SYARIAH
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Nuril Dara Ismala 20402011
Masrufah Zaenab 20402020
KELAS C
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga perbankan syariah merupakan sebuah badan usaha yang bergerak
dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat ini, perkembangan
perbankan syariah sudah sangat signifikan di Indonesia. Seiring dengan semakin
berkembangnya perbankan syariah, maka salah satu aspek yang paling penting dalam
dunia perbankan syariah di samping pemasaran bank adalah Sumber Daya Insani (SDI).
Hal ini disebabkan sumber daya manusia merupakan tulang punggung dalam
menjalankan kegiatan operasional suatu bank. Untuk itu, penyediaan sumber daya
manusia sebagai motor penggerak operasional bank haruslah sedini mungkin.
Dalam hal ini, motivasi kerja menjadi penting karena dengan motivasi
diharapkan setiap karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas
kerja yang tinggi. Selain motivasi kerja, kedisiplinan kerja juga termasuk hal yang paling
penting demi kelancaran dan pertumbuhan suatu perusahaan. Kedisiplinan merupakan
sesuatu yang berkembang di dalam tubuh pekerja atau karyawan sehingga menyebabkan
dia dapat menyesuaian diri dengan sukarela kepada keputusan-keputusan, peraturan-
peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan tingkah laku.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep motivasi dalam konsep psikologi dan bentuk-bentuk motivasi?
2. Bagaimana konsep kedisiplinan dan mekanisme membangun kedisiplinan?
3. Bagaimana konsep kepuasan kinerja dan indikatornya?
4. Bagaimana konsep produktifitas kinerja dan indikatornya?
5. Bagaimana hubungan motivasi, kedisiplinan, kepuasan dan produktifitas kinerja?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Motivasi dalam Konsep Psikologi dan Bentuk-bentuk Motivasi
1. Konsep Motivasi dalam Konsep Psikologi
Secara etimologis, “motivasi” berasal dari kata “motiv”, dalam bahasa Inggris
motive berasal dari kata motio, yang artinya gerakan atau sesuatu yang bergerak. Motivasi
merupakan unsur penting dalam aktivitas kerja, yang merupakan kekuatan pendorong
terwujudnya perilaku. Motivasi adalah kejiwaan dan sikap mental manusia yang
memberikan energi, mendorong kegiatan atau gerakan dan menyalurkan perilaku ke arah
pencapaian kebutuhan.1 Motivasi secara umum sering diartikan sebagai sesuatu yang ada
pada diri seseorang yang dapat mendorong, mengaktifkan, menggerakkan dan
mengarahkan perilaku seseorang. Dengan kata lain motivasi itu ada dalam diri sesorang
dalam wujud niat, harapan, keinginan, dan tujuan yang ingin dicapai. 2
Dalam setiap diri manusia terkandung berbagai macam dorongan-dorongan
yang bersifat naluriah. Dorongan untuk makan akan muncul apabila seseorang merasa
lapar, dorongan biologis berupa seksualitas, dorongan untuk tidur ketika lelah, dan
seterusnya. Kemudian seluruh dorongan tersebut akan membentuk serangkaian kebutuhan
(needs) yang membutuhkan pemuasan agar individu terlepas dari pluralitas konflik. 3
Dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang
mendorong, membuat atau menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu atau
kegiatan yang dilakukannya, sehinga mereka menciptakan suatu dorongan dari dalam
dirinya masing-masing untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Proses ini didukung
dengan adanya sikap seseorang, kepribadian, ketertarikan sesuatu, usaha yang dikerjakan
dan keputusan yang dilakukan.
2. Bentuk-bentuk Motivasi
a. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau tidak perlu
rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Dalam hal ini akan melibatkan orang dalam berbagai
1
Nur Rois, Konsep Motivasi, Perilaku, dan Pengalaman Puncak Spiritual Manusia dalam Psikologi Islam,
Jurnal Pendidikan Agama Islam Universiatas Wahid Hasyim, Vol 7 No 2, 2019, 185-186, diakses melalui
https://www.researchgate.net/publication/338497992_KONSEP_MOTIVASI_PERILAKU_PUNCAK_SPIRIT
UAL_MANUSIA_DALAM_PSIKOLOGI_ISLAM pada tanggal 1 April 2022, pkl 07.42 WIB.
2
Bahril Hidayat, Psikologi Islam, (Riau: Diktat, 2014), 49.
3
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan Dalam Prespektif Baru, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012),
333.
2
aktivitas yang tidak memberi imbalan nyata kecuali kesenangan dan kepuasan
karena melakukan aktivitas tersebut. Orang melakukan perilaku semacam itu
karena dua alasan, yaitu untuk mendapatkan stimulasi kognitif dan untuk
mendapatkan rasa telah berprestasi, merasa kompeten, dan merasa bisa menguasai
lingkungan.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya
karena adanya rangsangan dari luar. Contoh imbalan yang memicu motivasi
ekstrinsik antara lain pujian, nilai tinggi, atau uang yang diperoleh karena
melakukan tindakan tertentu. Imbalan itu dapat memperkuat perilaku, yang
memberi orang informasi tentang performanya, dan menaikkan rasa harga diri. 4
4
Eric B. Shiraev, Psikologi Lintas Kultural, (Jakarta: Kencana Media Group, 2012), 254.
