Anda di halaman 1dari 42

ORGANISASI PROYEK

KONSTRUKSI
Definisi Organisasi
O bersatunya kegiatan-kegiatan dari dua individu
atau lebih di bawah satu koordinasi yang
berfungsi mempertemukan mereka menjadi
satu tujuan.
O tindakan guna mempersatukan kumpulan
kegiatan manusia, yang mempunyai pekerjaan
masing-masing, dan saling berhubungan satu
sama lain dengan tata cara tertentu. Semakin
banyak individu atau kelompok yang terlibat
dalam suatu kegiatan tertentu, maka bentuk
organisasi menjadi semakin kompleks
Bentuk Organisasi
ORGANISASI
GARIS Owner

Manajer
Proyek

Manajer Layanan Manajer


Perencana Pendukung Konstruksi
1. Organisasi Garis
O Yaitu : bentuk organisasi tertua dan paling sederhana,
jumlah karyawan sedikit dan pemilik merupakan pimpinan
tertinggi.
O Pemberian wewenang dan tanggung jawab bergerak vertikal
dari atas ke bawah.
1. Organisasi Garis
O Keunggulan :
O Bentuk Organisasi sederhana, mudah dipahami dan
dilaksanakan
O Pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang cukup jelas
O Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara cepat karena
komunikasi mudah
O Kekurangan :
O Bentuk Organisasi tidak fleksibel
O Kemungkinan pimpinan bertindak otokratis cukup besar
O Ketergantungan pada seseorang cukup besar, jika salah satu
”hilang” akan terjadi kekacauan
Bentuk Organisasi
2. ORGANISASI
GARIS DAN STAF Owner

Divisi Manajer Divisi


Perencanaan Proyek Konstruksi

Manajer Layanan Manajer


Perencana Pendukung Konstruksi
2. Organisasi Garis dan Staf
O Dalam organisasi garis dan staf (line and staf organization)
ini, terdapat dua kelompok orang yang berpengaruh dalam
menjalankan organisasi, yaitu:
O Orang yang menjalankan tugas pokok untuk pencapaian
tujuan
O Orang menjalankan tugas berdasarkan keahlian yang dimiliki,
berfungsi memberikan saran kepada unit operasional.
2. Organisasi Garis dan Staf
O Keunggulan :
O Pembagian tugas nya jelas (antara orang yang menjalankan
tugas poko dan pemberian saran).
O Pengambilan keputusan lebih matang.
O Dikembangkannya spesialisasi keahlian.
O Adanya Staf ahli yang memungkinkan pencapaian pekerjaan
lebih baik
O Kekurangan :
O Saran dari staf mungkin sulit dilaksanakan karena kurang
adanya tanggung jawab pekerjaan.
O Jika pejabat garis mengabaikan gagasan dari staf maka
gagasan menjadi tidak berguna
O Bagi pelaksana operasional, perbedaan antara perintah
dengan saran tidak selalu jelas
Bentuk Organisasi
3. ORGANISASI
FUNGSIONAL Owner

Manajer
Proyek

Divisi Divisi
Perencanaan Konstruksi
3. Organisasi Fungsional
O Organisasi fungsional (functional organization)
mendasarkan pembagian tugas serta kegiatan pada
spesialisasi yang dimiliki pejabatnya.
O seorang bawahan dapat menerima beberapa instruksi dari
beberapa pejabat serta harus
mempertanggungjawabkannya pada masing-masing pejabat
yang bersangkutan.
3. Organisasi Fungsional
O Keunggulan:
O Adanya spesialisasi yang menyebabkan tugas
dilaksanakan dengan baik
O Koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi
mudah dijalankan
O Kekurangan :
O Ditinjau dari sudut karyawan, banyaknya atasan
akan membingungkan
O Terjadi saling mementingkan fungsi masing-
masing sehingga menyebabkan koordinasi
menyeluruh sulit dijalankan.
O Mutasi pekerjaan sulit dijalankan
Bentuk Organisasi
4a. ORGANISASI
MATRIKS LEMAH Pimpinan

