Anda di halaman 1dari 14

KODE ETIK PROFESI LAINNYA

Oleh :
KELOMPOK 7

Muh. Fernaldy Angghada N.R (A31116521)


Ismail Kurniawan (A31116509)
Setiap organisasi profesi mempunyai pedoman kode etik untuk
menjadi standar/acuan perilaku bagi para anggotanya. Karena
banyaknya organisasi profesi yang ada, maka pada kesempatan ini
hanya akan dibahas beberapa contoh kode etik dari beberapa
organisasi profesi, yaitu profesi Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia (BPK-RI), Perhimpunan Auditor Internal
Indonesia (PAII), Himpunan Psikologi Indonesia, dan Advokat
Indonesia.
Model Penalaran Kode Etik Profesi

Kepentingan Tanggung
Umum Jawab

Kompetensi

Pengatahuan Keterampilan Sikap-Perilaku


(Knowledge))
(Skill)
Kode Etik BPK dituangkan dalam Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 2007, serta telah diumumkan dalam lembaran Berita Negara Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2007.
Kode Etik ini berlaku untuk anggota dan pemeriksa BPK.

NILAI DASAR ANGGOTA BPK PEMERIKSA


Indepedensi  Memegang sumpah jabatan  Netral dan tidak berpihak
 Netral dan tidak berpihak  Menghindari benturan kepentingan
 Menghindari banturan kepentingan  Menghindari hal-hal yang dapat memengaruhi
 Menghindari hal-hal yang dapat memengaruhi objektivitas
objektivitas  Mempertimbangkan informasi, pandangan, dan
tanggapan pihak lain diperiksa
Dilarang :
 Bersikap tenang dan mampu mengendalikan diri
 Merangkap jabatan
Dilarang:
 Menjadi anggota partai politik
 Menunjukkan sikap dan perilaku yang  Merangkap jabatan
menyebabkan orang lain meragukan  Menunjukkan sikap dan perilaku yang
indepedensinya menyebabkan orang lain meragukan
indepedensinya
 Tunduk pada intimidasi/tekanan orang lain
Integritas  Bersikap tegas  Bersikap tegas
 Jujur  Jujur
 Memegang rahasia pihak yang diperiksa  Memegang rahasia pihak yang diperiksa
 Dilarang menerima pemberian dalam bentuk apa  Dilarang:
pun, baik langsung maupun tidak langsung  Menerima pemberian dalam bentuk apa pun,
baik langsung maupun tidak langsung
 Menyalahgunakan wewenang

 Prinsip kehati-hatian, ketelitian, kecermatan  Prinsip kehati-hatian, ketelitian, kecermatan


Profesionalitas
 Menyimpan rahasia Negara dan jabatan  Menyimpan rahasia Negara dan jabatan
 Tidak menyalahgunakan rahasia Negara untuk  Tidak menyalahgunakan rahasia Negara untuk
kepentingan pribadi dan golongan/pihak lain kepentingan pribadi dan golongan/pihak lain
 Menghindari perbuatan di luar tugas dan  Menghindari perbuatan di luar tugas dan
wewenangnya wewenangnya
 Komitmen tinggi
 Meningkatkan kemampuan
 Profesionalisme secara berkelanjutkan
KEPENTINGAN
PUBLIK KOMPETENSI

TANGGUNG
JAWAB
Ciri profesi Kode etik PAII
Kepentingan Publik Untuk mempertahankan kepercayaan dari pemberi tugas, para anggota harus menunjukkan
loyalitas kepada pemberi tugas ( manajemen ). Anggota dilarang untuk mengambil bagian dalam
kegiatan-kegiatan yang menyimpang.

Tanggung Jawab Mengembangkan standar kompetensi tinggi yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku.
Kompetensi : Dilihat dari tiga unsur kompetensi ( pengetahuan, keterampilan, dan prilaku ).

a. Pengetahuan Tidak secara eksplisit diungkapkan.

(Knowledge)
b. Keterampilan ( Skill ) 1. Para anggota harus terus berusaha untuk meningkatkan keahlian dan keefektifan dalam
melakukan pekerjaannya.
2. Dalam berpendapat, para anggota harus menggunakan semua kemampuannya untuk
memperoleh bukti yang memadai yang dapat mendukung pernyataannya.
c. Sikap prilaku ( attitude )
• Menyangkut Diri 1. PAII berasaskan pancasila dan UUD 1945 ( pasal 2)
2. Para anggota diwajibkan bersikap jujur, objektif, dan hati-hati dalam menjalankan tugas maupun kewajibannya ( pasal 3 )
3. Para anggota harus menghindari untuk terlibat kegiatan yang dapat menimbulkan konflik dengan kepentingan pemberi tugas,
atau yang dapat menimbulkan prasangka yang meragukan kemampuannya untuk secara objektif menyelesaikan tugas dan
kewajibannya (pasal 5 )
4. Para anggota harus mematuhi peraturan dan mendukung pencapaian tujuan PAII. Dalam menjalankan profesinya, para
anggota harus sadar akan kewajibannya untuk memelihara standar yang tinggi tentang kompetensi, moralitas, dan
kehormatan yang telah ditetapkan oleh PAII dan para anggotanya ( pasal 10 )

 Hubungan rekan Tidak diatur.


sejawat
 Hubungan klien  Para anggota dilarang untuk menerima imbalan atau hadiah dari pemberi tugas, klien, pelanggan, atau relasi bisnis pemberi
tugas, kecuali yang menjadi haknya ( pasal 6 )
 Para anggota harus bersikap bijaksana dan hati-hati dalam menggunakan informasi yang diperoleh dalam melaksanakan
tugasnya. Para anggota dilarang untuk menggunakan informasi rahasia untuk kepentingan pribadi, atau merugikan
kepentingan pemberi tugas ( pasal 7 )

 Hubungan lain Tidak diatur.


