100 x/menit reguler
 Respirasi : 24 x/menit reguler
 Nyeri : 5/10
 Suhu Aksila : 36,8oC
 Sp02 : 98 %
Status antropometri
 Panjang Badan : 137 cm
 Berat Badan : 28,5 kg
 Lingkar kepala 
: 53 cm
 Lingkar lengan atas : 18 cm
 BB/U : P5-P10( Normal)
 TB/U : P25-P50 (Normal)
 BB/TB : P25-P50 ( Normal )
 BBI : 35 kg
 Status gizi (Waterlow) : 81 % (Gizi Kurang )
Status General
 Pemeriksaan Umum
 Kepala : Normosefali, Gerak Normal, Ubun-ubun Besar Tertutup,
 Mata : Anemis -/-, Ikterus -/-, Odeme Palpebra -/-, Reflek
Pupil + Isokor
 Tht : 
Telinga : Daun Telinga N/N, Sekret Tidak Ada
Hidung : Sekret (-/-) , Nafas Cuping Hidung (-/-)
Tenggorokan :Tonsil T1/T1 Hiperemis (-), Faring Hiperemis (-)
Kripte Tidak Ada, Eksudat Tidak Ada
 Lidah : Ulkus (-), Papil Lidah Atrofi (-)
 Bibir : Basah, Stomatitis (-) Sianosis (-)
 Mulut : Celah Palatum Tidak Ada
 Leher : JVP + 0 Cm H2O, Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-)

 Thoraks : Simetris (+) Retraksi (-).


Cor :Inspeksi: Iktus Kordis Tidak Tampak
Palpasi: Iktus Kordis Tidak Teraba, Kuat Angkat (-),
Thrill (-)
Auskultasi: S1 S2 Tunggal Regular Murmur (-)
Pulmo :Inspeksi : Simetris saat statis dan
dinamis, retraksi (-)
Palpasi :Taktil fremitus N/N,

Auskultasi 
pergerakan simetris
:Vesikuler +/+ , Rales -/-,
Wheezing -/-

 Abdomen : Inspeksi : distensi (-) scar (-) turgor kulit


kembali cepat
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : hepar&lien tidak teraba, ginjal
tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+), ascites (-)
 Ekstremitas : Hangat + + Edema - -
++ - -
 Kulit : Pada kedua tungkai bawah, paha , bokong
dan pergelangan tangan terdapat purpura
dengan batas tegas,bentuk bulat,diameter

ukuran 0,3-0,5 cm, beberapa menyatu
berbentuk geografika dengan ukuran 1x2 cm,
dengan permukaan teraba, beberapa telah
berubah warna menjadi hitam

 Genitalia : Normal
Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap Kimia Darah :
 EDS % : 3,85 %  BUN :12 mg/dl
 HB
 HCT
:14,5 gr/dl
:43,4 %
  Creatinin : 0,5 mg/ dl (L)
Urin Lengkap
 WBC : 16,6 x 10 3 /UL  Warna : Kuning
 RBC :5,27 x 10 3 /UL  PH : 6,5
 PLT :3,7 x 10 3 /UL  Berat Jenis : 1,010
Swab tenggorokan  Protein :Negatif
 Bakteri Gram Positif =  Eritrosit :Negatif
Positif
 Bakteri Gram Negatif =
Positif
ASTO = 200
DIAGNOSIS
 Suspect Purpura Henoch-Schönlein + Gizi Kurang
PENATALAKSANAAN
 MRS 
 Pemeriksaan Ureum, Kreatinin, LED, UL, FL
 IVFD D5 ½ salin – 16 tpm ( makro)
 Metilprednisolone 3 x 10 mg IV
 Cefotaxime 3 x 500 mg
PROGNOSIS
 - Ad Vitam : bonam
 -Ad Functionam : bonam
 -Ad Sanationam : dubius ad bonam
Outline

1. Pendahuluan
2. Tinjauan Pustaka
3. Laporan Kasus
4. Pembahasan <-
5. Ringkasan
HSP merupakan penyakit yang Pasien adalah anak berjenis
menyerang anak-anak terutama kelamin laki-laki dengan usia 11
pada anak umur 2 – 15 tahun (usia tahun yang sedang menginjak
anak sekolah)
Terdapat lebih banyak pada anak
laki – laki dibanding anak
 bangku sekolah kelas 5 SD.

perempuan (1,5 : 1).


Gejala klinis sebagian besar Pasien datang dengan keluhan
berupa palpable purpura bintik-bintik kemerahan pada
nontrombositopenia awalnya kedua tungkai bawah dan kedua
terbatas pada kulit maleolus tapi pergelangan tangan ,kemerahan
biasanya kemudian akan meluas pertama kali disadari muncul di
ke permukaan dorsal kaki, bokong pergelangan kaki pasien dan
dan lengan bagian luar. dapat diraba dan menyebar ke
Kelainan kulit ini ditemukan pada paha bokong lalu pergelangan
100% kasus kelainan dapat tangan.
disertai gatal Keluhan disertai dengan rasa gatal
yang hilang timbul pada bintik
bintik kemerahan.
Selain purpura, ditemukan pula Pasien mengatakan selain kulit
artralgia dan artritis sekitar 60%- yang timbul bintik merah keluhan
80% yang mengenai lutut dan
pergelangan kaki, namun dapat
pula mengenai pergelangan
 lain adalah nyeri di lutut pasien
dan pergelangan tangan. Nyeri
dikatakan hilang timbul seperti
tangan, siku dan persendian di jari kram, kaku dan pegal sehingga
tangan. Sendi yang terkena dapat sekarang pasien harus digendong
menjadi bengkak, nyeri dan sakit oleh ayahnya.
bila digerakkan, biasanya tanpa
efusi, kemerahan ataupun panas
Tidak ada pengobatan definitif Pasien diberikan
pada penderita Henoch-Schönlein metilprednisolone 3 x 10 mg iv
Purpura. Pengobatan simtomatik
dan suportif, serta pemberian
steroid selama 5-7 hari menjadi
pilihan. Pemberian
Metilprednisolon dinilai paling
efektif.
Outline

1. Pendahuluan
2. Tinjauan Pustaka
3. Laporan Kasus
4. Pembahasan
5. Ringkasan <-
Ringkasan

Pasien berinisial PAPP berumur 11 tahun datang
dengan keluhan bintik-bintik kemerahan pada kedua
tungkai bawah dan kedua pergelangan tangan kemerahan,
dapat diraba dan menyebar ke paha bokong lalu
pergelangan tangan, disertai dengan rasa gatal yang hilang
timbul
Keluhan yang lain yang dirasakan pasien adalah
nyeri di lutut pasien dan pergelangan tangan. Nyeri
dikatakan hilang timbul seperti kram, kaku dan pegal..
Hasil pemeriksaan fisik diagnosis mengarah pada
Henoch Scholein Purpura. Tatalaksana utama dari pasien ini
diberikan kortikosteroid yaitu metilprednisolone.
TERIMA KASIH

MATUR SUKSMA

Anda mungkin juga menyukai