Manajer Manajer Manajer


Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian

Staff Staff Staff


Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian

Staff Staff Staff


Perencanaan Perencanaan Perencanaan
4a. Organisasi Matriks Lemah
O merupakan bentukan baru dari organisasi fungsional.
O Bentukan organisasi baru yang beranggotakan staff dari
setiap fungsi yang ada disebut organisasi matrik lemah.
O Bentukan baru ini nantinya akan menjadi sebuah tim proyek
yang ditugaskan untuk mengelola proyek konstruksi di
lapangan.
O Kelemahan tim yang dibentuk semuanya memiliki
kualifikasi staff bukan manajer sehingga kemampuan
manajerialnya sangat terbatas.
Bentuk
4b. ORGANISASI
Organisasi
MATRIKS KUAT
Pimpinan

Manajer Manajer Manajer


Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian

Staff Staff Staff


Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian

Staff Staff Kepala


Perencanaan Perencanaan Proyek
4b. Organisasi Matriks Kuat

O yaitu pengembangan dari Organisasi


Matriks Lemah dengan menempatkan
seorang kepala proyek
O Kepala Proyek diambil dari seseorang yang
mempunyai kualifikasi sebagai kepala
proyek.
O sering dijumpai di berbagai jenis proyek
Bentuk
5. ORGANISASI
Organisasi
PANITIA
Ketua
Wakil Ketua

Sekertaris Bendahara

Seksi Seksi Seksi


5. Organisasi Panitia

O Ciri-ciri organisasi panitia:


O Jangka waktu pelaksanaan tugas/kegiatan terbatas, volume
kegiatan tertentu
O Kepemimpinan dan tanggung jawab dilaksanakan bersama
O Semua anggota dan pimpinan mempunyai tanggung jawab,
wewenang dan hak yang sama.
O Para anggota dikelompokkan menurut bidang tugas kegiatan
tertentu dan dilaksanakan dalam bentuk satuan tugas
5. Organisasi Panitia

O Keunggulan:
O Keputusan dapat diambil secara cepat
O Pembinaan kerjasama antaranggota mudah dilaksanakan
O Kekurangan:
O Jalur perintah sering membingungkan
O Sulit menentukan penanggung jawab apabila terjadi hambatan
O Kemampuan anggota kurang dapat berkembang
TIPE ORGANISASI DALAM
PROYEK KONSTRUKSI
Pengelompokan fungsi organisasi menjadi
dasar terjadinya berbagai bentuk atau pola
organisasi dalam proyek konstruksi, yaitu :
1. Tradisional (traditional/clasisical
organization)
2. Swakelola (force account)
3. Proyek puntar kunci (turnkey project).
1. Organisasi Tradisional

O Ciri-ciri bentuk organisasi semacam ini adalah :


O Konsultan perencana terpisah
O Kontraktor utama tunggal
O Banyak melibatkan subkontraktor atau dikerjakan sendiri oleh
kontraktor utama
O Jenis-jenis kontrak biasanya diterapkan: harga tetap (fixed
cost), harga satuan (unit price), maksimum bergaransi,
kontrak biaya tambah-upah tetap.
1. Organisasi Tradisional

Pemilik
Proyek

Divisi Divisi
Pelaksana Perancana

Kontraktor Kerja dengan


Sub- kemampuan
Kontraktor sendiri
2. Organisasi Swakelola

O Ciri-ciri bentuk organisasi proyek swakelola


adalah:
O Pemilik proyek bertanggung jawab atas
perencanaan dan pelaksanaan proyek (bertindak
sebagai konsultan perencanaan dan kontraktor)
O Pekerjaan dapat dilaksanakan dengan
kemampuan sendiri secara fakultatif atau
dilaksanakan oleh kontraktor/subkontraktor.
O Jenis kontak yang diterapkan: harga tetap, harga
satuan, kontrak yang dinegosasikan.
2. Organisasi Swakelola
Pemilik
Proyek