 Pengawasan Tidak diatur.
Kode Etik Psikologi Indonesia
Ciri Profesi Kode Etik Psikologi

Kepentingan publik  Mengabdikan pengetahuan tentang perilaku manusia bagi kesejahteraan manusia (pembukaan)
 Mengutamakan kepentingan umum daripada pribadi atau golongan ( Pasal 14a)

Tanggung Jawab  Pentingnya setiap Ilmuwan psikologi mempunyai rasa tanggung jawab menyangkut kompetensi,
objektivitas, kejujuran, integritas, bersikap bijak, dan hati-hati.
Kompetensi

• Pengetahuan (Knowladge)  Ilmuwan Psikologi adalah para lulusan perguruan tinggi dan universitas di dalam maupun luar negeri,
yaitu mereka yang telah mengikuti pendidikan dengan kurikulum nasional (SK Mendikbud Nomor
18/D/0/1993 untuk pendidikan program akademik (Sarjana Psikologi)
• Keterampilan
 Psikolog adalah Sarjana Psikologi yang telah mengikuti pendidikan tinggi psikologi strata 1
(S1). Sarjana Psikologi dinyatakan berhak dan berwenang untuk melakukan praktik psikologi
di wilayah hukum Negara Republik Indonesi. Untuk melakukan praktik psikologi , Sarjana
Psikolog yang tergolong kriteria diwajibkan memiliki izin praktik psikolog sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

• Sikap perilaku (attitude)  Menyangkut diri (pribadi), hubungan rekan sejawat, hubungan klien, hubungan lain dan
pengawasan
Kode Etik Profesi Advokat

Menurut Abdulkadir Muhammad (2006), peraturan hukum mengatur dan menjelaskan


bagaimana seharusnya:
 Legislator menciptakan hukum
 Pejabat melaksanakan administrasi Negara
 Notaris merumuskan kontrak-kontrak harta kekayaan
 Polisi dan jaksa menegakkan ketertiban hukum
 Pengacara membela kliennya dalam menginterpretasikan hukum
 Hakim menerapkan hukum dan menetapkan keputusannya
Menurut Notohamidjojo (dalam Abdulkadir Muhammad, 2006), seorang profesional di
bidang hukum perlu memiliki :

Sikap Adil Sikap Patut

Sikap
Sikap Jujur
Manusiawi
Penalaran Kode Etik Profesi Advokat Indonesia
Ciri Profesi Kode Etik Advokat

Kepentingan publik  Tidak bertujuan semata-mata untuk memperoleh imbalan materi, tetapi lebih mengutamakan
Ciri Profesi tegaknya Kode Etikkebenaran,
hukum, Advokat dan keadilan (Pasal 3b)
1. Kepentingan  Tidak bertujuan semata-mata untuk memperoleh
 Wajib memberikan bantuan hukum cuma-cuma bagi orang yang tidak mampu (Pasal 7h)
publik imbalan materi, tetapi lebih mengutamakan
Tanggung jawab Menjaga citra dan tegaknya
martabathukum,
kehormatan profesi,
kebenaran, dan menjunjung tinggi kode etik dan sumpah jabatan
keadilan (Pasal
(pembukaan), dan3b)
memelihara kompetensi
Kompetensi  Wajib memberikan
Mencakup pengetahuan, bantuan
keterampilan, hukum cuma-cuma
dan perilaku
bagi orang yang tidak mampu (Pasal 7h)
• Pengetahuan Berpraktik memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang memenuhi
1. Tanggung jawab Menjaga citra dan martabat kehormatan profesi,
(knowledge) persyaratan berdasarkan undang-undang yang berlaku (Pasal 1a)
menjunjung tinggi kode etik dan sumpah jabatan

• Keterampilan (skill) Sama dengan (pembukaan),


Pasal 1a dan memelihara kompetensi
1. Kompetensi Mencakup pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
• Sikap perilaku
a. Menyangkut Berpraktik
Pengetahuan diri (kepribadian),
memberi jasahubungan
hukum, baik rekan sejawat,
di dalam maupun hubungan klien, hubungan lain,
(attitude) pengawasan di
(knowledge) luar pengadilan yang memenuhi persyaratan
berdasarkan undang-undang yang berlaku (Pasal 1a)
Perbandingan Kode Etik

Institusi/Profesi Penekanan Kode Etik


Institusi/Profesi Penekanan Kode Etik
BPK Independensi, integritas, dan profesionalitas
BPK Independensi, integritas, dan profesionalitas
PAII Bersikap jujur,objektif, hati-hati, dan menghindari konflik
PAII Bersikap jujur,objektif, hati-hati, dan menghindari konflik kepentingan
kepentingan
Psikologi
Psikologi Menjaga
Menjaga kompetensi,
kompetensi, objektivitas,
objektivitas, kejujuran,
kejujuran, integritas,
integritas, bersikap bijak, dan
bersikap bijak, dan hati-hati
hati-hati
Advokat Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap satria,
Advokat Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap satria, jujur, tidak
jujur, tidak membeda-bedakan agama, suku, keturunan,
membeda-bedakan agama,
kedudukan sosial, suku, keturunan,
keyakinan kedudukan
politik, mandiri, sosial, keyakinan
serta tidak
politik, mandiri, serta
dipengaruhi tidak
oleh siapa dipengaruhi
pun olehtinggi
dan menjunjung siapahak
pun dan menjunjung
asasi
manusia tinggi hak asasi manusia

Anda mungkin juga menyukai