3
orang yang melakukan kesalahan atau pelanggaran merasa takut dan berjanji untuk
tidak melakukan kesalahan yang telah dilakukan karyawan tersebut.
b. Disiplin Berdasarkan Sasaran
Disiplin berdasarkan sasaran ini dianggap sebagai lawan dari disiplin tradisi
bila dilihat dari tujuannya. Disiplin dianggap secara sah atau berlaku apabila dapat
diterima secara sukarela oleh semua komponen di dalam organisasi tersebut. Apabila
tidak dapat diterima maka secara otomatis disiplin tersebut tidak sah untuk diterapkan
dalam organisasi. Fungsi dari disiplin ini adalah sebagai suatu fungsi pembentukan
tingkah laku sebagai hukuman. Karena disini berbagai kemungkinan dapat saja terjadi
di luar jangkauan kemampuan manusia sehingga apabila hal itu terjadi maka
kedisiplinan mampu menangani itu semua. 5
2. Mekanisme Membangun Kedisiplinan
Sikap disiplin dalam bekerja adalah salah satu cara yang bisa meembantu
kita mencapai kesuksesan karier, Dalam berkarier, ada banyak cara untuk mencapai
puncak kesuksesan. Salah satunya adalah dengan membangun sikap disiplin kerja.
Berikut ini cara membangun kedisiplinan, yaitu:
a. Dimulai dari pribadi, jika kita ingin mencapai susuatu dalam hidup, langkah
paling sederhana yang bisa dilakukan adalah berkomitmen untuk disiplin.
Misalnya dengan mengawali sikap disiplin terhadap kesehatan fisik, jaga pola
makan dan lakukan olahraga secara hrutin untuk membentuk pola hidup sehat.
b. Buat prioritas untuk sisa hari menyenangkan, rasa malas dan jenuh di tengah
pekerjaan mungkin sering terjadi. Namun sebaiknya hindari menghentikan
pekerjaan saat belum sepenuhnya selesai. Istirahat sejenak lalu lanjutkan kembali
pekerjaan kita hingga benar-benar selesai. Dengan begitu, kita pun bisa memiliki
sisa hari menyenangkan yang dapat membuat rileks.
c. Punya target dan fokus pada tujuan, saat menetapkan target lakukan sambil
membayangkan momen dimana kita sukses mencapainya. Meski sepele, tapi bisa
membangkitkan motivasi kerja dan lebih maksimal dalam mencapai target.
d. Tunjukkan rasa tanggung jawab, penilaian akan kedewasaan kita salah satunya
dinilai dari cara kita bertanggungjawab ketika melakukan kesalahan. Hindari
menyalahkan orang atau lari dari masalah.
5
Arief Subyantoro dan Suwarto, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi, (Yogyakarta: Penerbit Andi,
2020), 229-230.
4
e. Terapkan juga pada kebiasaan kecil, untuk memilki kebiasaan disiplin, dapat
dimulai dengan melakukan hal-hal positif secara rutin. Sikap disiplin akan hal-hal
kecil tersebut akan membiasakan diri kita untuk disiplin terhadap hal-hal besar.
f. Jangan lupa memberi penghargaan, setelah kita sukses menanamkan sikap disiplin
dalam diri, beri imbalan pada diri sendiri untuk mengapresiasi seluruh kerja keras
yang telah dilakukan. 6
6
Kartika Ratnasari, 6 Cara Sederhana Bangun Disiplin Kerja, diakses melalui
https://www.cekaja.com/info/cara-membangun-sikap-disiplin-kerja, pada 1 April 2022, pkl 08.12 WIB.
7
Husein Fattah, Kepuasan Kerja & Kinerja Pegawai, (Yogyakarta: Elmatera, 2017), 8.
8
Ibid., 3.
5
5. Rekan Kerja, seseorang senantiasa berinteraksi dalam pelasanaan pekerjaan.
Seseorang dapat merasakan rekan kerjanya sangat menyenangkan atau tidak
menyenangkan.9
9
Affandi, Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep, dan Indikator), (Riau: Zanafa Publishing, 2018),
82.
10
Eni Mahawati, Ika Yuniawati, Rolyana Ferinia, dkk, Analisis Beban Kerja dan Produktivitas Kerja, (Medan:
Yayasan Kita Menulis, 2021), 12.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong,
menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya.
Bentuk motivasi ada dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Kedisiplinan
adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan atau karena sudah
menyatu dengannya. Kinerja adalah hasil yang diinginkan dari perilaku. Maksudnya
adalah bahwa kinerja pegawai atau karyawan merupakan hasil unjuk kerja dalam
melaksanakan suatu pekerjaan.
Tercapainya kinerja yang maksimal tidak terlepas dari budaya organisasi, efikasi
diri pegawai dan peran perilaku pimpinan yang secara sinergi akan melahirkan kepuasan
kerja bagi pegawai. Produktivitas kerja adalah kemampuan seseorang atau sekelompok
orang guna menghasilkan produk, baik berupa barang maupun jasa yang secara kualitatif
maupun kuantitatif semakin bertambah dari waktu ke waktu. Bagi suatu perusahaan,
karyawan merupakan alat produksi yang sangat penting. Oleh karena itu, perusahaan
selalu berusaha untuk meningkatkan kemampuan kerja para karyawannya agar
produktivitas bisa meningkat, agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain.
7
DAFTAR PUSTAKA
Affandi. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep, dan Indikator). Riau: Zanafa
Publishing, 2018.
Prawira, Atmaja Purwa. Psikologi Pendidikan Dalam Prespektif Baru. Yogyakarta: Ar Ruzz
Media, 2012.
Fattah, Husein. Kepuasan Kerja & Kinerja Pegawai. Yogyakarta: Elmatera, 2017.
Hidayat, Bahril. Psikologi Islam. Riau: Diktat, 2014.
Shiraev Eric B. Psikologi Lintas Kultural. Jakarta: Kencana Media Group, 2012.
Subyantoro, Arief dan Suwarto. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi. Yogyakarta:
Penerbit Andi, 2020.
Mahawati, Eni, Ika Yuniawati, Rolyana Ferinia, dkk. Analisis Beban Kerja dan Produktivitas
Kerja. Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021.