Divisi Divisi
Pelaksana Perancana

Kontraktor Kerja dengan


Sub- kemampuan
Kontraktor sendiri
3. Organisasi Putar Kunci (Turnkey)

O Dalam metode ini keseluruhan manajemen


proyek yang meliputi konsep perencanaan,
perancangan, pelaksanaan konstruksi serta
penyelesaian proyek biasanya ditangani oleh
satu perusahaan.
O Dengan menggunakan sistem perancang-
pembangun atau perancang- pengelola,
pelaksanaan konstruksi dapat dilaksanakan
dengan segera melalui program konstruksi
bertahap yang bertujuan untuk mempersingkat
waktu pelaksanaan proyek.
3a. Organisasi Putar Kunci 1 (Turnkey
1)
O Berdasarkan pengertian perancang-pembangun,
pihak pembangun tidak bertindak sebagai
kontraktor utama.
O Pihak pembangun tidak mengendalikan
pekerjaan dalam satu tangan terhadap semua
kontraktor.
O Ada suatu bentuk kontrak khusus yang
dinegosiasikan antara perancang-pembangun
bersama dengan pemilik dalam mengelola
proyek atau konsultan-kontraktor berfungsi
sebagai perencana dan pengawas.
3a. Organisasi Putar Kunci 1 (Turnkey)

O Ciri-ciri bentuk organisasi putar kunci di mana


konsultan-kontraktor berfungsi sebagai
perencana dan pengawas adalah:
O Pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan
perencana berbeda dengan pihak yang
bertanggung jawab terhadap pengawasan.
O Jenis kontrak yang diterapkan: harga tetap, harga
maksimum bergaransi, kontak-konstruksi desain
dengan biaya tambah, upah tetap.
Organisasi Putar Kunci 1
Pemilik
Proyek

Konsultan Konsultan
Perencana Supervisi

Kontraktor
3b. Organisasi Putar Kunci 2 (Turnkey 2)

O menurut pengertian perancang-pengelola, pelaksanaan


konstruksi dikerjakan oleh sejumlah kontraktor bebas
menurut tata cara yang sesuai dengan konsep manajemen
konstruksi profesional atau konsultan-kontraktor berfungsi
sebagai perencana dan pelaksana.
O Cara untuk menyelesaikan proyek seperti ini telah dipakai
pada sebagian besar dari proyek-proyek industri berat yang
berorientasi pada proses
O Lihat Gambar, Organisasi proyek memisahkan kegiatan
perencanaan dengan kegiatan pengawasan pelaksanaan
proyek.
3b. Organisasi Putar Kunci 2 (Turnkey
2)
O Ciri-ciri bentuk organisai proyek putar kunci di
mana konsultan-kontraktor berfungsi sebagai
perencana dan pelaksana adalah:
O Satu perusahaan yang bertanggung jawab baik
untuk perencanaan maupun pelaksanaan
konstruksi
O Melibatkan kontraktor spesialis
O Jenis kontrak yang diterapkan: harga tetap, harga
maksimum bergaransi, kontrak konstruksi desain
dengan biaya tambah upah tetap.
3b. Organisasi Putar Kunci 2 (Turnkey
2)
Pemilik
Proyek

Konsultan Kontraktor
Konsultan
Kontraktor Utama

Kerja
Sub- dengan
Kontraktor kemampuan
sendiri
Hubungan Kerja dalam
Proyek Konstruksi
Jasa Ahli Konstruksi
PEMBERI AHLI
Imbalan KONSTRUKSI/
TUGAS
(Konsumen) KONTRAKTOR
Jasa (Produsen)

Ahli konstruksi ditugaskan untuk menuangkan


prakarsa pemberi tugas ke dalam bentuk
gagasan rancangan dan kemudian sekaligus
membangunnya diwujudkan secara fisik.
Jasa Konsultan Perencana
KONSULTAN
PERENCANA/
ARSITEK Proses
jasa
Produksi
Imbalan

PEMBERI Imbalan AHLI


TUGAS KONSTRUKSI/

Jasa KONTRAKTOR
Jasa Konsultan Perencana
O Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang dapat
dilakukan oleh ahli konstruksi dan untuk menciptakan
kondisi obyektif serta sekaligus membantu ketidaktahuan
pemberi tugas dalam bidang konstruksi, maka perlu
perbaikan sistem dengan cara melibatkan ahli lain yaitu
Konsultan Perencana

O Kehadiran Konsultan Perencana diharapkan dapat


menciptakan kondisi yang lebih obyektif sehingga tercapai
hasil yang lebih sangkil. Paling tidak untuk mendapatkan
rancangan mapan dan estimasi pembiayaan akurat yang
dapat dipercaya, baik untuk kepentingan internal maupun
sebagai pedoman didalam pelaksanaan
Jasa Konsultan Pengawas
KONSULTAN
PERENCANA/
ARSITEK
jasa Proses
Imbalan Produksi

Imbalan
PEMBERI AHLI
KONSTRUKSI/
TUGAS KONTRAKTOR
Jasa

Imbalan
jasa
KONSULTAN
PENGAWAS
Jasa Konsultan Pengawas
O Tugas Konsultan Pengawas yang terutama adalah
mengawasi pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan
konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, serta laju
pencapaian volume
Jasa Konsultan Manajemen
Konstruksi
KONSULTAN
PERENCANA/
jasa ARSITEK Proses
Produksi
Imbalan
PEMBERI AHLI
Imbalan KONSTRUKSI/
TUGAS KONTRAKTOR
Jasa
Imbalan
jasa
KONSULTAN
MANAJEMEN
KONSTRUKSI
Jasa Konsultan Manajemen
Konstruksi
O Konsultan Manajemen Konstruksi adalah
lembaga yang memberikan jasa untuk
bertanggung jawab atas pengelolaan proses
konstruksi secara keseluruhannya sejak dari
tahap penyusunan TOR Perencanaan hingga
selesainya tahap
Jasa Konsultan Value
jasa
Engineering
KONSULTAN
PERENCANA/
jasa ARSITEK Proses
Produksi

Imbalan AHLI
PEMBERI Imbalan KONSULTAN
KONSTRUKSI/
TUGAS KONTRAKTOR VALUE
ENGINEERING
Jasa

jasa Imbalan
KONSULTAN
MANAJEMEN
KONSTRUKSI

Imbalan
Jasa Konsultan Value
Engineering
O Tujuan Value Engineering adalah
mengurangi biaya proyek dengan cara
meninjau pembiayaan-pembiayaan yang
tidak dibutuhkan yang berkaitan dengan
masalah teknis yang teramati pada tahap
pelaksanaan termasuk persiapannya tanpa
mengurangi mutu, keandalan, serta fungsi
proyek itu sendiri
Contoh Kasus 1
Buatlah struktur organisasi proyek jika PT.
Angin Mamiri merupakan pemberi tugas yang
memberikan tugas pembangunan pada PT
Jaya Bersama selaku kontraktor. Perencanaan
desain dan lain-lain dilakukan oleh PT Cerah
Sejahtera. Pekerjaan pembangunan akan
diawasi oleh PT Hidup Mandiri. Kontraktor
membutuhkan beberapa subkontraktor,
antara lain adalah PT Warna Sejati dan PT
Terang Benderang.
Contoh kasus
O Buatlah struktur organisasi proyek jika PT.
Apa Adanya merupakan pemberi tugas yang
memberikan tugas pembangunan pada PT
Bangun Bersama selaku kontraktor.
Perencanaan desain dan lain-lain dilakukan
oleh PT Matahari. Pekerjaan pembangunan
akan diawasi oleh PT Hidup Mandiri.
Kontraktor membutuhkan beberapa
subkontraktor, antara lain adalah PT Listrik
Terang, PT Penyangga, dan PT Kayu Bakar.

Anda mungkin juga menyukai