Anda di halaman 1dari 7

Konstruksi Alat Ukur

Psikologi
Mengukur Kemampuan
Silogisme
Kelompok 2
Helsa Putri Rizal
Ranty Dwiana Pratiwi
Rio Andrico
Desy Desfitri
 Silogisme adalah suatu cara untuk melahirkan berpikir
deduksi. Berfikir deduktif itu sendiri adalah adalah suatu
metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum
terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagian yang khusus. Silogisme mengajarkan pada
kita merumuskan, menggolong-golongkan pikiran sehingga
kita dapat melihat hubungannya dengan mudah. Dengan
demikian kita belajar berfikir tertib, jelas, tajam. Ini
diperlukan karena mengajarkan kita untuk dapat melihat
akibat dari suatu pendirian atau pernyataan yang telah kita
lontarkan.
 Keterampilan berpikir sangat dibutuhkan dalam era
persaingan saat ini. Sehingga keterampilan berpikir harus
dilatih dalam proses pembelajaran. Maka pembelajaran
yang harus dikembangkan adalah suatu pembelajaran
yang melatih siswa untuk mengembangkan tingkat
berpikirnya.

Latar Belakang
 Untuk mengetahui kemampuan silogisme
pada siswa SMA

Tujuan
Silogisme adalah suatu bentuk penarikan
kesimpulan atau konklusi secara deduktif
dan tak langsung yang kesimpulan atau
konklusinya ditarik dari dua buah premis
yang disediakan sekaligus (Zulaikah,
2015)

Definisi Konseptual
Secara operasional, silogisme adalah
kemampuan siswa dalam menarik
kesimpulan secara deduktif atau secara
tidak langsung dimana kesimpulannya
ditarik dari dua buah premis yang
disediakan sekaligus.

Definisi Operasional
 Silogisme di susun oleh pernyataan dan kesimpulan
atau proposisi dan konklusi. Di dalam proposisi
terdapat dua buah premis yaitu premis mayor
“premis umum” dan premis minor “premis khusus”
 Premis mayor: pernyataan akan sebuah kelompok
tertentu yang di dalamnya terdapat sifat dan ciri
tertentu
 Premis Minor: pernyataan salah satu anggota dari
kelompok pada premis mayor
 Kesimpulan: berisikan pernyataan yang menyatakan
salah satu anggota kelompok memiliki kekhususan
baik dari sifat dan ciri dari kelompok tersebut.

Bentuk Silogisme
1. Silogisme Kategorial
Silogisme kategoris adalah silogisme yang
premis-premisnya berupa keputusan kategoris,
yaitu keputusan yang berisi hubungan antara
subjek dan predikat tanpa menggunakan
syaratsyarat apa pun.

2. Silogisme Hipotetik
Sedangkan silogisme hipotetis adalah
silogisme yang premis-premisnya berupa
proposisi hipotetis, yaitu proposisi yang berisi
hubungan antara subjek dan predikat dengan
menggunakan syarat-syarat tertentu.

Jenis-Jenis Silogisme

Anda mungkin juga menyukai