Anda di halaman 1dari 7

Dasar Dasar Logika Kelompok 1

SILOGISME
Pengertian
Silogisme
Silogisme adalah suatu pengambilan kesimpulan dari dua
macam keputusan (yang mengandung unsur yang sama dan
salah satunya harus universal) suatu keputusan yang ketiga
yang kebenarannya sama dengan dua keputusan yang
mendahuluinya. Dengan kata lain silogisme adalah
merupakan pola berpikir yang di susun dari dua buah
pernyataan dan sebuah kesimpulan. 
Bagian - bagian
Silogisme
Keputusan pertama (Premis Mayor)
Premis mempunyai arti kalimat yang di jadikan dasar penarikan kesimpulan, ada juga yang mengatakan primes
adalah kata - kata atau tulisan sebagai pendahulu untuk menarik suatu kesimpulan atau dapat juga diartikan
sebagai pangkal pikiran. Mayor artinya besar. Primis mayor artinya pangkal pikir yang mengandung term mayor
dari silogisme itu, dimana nantinya akan muncul menjadi predikat dalam kongklusi (kesimpulan)
Contoh : Semua makhluk mempunyai mata.
Keputusan kedua, (Premis Minor).
Premis minor artinya pangkal pikiran yang mengandung term minor ( Kecil ) dari silogisme itu, dimana nantinya
akan muncul menjadi subjek dalam kongklusi.
Contoh : Si kacong adalah seorang mahluk.
Bagian - bagian
Silogisme
.Bagian ketiga adalah bagian – bagian yang sama dalam dua keputusan tersebut, yang biasanya
disebut medium atau term menengah (middle term), karena ia terdapat pada kedua premis
(mayor dan minor), maka bertindak sebagai penghubung (medium) antara keduanya, tetapi tidak
muncul dalam kongklusi.
Bagian keempat adalah keputusan ketiga yang disebut kongklusi atau kesimpulan, adalah
merupakan keputusan baru (dari dua keputusan sebelumnya) yang mengatakan bahwa apa yang
benar dalam mayor, juga benar dalam term minor Artinya kalau miming benar., Semua makhluk
mempuyai mata, maka Si kacong yang menjadi bagian dari mahkluk adalah mempunyai mata
Dasar Dasar Lohika Kelompok 1

Macam - Macam Silogisme

1 Silogisme Kategorik 3 Silogisme Disjungtif

5 Dilema

2 Silogisme Hipotik 4 Silogisme Konjungtif


Silogisme adalah suatu cara untuk melahirkan deduksi . Silogisme
mengajarkan pada kita merumuskan, menggolong–golongkan pikiran
sehingga kita dapat melihat hubungannya dengan mudah, Dengan
demikian kita belajar berfikir tertib, jelas, tajam. Ini diperlukan karena
mengajarkan kita untuk dapat melihat akibat dari suatu pendirian atau

Kesimpulan penyataan yang telah kita lontarkan. Banyak orang merumuskan


pendirian atau membuat pernyataan yang apabila ditelaah lebih lanjut,
sebenarnya pendirian atau pernyataannya tadi kurang tepat atau
kurang benar. Mungkin saja hal itu karena tidak mau menghargai
kebenaran dari suatu tradisi atau tidak dapat menilai kegunaan yang
besar dari sesuatu yang berasal dari masa lampau. Akan tetapi kita
generasi penerus, proses pemikiran kita menurut kenyataannya
mengikuti pola silogisme jauh lebih sering dari pada yang kita duga dan
dari proses tersebut pemikiran kita lebih terbuka tertib dan jelas.
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai