DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
RISMAYANTI (2131019)
DOSEN PENGAMPU :
i
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Logika yang
Berjudul “SILOGISME KATEGORIK”. Sholawat beriring Salam semoga tetap
bercurah pada nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya Serta para pengikutnya
yang selalu istiqomah menjalankan sunnah-sunnah beliau.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal, dengan bantuan dari
Beberapa sumber. Terlepas dari itu semua, Kami menyadari sepenuhnya bahwa
Masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh Karna itu, dengan segala kekurangan dalam makalah ini kami menerima
segala Saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
Maupun inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................ 9
B. Saran .......................................................................................................... 9
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak manusia dilahirkan pada dasarnya sudah sepantasnya untuk dilatih
berpikir dengan jelas, tajam dan terang, hal itu supaya lebih tangkas dan
kreatif. Dengan demikian kita sebagai generasi penerus bangsa perlu belajar
berpikir tertib, jelas, serta tajam. Hal yang sangat penting juga adalah belajar
membuat deduksi yang berani dengan salah satu cara untuk melahirkan
silogisme. Hal ini diperlukan karena mengajarkan kita untuk dapat melihat
konsekuensi dari sesuatu pendirian atau pernyataan yang apa bila di telaah
lebih lanjut, sebenarnya pendirian atau pernyataan itu tadi self-destructive.
Hidup bagi manusia berarti rangkaian keputusan yang tiada henti-
hentinya. Keputusan itu adakalanya dikatakan dalam bentuk bahasa,
adakalanya dinyatakan dalam bentuk tindakan dan adakalanya tinggal saja
dalam batin manusia. Adapun keputusan tersebut merupakan hasil dari
silogisme, yaitu pengambilan kesimpulan dimana kita menarik dua macam
keputusan yang mengandung unsur bersamaan dan salah satunya harus
universal, suatu keputusan ketiga yang kebenarannya sama dengan kebenaran
yang ada pada kedua keputusan yang terdahulu itu.
Agar silogisme menjadi jalan pikiran yang lurus sehingga mencapai
kebenaran, maka silogismeharus tunduk pada kebenaran ketentuan. Jika
silogisme telah mengikuti aturan-aturan ini maka ia akan menghasilkan
kebenaran logis atau kebenaran formal. Sedangkan kebenaranobjektif atau
kebenaran material akan tercapai jika premis-premisnya
telahdibuktikankebenarannya.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Silogisme dan Silogisme Kategorik
2. Apa Hukum – hukum Silogisme Kategorik
1
3. Absah dan benar
4. Bentuk – bentuk Silogisme
5. Silogisme bukan bentuk Baku
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui arti Silogisme dan Silogisme Kategorik
2. Untuk mengetahui apa saja Hukum – hukum Silogisme Kategorik
3. Untuk mengetahui Absah dan Benar
4. Untuk mengetahui apa saja bentuk – bentuk Silogisme
5. Untuk mengetahui apakah Silogisme bukan bentuk Baku
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dengan premis yang kemudian dapat dibedakan dengan premis mayor (premis
yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya
menjadi subjek).
Demi lakhirnya konklusi maka pangkal umum tempat kita berpijak harus
merupakan proposisi universal. Sedangkan pangkalan khusus tidak berarti
bahwa proposisinya harus partikular atau singular, tetapi bisa juga proposisi
universal, tetapi ia diletakkan di bawah aturan pangkalan umumnya.
Pangkalan khusus bisa menyatakan permasalahan yang berbeda dari
pangkalan umumnya, tetapi bisa juga merupakan kenyataan yang lebih khusus
dari permasalahan umumnya. Dengan demikian satu pangkalan umum dan
satu pangkalan khusus dapat dihubungkan dengan berbagai cara, tetapi
habungan itu harus diperhatikan kualitas dan kuantitasnya agar kita dapat
mengambil konklusi yang valid.
Contoh;
Keterangan :
a) Premis mayor: p = q
b) Premis minor: q = r
c) Kesimpulan: p = r
4
B. Hukum - hukum Silogisme Kategorik
5
Semuaikanberdarahdingin
Binatang ini berdarah dingin
Binatang ini adalah ikan
(bisa saja selain ikan, seperti; hewan melata)
6. Term predikat dalam kesimpulan harus konsisten pada term predikat
yang ada pada premisnya. Cotoh:
Kerbau adalah binatang
Kambing bukan binatang
Kambing bukan binatang
(Binatang pada konklusi merupakan term negative, sedangkan pada
premis adalah term positive).
7. Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor maupun
premis minor. Jika tidak maka kesimpulan akan salahseperti, contoh:
Bulan itu bersinar di langit
Januaria adalah bulan
Januari adalah bulan (salah)
8. Silogisme harus terdiri dari 3 term, term subyek, term predikat dan term
middle.
6
D. Bentuk – bentuk Silogisme
Bentuk silogisme dibedakan atas letak medium (term penengah = middle
term) dalam premis. Ada empat macam bentuk silogisme,
1) Figur kesatu:
Medium menjadi subyek pada premis mayor dan menjadi predikat
pada premis minor. Ketentuan khusus pada bentuk-bentuk dalam figure ini
adalah:
1. Premis mayor harus universal.
2. Premis minor harus afirmatif.
2) Figur kedua:
Medium menjadi predikat pada premis mayor dan premis minor.
Ketentuan khusus bagi bentuk-bentuk dalam figure ini adalah:
1. Premis mayor harus universal.
2. Premis minor kualitasnya harus berbeda dengan premis mayornya.
Contoh:
Semua yang dilarang Tuhan mengandung bahaya
Mencuri adalah dilarang Tuhan, jadi
Mencuri adalah mengandung bahaya
3) Figur ketiga:
Medium menjadi subyek pada premis mayor dan premis minor.
Peraturan khususnya adalah:
1. Premis minor harus afirmatif.
2. Konklusi harus particular.
Contoh:
Semua tumbuhan membutuhkan air
Tidak satu pun benda mati membutuhkan air, jadi
Tidak satu pun benda mati adalah tumbuhan
4) Figur keempat:
Medium menjadi predikat pada premis mayor dan menjadi subyek
pada premis minor. Peraturan khususnya adalah:
7
1. Bila premis mayor afirmatif, maka minor harus universal.
2. Apabila premis minor negatif, maka premis mayor harus universal.
Contoh:
Semua pendidik adalah manusia
Semua manusia akan mati, jadi
Sebagian yang akan mati adalah pendidik
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat kita ketahui bahwa silogisme kategorik,
memiliki berbagai patokan-patokan hukum sebagai pembatas dalam
menyimpulkan premis-premis yang ada dalam silogisme tersebut. Apabila
dalam penyusunan silogisme hal-hal tersebut dilanggar, maka akan terjadi
kerancuan dalam bentuk silogisme tersebut yang akhirnya tidak akan
ditemukan keterkaitan antara kesimpulan dan premis-premisnya.
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah diatas masih banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun
nantinya penulis akan segera melakukan perbaikian susunan makalah itu
dengan menggunkan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca.
9
10
DAFTAR PUSTAKA
https://amp.kompas.com/skola/read/2022/06/02/111137969/silogisme-kategoris-
pengertian-dan-contohnya
http://lukmanhakim91.blogspot.com/2015/05/silogisme-kategorik.html?m=1
https://www.kompas.com/skola/read/2022/06/04/115916169/silogisme-kategorik-
silogisme-hipotetik-dan-silogisme-alternatif
http://kallolougi.blogspot.com/2010/07/silogisme-silogisme-kategorik.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Silogisme
iv